Anda di halaman 1dari 48

1

MODUL PERKULIAHAN

PENGKONDISIAN UDARA

Fakultas Program Studi Disusun Oleh


Iwan Setyawan

Tekniknologi Industri Teknik Mesin


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan taufik,

hidayah serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan modul ini.

Modul ini pada Bab 1. menerangkan tentang Proses dasar pengkondisian udara ,Proses

pemanasan dan pendinginan sensible, Proses Pemanasan dengan humidifikasi.

Selanjutnya pada Bab 2. menerangkan tentang proses dasar pengkondisian udara

atmosfir terutama yang berhubunan dengan proses pendingin dehumidifier dan proses

pencampuran udara. Kemudian akan menguraikan kembali karakteristik dari udara atmosfir

udah memberikan gambaran ulang bagi mahasiswa tentang psikometri.

Sedangkan pada Bab 3. Merangkan dasar dasar proses pengkondisian udara ruangan

seperti kriteria sehat dan nyaman secara thermal dan bisa mengkalkulasi keadaan udara

pendingin dari udara masuk dan juga kapasitas mesin pendingin

Puji, syukur dan doa saya panjatkan kehadirat Allah SWT, semoga amal baik semua

pihak yang telah membantu dalam penulisan modul ini, diterima dan dibalas oleh-Nya,

Aamiin.

Depok, Agustus 2022


Penulis

Iwan Setyawan

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1. PROSES DASAR PENGKONDISIAN UDARA 1
1.1. Pengertian Alat Pendingin Central 1
1.2. Dasar-Dasar Psikometrik 1
1.3. Proses pemanasan 4
1.4. Proses pendinginan 4
1.5. Siklus Kompresi Uap 8
1.6. Parameter Dehumidifier 13
1.7. Kinerja Dehumidifier 22
BAB 2. PENGKONDISIAN UDARA ATMOSFIR 25
2.1. Parameter Termodinamik Udara . 25
2.2. Rasio humiditas 26
2.5. Tempertur Bola kering dan Bola basah 30
2.6. Volume spesifik udara, 32
2.10. Tempertur dew point 33
2.5. Entalpi udara 33
2.6. Panas Sensibel dan panas Laten 33
2.10. Proses perlakuan udara pada Psikometrik 34
BAB 3. PRINSIP DASAR PROSES PENGKONDISIAN UDARA RUANGAN 35
3.1. Pendinginan udara 35
3.2. Penerapan Tata Udara 38
3.3. Dampak Kesehatan 41
3.2. Kondisi Udara nyaman di dalam ruangan 41
DAFTAR PUSTAKA 45
BAB 1. PROSES DASAR PENGKONDISIAN UDARA

A. PENDAHULUAN

Pengertian Alat Pendingin Central

Alat pendingin central merupakan alat yang digunakan untuk mengkondisikan udara
ruangan, dimana udara dingin dari alat tersebut dialirkan ke ruangan yang dikondisikan
melalui saluran khusus ( ducting ).

Bentuk dan cara pengoperasian dibuat sesederhana mungkin dengan memperhatikan


keindahan dan kemudahan dalam perawatannya.

Jenis pendingin udara ada beberapa macam :

1. Tipe window.
2. Tipe split.
3. Tipe central.

2. Dasar-Dasar Psikometrik

Psikometrik merupakan suatu bahasan tentang sifat-sifat campuran udara dengan uap air,
dan ini mempunyai arti yang sangat penting dalam pengkondisian udara karena udara pada
atmosfir merupakan percampuran antara udara dan uap air, jadi tidak benar-benar kering.
Kandungan uap air dalam udara pada untuk suatu keperluan harus dibuang atau malah
ditambahkan.

Pada bagan psikometrik ada dua hal yang penting, yaitu penguasaan akan dasar-dasar
bagan dan kemampuan menentukan sifat-sifat pada kelompok-kelompok keadaan lain,
misalnya tekanan barometrik yang tidak standar.

Untuk memahami proses-proses yang terjadi pada karta psikometrik perlu adanya
pemahaman tentang hukum Dalton dan sifat-sifat yang ada dalam karta psikometrik, antara
lain :

1. Temperatur bola kering.


Temperatur bola kering merupakan temperatur yang terbaca pada termometer
sensor kering dan terbuka, namun penunjukan dari temperatur ini tidak tepat karena
adanya pengaruh radiasi panas.

2. Temperatur bola basah.

2022
1 Iwan Setyawan
Temperatur bola basah merupakan temperatur yang terbaca pada termometer
dengan sensor yang dibalut dengan kain basah. Untuk mengukur temperatur ini
diperlukan aliran udara sekurangnya adalah 5 m/s. Temperatur bola basah sering
disebut dengan temperatur jenuh adiabatik.

3. Titik embun.
Titik embun adalah temperatur air pada keadaan dimana tekanan uapnya sama
dengan tekanan uap air dari udara. Jadi pada temperatur tersebut uap air dalam
udara mulai mengembun dan hal tersebut terjadi apabila udara lembab didinginkan.
Pada tekanan yang berbeda titik embun uap air akan berbeda, semakin besar
tekanannya maka titik embunnya semakin besar.

4. Kelembaban relatif.
Kelembaban relatif didefinisikan sebagai perbandingan fraksi molekul uap air di
dalam udara basah terhadap fraksi molekul uap air jenuh pada suhu dan tekanan
yang sama, atau perbandingan antara tekanan persial uap air yang ada di dalam
udara dengan tekanan jenuh uap air yang ada pada temperatur yang sama.
Kelembaban relatif dapat dikatakan sebagai kemampuan udara untuk menerima
kandungan uap air, jadi semakin besar RH semakin kecil kemampuan udara
tersebut untuk menyerap uap air.

Kelembaban ini dapat dirumuskan :

Pw
RH  x100% ………………………( 1 )
Pws

dimana :

Pw = Tekanan parsial uap air

Pws = Tekanan jenuh uap air

( Stoecker, W.F and jones, J.W. 1989 . Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, edisi
ke-2.Alih bahasa Ir.Supratman Hara.Jakarta : Erlangga )

5. Kelembaban spesifik (rasio kelembaban)


Kelembaban spesifik (w) adalah berat atau massa air yang terkandung didalam
setiap kilogram udara kering, atau perbandingan antara massa uap air dengan
massa udara kering yang ada didalam atmosfir.

2022
2 Iwan Setyawan
Kelembaban spesifik dapat dirumuskan :

Mw
w …………….……………( 2 )
Ma

Dimana :

W = Kelembaban spesifik

Mw = Massa uap air

Ma = Massa udara kering

( Stoecker, W.F and jones, J.W. 1989 . Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, edisi ke-2.Alih
bahasa Ir.Supratman Hara.Jakarta : Erlangga )

6. Entalpi.
Entalpi merupakan energi kalor yang dimiliki oleh suatu zat pada temperatur
tertentu, atau jumlah energi kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 kg udara
kering dan x kg air ( dalam fasa cair ) dari 0oC sampai mencapai t oC dan
menguapkannya menjadi uap air ( fasa gas).

7. Volume spesifik.
Volume spesifik merupakan volume udara campuran dengan satuan meter-kubik
per kilogram udara kering.

3. Proses Udara Thermal

Proses udara yang terjadi dalam karta psikometrik adalah :

1. Proses pemanasan (Heating).


2. Proses pendinginan (Cooling).
3. Proses pelembaban (humidifikasi).
4. Proses penurunan kelembaban (dehumidifikasi).
5. Proses pemanasan dan pelembaban (Heating dan humidifikasi).
6. Proses pemanasan dan penurunan kelembaban (Heating dan dehumidifikasi).
7. Proses pendinginan dan pelembaban (Cooling dan humidifikasi).

2022
3 Iwan Setyawan
8. Proses pendinginan dan penurunan kelembaban (Cooling dan dehumidifikasi).

( G Pita, Edward . 1981 . Air Conditioning Principles and Systems . USA . John Wily and Sons. Inc.)

3.1. Proses pemanasan (Heating).

Proses pemanasan adalah proses penambahan kalor sensibel ke udara sehingga


temperatur udara tersebut naik. Proses ini hanya disebabkan oleh perubahan temperatur
bola kering udara tanpa perubahan rasio kelembaban. Garis proses pada karta psikometrik
adalah garis horizontal ke arah kanan.

Twb2

Twb1 w

Tdb1 Tdb2

Gambar .1 Pemanasan Sensibel

( G Pita, Edward . 1981 . Air Conditioning Principles and Systems . USA . John Wily and Sons. Inc.)

3.2 Proses pendinginan (Cooling).

Proses pendinginan adalah proses pengambilan kalor sensibel dari udara sehingga
temperatur udara tersebut mengalami penurunan. Proses ini hanya disebabkan oleh
perubahan temperatur bola kering udara tanpa perubahan rasio kelembaban. Garis proses
pada karta psikometrik adalah garis horizontal ke arah kiri.

2022
4 Iwan Setyawan
Twb1

Twb2 w

Tdb2 Tdb1

Gambar 2 Pendinginan Sensibel

( G Pita, Edward . 1981 . Air Conditioning Principles and Systems . USA . John Wily and Sons. Inc.)

3.3. Proses pelembaban (humidifikasi).

Proses pelembaban adalah proses penambahan kandungan uap air ke udara sehingga
terjadi kenaikan entalpi dan ratio kelembaban. Pada proses ini terjadi perubahan kalor laten
tanpa disertai perubahan kalor sensibel . Garis proses pada karta psikometrik adalah garis
vertikal ke arah atas.

Twb2

w2
Twb1

w1

Tdb

Gambar 3 Pelembaban

( G Pita, Edward . 1981 . Air Conditioning Principles and Systems . USA . John Wily and Sons. Inc.)

3.4 Proses penurunan kelembaban (dehumidifikasi).

Proses penurunan kelembaban adalah proses pengurangan kandungan uap air ke udara
sehingga terjadi penurunan entalpi dan ratio kelembaban. Pada proses ini terjadi
perubahan kalor laten tanpa disertai perubahan kalor sensibel. Garis proses pada karta
psikometrik adalah garis vertikal ke arah bawah.

2022
5 Iwan Setyawan
Twb1

w1
Twb2

w2

Tdb

Gambar 4 Penurunan Kelembaban

( G Pita, Edward . 1981 . Air Conditioning Principles and Systems . USA . John Wily and Sons. Inc.)

3.5 Proses pemanasan dan pelembaban (Heating dan humidifikasi).

Pada proses ini udara dipanaskan disertai dengan penambahan uap air, yaitu dengan
mengalirkan udara melewati ruangan semburan air atau uap yang temperaturnya lebih
tinggi dari temperatur udara, sehingga didapatkan peningkatan kalor sensibel dan kalor
laten secara bersamaan. Pada proses ini terjadi kenaikan rasio kelembaban, entalpi, Tdb,
Twb dan kelembaban relatif. Garis proses pada karta psikometrik adalah garis kearah
kanan atas.

Twb2

w2
Twb1

w1

Tdb1 Tdb2

Gambar 5 Pemanasan dan Pelembaban

( G Pita, Edward . 1981 . Air Conditioning Principles and Systems . USA . John Wily and Sons. Inc.)

2022
6 Iwan Setyawan
3.6. Proses pemanasan dan penurunan kelembaban

(Heating dan dehumidifikasi)

Pada proses ini udara mengalami pendinginan dahulu sampai temperaturnya dibawah titik
embun udara, pada temperatur ini udara mengalami pengembunan sehingga kandungan
uap air akan berkurang, kemudian udara dilewatkan melalui koil pemanas sehingga
temperatur udara akan meningkat. Proses ini terjadi pada alat pengering udara
(dehumidifier). Pada proses ini terjadi penurunan rasio kelembaban, entalpi, Twb, entalpi
dan kelembaban relatif tetapi terjadi peningkatan Tdb. Garis proses pada karta psikometrik
adalah garis kearah kanan bawah.

Twb1

w1
Twb2

w2

Tdb1 Tdb2

Gambar . 6 Pemanasan dan Penurunan Kelembaban

( G Pita, Edward . 1981 . Air Conditioning Principles and Systems . USA . John Wily and Sons. Inc.)

3.7 Proses pendinginan dan pelembaban (Cooling dan humidifikasi)

Proses ini dilakukan dengan melewatkan udara pada ruangan semburan air yang
temperaturnya lebih rendah dari temperatur udara, tetapi lebih tinggi dari titik embun udara
sehingga temperatur akan mengalami penurunan dan rasio kelembaban akan mengalami
peningkatan.

Twb2
Twb1 w2

w1

Tdb2 Tdb1

2022
7 Iwan Setyawan
Gambar 7. Pendinginan dan Pelembaban

( G Pita, Edward . 1981 . Air Conditioning Principles and Systems . USA . John Wily and
Sons. Inc.)

3.8 Proses pendinginan dan penurunan kelembaban

(Cooling dan dehumidifikasi).

Proses ini dilakukan dengan cara melewatkan udara pada koil pendingin atau ruangan
semburan air dimana temperaturnya lebih rendah dari temperatur udara sehingga terjadi
penurunan kalor laten dan kalor sensibel.

Twb1

w1
Twb2

w2

Tdb2 Tdb1

Gambar 8. Pendinginan dan Penurunan Kelembaban

( G Pita, Edward . 1981 . Air Conditioning Principles and Systems . USA . John Wily and
Sons. Inc.)

2022
8 Iwan Setyawan
4. Siklus Kompresi Uap

Siklus kompresi uap merupakan salah satu siklus yang digunakan dalam proses
pendinginan, siklus kompresi uap memerlukan beberapa komponen utama agar siklus
ini dapat bekerja dengan baik seperti kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan
evaporator. Adapun proses ideal yang terjadi pada siklus kompresi uap adalah proses
kompresi, kondensasi, proses ekspansi dan proses evaporasi, dan proses ini dapat
digambarkan sebagai berikut :

( Stoecker, W.F and jones, J.W. 1989 . Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, edisi ke-
2.Alih bahasa Ir.Supratman Hara.Jakarta : Erlangga )

2022
9 Iwan Setyawan
Gambar 9 Diagram P-H Sistem Kompresi Uap

Kondensor
4

Katup Ekspansi

Kompresor

Evaporator 2

Gambar .10 Diagram Sistem Kompresi Uap

2022
10 Iwan Setyawan
1–2 Proses Evaporasi

Pada tahap ini terjadi pertukaran kalor di evaporator, dimana kalor dari lingkungan atau
media yang didinginkan diserap oleh refrigerant cair dalam evaporator sehingga refrigerant
cair yang berasal dari katup ekspansi yang bertekanan dan bertemperatur rendah berubah
fasa dari fasa cair menjadi uap yang mempunyai tekanan dan temperatur tinggi. Maka
besar kalor yang diserap oleh refrigerant adalah :

Qc = mº ( h2 – h1 ) ………………………( 3 )

Dimana :

Qc = Banyaknya kalor yang diserap di evaporator per satuan waktu

( kj/s).

mº = Laju aliran massa refrigerant ( kg/s).

h2 – h1 = Efek refrigerasi (kj/kg).

2–3 Proses Kompresi

Tahap ini terjadi di kompresor dimana refrigerant yang berfasa uap dengan temperatur
dan tekanan rendah dikompresi secara isentropic sehingga temperatur dan tekanannya
menjadi tinggi, besar kapasitas pemanasan dapat ditulis dengan persamaan :

Qw = mº ( h3 – h2 ) ………………………( 4 )

Dimana :

Qw = Kapasitas pemanasan ( kj/s).

mº = Laju aliran massa refrigerant ( kg/s).

h3 – h2 = Kerja kompresi (kj/kg).

2022
11 Iwan Setyawan
3–4 Proses Kondensasi

Tahap ini terjadi di dalam kondensor, dimana panas dari refrigerant yang berfasa uap dari
kompresor dibuang ke lingkungan sehingga refrigerant tersebut mengalami kondensasi.
Pada tahap ini terjadi perubahan fasa dari dari fasa uap superheat menjadi fasa cair jenuh,
pada fasa cair jenuh ini tekanan dan temperaturnya masih tinggi. Besarnya kalor yang
dilepaskan di kondensor adalah :

qc = h3 – h4……………………….………( 5 )

Dimana :

qc = Kalor yang dilepas di kondensor (kj/kg)

h3 = Entalpi refrigerant yang keluar dari kompresor (kj/kg)

h4 = Entalpi refrigerant cair jenuh (kj/kg)

4–1 Proses Ekspansi

Tahap ini terjadi di katup ekspansi dimana refrigerant diturunkan tekanannya yang diikuti
dengan turunnya temperatur isentalphi.

2. Dehumidifier.

2.1 Pengertian Umum

Dehumidifier artinya adalah alat untuk mengurangi kelembaban udara melalui


proses dehumidifikasi. Proses dehumidifikasi merupakan suatu proses penurunan kadar air
dalam udara. Penggunaan dehumidifier banyak ditemui pada bidang farmasi bisa
digunakan untuk melindungi stok obat-obatan, melindungi peralatan-peralatan di rumah
sakit yang sensitif, dan memantau tingkat kelembaban pada area produksi. Pada bidang
percetakan untuk melindungi plat-plat dan mesin pencetak sehingga menjaga konsistensi
dan kwalitas plat cetakan. Pada makanan untuk melindungi makanan mentah atau bahan-
bahan mentah sebelum diolah selama penyimpanan dan pembuatan. Keuntungannya
dapat menambah rasa pada produk dan menambah usia perlindungannya.

2022
12 Iwan Setyawan
Pembuatan atau perancangan desain split air conditioning sebagai unit
dehumidifier yang digunakan untuk menghitung setiap variable (baik masuk atau keluar)
agar mengetahui beda nilai kelembaban sebelum dan sesudah melewati heater. Beban
kalor yang yang menyebabkan kenaikan suhu udara disebut beban kalor sensibel,
sedangkan yang berakibat terjadinya kenaikan kelembaban disebut beban kalor laten.

Dalam pembuatan desain ulang Air Conditioning (AC) ini, perubahan kelembaban
dilakukan dengan menggunakan buatan panas listrik (lampu). Nilai kelembaban udara
dapat diketahui setelah pengukuran terhadap suhu bola kering/ Dry Bulb Temperature
(DBT) dan laju aliran udara.

2.2 Parameter Dehumidifier

Menurut Brooker et al. (1974), beberapa parameter yang mempengaruhi lama


waktu yang dibutuhkan pada proses dehumidifikasi antara lain:

a. Suhu udara pengeringan

Suhu udara pengeringan akan mempengaruhi laju penguapan air bahan dan mutu
pengeringan. Semakin tinggi suhu maka panas yang digunakan untuk penguapan air akan
meningkat sehingga waktu pengeringan akan menjadi lebih singkat. Agar bahan yang
dikeringakan tidak sampai rusak, suhu harus dikontrol terus-menerus.

b. Kelembaban relative (RH) udara pengering

Kelembaban relative menentukan kemampuan udara pengering untuk


menampung kadar air bahan yang telah diuapkan. Jika RH semakin rendah maka semakin
banyak uap air yang diserap udara pengering, demikian juga sebaliknya RH dan suhu
pengering akan menentukan tekanan uap jenuh. Perbedaan tekanan uap air pada udara
pengering dan pemukaan bahan akan mempengaruhi laju pengering. Untuk proses
pengering yang baik diperlukan RH yang rendah sesuai dengan kondisi bahan yang
dikeringkan. Sedangkan untuk Kelembaban relatif (RH), Dapat dirumuskan dengan
persamaan:

c. Kecepatan aliran udara pengering

Aliran udara pada proses pengeringan berfungsi membawa panas untuk


menguapkan kadar air bahan serta mengeluarkan uap air hasil penguapan tersebut. Uap
air hasil penguapan bahan dengan panas harus segera dikeluarkan agar tidak membuat
jenuh udara pada permukaan bahan, yang akan mengganggu proses pengeringan,

2022
13 Iwan Setyawan
semakain besar volume udara yang mengalir maka akan semakin besar kemampuannya
dalam membawa dan menampung air dari permukaan bahan.

d. Kelembaban Spesifik

Kelembaban spesifik atau ratio kelembaban (w), dinyatakan dalam besaran masa
uap air yang terkandung di udara per satuan masa udara kering yang diukur dalam gram
per kilogram dari udara kering (gr/kg) atau kg/kg. Pada tekanan barometer tertentu,
kelembaban spesifik merupakan fungsi dari suhu titik embun. Tetapi karena penurunan
tekanan barometer menyebabkan volume per satuan masa udara naik, maka kenaikan
tekanan barometer akan menyebabkan kelembaban spesifik menjadi turun. Hal ini
dinyatakan dengan persamaan:

e. Kadar air bahan

Keragaman kadar air awal bahan sering dijumpai pada proses pengeringan dan
hal ini juga menjadi suatu masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi
masalah ini adalah dengan mengurangi ketebalan tumpukan bahan yang dikeringkan,
mempercepat aliran udara pengering, menurunkan suhu udara pengering dan dilakukan
pengadukan bahan. Kadar air akhir bahan merupakan tujuan proses pengeringan,
besarnya kadar akhir air akan menentukan lamanya proses pengeringan berlangsung.

Kadar air dapat dinyatakan dalam dua cara, yaitu kadar air basah (Mw) dan kadar
air basis kering (M). untuk dipasarakan biasanya kadar air biji-bijian ditentukan berdasarkan
basis basah, sementara kadar air basis kering yang sering digunakan dalam perhitungan-
perhitungan engineering. Untuk menghitung kadar air biji-bijian digunakan persamaan (2.3)
dan (2.4).

Pada proses pengeringan sering dijumpai adanya variasi kadar air dari biji-bijian
yang dikeringkan. Variasi kadar air ini dipengaruhi oleh ketebalan tumpukan biji-bijian,
kelembaban nisbi udara pengering, dan kadar air biji-bijian itu sendiri. Brooker et al. (1974)
mengemukakan bahwa variasi kadar air biji-bijian yang dikeringkan dapat dikurangi dengan
cara (1) menipiskan tumpukan biji-bijian (2) menggunakan kecepatan aliran udara tinggi,
(3) mempertahankan suhu udara pengering tetap rendah, dan (4) melakukan pengadukan.

f. Kalor

2022
14 Iwan Setyawan
kalor adalah energi yang diterima suatu benda, yang dapat menyebabkan suhu atau wujud
benda berubah. Kalor merupakan suatu bentuk energi yang dapat dipindahkan, tetapi tidak
dapat dihilangkan. British Thermal Unit (BTU) adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk
memanaskan atau mendinginkan 1 pound air sampai suhunya naik atau turun 10F
dinamakan 1 BTU. BTU = 0, 252 KCal = 1,055 K J = 1055 Joule.

2.3.2 Proses Pemanasan dan Pendingan pada diagram Psikometrik

Di dalam penerapan pengkondisi udara di industri-industri domestik, proses psikometrik


memiliki performa untuk mengubah sifat psikometrik udara agar memperoleh nilai suhu dan
kelembaban udara disuatu tempat. Sebagian besar dari proses psikometrik udara adalah
humidifikasi dan dehumidifikasi udara, pencampuran udara serta kombinasi berbagai
proses.

Penggambaran dan pengamatan sifat-sifat proses psikometrik dengan menggunakan


diagram psikrometrik lebih mudah dan menyenangkan. Di dalam beberapa alinea
berikutnya akan melihatkan sebagian dari penggunaan proses-proses psikometrik dalam
bidang heating, ventilation and air conditioning.

Gambar 2.2 Proses-proses dalam diagram psikometrik


Sebelum terjadinya proses dehumidifikasi melalui beberapa proses diantaranya yaitu:

a.) Pendingin sensibel (sensible cooling)

Pendinginan sensible adalah salah satu proses psikometrik pada sistem


pengkondisian udara. Fungsi dasar air conditioner adalah untuk pendinginan udara di
dalam ruangan dengan menyerap udara panas. Pendinginan sensibel adalah proses
dimana panas sensibel dihilangkan untuk menurunkan suhu dan tidak terdapat perubahan
di dalam kandungan uap air udara (kg/kg udara kering). Selama proses sensible cooling
temperatur bola kering (DB) dan temperatur bola basah (WB) menurun pada saat panas

2022
15 Iwan Setyawan
laten masih berlangsung dan temperatur titik embun (DP) tetap konstan tetapi terjadi
pengurangan jumlah entalpi pada udara.

Biasanya pengkondisian udara (AC) digunakan untuk mendinginkan udara


dimana udara dilakukan proses cooling coil dan akan mendorong refrigeran pada saat suhu
rendah, sehingga menjadi dingin kemudian kondensor akan melakukan pengembunan
yang selanjutnya diatur sesuai kondisi kenyamanan.

Proses pendinginan ditunjukan oleh suatu garis mendatar lurus yang berawal dari
temperature DB yang bersuhu tinggi membentang kearah temperature DB suhu rendah.
Garis pendinginan sensible nilai temperatur DP konstan karena kandungan uap air di udara
tetap konstan. Titik awal dan akhir pada diagram psikometrik menujukan sifat-sifat udara.

Gambar 2.3 Proses pendinginan sensible O - A pada diagram psikometrik


Proses perpindahan panasnya adalah: Qs = ma (hO – hA)= ma Cpm (TO – TA)…(2.10)

Pemanasan Sensibel (sensible heating). Proses pemanasan berlawanan dengan proses


pendinginan. Pada proses pemanasan suhu udara tinggi tanpa mengubah kandungan uap
air. Selama proses ini, panas sensibel, DB dan WB suhu udara meningkat ketika udara
panas laten, dan DPT tetap konstan.

Pemanasan udara sensibel sangat penting pada saat Air Conditioning digunakan
sebagai pompa kalor untuk memanaskan udara kemudian di salurkan ke koil kondensator
dengan membawa refrigeran bersuhu tinggi. Dalam beberapa hal pemanas

2022
16 Iwan Setyawan
pemanfaatannya berbeda-beda di tiap industri dan penggunaan AC secara banyak
membutuhkan kenyamanan yang besar. Proses pemanasan udara umumnya udara
diproses pada koil pemanas yang dapat memanaskan refrigeran, air panas dan uap oleh
koil pemanas elektrik. Air Panas dan uap banyak digunakan oleh industri. Seperti
pendinginan sensible, proses pemanasan sensible diperlihatkan oleh suatu garis mendatar
lurus pada diagram psikrometrik. Bermula dari temperatur DB suhu rendah ke arah kanan
pada temperatur DB suhu tinggi serta temperatur DP juga konstan.

Gambar 2.4 Proses panas sensible pada diagram psikometri


Proses perpindahan panasnya adalah: Qh = ma (hB – hO)= ma Cpm (TB – TO)...(2.11)
Cooling dan proses dehumidifikasi Pada saat proses pendinginan sensible secara
bersamaan terjadi perubahan uap air yang disebut proses pendinginan dan dehumidifikasi.
Pendinginan dan proses dehumidifikasi diperoleh ketika suhu bola kering dan titik embun
(DP) menurun. Pembahasan ini akan menerangkan pendinginan dan proses dehumidifikasi
secara lebih detil. Ketika udara berhubungan dengan cooling coil yang dipertahankan di
bawah suhu embunnya, awalnya suhu DB berkurang. Proses pendinginan
berkesinambungan dengan beberapa nilai suhu titik embun udara. Pada titik ini uap air
udara diubah menjadi partikel embun karena dibentuk permukaan pendingin dan
kandungan uap air berkurang sehingga mengurangi tingkatan kelembabannya. Jadi
dengan demikian udara didinginkan ketika di bawah suhu embunnya, dan sedang
pendinginan seperti dehumidifikasi udara.
Proses Pendinginan dan dehumidifikasi secara luas penggunaannya pada air
conditioning untuk jenis windows, split, pengemasan dan sistem pengkondisi udara pusat

2022
17 Iwan Setyawan
untuk menghasilkan kondisi yang nyaman dalam ruangan. Pada jenis windows dan split air
conditioning cooling coilnya dipelihara guna untuk menjaga suhu lebih rendah dari suhu titik
embun udara atmosfer sehingga refrigeran yang dingin dapat melewatinya. Ketika udara
ruang melewatinya suhu DB berkurang dan pada waktu yang sama uap lembab adalah
juga berubah karena udara didinginkan di bawah suhu DP nya. Wujud embun tersebut hasil
cooling coil yang kemudian di keluarkan oleh pipa kecil. Di dalam sistem central air
conditioning, cooling coil mendinginkan refrigeran pada saat udara atmosfer untuk
menghasilkan proses pendinginan dan proses dehumidifikasi.
Selama pendinginan dan dehumidifikasi suhu bola kering, suhu bola basah dan suhu
titik embun pada udara berkurang. Dengan cara yang sama panas sensibel dan panas laten
udara juga berkurang sehingga tejadi pengurangan entalpi udara. Proses Pendinginan dan
proses dehumidifikasi diperlihatkan oleh suatu garis bersudut lurus menurun pada di
diagram psikrometrik.

Gambar 2.5 Proses pendinginan dan dehumidifikasi


Dengan menerapkan kesetimbangan massa untuk air:
ma.wO = ma.wC + mw
Dengan menerapkan kesetimbangan energi:
ma.hO = qt + mw. hw + ma . hc
dari dua persamaan di atas, beban pada coil pendingin, Qtadalah:
Q t = ma (hO – hC) - ma (wO – wC)h
Terminologi yang ke-dua pada RHS dari persamaan di atas dapat dibandingkan pada
terminologi lain, maka dari itu dapat diabaikan. Karenanya,

Persamaan tersebut di atas dapat diamati bahwa proses pendinginan dan dehumidifikasi
melibatkan kedua proses yaitu proses perpindahan panas laten dan panas sensible,
karenanya, total, nilai perpindahan panas laten dan panas sensible (Qt, Ql dan Qs) dapat
ditulis:
Qt = Ql + Qs

2022
18 Iwan Setyawan
perpindahan panas total ke udara adalah:
Qt = ma cpm (T2 – T1) + ma hfg,C (w2 – w1)

Dimana : Ql = ma (hO – hw) = ma.hfg (wO – wC )


Qs = ma (hw – hC) = ma.cpm (TO – TC
Faktor panas sensibel (SHF)

Di mana Qs = ma cpm (T2 – T1 )


Ql = ma hfg,C (w2 – w1)

Dari persamaan diatas, seseorang dapat menyimpulkan bahwa suatu SHF 1.0 tidak
sesuai dengan perpindahan panas laten dan suatu SHF 0 tidak sesuai dengan perpindahan
panas sensible. Suatu SHF 0.75 hingga 0.80 adalah sistem proses pengkondisisan udara
yang umum di dalam suatu cuaca kering. Sebuah penurunan nilai SHF, dikatakan 0.6,
menyiratkan suatu beban panas laten tinggi seperti yang terjadi pada cuaca lembab.

Dengan begitu kita dapat melihat bahwa kemiringan dari garis pendinginan dan de-
humidification semata-mata merupakan suatu fungsi faktor panas sensible, SHF.
Karenanya, kita dapat menarik gambar garis pendinginan dan dehumidifikasi pada diagram
psikometrik jika SHF diketahui. Dalam beberapa diagram psikometrik standar, suatu busur
derajad nilainya berbeda pada SHF yang disajikan. Garis Proses ditarik melalui titik awal
dan dalam paralel kepada SHF garis yang diberi busur derajad seperti yang ditunjukkan
gambar.

2022
19 Iwan Setyawan
Gambar 2.8 Diagram psikometri dengan kemiringan untuk garis SHF
Temperatur Ts adalah temperatur permukaan yang efektif coil pendingin, dan diketahui
sebagai temperatur titik embun (ADP). Di dalam suatu situasi ideal, ketika semua udara
masuk menyinggung secara sempurna dengan permukaan coil pendingin, kemudian
temperatur keluar udara akan jadi sama seperti ADP coil itu. Bagaimanapun di dalam kasus
nyata temperatur keluar udara akan selalu lebih besar dari temperatur titik embun seperti
aliran udara yang mengalir di atas permukaan coil pendingin dan juga terdapat variasi
temperatur sepanjang sirip dan lainnya Karenanya, kita dapat mendefinisiakan suatu factor
(BPF) sebagai berikut:

Itu dapat dengan mudah dilihat bahwa, faktor yang lebih besar akan menjadi
perbedaan antara temperatur saluran udara keluar dan temperatur coil pendingin. Ketika
BPF adalah 1.0, semua saluran udara coil itu dan tidak akan mendinginkan atau de-
humidification. Dalam prakteknya, faktor saluran dapat meningkat dengan terus meningkat
banyaknya baris di dalam suatu coil pendingin atau dengan penurunan kecepatan udara
atau dengan mengurangi titi nada/lemparan sirip itu.
sebagai alternatif, suatu kontak factor (CF) dapat yang mana didefinisikan oleh:
CF = 1 – BPF…………………………………...……………………………(2.16)
Heating dan Proses Dehumidifikasi
Pemanasan dan proses dehumidifikasi biasanya digunakan untuk mengurangi suhu
titik embun udara. Selama pemanasan dan proses dehumidifikasi temperatur bola kering
tinggi sehingga terjadi penurunan suhu dew-point temperature dan temperatur bola basah.
Pada diagram psikrometrik, proses ini ditunjukkan dengan garis bersudut yang lurus
menurun dari kondisi awal DB yang diberikan ke kondisi akhir DB.

2022
20 Iwan Setyawan
Gambar 2.6 Heating dan dehumidification process
Proses dehumidifier
Terjadinya proses dehumidifikasi dengan udara pengering yang dipanaskan pada
kurva psikometrik dapat dilihat pada gambar 2.6. Pengeringan yang menggunakan udara
yang telah dikondensasi berarti proses pendinginan dan dehumidifikasi (1)-(2) ditiadakan.
Kenaikan suhu udara yang sebelumnya dikondensasikan karena gesekan atau turbulensi
udara dapat dianggap sebagai proses pemanasan udara sebelum masuk ruang pengering.

Gambar 2.7 Proses dehumidifier pada kurva psikometrik

Keterangan:
(1)-(2) : Proses pendinginan dan dehumidifikasi
(2)-(3) : proses pemanasan
1 : udara masuk unit dehumidifier
2 : temperatur titik embun
3 : proses pemanasan udara
Selain terjadinya proses dehumidifier di atas maka akan timbul beberapa proses
diantaranya yaitu:

2022
21 Iwan Setyawan
panas total. Panas selalu berubah dari panas sensible menjadi panas laten atau panas
laten menjadi panas sensible.
bahan suhu bola kering

akan menimbulkan perubahan wujud tanpa merubah suhunya.


2.4 Kinerja Dehumidifier
Gambar di bawah ini menunjukkan terjadinya proses dehumidifier dimana proses
tersebut melalui proses cooling and dehumidifying dari udara sekitar menjadi udara dingin
kemudian dipanaskan hingga mencapai temperatur yang diinginkan.

2022
22 Iwan Setyawan
Keterangan:
(1) – (2) : proses cooling dan dehumidifying
(2) – (3) : proses pemanasan

Pada dasarnya penggunaan air conditioning sebagai unit proses pendinginan dan
proses dehumidifikasi untuk menghasilkan udara dingin dimana udara dingin tersebut
digunakan sebagai udara suplai proses dehumidifier, sehingga membutuhkan perlakuan
proses pemanasan udara yang menggunakan energi panas dari listrik yaitu melalui lampu
halogen. Besarnya energi yang dibutuhkan dapat dituliskan dengan rumus:
Kondisi pada sisi inlet dehumidifier.

,A=pxℓ
l (tabel air jenuh)
v)

Pv = RH x Psat ………………………………………………………...(2.17)

w = 0,622 () ……………………………………..…………..(2.18)


Menghitung Entalpi udara (h1)

h1= 1,005 . T + w (2501 + 1,88 T)………………….….…..……...…(2.19)


Dimana

2022
23 Iwan Setyawan
Kondisi pada sisi outlet dehumidifier
2 (tabel sifat air)
v)

n relative humidity outlet

2) dengan perubahan T2

Kondisi aliran udara

ud )

dimana Ra = ketetapan reynold (287,035 J/kg.k)


ὐ)

a udara yang mengalir (ṁ)

2022
24 Iwan Setyawan
BAB 2. PENGKONDISIAN UDARA ATMOSFIR
Sampai bagian ini kepada anda telah dijelaskan beberapa hal berikut. Pertama,
mengambil panas dari medium yang suhunya lebih rendah dan membuangnya ke medium yang
lebih tinggi hanyalah permainan termodinamika. Kedua, untuk melakukan hal yang pertama
tersebut, kita hanya memutar-mutar refrigeran di dalam siklus tertutup melalui evaporator,
kondensor, katup ekspansi dan jika menggunakan SKU kita memanfaatkan kompressor sebagai
“komandan lapangan”. Ketiga, semua refrigeran itu harus melewati "fit and proper tests" untuk dapat
digunakan sebagai refrigeran, kalau tidak harus dimusnahkan sebelum 2030. Setelah konsep
refrigerasi dikuasai, sekarang akan dijelaskan salah satu aplikasinya, yaitu untuk pengkondisian
udara. Untuk daerah-daerah tropik seperti Indoensia, umumnya fungsi utama siklus refrigerasi
ini adalah mendinginkan udara dan sekaligus mengurangi kelembaban udara, bagaimana proses
memperlakukan udara.
Psikometrik adalah salah satu sub-bidang engineering yang khusus mempelajari
sifat-sifat thermofisik campuran udara dan uap air. Pada tulisan ini, campuran udara dan
uap air untuk selanjutnya akan disebut “udara”. Pada psikometrik, udara “hanya” dibedakan
atas udara kering dan uap air. Meskipun udara kering masih dapat dibedakan lagi
menjadi komponen gas yang terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan yang
lainnya, tetapi pada psikometrik semuanya diperlakukan sebagai satu unit sebagai udara
kering. Demikian juga, jika di dalam udara yang sedang dibahas terdapat kandungan gas
lain atau kontaminan, pada analisis psikometrik, efek kandungan ini terhadap sifat-sifat
termodinamik dapat diabaikan. Tujuan utama mempelajari psikometrik adalah: dengan
mengetahui sifat-sifat termodinamik udara kita dapat menghitung besarnya energi yang
diperlukan untuk mengkondisikan udara (air conditioning).

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan sifat-sifat


termodinamik udara, yaitu dengan menggunakan persamaan-persamaan
dan dengan menggunakan grafik yang menggambarkan sifat-sifat termodinamik
udara, yang biasa disebut Psychrometric chart. Dengan menggunakan grafik ini, proses-
proses seperti pendinginan udara, dehumidification, dan perlakuan udara pengering dapat
dijelaskan dengan lebih mudah. Parameter-parameter dan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan sifat-sifat termodinamik udara antara lain: humidty ratio, relative humidity,
dry-bulb dan wet-bulb temperature, dew-point temperature, sensibel and latent heat,
density, moist volume, dan entalpi. Parameter-parameter ini akan dijelaskan pada bagian
berikut satu-persatu.

II. Parameter Termodinamik Udara

Sebelum melakukan perhitungan dan penentuan pada grafik psikometrik beberapa


parameter atau sifat udara yang harus diketahui.

2.1. Rasio humiditas (humidity ratio)

2022
25 Iwan Setyawan
Karena udara adalah gabungan udara kering dan uap air yang terkandung pada
udara, maka humidity ratio adalah perbandingan massa uap air (mw ) dan massa
udara (ma ) , yang dirumuskan:

Satuan dari parameter ini adalah kg uap air/kg udara atau gram uap air/kg udara.
Dengan menggunakan persamaan gas ideal dan hukum Dalton, yang merumuskan
hubungan antara kandungan gas dengan tekanan parsial gas, maka rasio humiditas dapat
juga dinyatakan dengan:

Dimana pw adalah tekanan parsial uap air dan patm a dalah tekanan
atmosfer. Persamaan (2) menunjukkan bahwa hanya dengan mengetahui tekanan
parsial uap air pada temperatur tertentu, kita dapat menentukan kandungan uap air pada
udara.

2.2. Humiditas Relatif (relative humidity, atau RH)

Parameter ini adalah perbandingan fraksi mol uap air pada udara dengan fraksi
mol uap air saat jika udara tersbut mengalami saturasi. Berdasarkan defenisi ini,
persamaan yang digunakan untuk menghitung RH adalah:

Sebagai catatatan, pada saat saturasi fraksi mol uap air yang terkandung di dalam
udara adalah fraksi mol maksimum. Setelah itu uap air akan mulai mengembun, atau
berubah fasa menjadi cair Berdasarkan fakta ini, pada saat terjadi saturasi, nilai relative
humidity adalah 100%. Jadi harus diingat saat terjadi saturasi RH = 100%.

Dengan menguraikan defenisi fraksi mol dan persaman gas ideal, RH dapat juga
didefenisikan sebagai:

Pw adalah tekanan uap saat terjadi saturasi dan merupakan fungsi dari temperatur.
Persamaan yang disusulkan ASHRAE dapat digunakan untuk menghitung ws p (Pa):

2022
26 Iwan Setyawan
Dimana T adalah temperatur mutlak dalam K. Konstanta C1 sampai dengan C6 adalah
sebagai berikut:

C1 = -5,8002206 × 103 C4 = 4,176 4768 × 10-5


C2 = 1,3914993 C5 = -1,4452093 × 10-8
C3 = - 4,8640239 × 10-2 C6 = 6,5459673

2.3. Tempertur Bola kering dan Bola basah (dry-bulb and wet bulb tempertures)

Temperatur bola kering (dry bulb temperture) adalah temperatur udara yang
ditunjukkan oleh alat ukur atau termometer. Dengan kata lain, jika saat ini anda memegang
termometer diminta mengukur berapa temperatur udara, maka yang ditunjuk oleh alat
ukur itulah temperatur bola kering. Penyebutan “bola kering” ini hanyalah untuk keperluan
analisis pada psikometrik, pada prakteknya dalam kehidupan sehari-hari istilah “bola
kering” hampir tidak pernah disebutkan.

Tempertur bola basah, Twb, (wet bulb temperatur) adalah suatu parameter yang sulit
untuk didefenisikan.Parameter ini adalah parameter fiktif yang digunakan untuk
mendefinisikan sifat udara. Untuk mendefinisian

Twb akan digunakan illustrasi pada Gambar 1.

Gambar 1 Illustrasi Temperatur bola kering dan bola basah

Misalkan pada suatu ruangan yang tertutup rapat atau adiabatik, terdapat air dan
udara yang mempunyai temperatur bola kering Tdb. Setelah beberapa lama, air akan
menguap sebagian dan bercampur dengan udara, udara mengalami humidifikasi, dan
terjadilah kondisi setimbang atau jenuh. Karena ruangan tersebut bersifat adiabatik,

2022
27 Iwan Setyawan
sementara proses penguapan air dari cair menjadi fasa uap pasti menyerap energi berupa
panas, maka panas ini pasti berasal dari udara di ruang tersebut. Oleh karena itu,
temperatur awal udara akan turun akibat naiknya kandungan uap airnya. Temperatur inilah
yang didefenisikan menjadi temperatur bola basah. Berdasarkan kesetimbangan energi,
Twb dapat dihitung dengan persamaan:

Hfg adalah panas penguapan air pada temperatur bola basah, nilainya dapat dilihat
pada Tabel A9. Sementara Cpa adalah panas jenis udara. Sebagai catatan, semua
parameter yang ada di sebelah kanan masih merupakan fungsi dari Twb. Oleh karena itu,
persamaan ini terlihat sangat sederhana, tetapi sangat sulit diselesaikan. Penyelesaian
persamaan ini adalah dengan cara coba coba atau dengan menggunakan metode numerik.

2.4. Panas jenis udara pada tekanan constan, Cp

Panas jenis udara atau gas ada dua; panas jenis pada volume konstan dan panas
jenis pada tekanan konstan. Pada psikometrik, hanya panas jenis pada tekanan konstan
yang digunakan. Panas jenis udara pada tekanan konstan adalah penjumlahan panas jenis
udara kering dan panas jenis uap air yang dikandung udara tersebut.

Dimana Cda adalah panas jenis udara kering dan Cps panas jenis uap air.

2022
28 Iwan Setyawan
2.5. Volume spesifik udara, moist volume (v) dan rapat massa (density)

Volume 1 kg udara udara akan disebut volume spesifik atau v . Dapat dirumuskan v =V/m
(m3/kg). Dengan mengingat defenisi bahwa udara adalah campuran udara kering dengan
uap air, dan dengan menggunakan persamaan gas ideal, maka v dapat dirumuskan
menjadi:

Dimana T adalah suhu udara dalam K dan p tekanan dalam Pa. Sementara density
adalah kebalikan dari v

2022
29 Iwan Setyawan
2.6. Tempertur dew point (dew-point temperture).

Adalah temperatur udara saat terjadi kondensasi. Misalkan udara yang mempunyai
temperatur awal T dan rasio kelembaban w diturunkan suhunya secara perlahan-lahan.
Temperatur udara pada saat mulai terbentuk embun, disebut temperatur dew point.
Hubungan antara temperatur udara dan temperatur dew-point dirumuskan sebagai berikut:

Semua temperatur dalam Celsius.

2.7. Entalpi udara

Entalpi udara adalah kandungan energi total yang dimiliki oleh udara. Di dalam
termodinamika, entalpi suatu materi harus dihitung dengan menggunakan nilai acuan
(referensi). Dengan menggunakan acuan saat udara pada 00C, entalpi udara dalam (kJ/kg)
dihitung

dengan persamaan:

Dimana T adalah temperatur dalam 0C. Sebagai catatan, bagian pertama dari
persamaan (11) adalah entalpi dari udara kering dan bagian kedua adalah entalpi uap air
yang dikandung udara saat itu.

2.8. Panas Sensibel dan panas Laten (sensibel heat and latent heat)

Panas sensibel adalah energi yang diberikan atau diterima suatu materi yang
membuat temperaturnya berubah. Sementara panas laten adalah panas yang diberikan
atau diterima suatu materi yang membuat fasanya berubah. Contoh, jika kita memanaskan
air pada tekanan atmosfer mulai dari 0 sampai 1000C, maka panas yang diterima air itu
adalah panas sensibel. Jika setelah 1000C, air tersebut masih kita panasi, maka suhunya
tetap 1000C (tidak naik), tetapi fasanya akan berubah menjadi uap. Panas yang diterima air
saat itu disebut panas laten. Untuk materi yang homogen proses pelepasan atau
penerimaan panas sensibel dan panas laten dapat dibedakan dengan jelas. Panas sensibel
saat suhunya berubah dan fasanya tetap, tetapi panas laten saat fasanya berubah dan
suhunya tetap.

Pada udara, bagian udara kering hanya akan memiliki panas sensibel, karena
tidak akan terjadi perubahan fasa. Bagian uap air akan memiliki panas sensibel untuk

2022
30 Iwan Setyawan
mengubah temperaturnya dan sekaligus panas laten karena perubahan fasa. Persamaan
entalpi pada persamaan (11) dapat diubah bentuknya menjadi:

ha = (1,006 +1,805 )T + 2501w (12)

Dua bagian pertama persamaan ini adalah panas sensibel dan bagian terakhir adalah
panas laten.

Contoh-1:

Sebuah gedung pusat perbelanjaan di kota Cibubur yang mempunyai tekanan atmpsfer
101,325 kPa, mengatur suhu ruangan pada temperatur 200C dan RH 50%. Tentukanlah (a)
entalpi, (b) rasio humiditi, (c) rapat massa, (d) temperatur dew point, dan (e) temperatur
bola basah dari udara ruangan tersebut.

Penyelesaian: Soal ini dapat dijawab dengan menggunakan dua cara, yaitu dengan
menggunakan grafik psikometrik dan menggunakan persamaan-persamaan. Kita akan
menggunakan kedua cara ini :

I. Dengan menggunakan grafik

Letakkan titik yang akan dicari pada grafik dengan menggunakan informasi T=200C
dan RH=50%, pada gambar dibuat titik merah.

Gambar 3 Sifat udara T=200C dan RH=50% pada grafik


Dengan membuat titik ini sebagai acuan, lakukan langkah-langkah berikut.
a. Tarik garis yang sejajar garis entalpi melalu titik merah (pada gambar dibuat garis merah)
dan hasilnya adalah, entalpi = 39 kj/kg.
b. Tarik garis horizontal ke sebelah kanan (pada gambar garis biru), dan hasilnya, rasio
humiditi = 7,4 g/kg.
c. Tarik garis sejajar volume spesifik melalui titik merah (pada gambar dibuat garis hijau),
maka rapat massa adalah kebalikannya,  =1 / 0,84 kg/m3 = 1,19 kg/m3.

2022
31 Iwan Setyawan
d. Tarik garis sejajar horizontal ke sebelah kiri, akan didapat temperatur dew-point,
Td=9,50C.
e. Tarik garis yang sejajar garis Twb (pada gambar hampir berimpit dengan garis entalpi
yang berwarna merah), maka Twb = 13,90C.

II. Dengan menggunakan persamaan.


Soal ini bisa juga dijawab dengan menggunakan persamaan yang telah dijabarkan pada
bagian di atas. Berikut langkah-langkahnya.
a. Entalpi dihitung dengan menggunakan persamaan (11), tetapi harus dihitung dulu
parameterparameter yang lainnya.
 Tekanan uap saturasi dihitung dengan menggunakan persamaan (5)

Masukkan T = 20+273=293 K, didapat ln (Pws) = 7,75 atau (Pws) = 2317,161 Pa.

 Hitung tekanan parsial uap air pada udara dengan menggunakan persamaan (4)

 Hitung rasio humiditas dengan menggunakan persamaan (2):

= 0,007194 kg uap/kg udara

 Hitung entalpi dengan persamaan (11):


ha = 1,006 × 20 + 0,007194 × (2501+1,805× 20)
= 38,4 kJ/kg

b. Rasio humiditas sudah dihitung w= 7,194 g/kg


c. Hitung volume spesifik dengan persamaan (8):

= 0,839674 m3/kg
Maka  =1 /  =1,191 kg/m3.

d. Hitung temperatur dew point dengan menggunakan persamaan (10):

2022
32 Iwan Setyawan
= 9,28580C
e. Temperatur bola basah dihitung dengan persamaan (6)

Persamaan ini harus diselesaikan dengan cara trial Ana error. Jika anda coba
maka hasilnya akan sekitar 13,90C.

IV. Proses perlakuan udara pada Psikometrik


Proses-proses yang umum dijumpai dalam suatu pengkondisian udara akan
dijelaskan pada bagian ini. Proses-proses tersebut antara lain: pemanasan udara,
pendinginan udara, pencampuran udara, pengurangan kelembaban (dehumidifier),
dan penambahan kelembaban (humidifier). Analysis termodinamika proses-proses
tersebut antara lain akan dijelaskan dalam bentuk contoh soal.

4.1. Memanaskan udara


Memanaskan udara adalan menambah temperature udara. Secara alami, proses
pemanasan ini tidak mengakibatkan perubahan kandungan uap air di dalam udara.
Contoh berikut akan menjelaskan proses pemansan udara.

Contoh-2:
Pada suatu hari kondisi udara di suatu tempat di daerah Cileunsi, Cibubur
mempunyai temperatur 260C RH 70% untuk keperluan pengeringan produk
pertanian, 10 m3/s udara ini akan dipanaskan sampai mempunyai tempertur 450C
sebelum dimasukkan ke ruang pengering dengan menggunakan pemanas listrik.
Gambarkanlah proses ini pada psikometrik chart, kemudian hitunglah rasio
kelembaban dan RH udara setelah dipanaskan dan berapakah daya listrik yang
digunakan untuk keperluan ini?.
Penyelesaian: Skema pemanasan dan prosesnya di psikometrik chart ditampilkan
pada Gambar 4 berikut:

2022
33 Iwan Setyawan
Gambar 4 Proses pemanasan udara pada Psikometrik
Dari grafik:
 Di titik 1 diperoleh w = 15 g/kg, h = 65 kJ/kg, v = 0,867 m3/kg.
 Di titik 2 diperoleh RH=25%, h =85 kJ/kg.
Dengan data-data ini, pertanyaan tersebut sudah dapat dijawab:

 RH setelah di panaskan adalah garis RH yang melalui titik 2 = 25%


 Rasio kelembaban di titik 2 adalah sama dengan di titik 1, w = 15 k/kg udara
 Daya listrik yang digunakan adalah daya yang diserap oleh udara yang
dipanaskan, tapi cari dulu massanya:

Catatan: Pada proses ini tidak ada perubahan kandungan uap air yang ada
di udara. Proses pengeringan seperti ini hanya memanfaatkan panas
sensibel karena tidak ada perubahan fasa.

2022
34 Iwan Setyawan
BAB 3. PRINSIP DASAR PROSES PENGKONDISIAN UDARA
RUANGAN

4.2. Pendinginan udara


Secara alami proses pendinginan udara dapat mengurangi kandungan uap air yang
terdapat di udara. Tetapi ada temperatur batas mulai terjadinya pengembunan uap air.
Temperatur ini dikenal dengan Temperatur saturasi. Jika udara didinginkan sampai
temperaturnya di bawah temperatur saturasinya, maka akan terjadi perubahan fasa
dari uap menjadi cairan. Proses ini ditampilkan pada Gambar 5.

Gambar 5 Proses pendinginan udara sampai terjadi


kondensasi uap air

Dengan bantuan blower udara dilewatkan melalui permukaan koil pendingin. Di


dalam koil pendingin mengalir refrigeran/medium pendingin yang berasal dari
evaporator. Evaporator di sini adalah salah satu komponen dari suatu unit pendingin,
siklus kompresi uap. Karena temperatur udara setelah didinginkan berada di bawah
tempertur saturasi, maka selama pendinginan akan terbentuk cairan.
Persamaanpersamaan yang berlaku pada proses ini adalah sebagai berikut:
 Kesetimbangan energi: energi udara yang masuk = energi udara keluar + yang terbawa
air + yang diserap evaporator:

 Kesetimbangan massa air:

Dimana ma adalah massa aliran udara, mw massa air yang terbentuk, entalpinya
dihitung pada temperatur T2.

2022
35 Iwan Setyawan
Contoh-3: Proses terjadinya embun pada evaporator Suatu AC SKU, sedang dioperasikan
pada COP 4 digunakan mendinginkan udara suatu ruangan (p = 1atm) dengan mengalirkan
udara dengan laju aliran volume 1 m3/s melalui koil-koil evaporator. Jika udara masuk
evaporator pada tempertur 250C dan RH 70% dan keluar dari evaporator pada temperatur
100C, gambarkanlah proses ini pada grafik psikometrik dan tentukanlah:
a). Rasio kelembaban udara keluar evaporator,
b). Laju aliran air yang menetes keluar dari koil evaporator,
c). Jika AC dipasang 5 jam/hari dan harga listrik Rp 450/kWh, maka berapa biaya
operasional kompressor (anggap efisiensi kompresor 0,9) perbulan?

Penyelesaian:
Proses yang terjadi pada grafik psikometrik ditampilkan pada gambar berikut:

Gambar 6 Proses pendinginan udara pada grafik Psikometrik


Pendinginan tanpa terjadinya pengembunan akan terjadi mulai temperatur 250C sampai
190C (pada gambar garis 1-1’), setelah itu sambil suhunya turun akan terjadi
pengembunan sampai temperatur akhir 100C di titik 2. Pada grafik psikometrik, proses
1-1’-2, lebih sering digambarkan dengan garis 1-2. Dengan mempertimbangkan
perubahan entalpi, garis 1-2 ini tidak linier, tetapi sedikit mengalami lengkungan.
Sebagai catatan meskipun temperatur air yang terjadi dimulai dari 190C, tetapi dalam
perhitungan selalu dianggap kondisi temperatur air keluar dari koil pendingin adalah
pada temperatur titik 2. Makanya pada persamaan (14) simbol entalpi untuk air dibuat
hw(2), tanda dalam kurung menyatakan pada temperatur berapa entalpi air dihitung.

Alur perhitungannya adalah sebagai berikut:

2022
36 Iwan Setyawan
 Rasio kelembaban udara keluar koil evaporator adalah 7,6 gram/kg udara (Dari
grafik)
 Hitung volume jenis udara di titik 1 dihitung dengan persaman (8)

=0,863 m3/kg
Dengan menggunakan parameter ini, maka laju aliran massa udara yang mengalir
melalui koil evaporator adalah:

 Laju aliran air yang keluar dari koil evaporator dihitung dengan menggunakan
persamaan (14).
1,159 x14 1,159 x 7,6 ma

Air keluar dari evaporator dianggap pada temperatur 100C dan entalpi air pada
kondisi ini dapat dilihat pada tabel sifat fisik air, yaitu ha = = 42,01 kJ/kg.

 Energi pendinginan oleh evaporator dihitung dengan persamaan (13)

 Dengan mengguakan defenisi COP = Qc/Wk , maka Wk = 36,2 /4 = 9,05 kW,


Daya ini adalah daya untuk mengkompres refrigeran, jika efisiensi konversi energi
di kompressor 0,9, maka daya listrik kompresor akan menjadi : P = 9,05/0,9 = 10
kW./
 Maka biaya listrik kompressor adalah = 10 kW x 5 x 30 x 450 = Rp. 675.000.
Soal ini ingin menunjukkan bahwa dari jumlah tetesan air yang terbentuk pada koil-koil
pendingin udara, dapat diperhitungkan kerja kompresi untuk pendinginan. Dengan kata lain
setiap tetesan air yang terbentuk, merupakan hasil kerja komresor yang harus di bayar.
Jika tetesan air ini berada pada ruangan yang dikondisikan tentu tidak ada masalah karena
memang unit AC yang kita bayar adalah untuk mendapatkan "kenyamanan" dengan
pendinginan.

Tetapi jika proses pembentukan tetesan air ini terjadi di luar ruangan, sama artinya
dengan pemborosan. Karena proses pendinginan sedang terjadi di luar ruangan. Jika ini
dibiarkan, berarti kita mengeluarkan uang untuk mendinginkan udara luar (mendinginkan
dunia). Hal ini sering dijumpai pada sistem AC dimana proses isolasinya tidak berjalan

2022
37 Iwan Setyawan
sempurna sehingga bekerja mendinginkan udara luar yang ditunjukkan dengan terjadinya
tetesan air.

A. PENERAPAN TATA UDARA

Sistem tata udara adalah suatu proses mendinginkan/memanaskan udara sehingga


dapat mencapai suhu dan kelembaban yang diinginkan/dipersyaratkan serta mengatur
aliran udara dan kebersihannya. Sistem tata udara sering disebut dengan Sistem AC (Air
Conditioning).

Para insinyur tata udara secara garis besar membagi penerapan tata udara dalam
dua golongan utama yaitu penerapan tata udara dalam kenyamanan dan proses :

1. Penyegaran udara untuk kenyamanan

Penyegarkan udara ruangan untuk memberikan kenyamanan kerja bagi orang yang
melakukan kegiatan tertentu. Dalam teknik penerapan tata udara untuk kenyamanan
diharapkan agar dapat mencapai lingkungan dalam ruangan yang relatif konstan pada
suatu lingkup kenyamanan yang dikehendaki manusia, walaupun kondisi cuaca diluar
ruangan atau beban Dinegara subtropis pelaksanaan paling tinggi untuk orang yang duduk
diruangan kantor diharapkan

mencapai 72°F (22.2 °C) Pelaksanaan paling tinggi untuk orang berdiri atau orang
banyak duduk diruangan diharapkan mencapai suhu yang sedikit lebih rendah.
Kenyamanan thermal sangat mendukung produktivitas pekerja .. Di Indonesia kenyamanan
standar ruangan ditetapkan 25 °C, hal ini dinyatakan pemerintah dalam rangka menindak
lanjuti Keppres no. 10 tahun 2005 tentang penghematan energi terutama dalam ruang
lingkup pemerintah.panas didalam ruangan berubah-ubah.

Tata udara untuk kenyamanan ruangan gedung memungkinkan dibuat


perencanaan gedung yang tak terbatas luasnya. Bila tidak ada hal ini, maka gedung harus
dibuat ramping supaya ruangan dalam mendapatkan udara luar yang cukup, melalui
ventilasi alami. Tata udara juga memungkinkan gedung untuk lebih tinggi, karena
kecepatan angin meningkat secara tajam seiring dengan ketinggian gedung, sehingga
aplikasi ventilasi alami tidak memungkinkan untuk gedung yang tinggi.

Penerapan tata udara untuk kenyamanan untuk berbagai tipe gedung agak
berbeda, dan dapat dikategorikan seperti dibawah ini :

2022
38 Iwan Setyawan
o Perumahan dengan tingkat rendah, termasuk rumah keluarga tersendiri, rumah kopel dan
gedung apartemen kecil (4 tingkat kebawah)

o Perumahan dengan tingkat tinggi, seperti tempat tinggal karyawan/mahasiswa dengan


susunan diatas 4 lantai, blok apartemen.

o Gedung komersial, yang dibangun untuk usaha komersial, termasuk perkantoran, mal,
pasar swalayan, restoran dan lain sebagainya.

o Gedung institusional, termasuk Rumah Sakit, gedung pemerintah, gedung sekolah, dan
lain sebagainya.

o Ruangan industri dimana diinginkan kenyamanan pekerja.

Selain gedung, tata udara dapat digunakan untuk kenyamanan berbagai moda
transportasi, termasuk kendaraan darat, kereta api, kapal, pesawat terbang dan pesawat
angkasa

2. Penyegaran udara untuk industri I proses

Menyegarkan udara ruangan karena diperlukan oleh proses, bahan, peralatan atau barang
yang ada di dalamnya. Dalam teknik penerapan tata udara untuk proses diharapkan agar
dapat mencapai lingkungan dalam ruangan yang cocok untuk kepentingan proses produksi,
walaupun kondisi cuaca di luar ruangan atau beban panas di dalam ruangan dan beban
kelembaban berubah-ubah. Walaupun ruang yang dikondisikan berada dalam lingkup
kenyamanan, tetapi adalah kebutuhan dalam proses yang menentukan kondisi ruangan,
bukan yang diinginkan manusia. Penerapan tata udara untuk proses meliputi:

o Ruang operasi rumah sakit, dimana udara disaring pada tingkat yang tinggi untuk
mengurangi risiko infeksi dan pengontrolan terhadap kelembaban untuk membatasi
dehidrasi seorang pasien. Walaupun suhu sering berada dalam lingkup kenyamanan,
beberapa prosedur khusus seperti pembedahan jantung terbuka, menuntut suhu
ruangan yang rendah ( sekitar 18 °C, 64 °F), dan lainnya seperti untuk kelahiran
prematur menuntut suhu ruangan relatif tinggi (sekitar 28 °C, 82 °F).

o Ruang bersih untuk produksi sirkuit terintegrasi (integreted circuits), bahan-bahan


farmasi, dan sebagainya, dimana dibutuhkan ruangan dengan kebersihan udara dalam
tingkat yang tinggi serta pengkontrolan dari suhu dan kelembaban yang dipersyaratkan
untuk mencapai keberhasilan dari suatu proses.

o Fasilitas untuk hewan bertelur/beranak. Khusus untuk daerah sub tropis kebanyakan
hewan bertelur/beranak pada waktu musim semi. Dengan mengkondisikan udara pada

2022
39 Iwan Setyawan
suhu dan keadaan diwaktu musim semi, maka hewan bertelur/beranak disepanjang
tahun.

o Tata udara dipesawat terbang. Walaupun tata udara yang dituju adalah kondisi umum
untuk kenyamanan para penumpang dan pendinginan peralatan, tetapi tata udara
pesawat terbang menggunakan suatu proses atau penanganan khusus, sebab tekanan
rendah yang ada diluar pesawat terbang pada waktu penerbangan,

o Pusat pengelolaan data.

o Pabrik Tekstil.

o Fasilitas pemeriksaan medis.

o Tempat penyemaian tumbuhan dan pertumbuhan hewan.

o Fasilitas nuklir.

o Laboratorium kimia dan biologi.

o Pertambangan.

o Lingkungan industri.

o Tempat masak dan prosesnya.

Baik dalam penerapan untuk kenyamanan maupun untuk proses tujuannya bukan saja
pengkontrolan suhu, tetapi juga kelembaban, mutu udara, gerak udara, dan aliran udara
dari suatu tempat ketempat lainnya.

C. DAMPAK KESEHATAN.

Sistem tata udara yang dipelihara dengan tidak baik dapat sewaktu-waktu
menumbuhkan dan menyebarkan mikro-orrganisme, seperti Legionella pneumophila yang
merusak kesehatan manusia. Terbalik, tata udara yang baik, tennasuk penyaringan,
pengaturan kelembaban, pendinginan, pencegahan infeksi, dan sebagainya, dapat
memberikan suasana yang bersih dan aman diruang operasi rumah sakit atau lingkungan
lainnya, dimana udara tertentu adalah krisis bagi keamanan dan keadaan seorang
pasien.Tata udara akan memberi dampak positif kepada mereka yang menderita alergi dan
asma.

2022
40 Iwan Setyawan
Untuk daerah yang sering mengalami gelombang panas, tata udara dapat
menyelamatkan jiwa, di beberapa negara pemerintah setempat membuat pusat
penyegaran untuk kepentingan orang yang tidak memiliki tata udara dirumahnya.

Sistem tata udara yang beroperasi kurang baik dapat menimbulkan tingkat
kebisingan yang dapat menyebabkan kehilangan pendengaran, kalau hal itu tetjadi untuk
jangka waktu panjang. Tingkat kebisingan juga dapat tetjadi pada orang yang tinggal dekat
dengan jalan raya yang sibuk atau dekat lapangan terbang, untuk waktu yang lama.
Peralatan tata udara yang baik mempunyai tingkat kebisingan yang rendah.

D. TUJUAN TATA UDARA

Tujuan pengkondisian udara adalah untuk mendapatkan kenyamanan bagi


penghuni yang berada di dalam ruangan. Jika seseorang berada di dalam suatu ruangan
tertutup untuk jangka waktu yang lama, maka pada suatu ketika ia akan merasa kurang
nyaman, begitu juga jika kita berada pada ruang terbuka pada siang hari dengan sinar
matahari mengenai tubuh kita akan terasa kurang nyaman. Hal ini diakibatkan dua hal
utama yakni temperatur (suhu) dan kelembaban (humidity) udara tersebut tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh tubuh. Kondisi udara yang dirasakan nyaman oleh tubuh
manusia adalah berkisar antara :

o Suhu dan kelembaban : 20° C hingga 26° C, 45% hingga 55%

o Kecepatan udara : 0.25 m/s

Fungsi dari sistem tata udara I air conditioning adalah:

o Mengatur suhu udara

o Mengatur sirkulasi udara

o Mengatur kelembaban (humidity) udara

o Mengatur kebersihan udara

Dengan demikian, secara umum sistem tata udara berfungsi mempertahankan


kondisi udara baik suhu maupun kelembaban agar udara terasa lebih nyaman. Dalam
mengatur sistem tata udara ini umumnya digunakan alat bantu yang berupa AC (Air
Condition). Di iklim tropis seperti di Indonesia maka pentaan udara lebih besar kearah
pendingin ruangan. Bila di iklim sun tropism aka penataan ruangan perlu pendingin ruangan
di musim panas, dan penghangat ruangan di musim dingin.

E. Kondisi Udara nyaman di dalam ruangan

2022
41 Iwan Setyawan
Kondisi kenyamana udara dalam ruangan tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi dan
temperature tetapi dipengaruhi juga oleh kondisi kelembaban nya. Salah satu tujuan utama
dari penggunaan psikometri diagram pada pengkondisian udara adalah untuk menentukan
kondisi udara paling nyaman bagi manusia. Temperatur yang paling nyaman menurut
penelitian adalah 220C – 270C dengan kelembaban relati 40% sampai dengan 60% seperti
gambar di 7.1.

Gambar 7.1 Area paling nyaman untuk manusia

Contoh Soal. 1

Kondisi udara luar 350C dengan kelembaban realtif 60% akan dikondisikan untuk mencapai
daerah confort zone dengan menggunakan grafik psikometrik. Plotkan proses
penkondisian udara dan estimasikan :

a. Jumlah uap yang harus diambil dari udara?


b. Jumlah panas yang dipindahkan?
c. Jumlah panas yang harus ditambahkan pada udara?

2022
42 Iwan Setyawan
Contoh Soal 2.

Kondisi udara kering pada suhu 400C dan kelembaban relative 10% mengalir melalui
pendingin evaporative. Air ditambahkan pada udara yang mengalir filter basah (wick)
sehingga udara yang keluar dari instalasi pendingin evaporative diinginkan pada suku 270C

Dengan menggunakan grafik Psikometrik tentukan :

a. Kelembaban relative udara keluar?


b. Jumlah air yang ditambahkan pada udara

2022
43 Iwan Setyawan
c. Temperatur terendah yang mampu dicapai dengan instalasi pendinginan ini?

2022
44 Iwan Setyawan
DAFTAR PUSTAKA

ASHARAE, ASHRAE Handbook 1997, Fundamentals, Atlanta, GA, 1998.

Dossat, R.J. (1961). Principles of Refrigeration, John Wiley & Sons, Inc. New
York.

Gunawan, R. (1988). Pengantar Teori Teknik Refrijerasi (Pendinginan). Jakarta:


Depdikbud.

Harris, NC. (1974). Modern Air Conditioning (Third Edition). Japan: McGraw-Hill
Book Company.

Handoko. (1987). Alat Kontrol Mesin Pendingin. Jakarta: PT. Ichtiar Baru.

Handoko. (1993). Teknik Lemari Es. Jakarta: PT. Ichtiar Baru

Hasan Samsuri, Dkk. (2008). Sistem Refigerasi dan Tata Udara. Jakarta: Dirjen
Pembinaan SMK.

Lang, V. Paul. (1971). Principles of Air Conditioning. Bombay: D. B.


Tarapovrevala Sons & Co. Private Ltd.

Miller, R. and Miller, M.R. (2006). Air Conditioning and Refrigeration, USA:

Mc Graw-Hill.

Pita. E. G. (1981), Air Conditioning Principles and Systems An Energy Approach.


New York : John Wiley & Sons, Inc.

S.K. Wang, Handbook of Air Conditioning andRefrigeration, Edisi 2, McGraw-


Hill, 2000

2022
45 Iwan Setyawan

Anda mungkin juga menyukai