LANDASAN TEORI
(Yugo,2015)
2.1.1 Refrigerant Dehumidifier
Prinsip dari Refrigerant Dehumidifier merupakan konsep yang simpel.
Jika di udara dibawah suhu dew point , uap air akan terkondensasi pada
permukaan dingin. Dengan kata lain penyerapan uap air dilakukan dengan proses
Pendinginan dan Kondensasi.
Pengering udara berbasis system kompresi uap merupakan metode yang
paling praktis. Pengering udara dengan mendinginkan untuk menyerap uap air dan
memanaskan untuk menurunkan kelembaban relative merupakan teknik yang
umum dan masih banyak digunakan di Aplikasi Industri.
4
Sumber :http://www.humiditycontrol.co.uk/dehumidification-theory.htm
(Mahfud Box,2013)
2.1.2 dessicant dehumidifier
5
2.2.1 Dry Bulb Temperature (DB)
Kondisi suhu campuran antara udara dan uap air yang diukur dan dibaca
melalui skala termometer, tidak tergantung kepada intensitas uap air yang
terkandung dalam udara (Zain et al., 2005). Suhu bola kering dapat dibaca pada
termometer dengan sensor bola kering (Yani, 2003). Dalam proses kesetimbangan
kalor, suhu bola kering berpengaruh terhadap intensitas kalor yang diproduksi
melalui penguapan (evaporasi) maupun konveksi (Zain et al., 2005).
Keterangan :
h = entalpi (kJ/kg)
6
Tdb = suhu bola kering (ºC)
W = kelembaban mutlak (kg/kg udara kering)
Keterangan :
v = volume spesifik (m3/kg udara kering)
P = tekanan atmosfer (kPa)
R = tetapan gas (287 J/kg.mol.K)
Tdb = suhu bola kering (°C)
W = kelembaban mutlak (kg/kg udara kering)
Keterangan :
RH = kelembaban relatif (%)
Pv = tekanan uap air (kPa)
Pvs = tekanan uap air jenuh (kPa)
7
2.2.7 Rasio Kelembaban (W)
Massa uap air (mu) yang terkandung dalam udara lembab per-satuan massa
udara kering (ma) yang dapat didekati dengan persamaan berikut (Zain et al..,
2005):
Keterangan :
W = kelembaban mutlak (kg/kg udara kering)
Pv = tekanan parsial uap air (kPa)
Pvs = tekanan uap jenuh (kPa)
(Agun Gunawan, 2009)
8
Gambar .2.3 Pemanasan Sensibel
Sumber : ( G Pita, Edward . 1981 . Air Conditioning Principles and Systems .
USA . John Wily and Sons. Inc.)
9
terjadi perubahan kalor laten tanpa disertai perubahan kalor sensibel . Garis proses
pada psikometrik adalah garis vertikal ke arah atas.
10
2.3.5 Proses pemanasan dan pelembaban (Heating dan humidifikasi).
Pada proses ini udara dipanaskan disertai dengan penambahan uap air,
yaitu dengan mengalirkan udara melewati ruangan semburan air atau uap yang
temperaturnya lebih tinggi dari temperatur udara, sehingga didapatkan
peningkatan kalor sensibel dan kalor laten secara bersamaan. Pada proses ini
terjadi kenaikan rasio kelembaban, entalpi, dry bulb temperatur,wet bulb
temperatur dan kelembaban relatif. Garis proses pada psikometrik adalah garis
kearah kanan atas.
11
Gambar . 2.8 Pemanasan dan Penurunan Kelembaban
Sumber : ( G Pita, Edward . 1981 . Air Conditioning Principles and Systems .
USA . John Wily and Sons. Inc.)
12
2.3.8 Proses pendinginan dan penurunan kelembaban (Cooling and
dehumidifikasi).
Proses ini dilakukan dengan cara melewatkan udara pada koil pendingin
atau ruangan semburan air dimana temperaturnya lebih rendah dari temperatur
udara sehingga terjadi penurunan kalor laten dan kalor sensibel.
13
2.5 Kinerja Dehumidifier kompresi uap
Keterangan:
(1) – (2) : proses cooling dan dehumidifying
(2) – (3) : proses pemanasan
Pada dasarnya penggunaan kompresi uap sebagai unit proses pendinginan
dan proses dehumidifikasi untuk menghasilkan udara dingin dimana udara dingin
14
tersebut digunakan sebagai udara suplai proses dehumidifier, sehingga
membutuhkan perlakuan proses pemanasan udara yang memanfaatkan panas
kondensor yaitu Besarnya energi yang dibutuhkan dapat dituliskan dengan rumus:
Kondisi pada sisi inlet dehumidifier
a) Menentukan massa udara yang mengalir
Luas penampang, A = p x ℓ
b) Menentukan tekanan jenuh (Psat) pada suhu Tl (tabel air jenuh)
c) Menentukan tekanan parsial uap (Pv)
P v = RH x Psat
………………………………………………………...(2.17)
d) Menentukan Humidity Ratio (w)
w = 0,622 ( Pv
)
Pt−Pv
……………………………………..…………..(2.18)
e) Menghitung Entalpi udara (h1)
h1 = 1,005 . T + w (2501 + 1,88
T)......................................................(2.19)
Dimana
Kondisi pada sisi outlet dehumidifier
a. Menentukan tekanan jenuh (Psat) pada suhu T2 (table sifat air)
b. Menentukan tekanan parsial sisi outlet (Pv)
Pv
w = 0,622 (
Pt−Pv ), maka untuk mencari Pv ;
Pv
P v = ( Pt−P ) x (Pt - Pv)...............................................(2.20)
v
15
2. Menentukan Volume aliran udara (ὐ)
ὐ = A x ʋ...........................................................................(2.24)
3. Menetukan Massa udara yang mengalir (ṁ)
ṁud = ὐ x ρud.............(2.25)
4. Menetukan Energi yang diperlukan (Q)
Q = ṁud x (h2 – h1 )..........................................................(2.26)
5. Menetukan Dew Point Temperature(DPT)
4030 (DBT+235)
DPT = 4030−(DBT+235)in RH - 235 ……………………(2.27)
(Ikhwan Asmawi,2011)
16