TINJAUAN PUSTAKA
4 BETN 39,82a
5 TDN 45,00a
6 Ca 0,96a
7 P 0,08a
Sumber :
Suhu
Semakin besar perbedaan suhu (antara medium pemanas dengan bahan
bahan) maka akan semakin cepat proses pindah panas berlangsung sehingga
mengakibatkan proses penguapan semakin cepat pula. Atau semakin tinggi
suhu udara pengeringan maka akan semakin besar anergi panas yang dibawa
ke udara yang akan menyebabkan proses pindahan panas semakin cepat
sehingga pindah massa akan berlangsung juga dengan cepat.
Kecepatan udara
Umumnya udara yang bergerak akan lebih banyak mengambil uap air dari
permukaan bahan yang dikeringkan. Udara yang bergerak adalah udara
yang mempunyai kecepatan gerak yang tinggi yang berguna untuk
mengambil uap air dan menghilangkan uapa air dari permukaan bahan yang
dikeringkan, sehingga dapat mencegah terjadinya udara jenuh yang dapat
memperlambat penghilangan air.
Semakin lembab udara di dalam ruang pengering dan sekitarnya maka akan
semakin lama proses pengeringan berlangsung kering, begitu juga
sebaliknya. Karena udara kering dapat mengabsorbsi dan menahan uap air.
Setiap bahan mempunyai keseimbangan kelembaban (RH keseimbangan)
masing- masing, yaitu kelembapan pada suhu tertentu dimana bahan tidak
akan kehilangan air (pindah) ke atmosfir atau tidak akan mengambil uap air
dari atmosfir.
Jika RH udara > RH keseimbangan maka bahan malahan akan menarik uap
air dari udara.
Semakin lama waktu (batas tertentu) pengeringan maka akan semakin cepat
proses pengeringan selesai. Dalam pengeringan diterapkan konsep HTST
(High Temperature Short Time), short time dapat menekan biaya
pengeringan.
2.3.Pisikometrik
Pisikometrik adalah salah satu sub bidang enginering yang khusus
mempelajari sifat-sifat thermofisik campuran udara dan uap air untuk selanjutnya
akan disebut “udara”.Pada psikometrik udara “ hanya dibedakan atas udara kering
dan uap air. Meskipun udara kering masih dapat dibedakan lagi menjadi
komponen gas yang terdiri dari Nitrogen,Oksigen, Karbon dioksida dan yang
lainnya, tetapi pada pisikometrik semuanya diperlakukan sebagai satu unit udara
kering.
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan sifat-sifat
thermodinamik udara, yaitu dengan menggunakan persamaan-persamaan dan
dengan mengunakan grafik yang menggambarkan sifat-sifat thermodinamik
udara, yang biasa disebut pysikometric chart .Dengan menggunakan grafik ini,
proses-proses seperti pendinginan udara, dehumidification,dan perlakuan udara
kering dapat dijelaskan dengan lebih muda. Parameter-parameter dan istilah yang
digunakan untuk menggambarkan sifat-sifat thermodinamik udara antara lain :
Humidity ratio, relatif humidity,dry-bulb dan wet-bulb,termperatur,dwe-point
temperatur,sensibel end laten heat,desity,moist volume,dan entalpi.
Sebelum melakukan perhitungan dan penentuan pada grafik psikometrik
beberapa parameter atau sifat udara yang harus diketahui. (sumber : Dr.Eng.
Himsar Ambarita,Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara hal : 55)
2.3.1. Rasio humiditas (hummidity ratio)
Satuan dari parameter ini adalah kg uap air/kg udara atau gram uap air/kg
udara. Dengan menggunakan persamaan gas ideal dan hukum Dalton, yang
merumuskan hubungan antara kandungan gas dengan tekanan persial gas, maka
rasio humiditas juga dinyatakan dengan :
𝑝𝑝𝑤𝑤
𝑤𝑤 = 0,62198 … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … (2.2)
𝑝𝑝𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑝𝑝𝑤𝑤
Dimana pw adalah tekanan persial uap air dan patm adalah tekanan atmosfer.
Persamaan (2) menunjukan bahwa hanya dengan mengetahui tekanan persial uap
air pada temperatur tertentu, kita dapat menentukan kandungan uap air di udara.
Sebagai catatan, pada saat saturasi fraksi mol uap air yang terkandung
didalam udara adalah fraksi mol maksimum. Setelah itu uap air akan mulai
mengembun, atau berubah fasa menjadi cair. Berdasarkan fakta ini, pada saat
terjadi saturasi, nilai relative hummidity adalah 100% jadi diingat saat terjadi
saturasi RH=100%
Dengan mengurangi devenisi fraksi mol dan persamaan gas ideal,RH
dapat didefenisikan sebagai berikut :
𝑃𝑃𝑤𝑤
𝑅𝑅𝑅𝑅 = … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . … … … … … … (2.4)
𝑃𝑃𝑤𝑤𝑤𝑤
Pws adalah tekanan uap saat terjadi saturasi dan merupakan fungsi dari temperatur.
Persamaan yang disusul ASHER dapat digunakan untuk menghitung
Pws (Pa):
Dimana :
Panas jenis udara atau gas ada dua yaitu panas jenis pada volume konstan
dan panas jenis pada tekanan konstan. Pada psikometrik, hanya panas jenis pada
tekanan konstan yang digunakan. Panas jenis udara pada tekanan konstan adalah
penjumlahan panas jenis udara kering dan panas jenis uap air yang dikandung
udara tersebut.
dimana ;
2.4 Volume Spesifik Udara, Moist Volume (v) dan Rapat Masa (density)
Dimana :
P = tekanan dalam Pa
4030(𝑇𝑇 + 235)
𝑇𝑇𝑑𝑑 = − 235 … … … … … … … … … … … … … … … … … … … (2.9)
4030 − (𝑇𝑇 + 235) ln( 𝑅𝑅𝑅𝑅)
Entalpi udara adalah kandungan energi total yang dimiliki oleh udara.Didalam
thermodinamika suatu materi harus dihitung menggunakan nilai acuan
Panas sensibel adalah energi yang diberikan atau diterima suatu materi
yang membuat temperaturnya berubah. Sementara panas laten adalah panas yang
diberikan atau diterima suatu materi yang membuat fasanya berubah. Contoh ,jika
kita memanaskan air pada tekanan atmosfer mulai dari 0 sampai 100˚C ,maka
panas yang diterima air itu adalah panas sensibel. Jika setelah 100˚C air tersebut
masih kita panasi, maka suhunya tetap 100˚C (tidak naik), tetapi fasanya akan
berubah menjadi uap.Panas yang diterima air saat itu disebut panas laten .Untuk
materi yang homogen proses pelepasan atau penerimaan panas sensibel dan panas
laten dapat dibedakan dengan jelas. Panas sensibel saat suhunya berubah dan
fasanya tetap, tetapi panas laten saat fasanya berubah dan suhunya tetap.
Pada udara, bagian udara kering hanya akan memiliki panas sensibel
,karena tidak akan terjadi perubahan fasa. Bagian uap air akan memiliki panas
sensibel untuk mengubah temperaturnya dan sekaligus panas laten karena
perubahan fasa.Persamaan entalpi pada persamaan 2.11 dapat diubah bentuknya
menjadi:
Dua bagian pertama persamaan ini adalah panas sensibel dan bagian akhir adalah
panas laten.
Gambar 2.2 : Garis – garis dan informasi yang dijumpai pada grafik psikometrik
Kondisi udara pada suatu ruangan dapat ditempatkan pada grafik ini.Jika kita
memperlakukan (mengkondisikan) udara tersebut, misalnya memanaskannya,
mendinginkannya,mengurangi kelembabannya ,dapat juga dijelaskan
menggunakan grafik psikometri ini.
2.5.1.Memanaskan udara
Gambar : 2.3 Proses pendinginan udara sampai terjadi kondensasi uap air
maw1 = maw2 + mw
Dimana ma adalah masa aliran udara ,mw masa air yang terbentuk, entalpinya
dihitung pada temperatur T2.
2.5.3.Pencampuran Adiabatik
secara adiabatik ini adalah penjabaran hukum kekekalan masa dan hukum
kekekalan energi.
m0h0 + mbhb =
mchc...........................................................................................(2.13)
m0 + mb = mc....................................................................................................(2.14)
Kekekalan energi:
dimana ma adalah aliran massa udara ,mw massa air/uap yang dimasukkan
3 2
1
4
(h = kJ/kg)
Wk = 𝑚𝑚(̇ ℎ2 − ℎ1 )
(sumber : Dr.Eng. Himsar Ambarita,Perpindahan Panas hal : 11)
Dimana :
Wk = besarnya kerja kompresi yang di lakukan (kJ/s)
ℎ1 = entalpi refrigeran saat masuk kompresor (kJ/s)
ℎ2 = entalpi refrigeran saat keluar kompresor (kJ/s)
𝑚𝑚̇ = laju aliran refrigeran pada sistem (kg/s)
̇ − ℎ3)
𝑄𝑄𝑄𝑄 = 𝑚𝑚 (ℎ2
( Sumber : Dr.Eng.Himsar Ambarita,Perpindahan Panas hal : 14)
Dimana :
Qk = besarnya kalor dilepas di kondensor (kJ/s)
ℎ2 = entalpi refrigeran saat masuk kondensor (kJ/s)
ℎ3 = entalpi refrigeran saat keluar kondensor (kJ/s)
3. Proses Ekspansi (3 – 4)
Proses ini berlangsung secara isentropi, hal ini berarti tidak terjadi
penambahan entalpi tetapi terjadi drop tekanan dan penurunan temperatur. Proses
penurunan tekanan terjadi pada katup ekspansi yang berbentuk pipa kapiler atau
orifice yang berfungsi mengatur laju aliran refrigerant dan menurunkan tekanan.
Dimana: h3 = entalpi refrigeran saat keluar kondensor (kJ/s)
4. Proses Evaporasi (4 – 1)
Proses ini berlangsung di evaporator secara isobar isotermal. Refrigerant
dalam wujud cair bertekanan rendah menyerap kalor dari lingkungan / media yang
di dinginkan sehingga wujudnya berubah menjadi gas bertekanan rendah.
Besarnya kalor yang diserap evaporator adalah:
̇ − ℎ4)
𝑄𝑄𝑄𝑄 = 𝑚𝑚 (ℎ1
Dimana :
𝑄𝑄𝑒𝑒 = kalor yang di serap di evaporator ( kW )
ℎ1 = harga entalpi ke luar evaporator (kJ/kg)
ℎ4 = harga entalpi masuk ke evaporator (kJ/kg)
Selanjutnya refrigeran kembali masuk ke kompresor dan bersirkulasi
kembali, begitu seterusnya sampai kondisi yang diinginkan tercapai.
2.6.1 Komponen Utama Siklus Kompresi Uap
Siklus refrigerasi kompresi uap merupakan silkus yang paling umum
digunakan untuk mesin pendingin dan pompa kalor. Komponen utama dari sebuah
siklus kompresi uap adalah :
2.6.1.1. Kompresor
Pada sistem mesin refrigerasi, kompresor berfungsi seperti jantung.
Kompresor berfungsi untuk mensirkulasikan refrigeran dan menaikan tekanan
refrigerant agar dapat mengembun di kondensor pada temperatur di atas
temperatur udara sekeliling.(www:Google/Komponen Utama Siklus Kompresi
Uap). Berdasarkan cara kerjanya, kompresor yang biasa dipakai pada sistem
refrigerasi dapat dibagi menjadi:
ROLLING
VANE SCROLL PISTON
SCREW CENTRIFUGAL AXIAL
2.6.1.2 Kondensor
Dilihat dari proses perpindahan panasnya kondensor terdiri dari dua jenis,
jenis kondensor yaitu kondensor kontak langsung dan kondensor permukaan.
2. Kondensor Permukaan
Pada kondensor permukaan, uap terpisah dari air pendingin, uap berada
diluar pipa-pipa sedangkan air pendingin berada didalam pipa. Perpindahan panas
dari uap ke air terjadi melalui perantaraan pipa-pipa. Pada kondensor jenis ini
kemurnian air pendingin tidak menjadi masalah karena terpisah dari air
kondensat. Jenis- jenis kondensor yang kebanyakan dipakai adalah sebagai
berikut:
Jenis kondensor ini terdiri dari susunan dua pipa koaksial, dimana refrigeran
mengalir melalui saluran yang berbentuk antara pipa dalam dan pipa luar, dari
atas ke bawah. Sedangkan air pendingin mengalir di dalam pipa dalam dengan
arah yang berlawanan dengan arah aliran refrigeran.
Kondensor tabung dan koil adalah kondensor yang terdapat koil pipa air
pendingin di dalam tabung yang di pasang pada posisi vertikal. Tipe kondensor ini
air mengalir dalam koil, endapan dan kerak yang terbantuk dalam pipa harus di
bersihkan dangan bahan kimia atau detergen.
Kondensor pendingin udara adalah jenis kondensor yang terdiri dari koil pipa
pendingin yang bersirip pelat (tembaga atau aluminium). Udara mengalir dengan
arah tegak lurus pada bidang pendingin, gas refrigeran yang bertemperatur tinggi
masuk ke bagian atas dari koil dan secara berangsur mencair dalam alirannya ke
bawah.
Kondensor tabung dan pipa horizontal adalah kondensor tabung yang di dalamnya
banyak terdapat pipa – pipa pendingin, dimana air pendingin mengalir dalam pipa
– pipa tersebut. Ujung dan pangkal pipa terikat pada pelat pipa, sedangkan
diantara pelat pipa dan tutup tabung dipasang sekat untuk membagi aliran air yang
melewati pipa – pipa
Keterangan :
Komponen utama yang lain untuk mesin refrigerasi adalah katup ekspansi.
Katup ekspansi ini dipergunakan untuk menurunkan tekanan dan untuk
mengekspansikan secara adiabatik cairan yang bertekan dan bertemperatur tinggi
sampai mencapai tingkat tekanan dan temperatur rendah, atau mengekspansikan
refrigeran cair dari tekanan kondensasi ke tekanan evaporasi, refrigeran cair
diinjeksikan keluar melalui oriffice, refrigeran segera berubah menjadi kabut yang
tekanan dan temperaturnya rendah.
Selain itu, katup ekspansi juga sebagai alat kontrol refrigerasi yang
berfungsi :
1. Mengatur jumlah refrigeran yang mengalir dari pipa cair menuju evaporator
sesuai dengan laju penguapan pada evaporator.
2. Mempertahankan perbedaan tekanan antara kondensor dan evaporator agar
penguapan pada evaporator berlangsung pada tekanan kerjanya.
2.6.1.4. Evaporator,
Evaporator berfungsi melakukan perpindahan kalor dari ruangan yang
didinginkan ke refrigeran yang mengalir di dalamnya melalui permukaan
dindingnya. Pada diagaram P – h dari siklus kompresi uap sederhana, evaporator
mempunyai tugas merealisasikan garis 1–4. Setelah refrigeran turun dari
kondensor melalui katup ekspansi masuk ke evaporator dan di uapkan, kemudian
dikrim ke kompresor. Pada prinsipnya evaporator hampir sama dengan kondensor,
yaitu sama – sama APK yang fungsinya mengubah fasa refrigeran. Bedanya, jika
pada kondensor refrigeran berubah dari uap menjadi cair, maka pada evaporator
berubah dari cair menjadi uap.
1. Natural Convention
2. Forced convention
2.6.1.5. Refrigran
Refrigerant adalah fluida kerja utama pada suatu siklus refrigerasi yang
bertugas menyerap panas pada temperatur dan tekanan rendah dan membuang
panas pada temperatur dan tekanan tinggi. Umumnya refrigerant mengalami
perubahan fasa dalam satu siklus.
Refrigeran ini akan terbakar jika konsentrasinya kurang dari 0,1 kg kg/m3
atau kalor pembakarannya lebih dari 19 MJ/kg. Berdasarkan defenisi ini, sesuai
standard 34-1997, refrigerants diklasifikasikan menjadi 6 kategori, yaitu:
10 CCl4 2 B1
11 CCl3F 1 A1
12 CCl2F2 1 A1
13 CClF3 1 A1
13B1 CBrF3 1 A1
14 CF4 1 A1
21 CHCl2F 2 B1
22 CHClF2 1 A1
30 CH2CL2 2 B2
32 CH2F2 A2
40 CH3Cl 2 B2
50 CH4 3a A3
113 CCl2FCClF2 1 A1
114 CClF2CClF2 1 A1
115 CClF2CF3 1 A1
116 CF3CF3 A1
123 CHCl2CF3 B1
124 CHClFCF3 A1
125 CHF2CF3 A1
134a CF3CH2F A1
142b CClF2CH3 3b A2
143a CF3CH3 A2
152a CHF2CH3 3b A2
170 CH3CH3 3a A3
218 CF3CF2CF3 A1
Tekanan evaporasi refrigerant sebaiknya lebih tinggi dari atmosfer. Hal ini
menjaga agar udara luar tidak masuk ke siklus jika terjadi kebocoran minor.
Tekanan kondensasi refrigerant sebaiknya tidak terlalu tinggi. Tekanan yang
Refrigerant yang baik jika dapat bercampur dengan oli dan membantu
melumasi kompressor. Oli sebaiknya kembali ke compressor dari kondensor,
evaporator, dan part lainnya. Refrigerant yang tidak baik justru melemahkan sifat
pelumas dan membentuk semacam lapisan kerak yang melemahkan laju
perpindahan panas. Sifat seperti ini harus dihindari.
Refrigerant yang bersifat inert tidak bereaksi dengan material lainnya untuk
menghindari korosi, erosi, dan kerusakan lainnya.
a. Halide torch, jika udara mengalir di atas permukaan tembaga yang dipanasi
dengan api methyl alcohol, uap dari refrigerant akan berdekomposisi dan
mangubah warna api. Lidah api menjadi hijau pada kebocoran kecil, dan
mengecil dan kemerahan pada kebocoran besar.
b. Electronic detector, caranya dengan melepaskan arus pada inonisasi refrigerant
yang telah terdekomposisi. Tetapi tidak dapat digunakan untuk jika udara
mengandung zat yang mudah terbakar.
c. Bubble method, campuran sabun yang mudah menggelembung dioleskan pada
bagian yang diduga bocor. Jika terjadi gelembung, berarti terjadi kebocoran.
Prinsip kerja dari mesin pengering pakan ternak adalah Melalui skema
siklus refrigrasi kompresi uap, panas yang dikeluarkan oleh kondensor beserta
udara keluaran evaporator yang mempunyai RH rendah dialirkan ke saluran
pengeringan dan dimanfaatkan untuk mengeringkan pakan ternak. Udara panas
dari kondensor dialirkan ke saluran pengeringan. Proses pengeringan terjadi pada
saat pakan ternak dimasukkan kedalam saluran pengering berbentuk balok lalu
dilakukan pengujian selama 5 menit sekali dalam sekali percobaan, lalu pakan
ternak diambil dan ditimbang dalam setiap kali percobaan sampai pakan ternak
dalam keadaan cukup kering.
2.7.1.Kinerja Alat Pengering
Jika kondisi pada dinding datar dengan perpindahan panas pada satu
dimensi, maka persamaannya dapat ditulis sebagai berikut :
Dimana :
q = Laju perpindahan panas (w)
(sumber: http://memetmulyadi.blogspot.com/2013/03/perpindahan-kalor-konduksi-
konveksi-radiasi.html)
Gambar 2.10 Perpindahan panas konduksi pada sebuah batang tembaga dingin
Dimana Vvol [m3/s] adalah laju aliran volume fluida dan ∆𝑃𝑃 [𝑁𝑁/𝑚𝑚2] adalah
kehilangan tekanan pada sisi masuk dan keluar pipa. Sementara koefisien
konveksi,h dihitung dengan bilangan Nusselt :
𝐿𝐿 𝜌𝜌𝜌𝜌 𝑚𝑚 2
∆𝑃𝑃 = 𝑓𝑓 X …………………………………………....(2.19 )
𝐷𝐷ℎ 2
4𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥 4𝐴𝐴
Dh = =
𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝐾𝐾
1
A= 𝜋𝜋D2 dan K = 𝜋𝜋D, maka Dh = D……………………………..(2.20)
4
(sumber: http://sekolahmandiri.blogspot.com/2012/06/mengetahui-perpindahan-energi-
panas.html)
Radiasi adalah energi yang diemisikan oleh benda yang berada pada
temperatur tinggi, dimana merupakan perubahan dalam konfigurasi
electron dari atom. Energi dari mean radiasi ditransfortasikan oleh
gelombang elektromagnetik atau lainnya. Pada perpindahan panas konduksi
dan konveksi proses perpindahan panasnya membutuhkan media.
Sedangkan pada perpindahan panas radiasi tidak diperlukan media.
Perpindahan panas secara radiasi lebih efektif terjadi pada ruang hampa.Laju
perpindahan panas radiasi dirumuskan sebagai berikut :
(sumber:http://www.gomuda.com/2013/04/perpindahan-kalor-konduksikonveksi-
dan.htm)
Adalah sifat bahan yang menunjukkan seberapa cepat bahan itu dapat
menghantarkan panas konduksi, Pada umumnya nilai k dianggap tetap,
namun sebenarnya nilai k dipengaruhi oleh suhu (T).
Wa Wt-Wk
Kabb = Wt
x 100%= Wt
x 100% ……………….......…………. (2.24)
Dimana:
Kabb = Kadar air basis basah (%)
Wa = Berat air dalam bahan (g)
Wk = Berat kering mutlak bahan (g)
Wt = Berat total (g) = Wa + Wk
Kadar air basis kering adalah perbandingan antara berat air yang ada dalam
bahan dengan berat padatan yang ada dalam bahan. Kadar air berat kering dapat
ditentukan dengan persamaan berikut:
Wa Wt-Wk
Kabk = Wk
x 100%= Wt-Wa
x 100%......................................................(2.25)
Dimana:
Kabk = Kadar air basis kering (%)
Wa = Berat air dalam bahan (g)
Wk = Berat kering mutlak bahan (g)
Wt = Berat total (g) = Wa + Wk
Kadar air basis kering adalah berat bahan setelah mengalami pengeringan
dalam waktu tertentu sehingga beratnya konstan. Pada proses pengeringan, air
yang terkandung dalam bahan tidak dapat seluruhnya diuapkan meskipun
demikian yang diperoleh disebut juga sebagai berat bahan kering (Ramadhani,
2011).
2.9.1. Pengertian Laju Pengeringan
𝑊𝑊𝑜𝑜 − 𝑊𝑊𝑓𝑓
𝑚𝑚̇𝑑𝑑 = … … … … … … … … … … . . … … … . . … … … … … … … … … … . . . (2.26)
𝑡𝑡
Dimana :
merupakan jumlah kandungan air bahan yang diuapkan tiap satuan berat kering
Nilai laju ekstraksi air spesifik atau specific moisture extraction rate
(SMER) merupakan perbandingan jumlah air yang dapat diuapkan dari bahan
dengan energi listrik yang digunakan tiap jam atau energi yang dibutuhkan untuk
ṁ𝑑𝑑
SMER = ................................................................... (2.27)
𝑊𝑊𝑐𝑐 + 𝑊𝑊𝑏𝑏
adalah perbandingan energi yang dikonsumsi dengan kandungan air yang hilang,
1
SEC = ...............................................................................................(2.28)
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆