OLEH :
PROGRAM S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2019
Dasar Teori
A. Sistem Rangka
Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur keras
dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem ini meliputi
eksoskeleton, dan endoskeleton. Eksoskeleton secara embriologis berasal dari
epidermis saja, dermis saja, atau keduanya. Sedangkan endoskeleton secara
embriologis berasal dari jaringan subdermal, yaitu endoskeleton tulang, endoskeleton
rawan dan korda. Eksoskeleton ummnya dijumpai pada hewan invertebrata. Pada
vertebrata lebih dikenal sebagai dermal skeleton. Endoskeleton umumnya dijumpai
pada hewan veretebrata. Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan
dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe
yaitu eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem
rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya
karena tidak adanya struktur penunjang (Nature, 2012). Menurut (Syarifuddin, 2006:
145) tulang diklasifikasikan menurut bentuknya yaitu sebagai berikut:
1. Tulang panjang, yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri dari diafisis
dan epifisis yang berfungsi untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam
pergerakan.
2. Tulang pendek, yaitu tulang yang berstruktur kuboid yang biasanya ditemukan
berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan kekompakan pada area
yang pergerakannya terbatas.
3. Tulang pipih, yaitu tulang yang strukturnya mirip lempeng yang berfungsi
untuk memberikan suatu permukaan yang luas untuk perlekatan otot dan
memberikan perlindungan.
4. Tulang ireguler yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan dengan struktur
tulang yang sama dengan tulang pendek.
5. Tulang sesamoid yaitu tulang kecil bulat yang masuk dalam formasi
persendian yang bersendian yang bersambungan dengan kartilago, ligament,
atau tulang lainnya. Tulang tempurung kepala terdiri atas cranium sebagai
tempat otak, capsula untuk tempat beberapa pasang organon sensoris
(olfactory, optic, auditory) dan skeleton viceralis, yang merupakan bagian
pembentuk tulang rahang dan penyokong lidah insang untuk mekanisme.
Tengkorak (tempurung) kepala melekat dekat sekali dengan columna
vertebralis, oleh karena itu ikan tidak bisa memutar kepalanya. Gigi biasanya
terdapat pada tulang premaxillary dentary, vomer dan tulang palatina.
Chondrichthyes memiliki tulang kartilago kranium sempurna, organ pembau
dan kapsul optic tergabung menjadi satu. Eksoskeleton ostracodermi
mempunyai kesamaan dengan dentin pada kulit Elasmobrachii yang
merupakan mantel keras seperti email pada gigi Verterata. Di bawah lapisan
tersebut terdapat beberapa lapisan tulang sponge dan di bawahnya lagi
terdapat tulang padat. Kartilago palate quadrat dan kartilago Meckel adalah
tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Fungsi
tulang adalah sebagai berikut :
a. Menopang Tubuh
Sistem kerangka adalah sistem yang memberikan bentuk pada tubuh juga
menopang jaringan lunak dan sebagai titik perlekatan tendon dari sebagian
besar otot
b. Proteksi
Sistem kerangka melindungi sebagian besar organ dalam tubuh yang sangan
penting untuk berlangsungnya kehidupan, seperti otak yang dilindungi oleh
tulang cranial, vertebrae yang melindungi sistem saraf dan tulang costa yang
melindungi jantung dan paru-paru.
c. Mendasari Gerakan
Sebagian besar dari otot melekat pada tulang, dan ketika otot berkontraksi,
maka otot akan menarik tulang untuk melakukan pergerakan.
d. Homeostasis Mineral (penyimpanan dan pelepasan)
Jaringan tulang menyimpan beberapa mineral khususnya kalsium dan fosfat
yang berkontribusi untuk menguatkan tulang. Jaringan tulang menyimpan
99% dari kalsium dalam tubuh. Apabila diperlukan, kalsium akan dilepaskan
dari tulang ke dalam darah untuk menyeimbangkan krisis keseimbangan
mineral dan memenuhi kebutuhan bagian tubuh yang lain.
e. Memproduksi Sel Darah
Sumsum tulang merah adalah tempat dibentuknya sel darah merah, beberapa
limfosit, sel darah putih granulosit dan trombosit.
f. Penyimpanan Trigliserid
Sumsum tulang kuning sebagian besar terdiri dari sel adiposa yang
menyimpan trigliserid (Tortora dan Derrickson, 2011).
Berdasarkan jenis tulang pada manusia dibedakan menjadi dua yaitu
tulang rawan dan tulang keras.
a. Tulang Rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan yang bersifat lentur.
Ruang antar sel tulang rawan banyak mengandung zat perekat dan
sedikit zat kapur.
b. Tulang Keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang. Ruang antar sel
tulang keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat
sehingga bersifat keras. Dalam tulang keras terdapat saluran havers
yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengatur
kehidupan sel tulang. Tulang keras berfungsi menyusun sistem rangka.
Susunan sistem kerangka tubuh manusia terdiri dari 206 buah tulang
satu sama lainnya berhubungan. Tulang-tulang ini secara umum terdiri dari:
a. Tulang tengkorak
Tulang tengkorak bagian kepala (tempurung kepala) terdiri atas :
(a). tulang kepala belakang (1 buah)
(b). tulang ubun-ubun (2 buah)
(c). tulang dahi (1 buah)
(d). tulang baji (1 buah)
(e). tulang pelipis (2 buah)
(f). tulang tapis (2 buah)
Tulang tengkorak bagian muka terdiri atas :
(a). tulang rahang atas (2 buah)
(b). tulang rahang bawah (2 buah)
(c). tulang langit-langit (2 buah)
(d). tulang hidung (2 buah)
(e). tulang pipi (2 buah)
(f). tulang mata (2 buah)
(g). tulang pangkal lidah(1 buah)
b. Tulang badan
(a). tulang leher (7 ruas)
(b). tulang punggung (12 ruas)
(c). tulang pinggang (5 ruas)
(d). tulang kelangkang (5 ruas)
(f). tulang ekor (4 ruas)
c. Tulang dada terdiri dari 3 bagian
(a). manubrium sterni
(b). corpus sterni
(c). processus xipoid
1. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit yang disebabkan oleh pengeroposan dan
penurunan kepadatan massa tulang secara bertahap.
2. Kelainan tulang belakang
Kelainan tulang belakang adalah kondisi yang terjadi ketika tulang belakang
melengkung melebihi batas normal atau tidak selaras sehingga terlihat
bengkok. Ada tiga jenis kelainan tulang belakang yang paling umum, yaitu:
a) Lordosis: kondisi saat tulang belakang melengkung ke depan
secara berlebihan. Biasanya lordosis memengaruhi punggung
bawah dan leher.
b) Kifosis: kondisi saat lengkungan pada punggung atas lebih dari
50 derajat. Biasanya orang dengan kifosis postur tubuhnya
terlihat seperti membungkuk. Wanita lansia termasuk yang
paling sering mengalami kifosis, karena biasanya dipicu oleh
gejaa osteoporosis.
c) Skoliosis: kondisi saat lengkungan tulang belakang justru
menyamping.
3. Rakitis
Rakitis adalah kelainan tulang yang terjadi ketika anak-anak tidak
mendapatkan cukup vitamin D.
D. Pengobatan yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengobati penyakit tulang
yaitu dengan berolahraga secara teratur, memenuhi asupan kalsium dan vitamin D
A. Sistem Integument.
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah
dan getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh
trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit
yang menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang
berfungsi sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan antara
kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit,
perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap
trauma. Tempat penumpukan energi. Lapisan ini terutama mengandung
jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar
dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-
saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai
bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian
dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur
tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak
mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah
kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak
lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta
makin kehilangan kontur.
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul
dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah
dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan.
Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang
distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Pertumbuhan rambut dimulai pada
bulanke 3 masajanin. Mula-mula epidermis mengalami invasike dermis. Pertumbuhan rambut
pertama kali terjadi pad adaerah :alis, dagu, bibir atas selanjutnya diikuti bagian lain yang
akan di tutup kulit tipis. Invasi epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang nantinya akan
tumbuh menjadi rambut. Pada bulanke 5 sampaike6 janin mempunyai rambut yang sangat
halus yang disebut Lanugo. Sebelum lahir Lanugo rontok, kecuali pada daerah :alis, kelopak
mata dan kulitkepala. Beberapa bulan setelah lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti yang
lebih kasar yang disebut vellus. Padamasapuber :tumbuh rambut di sekitar saxila dan pubes.
Pada pria juga tumbuh kumis, jenggot, dan lain-lain. Rambut kasar terdapat pada :kepala, alis
dan tumbuh pada masapuber, disebut sebagai “Terminal Hairs”. Struktur Rambut Ada dua
macam keratin rambut, yaitu :
1. Keratin Lunak :terdapat pada seluruh permukaan kulit, terutama kulit tebal, yaitu pada
bagian medulla rambut. Secara Histologis terlihat perubahan sel-sel epidermis yang
mula-mula sitoplasma mengandung keratohialin berubah menjadi sel-sel jernih (Str.
Lusidum), dan selanjutnya sel-sel mengalami keratinisasi kemudian desquamasi.
2. Keratin keras :terdapat pada kuku, kutikula dan kortex rambut. Pembentukannya tidak
melalui butir-butir keratohialin, Str. Lusidum, tetapi perubahannya terjadi perlahan-
lahan dari sel-sel epidermis yang tetap hidup, menjadi keratin. Keratin keras bersifat
keras, tidak mengalami desquamasi dan lebih banyak mengandung sullfur.
Rambut terdiri dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta kutikula yang
terdiri dari keratin keras.
1 Medula: Merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami
keratinisasi. Sel-selnya terpisah satu sama lain, dan antara sel-sel kadang-
kadang terdapat udara atau cairan. Bagian ini tak terdapat pada rambut tipis /
halus.
2 Kortex : Merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel
berbentuk runcing, yang mengalami keratinisasi dan banyak mengandung
pigmen.
3 Kutikula : Merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel pipih/gepeng yang
mengalami keratinisasi, transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti
genting, terdiri dari 1-3 lapis sel-sel yang sebagian mengalami keratinisasi.
Pada rambut terdapat folikel-folikel rambut. Folikel rambut terdiri dari komponen
dermis dan epidermis. Pada dasarnya folikel rambut bagian dermis terlihat menonjol, disebut
papila yang terdiri dari :jaringan ikat, pembuluh darah dan sel-sel saraf .Bagian luar papilla
diliputi sel-sel epitel yang disebut germinal matrik, dan ujung folikel rambut tampak
membesar. Sel-sel germinal matrik (puncak papila) berproliferasi membentuk rambut yang
dapat tumbuh terus. Dan untuk warna yang ada pada rambut tergantung kualitas dan kuantitas
pigmen korteks. Bila sedikit / kurang tampak putih. Campuran rambut putih dan berpigmen,
tampak abu-abu (uban). Rambut coklat atau hitam disebabkan oleh adanya melanin.
Melanosit terdapat pada matrix folikel rambut, yang dapat mengalami mitosis. Melanosit
kemudian akan terdorong keatas. Aliran darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di
bawah dermis. Arteri membentuk anyaman yang disebut retecutaneum yaitu anyaman
pembuluh darah di jaringan subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang berjalan ke
superficial dan kedalam. Fungsi vaskularisasi yang kedalam ini adalah untuk memelihara
jaringan lemak dan folikel rambut. Cabang yang menembus stratum reticulare, member
cabang ke :folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. Pada perbatasan Str.
Reticullare Str. Papilare membentuk anyaman ke 2 yang disebut Rete Sub Papillare berupa
pembuluh darah yang lebih kecil. Arteriole-arteriole dari retesubpapillare berjalan kearah
epidermis dan berubah menjadi anyaman kapiler (capilary beds). Pembuluh kapiler ini
terdapat pada tepat di bawah epidermis, sekitar matrik folikel rambut, papilla folikel rambut,
sekitar kelenjar keringat dan sebasea. Selain itu di bagian superfisial di stratum retikulare
terdapat anyaman pembuluh darah yang disebut pleksuspapilaris. Pada keadaan temperature
udara lebih rendah dari tubuh maka kapiler venulae di stratum papilare dan subpapilare
menyempit sehingga temperature tubuh tidak banyak yang hilang. Bila udara panas kelenjar
keringat aktif memproduksi keringat kapiler dan venulae dilatasi penguapan keringat. Ada
beberapa fungsi rambut, diantaranya :
1 Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat
agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae).
2 Menyarig udara pada hidung.
3 Serta berfungsi sebagai pengatur suhu.
4 Pendorong penguapan keringat.
5 Indera peraba yang sensitive.
1. Fase pertumbuhan (Anagen). Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru
mendorong sel-sel lebih tua ke atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun 90 % dari
100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu
saat.
2. Fase Peralihan (Katagen). Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di
sekitar folikel rambut. Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya
melebar dan mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club)
berlangsung 2-3 minggu.
tubuh manusia dari patogen, zat kimia, sinar matahari, dan gangguan fisik.
udara atau permukaan benda. Selain itu, kulit juga mampu melindungi tubuh
dari goresan benda tajam. Pada kulit ada sel Langerhans yang merupakan
rangsangan dari lingkungan luar. Rangsangan itu bisa berupa panas, dingin,
a. Psoriasis
Psoriasis merupakan kondisi di mana sel-sel kulit tumbuh terlalu cepat,
sehingga munumpuk dan membentuk bercak kemerahan disertai sisik
berwarna perak.
b. Vitiligo
Vitiligo terjadi ketika sel kulit yang memproduksi melanin (pigmen
berwarna gelap) tidak berfungsi. Akibatnya, kulit kehilangan warnanya
dan muncul bercak-bercak putih. Vitiligo bisa diderita oleh semua jenis
kulit, namun akan terlihat lebih jelas pada orang yang berkulit gelap.
c. Skleroderma
Pada skleroderma, kulit menjadi keras dan menebal. Skleroderma bisa
hanya menyerang kulit, tapi bisa juga menyerang pembuluh darah dan
organ dalam.
d. Pemfigus
Terdapat dua macam pemfigus, yaitu pemfigus vulgaris dan pemfigus
foliaceus. Pemfigus vulgaris ditandai dengan lepuhan yang mudah
pecah namun tidak gatal. Sedangkan pemfigus foliaceus ditandai
dengan kulit bersisik atau berkerak, dan lepuhan kecil yang terasa gatal
jika pecah.
e. Discoid lupus erythematosus. Ini merupakan penyakit lupus yang
menyerang kulit. Gejala discoid lupus erythematosus meliputi ruam
parah yang cenderung memburuk saat terkena sinar matahari. Ruam
dapat muncul di bagian tubuh mana pun, tetapi lebih sering muncul di
kulit kepala, wajah, leher, tangan, dan kaki.
3. Penyakit kulit karena infeksi. Penyakit kulit akibat infeksi ini umumnya
menular. dan bisa disebabkan oleh:
D. Pengobatan yang dapat dilakukan jika terkena penyakit kulit adalah sebagai berikut :
1 Kortikosteroid
Obat ini digunakan untuk mengurangi respon daya tahan tubuh yang terlalu
aktif. Kortikosteroid salep atau tablet minum biasanya digunakan untuk
mengobati penyakit kulit akibat peradangan, seperti dermatitis atau gangguan
autoimun.
2 Antihistamin
Antihistamin merupakan obat yang digunakan untuk meredakan reaksi alergi
dan gatal-gatal pada kulit. Obat ini dapat dibeli sendiri di apotek atau melalui
resep dokter.
3 Antibiotik
Antibiotik salep diberikan untuk mengatasi penyakit kulit akibat infeksi
bakteri. Pada infeksi yang luas, dokter akan memberikan antibiotik dalam
bentuk tablet atau kapsul yang diminum. Konsumsi antibiotik harus
berdasarkan resep dokter dan harus dihabiskan.
4 Obat antivirus. Pemberian obat antivirus bertujuan untuk mengurangi gejala
dan membasmi virus penyebab penyakit kulit.
5 Obat antijamur. Obat antijamur untuk mengatasi penyakit kulit akibat infeksi
jamur kebanyakan berbentuk obat oles. Namun, terkadang dokter juga akan
meresepkan obat antijamur untuk diminum.
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo & Martono, 2004. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). FKUI:
Jakarta.
Moore KL., Agur AMR. 2002. Anatomi Klinis Dasar. Hipokrates. Jakarta.
Snell, R. S. 2012. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Dialih bahasakan oleh Sugarto L.
Jakarta:EGC.
Tortora GJ, Derrickson B. 2011. Principles of Anatomy and Physiology Maintanance and
Continuity of the Human Body 13th Edition. Amerika Serikat: John Wiley & Sons,
Inc.