Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
A. JUDUL PERCOBAAN
PENGERINGAN ZAT PADAT

B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menentukan kecepatan pengeringan zat / bahan (moisture content
zat / bahan) di dalam alat pengering

C. LATAR BELAKANG
Pengeringan adalah proses pengeluaran air atau pemisahan air dalam
jumlah yang relative kecil dari bahan dengan menggunakan energi panas. Hasil
dari proses pengeringan adalah bahan kering yang mempunyai kadar air setara
dengan kadar air keseimbangan udara normal atau setara dengan nilai aktivitas air
yang aman dari kerusakan mikrobiologis, enzimatis dan kimiawi. Proses
pengeringan suatu material padatan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
luas permukaan kontak antara padatan dengan fluida panas, perbedaan temperatur
antara padatan dengan fluida panas, kecepatan aliran fluida panas serta tekanan
udara.
Proses pengeringan pada prinsipnya menyangkut proses perpindahan
massa dan perpindahan panas yang terjadi secara bersamaan. Proses perpindahan
panas yang terjadi dengan cara konveksi serta perpindahan panas secara konduksi
dan radiasi tetap terjadi dalam jumlah yang relatif kecil..
Lama proses pengeringan tergantung pada bahan yang dikeringkan dan
cara pemanasan yang digunakan. Tujuan dilakukannya proses pengeringan adalah
untuk memudahkan penanganan selanjutnya, mengurangi biaya transportasi dan
pengemasan, mengawetkan bahan, meningkatkan nilai guna suatu bahan atau agar
dapat memberikan hasil yang baik. Meskipun demikian ada kerugian yang
ditimbulkan selama pengeringan yaitu terjadinya perubahan sifat fisika dan
kimiawi bahan serta terjadinya penurunan mutu bahan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengeringan merupakan operasi pengurangan kadar air bahan padat
sampai batas tertentu sehingga bahan tersebut bebas terhadap serangan
mikroorganisme, enzim, dan insekta yang merusak. Secara lebih luas, pengeringan
merupakan proses yang terjadi secara simultan antara perpindahan panas dari
udara pengeringan ke bahan yang dikeringkan dan terjadi penguapan uap air dari
bahan yang dikeringkan. Pengeringan dapat terjadi karena adanya perbedaan
kelembapan antara udara kering dengan bahan yang dikeringkan
(Mujumdar,1116).
Pengeringan adalah pemisahan air dari bahan yang mengandung air dalam
jumlah kecil dengan mengalirkan udara melalui bahan. Pengeringan adalah
mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan pangan dengan
cara menguapkan sebagian air yang terkandung dalam bahan pangan dengan
menggunakan energi panas. Penghilangan kadar air dengan tingkat kadar air yang
sangat rendah mendekati kondisi “bone dry” (King, 1971).
Pengeringan merupakan metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan
sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkannya hingga kadar air
keseimbangan dengan kondisi udara normal atau kadar air yang setara dengan
nilai aktivitas air yang aman dari kerusakan mikrobiologis, enzimatis dan kimiawi
(Treybal, 1981).
Pengeringan (drying) zat padat berarti pemisahan sejumlah kecil air atau
zat cair lain dari bahan padat, sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair di
dalam zat padat itu sampai suatu nilai terendah yang dapat diterima. Pengeringan
biasanya merupakan alat terakhir dari sederetan operasi, dan hasil pengeringan
biasanya siap untuk dikemas (Mc.Cabe,1991). Secara umum, perbedaan
pengeringan (drying) dan peguapan (evaporation) adalah jumlah air yang
diuapkan dari material.
Pada proses drying hanya mengurangi sejumlah kecil. Menurut
pengoprasiannya, drying dibagi menjadi dua proses yaitu kontinyu (sinambung)
dan batch. Operasi drying secara batch dalam kenyataannya merupakan operasi

3
semibatch, dimana sejumlah bahan yang akan dikeringkan, ditebarkan dalam
suatu aliran udara yang kontinyu sehingga sebagian kandungan air diuapkan.
Dalam operasi secara kontinyu, bahan yang akan dikeringkan dan udara mengalir
secara kontinyu melewati suatu peralatan. Untuk mengurangi suhu pengeringan,
beberapa pengering beroperasi dalam vakum (Mc. Cabe, 1991). Beberapa
pengering dapat menangani segala jenis bahan, tetapi ada pula yang sangat
terbatas dalam hal umpan yang ditanganinya. Pokok pengering (dryer) dibagi
menjadi dua jenis yaitu, pengering (dryer) dimana zat yang dikeringkan
bersentuhan langsung dengan gas panas (biasanya udara) disebut pengering
adiabatik (adiabatic dryer) atau pengering langsung (direct dryer) dan pengering
(dryer) dimana kalor berpindah dari zat ke medium luar, misalnya uap yang
terkondensasi, biasanya melalui permukaan logam yang bersentuhan disebut
pengering non adiabatik (non adiabatic dryer) atau pengering tak langsung
(indirect dryer) (Mc. Cabe, 1991). mekanisme aliran bahan pembasah tersebut,
serta metode pemberian kalor yang diperlukan dipilih sebagai variabel dalam
proses pengeringan. Menurut Mc. Cabe (1991), prinsip–prinsip yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan alat pengering antara lain:
 Pola suhu di dalam pengering
 Perpindahan kalor di dalam pengering
 Perhitungan beban kalor
 Satuan perpindahan kalor
 Perpindahan massa di dalam pengering
Operasi pengeringan zat padat yang mengandung cairan (dalam hal ini air)
dapat dilakukan pada alat-alat pengering dengan udara sebagai media
pengeringan. Operasi ini dapat ditempatkan di dalam alat itu sendiri atau di luar
alat pengering. Untuk pekerjaan ini dicapai tray dryer dengan sumber energi udara
panas dari electric heater yang dipasang diluar alat percobaan, sebagai
penghembus udara dipakai blower yang terpasang satu unit dengan electric heater
itu. Alat itu memakai x tray yang nantinya untuk menempatkan zat yang akan
dikeringkan secara batch. Saat pengeringan berlangsung, permukaan kontak

4
antara permukaan dengan udara yang selalu basah dengan cairan sampai cairan
habis teruapkan seluruhnya.
Pada periode ini, hubungan antara moisture content dengan drying rate
dapat berupa garis lurus (linier) atau berupa garis lengkung atau mungkin juga
garis lengkung yang patah. Untuk operasi yang telah mantap (steady state) dengan
kondisi adiabatik, kecepatan perpindahan panas dan massa adalah:
Q = hG. A (tG – t1) ……. (i)
NA = kG. A ( PL – PG) ……. (ii)
Keterangan:
Q = Kecepatan perpindahan panas (Btu/jam)
A = Luas permukaan basah yang kontak dengan udara
tG = Suhu udara (OF)
t1 = Suhu permukaan basah (OF)
NA = Kecepatan penguapan dari permukaan basah ke udara
(lbmol/jam)
hG = Koefisien perpindahan panas dari udara ke permukaan basah
kG = Koefisien perpindahan panas dari permukaan basah ke udara
(lb mol/jam)
PL = Tekanan parsiil uap air dalam fase gas (atm)
PG = Tekanan parsiil uap air dalam gas (atm)
Pengeringan merupakan proses industri yang sering dilakukan seperti
pengeringan kertas, makanan, foto, film dsb. dimana aliran gas yang tak berreaksi
mengalir dipermukaan produk.Pengeringan merupakan suatu proses perpindahan
air secara termal untuk menghasilkan produk kering. Dalam proses pengeringan
terjadi perpindahan atau transfer panas dan masa secara simultan. Pada saat suatu
bahan dikeringkan terjadi dua proses secara bersamaan yaitu perpindahan energy
dalam bentuk panas dari lingkungan ke bahan dan perpindahan air di dalam bahan
ke permukaan bahan sebagai akibat dari yang proses pertama (Brooker et
all/1981).

5
Pengeringan pada dasarnya merupakan proses perpindahan energi yang
digunakan untuk menguapkan air yang berada dalam bahan, hingga mencapai
kadar air tertentu agar kerusakan bahan pangan dapat diperlambat (Suharto,1992).
Kadar air suatu bahan menunjukkan jumlah air yang dikandung dalam
bahan tersebut, baik berupa air bebas maupun air terikat (Henderson dan
Perry,1976). Selama proses pengeringan, kadar air bahan mengalami penurunan,
besarnya penurunan kadar air bahan tersebut berbeda-beda sesuai dengan
banyaknya air yang diuapkan. Pada saat awal proses pengeringan terjadi
penguapan air bebas dan penguapan selanjutnya terjadi pada air terikat. Pada
umumnya proses pengeringan terjadi dalam dua tahap laju pengeringan, yaitu laju
pengeringan konstan dan laju pengeringan menurun. Laju pengeringan konstan
terjadi karena gaya perpindahan air internal lebih kecil dari perpindahan uap air
pada permukaan bahan (Brooker et al, 1981).
Laju pengeringan konstan terjadi pada awal proses pengeringan yang
kemudian diikuti oleh laju pengeringan menurun. Periode ini dibatasi oleh kadar
air kritis (critical moisture content) (Henderson & Perry, 1976). Air yang
diuapkan terdiri dari air bebas dan air terikat. Air bebas berada dipermukaan
bahan dan yang pertama kali mengalami penguapan, bila air di permukaan bahan
telah habis ,maka terjadimigrasi air dan uap air dari bagian dalam bahan ke
permukaan bahan secara difusi. Migrasi air dan uap air terjadi karena perbedaan
konsentrasi atau tekanan uap di bagian dalam bahan dan bagian luar bahan.
Besarnya laju pengeringan berbeda pada setiap bahan ,penguapan air yang berada
di permukaan bahan dipenaruhi oleh kondisi luar yaitu suhu ,kelembaban,
kecepatan udara pengering, luas permukaan terbuka dan tekanan. Sedangkan
perpindahan air di dalam bahan dipengaruhi oleh keadaan fisik bahan, suhu dan
kadar air. Setiap kondisi yang berpengaruh di atas dapat menjadi faktor pembatas
pada laju pengeringan (Mujumdar & Menon, 1995).
Mekanisme pengeringan dapat diterangkan dengan teori tekanan uap,
yakni ; air yang berada dipermukaan bahan yang dikeringkan menguap ke udara,
sehingga menghasilkan daerah yang memiliki tekanan uap air yang rendah
dipermukaan bahan. Hal ini menyebabkan adanya beda potensial antara bagian

6
permukaan bahan yang bertekanan uap rendah dengan bagian dalam yang tekanan
airnya masih relatif tinggi, sehingga terbentuklah gradien tekanan. Gradien
tekanan inilah yang menjadi tenaga pendorong bagi air untuk berpindah dari
bagian dalam bahan ke permukaan bahan yang disebut difusi.
Mekanisme pengeringan dapat dijelaskan pula dengan toeri perpindahan
massa. Dimana peristiwa lepasnya molekul air dari permukaan bahan tergantung
bentuk dan luas permukaan. Bila suatu bahan ,sangat basah/ lapisan air yang
menyelimuti bahan itu tebal. Maka akan menarik molekul-molekul air dari
permukaan datar.Bila pengeringan diteruskan, kecepatan penguapan air yang
lepas dari molekul-molekul akan tetap sama.
Ada pengering yang beroperasi secara kontinyu (sinambung) dan
batch.Untuk mengurangi suhu pengeringan, beberapa pengering beroperasi dalam
vakum.Beberapa pengering dapat enangani segala jenis bahan, tetapi ada pula
yang sangat terbatas dalam hal umpan yang ditanganinya.
Pembagian pokok pengering (dryer) :
1. Pengering (dryer) dimana zat yang dikeringkan bersentuhan langsung
dengan gas panas (biasanya udara) disebut pengering adiabatik
(adiabatic dryer) atau pengering langsung (direct dryer).
2. Pengering (dryer) dimana kalor berpindah dari zat ke medium luar,
misalnya uap yang terkondensasi, biasanya melalui permukaan logam
yang bersentuhan disebut pengering non adiabatik (non adiabatic dryer)
atau pengering tak langsung (indirect dryer). (Mc. Cabe, 2002).
Proses pengeringan merupakan proses perpindahan panas dari sebuah
permukaan benda sehingga kandungan air pada permukaan benda berkurang.
Perpindahan panas dapat terjadi karena adanya perbedaan temperatur yang
signifikan antara dua permukaan. Perbedaan temperatur ini ditimbulkan oleh
adanya aliran udara panas diatas permukaan benda yang akan dikeringkan yang
mempunyai temperatur lebih dingin.

7
BAB III
MATERI DAN METODA
A. MATERI
1. Alat
1) Neraca digital : 1 unit
2) Penggaris : 1 buah
3) Alat pengering : 1 unit
4) Pisau : 1 buah
5) Stopwatch : 1 unit
6) Dry bulb temperature : 1 set
7) Wet bulb temperature : 1 set
2. Bahan
1) Tempe : 8,50, gram

B. METODE
1. Prosedur Kerja
1) Persiapan Sampel
a. Sampel (Tempe) diukur terlebih dahulu p x l x t dengan
penggaris lalu dicatat hasil pengukuran.
b. Sampel ditimbang sebelum dikeringkan, ditimbang dengan
neraca digital dan dicatat beratnya sebagai berat sebelum
pengeringan.
2) Pengeringan
a. Temperature bola kering dan temperature bola basah
dihubungkan ke sumber arus.
b. Alat drying dihidupkan, kemudian dicatat pada menit ke-0
berat yang ditimbang dan dicatat temperaturnya TDB dan
TBB.
c. Power pada alat dinaikkan, kemudian motor dinaikkan dan
suhu di set ke 96 ᵒC.

8
d. Sampel (tempe) dimasukkan kedalam luas penampang
drying, stopwatch dihidupkan setiap 3 menit.
e. Setiap 3 menit stopwatch dimatikan, kemudian dicatat
temperature bola basah dan temperature bola kering.
f. Sampel tempe dicatat beratnya dan temperature bola basah
dan bola kering juga.
g. Percobaan dilakukan sampai berat sampel konstan
h. Setelah konstan ukur kembali p x l x t sampel.
i. Setelah pengeringan selesai, alat dry bulb temperature dan
wet bulb temperature dimatikan / di offkan. Kemudian
motor di offkan, suhu dipastikan ke nol dan stop kontak
dicabut dari sumber arus.
2. Diagram Alir Proses

9
C. GAMBAR PERCOBAAN

10
BAB IV
HASIL KERJA PRAKTEK DAN PEMBAHASAN
A. HASIL KERJA PRAKTEK
Tanggal : 23 mei 2022
Grup : E/3
Percobaan : Pengeringan Zat Padat
Sampel : Tempe
Ukuran Sampel : (3,3 x 2,8 x 1,1) cm
Berat Sampel : 8,50 gram

Time Weight Dry Bulb Wet Bulb


No T Q Temp (oC) Temp (oC)
(min) (gr) T Tw

1. 0 8,50 40,7 39,7


2. 3 8,29 67,7 45,1
3. 6 7,84 83,0 53,0
4. 9 7,59 83,6 57,4
5. 12 7,31 86,7 59,6
6. 15 7,03 84,3 61,2
7. 18 6,80 83,7 63,4
8. 21 6,67 85,0 65,4
9. 24 6,31 84,5 69,0
10. 27 6,15 85,5 70,3
11. 30 5,97 83,4 71,3
12. 33 5,75 87,0 72,2
13. 36 5,53 86,8 73,1
14. 39 5,44 86,8 73,7
15. 42 5,13 87,9 74,,1
16. 45 5,05 87,9 74,4
17. 48 4,94 87,9 74,7

11
18. 51 4,86 87,2 74,7
19. 54 4,94 87,9 74,8
20. 57 4,31 87,6 74,8
21. 60 4,59 85,1 75,2
22. 63 4,50 86,3 74,8
23. 66 4,31 86,6 74,6
24. 69 4,20 85,7 74,3
25. 72 4,16 86,1 74,8
26. 75 3,98 86,8 73,7
27. 78 3,90 87,5 73,2
28. 81 3,75 87,5 72,6
29. 84 3,75 87,5 72,1
30. 87 3,67 87,5 72,1
31. 90 3,67 87,3 72,2
Q0 : 3,67 gr
Qn : 8,50 gr
λ : 542,62 kkal/kg
Surface area of sampel : (3,5 x 2,8 x 1,1) cm

B. PEMBAHASAN

12
1. Menghitung Luas permukaan (A) (cm2)
A=2 ( p .l ) +2( p .t )+2(l .t )

=2 ( 3,3 cmx 2,8cm ) +2(3,3cmx 1cm)+2(2,8cmx 1,5 cm)


=31 ,9cm 2
2. Menghitung Harga “ W “
a. Pada menit ke-63
Qn
w= −1
Qo
4,50 gr
¿ −1=0,2261
3,67 gr
b. Pada menit ke-66
Qn
w= −1
Qo
4,31 gr
¿ −1=0,1743
3,67 gr
c. Pada menit ke-69
Qn
w= −1
Qo
4,20 gr
¿ −1=0,1444
3,67 gr
d. Pada menit ke-72
Qn
w= −1
Qo
4,16 gr
¿ −1=0,1335
3,67 gr
e. menit ke-75
Qn
w= −1
Qo
3,98 gr
¿ −1=0,0844
3,67 gr

f. menit ke-78

13
Qn
w= −1
Qo
3,90 gr
¿ −1=0,86266
3,67 gr
g. menit ke-81
Qn
w= −1
Qo
3,75 gr
¿ −1=0,0217
3,67 gr
h. menit ke-84
Qn
w= −1
Qo
3,75 gr
¿ −1=0,0217
3,67 gr
i. menit ke-87
Qn
w= −1
Qo
3,67 gr
¿ −1=0
3,67 g r
j. menit ke-90
Qn
w= −1
Qo
3,67 gr
¿ −1=0
3,67 gr

3. Menghitung nilai “ M ” (gr/jam)


a. Pada menit ke-63
1 jam
t=3 menit x =0,05 jam
60 menit
m1−m2 ( 4,50−4,31 ) gr
M= =
t 0,05 jam
¿ 3,8 gr / jam
b. Pada menit ke-66

14
m2−m3 ( 4,31−4,20 ) gr
M= =
t 0,05 jam
¿ 2,29 gr / jam
c. Pada menit ke-69
m3−m4 ( 4,20−4,16 ) gr
M= =
t 0,05 jam
¿ 0,8 gr / jam
d. Pada menit ke-72
m4−m5 ( 4,16−3,98 ) gr
M= = =3,6 gr / jam
t 0,05 jam

f. Pada menit ke-75


m6−m7 ( 3,98−3,90 ) gr
M= =
t 0,05 jam
¿ 1,6 gr / jam
g. Pada menit ke-78
m6−m7 ( 3,90−3,75 ) gr
M= =
t 0,05 jam
¿ 3 gr / jam

h. Pada menit ke-81


m6−m7 ( 3,75−3,75 ) gr
M= =
t 0,05 jam
¿ 0 gr / jam
i. Pada menit ke-87
m6−m7 ( 3,67−3,67 ) gr
M= =
t 0,05 jam
¿ 0 gr / jam
j. Pada menit ke-90
m6−m7 ( 3,67−3,67 ) gr
M= =
t 0,05 jam
¿ 0 gr / jam
4. Menghitung Nilai Q (kal/jam)

15
kkal 1000 kal 1 kg
λ=542,62 x x
kg 1 kkal 1000 gr
¿ 542,62 kal/gr
a. Pada menit ke-63
Q=M . λ
gr kal
¿ 3,8 .542,62
jam gr
kal
¿ 2061,956
jam
b. Pada menit ke-66
gr kal
Q=M . λ=2,2 .542,62
jam gr
kal
¿ 1193,764
jam
c. Pada menit ke 69
gr kal
Q=M . λ=0,8 .542,62
jam gr
kal
¿ 434,096
jam
d. Pada menit ke-72
gr kal
Q=M . λ=3,6 .542,62
jam gr
kal
¿ 1953,432
jam
e. Pada menit ke-75
gr kal
Q=M . λ=1,6 .542,62
jam gr
kal
¿ 960,98
jam

f. Pada menit ke-78


gr kal
Q=M . λ=3,9 .542,62
jam gr

16
kal
¿ 1627,86
jam
g. Pada menit ke-81
gr kal
Q=M . λ=0 .542,62
jam gr
kal
¿0
jam
h. Pada menit ke-84
gr kal
Q=M . λ=2 .542,62
jam gr
kal
¿ 1085,24
jam
h. Pada menit ke-87
gr kal
Q=M . λ=0 .542,62
jam gr
kal
¿0
jam
h. Pada menit ke-90
gr kal
Q=M . λ=0 .542,62
jam gr
kal
¿0
jam

5. Menghitung Nilai h (kal/jam.cm2.0c)


a. Pada menit ke-63

17
kal
2061,956
Q jam
h= =
A ( t−tw ) 36,78 cm ( 86,3−74,8 ) ℃
2

kal
¿ 4,8749
jam . cm2 . ℃
b. Pada menit ke-66
kal
1193 ,764
Q jam
h= =
A ( t−tw ) 36,78 cm ( 86,6−74,6 ) ℃
2

kal
¿ 2,7047
jam . cm2 . ℃
c. Pada menit ke-69
kal
1633,666
Q jam
h= =
A ( t−tw ) 36,78 cm ( 85,7−74,6 ) ℃
2

kal
¿ 1,0337
jam . cm2 .℃

d. Pada menit ke-72


kal
1953,432
Q jam
h= =
A ( t−tw ) 36,78 cm ( 86,1−74,0 ) ℃
2

kal
¿ 4,3893 2
jam . cm . ℃
e. Pada menit ke-75
kal
868,192
Q jam
h= =
A ( t−tw ) 36,78 cm2 ( 86,8−73,7 ) ℃
kal
¿ 1,8019 2
jam. cm .℃
f. Pada menit ke-78
kal
1627,86
Q jam
h= =
A ( t−tw ) 36,78 cm ( 86 , 8−73,7 ) ℃
2

18
kal
¿ 3,2543
jam .cm 2 .℃
g. Pada menit ke-81
k al
0
Q jam
h= =
A ( t−tw ) 0 cm ( 84,5−67,8 ) ℃
2

kal
¿0
jam . cm2 . ℃
h. Pada menit ke-84
kal
1085,24
Q jam
h= =
A ( t−tw ) 36,78 cm ( 87,5−72, 1 ) ℃
2

kal
¿ 1,9159
jam. cm2 .℃
i. Pada menit ke-87
kal
0
Q jam
h= =
A ( t−tw ) 0 cm ( 87,5−72,1 ) ℃
kal
¿0 2
jam . cm . ℃
h. Pada menit ke-84
kal
0
Q jam
h= =
A ( t−tw ) 0 cm ( 87,5−72,1 ) ℃
kal
¿0
jam . cm2 . ℃

19
6. Menghitung nilai Rc ( gr/cm2.jam)
a. Pada menit ke-63
kal
4,8749 (86,3−74,6)℃
h(t−tw) jam . cm2 . ℃
Rc= =
λ kal
542,62
gr
gr
¿ 0,1033 2
jam . cm

b. Pada menit ke-66


kal
2,7047 (86,6−74,6) ℃
h(t −tw) 2
jam . cm .℃
Rc= =
λ kal
542,62
gr
gr
¿ 0,0598 2
jam . cm
c. Pada menit ke-69
kal
1,0337 ( 85,7−74,3)℃
h(t−tw) jam . cm2 .℃
Rc= =
λ kal
542,62
gr
gr
¿ 0,0217
jam . cm2

d. Pada menit ke-72


kal
4,3893 2
(86,1−74) ℃
h(t −tw) jam . cm . ℃
Rc= =
λ kal
542,62
gr
gr
¿ 0,0978 2
jam . cm
e. Pada menit ke-75

20
kal
1,8019 (86,8−73,7)℃
h(t −tw) jam. cm2 .℃
Rc= =
λ kal
542,62
gr
gr
¿ 0,0435
jam . cm2

f. Pada menit ke-78


kal
3,2543 (86,8−73,2)℃
h(t −tw) jam. cm2 .℃
Rc= =
λ kal
542,62
gr
gr
¿ 0,0815
jam . cm2
g. Pada menit ke-81
kal
0 (87,5−7 2,6)℃
h(t−tw) jam . cm2 . ℃
Rc= =
λ kal
542,62
gr
gr
¿0 2
jam . cm
h. Pada menit ke-84
kal
1,9159 2
(87,5−72,1)℃
h(t −tw) jam. cm .℃ 2
Rc= = =0,0543 gr /c m jam
λ kal
542,62
gr
h. Pada menit ke-87
kal
0 (87,5−72,1)℃
h(t −tw) jam . cm2 . ℃ 2
Rc= = =0,0543 gr /c m jam
λ kal
542,62
gr

h. Pada menit ke-90

21
kal
0 ( 87,3−72,2 ) ℃
h ( t−tw ) jam .cm2 .℃
Rc= =
λ kal
542,62
gr
2
¿ 0 , gr /c m jam

C. GRAFIK
W vs waktu (t)

22
Q vs W

23
Rc vs W

24
h vs W

25
D. TABULASI DATA

Calculations
Measoraments

Dry Wet
Tim
Bulb Bulb h
e Weig A M Q
N Tem Tem (kal/
T ht (Cm W (g/ (kal/ Rc
o p p jam)
(min Q ) Jam) Jam)
(oC) (oC) Cm2
) (gr)
T Tw
1. 0 8,50 40,7 39,7 31,9 0 0 0 0 0
1,258 0,282
2. 3 8,29 68,7 45,1 31,9 9 4883,38 6,4868
8 1
1,136 0,156
3. 6 7,84 83,0 53,0 31,9 5 2713,1 2,8350
2 7
1,068 0,175
4. 9 7,59 83,6 57,4 31,9 5,6 2713,1 2,8350
1 5
0,991 3038,60 0,175
5. 12 7,31 80,7 59,6 31,9 5,6 3,6857
8 2 5
0,915 2496,05 0,144
6. 15 7,03 84,3 61,2 31,9 4,6 3,3872
5 2 1
0,852 1410,81 0,081
7. 18 6,80 83,7 63,4 31,9 2,6 2,1786
8 2 5
0,017 3906,86 0,178
8. 21 6,67 85,0 65,4 31,9 7,2 4,7530
4 4 9
0,719 1736,38 0,100
9. 24 6,31 84,5 69,0 31,9 3,2 3,5117
3 4 3
10 27 6,15 85,5 70,3 31,9 0,675 3,6 1953,43 4,0286 0,112
. 7 2 8

26
11 0,626 1302,28 0,075
30 5,97 83,4 71,3 31,9 2,4 3,3738
. 7 8 2
12 0,594 0,062
33 5,85 87,0 72,2 31,9 2 1085,24 2,2986
. 0 6
13 0,566 2387,52 0,137
36 5,75 86,8 73,1 31,9 4,4 5,4630
. 7 8 9
14 0,506 0,056
39 5,53 86,8 73,7 31,9 1,8 976,716 2,3372
. 8 4
15 0,482 0,056
42 5,44 87,5 74,1 31,9 1,8 976,716 2,2849
. 2 4
16 0,457 0,125
45 5,35 87,7 74,4 31,9 9 2170,48 5,1157
. 5 4
17 0,397 0,050
48 5,13 87,2 74,7 31,9 1,6 868,192 2,0935
. 8 1
18 51 5,05 87,9 74,7 31,9 0,376 2,2 1193,76 2,9937 0,050
. 0 4 1
19 54 4,94 86,6 74,8 31,9 0,346 1,6 868,192 2,0775 0,167
. 0 , 2
20 57 4,86 85,7 74,8 31,9 0,324 5,4 2930,14 7,1761 0,056
. 2 8 4
21 60 4,59 85,1 75,2 31,9 0,250 1,8 976,716 3,0927 0,056
. 6 4
22 63 4,50 86,3 74,8 31,9 0,226 3,8 2061,95 4,8749 0,103
. 1 6 3
23 66 4,31 86,6 74,6 31,9 0,174 2,2 1193,76 2,7047 0,059
. 3 4 8
24 69 4,20 85,7 74,3 31,9 0,144 0,8 434,096 1,0337 0,021
. 4 7
25 72 4,16 86,1 74,0 31,9 0,133 3,6 1953,43 4,3843 0,097
. 5 0 8
26 75 3,98 86,8 73,7 31,9 0,084 1,6 868,192 1,8019 0,043

27
. 4 5
27 78 3,90 86,8 73,2 31,9 0,062 3 1627,86 3,2543 0,081
. 6 5
28 81 3,75 87,5 72,6 31,9 0,021 0 0 0 0
. 7
29 84 3,75 87,5 72,1 31,9 0,021 2 1085,24 1,9159 0,054
. 7 3
30 87 3,67 87,5 72,1 31,9 0 0 0 0 0
.
31 90 3,67 87,3 72,1 31,9 0 0 0 0 0
.

Q0 : 3,67 gr
Qn : 8,50 gr
λ : 542,62 kkal/kg
Surface area of sampel : (2,8 x 2,3 x 0,6) cm

28
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :


1) Kecepatan pengeringan bahan /zat di dalam alat pengering akan semakin
besar nilainya bila nilai koefisien perpindahan panas konveksi dan selisih
suhu bola kering dan suhu bola basah nilainya semakin besar pula, tetapi nilai
kecepatan pengeringan zat/ bahan nilainya berbanding terbalik dengan lamda
2) Faktor yang mempengaruhi laju pengeringan yaitu :
a. Semakin besar perbedaan suhu maka akan semakin cepat proses
perpindahan panas
b. Semakin lembab udara di dalam ruang pengering maka akan semakin
lama proses pengeringan berlangsung
c. Semakin lama waktu pengeringan mengakibatkan bahan akan semakin
kering yang nantinya terjadi perpindahan massa dan perpindahan panas
secara bersamaan
3) Prinsip kerja pengeringan yaitu suatu proses penguapan air dari bahan dengan
media pengering menyangkut proses perpindahan panas dan perpindahan massa
yang terjadi secara bersamaan

29
30
DAFTAR PUSTAKA

Abdi.S. 2020. PENGARUH SUHU PENGERING, KECEPATAN UDARA DAN


UKURAN BAHAN TERHADAP LAJU PENGERINGAN JAHE
MENGGUNAKAN PENGERING BAKI. Medan: USU

Alfikri. M. 2019. Pengaruh Ketebalan Bahan dan Jumlah Desikan terhadap Laju
Pengeringan Jahe (Zingiber officinale Roscoe) pada Pengering
Kombinasi Surya dan Desikan. Jurnal Teknik Kimia USU Vol. 08, No. 2,
September 2019 | 61-66 ISSN : 2337-4888. Medan : USU

Indah.P. 2019. PROTOTYPE ALAT PENGERING TRAY DRYER DITINJAU


DARI PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU TERHADAP
PROSES PENGERINGAN MIE KERING. Politeknik Negeri Sriwijaya,
Jurnal Kinetika Vol. 10, No. 03 (November 2019): 25 – 28. Palembang :
POLSRI

Putu.I .2020. PENGARUH SUHU PENGERINGAN OVEN TERHADAP


AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BUBUK DAUN CEMCEM. ISSN :
2527-8010 Jurnal Itepa, 9 (3) September 2020, 350-356: Bali: UNUD

Yulisa.L. 2019. PERBANDINGAN KERJA ALAT PENGERINGAN TIPE


SPRAY DRYER DAN FREEZE DRYER DALAM PROSES
PENGERINGAN BAHAN BERBENTUK CAIR. JURNAL ILMIAH
KOHESI Vol. 3 No.3 Juli 2019. Medan : IT DEL

Anda mungkin juga menyukai