Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 1


MODUL 2
PENGUKURAN TEKANAN ATMOSFER MENGGUNAKAN
BAROMETER

PERIODE 1 (2020/2021)

KELOMPOK 1
NAMA MAHASISWA/NIM : MARIO MANGAMPU TUA
PURBA/104119035

PROGRAM STUDY TEKNIK SIPIL


FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTUKTUR
UNIVERSITAS PERTAMINA
2020
PENGUKURAN TEKANAN ATMOSFER MENGGUNAKAN
BAROMETER
Mario Mangampu Tua Purba1, Devi Tasya Marissa1, Nur Cahyo Dwi
Saputro1, Kayla Qolby Chayara1,Wilham Pratama1
1
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Perencanaan Infrastruktur,
Universitas Pertamina
*Corresponding author : mariopertamina19@gmail.com

Abstrak : Tekanan adalah gaya yang diberikan persatuan luas. Gaya yang ditimbulkan karena
benda memiliki massa. Udara sejatinya memiliki tekanan udara walaupun tidak sebesar massa zat
padat atau cair dan juga bervolume lebih kecil. pada percobaan kali ini pengukuran tekanan udara
dilakukan menggunakan barometer aneroid. Pengukuran pertama dilakukan dengan di depan gedung
Griya Legita lt. 9 dan dicatat hasil yang diperoleh barometer dan tempat kedua dilakukan di
laboratorium kearairan lt. 1 dan dicatat hasil yang diperoleh pada barometer. Hasil yang diperoleh
pada praktikum ini masing-masing dari ruangan tersebut memiliki tekanan atmosfer 100400 Pa
untuk gedung Griya Legita Lt.9 dan 101000 Pa untuk Laboratorium Keairan.
Kata Kunci : (Atmosfer, Barometer, Tekanan, Udara, Suhu)

Abstract : The pressure is the force exerted by broad unity. The force that is
generated because the object has mass. Air has air pressure even though it is not
as large as the mass of solid or liquid substances and also has a smaller volume. In
this experiment, the measurement of air pressure was carried out using an aneroid
barometer. The first measurement was carried out in front of the Griya Legita
building, lt. 9 and recorded the results obtained by the barometer and the second
place was carried out in the marine laboratory lt. 1 and record the results obtained
on the barometer. The results obtained in this practicum each of these rooms have
an atmospheric pressure of 100400 Pa for Griya Legita building Lt.9 and
101000Pa for the Water Laboratory.……………………………………………………
Keywords: (Atmosphere, Barometer, Pressure, Air, Temperature)
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk
menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Diukur
dengan menggunakan barometer, satuan pada tekanan udara adalah
milibar (mb). Garis yang menghubungkan tempat tempat yang sama
tekanan udaranya disebut isobar. (Bitar, 2019). Pengukuran nilai
tekanan dalam kehidupan sehari hari berfungsi untuk memprediksi
cuaca yang akan datang. Tekanan udara umumnya akan berbeda beda
tergantung dengan daerahnya, sebagai contoh; tekanan udara di daerah
di puncak gunung akan berbeda dengan daerah di pinggir pantai. Hal
ini disebabkan oleh perbedaan jumlah partikel, di puncak gunung
partikel udara kecil sedangkan di pinggir pantai partikel udara besar.
Jika partikel udara semakin kecil maka gaya gravitasi partikelnya juga
kecil dan tekanan udara yang diperoleh kecil.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menentukan nilai tekanan atmosfer dengan suhu
ruangan secara teoritis?
2. Bagaimana menentukan nilai tekanan atmosfer dengan suhu
ruangan secara eksperimental ?
3. Apa perbedaan nilai tekanan atmosfer di beda ketinggian?
TUJUAN PENILITIAN
1. Menentukan nilai tekanan atmosfer dengan suhu ruangan secara
teoritis
2. Menentukan nilai tekanan atmosfer dengan suhu ruangan secara
eksperimental
3. Menentukan nilai tekanan atmosfer di beda ketinggian
TEORI DASAR
Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk
menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Diukur
dengan menggunakan barometer, satuan pada tekanan udara adalah
milibar (mb). Pada prinsipnya, tekanan udara sama saja dengan tekanan
pada zat cair. Pengukuran nilai tekanan dalam kehidupan sehari hari
berfungsi untuk memprediksi cuaca yang akan datang. Tekanan udara
umumnya akan berbeda beda tergantung dengan daerahnya, sebagai
contoh; tekanan udara di daerah di puncak gunung akan berbeda
dengan daerah di pinggir pantai. Hal ini disebabkan oleh perbedaan
jumlah partikel, di puncak gunung partikel udara kecil sedangkan di
pinggir pantai partikel udara besar. Jika partikel udara semakin kecil
maka gaya gravitasi partikelnya juga kecil dan tekanan udara yang
diperoleh kecil.
Barometer aneroid merupakan instrumen digital yang
mengukur tekanan atmosfer dengan muatan listrik. Barometer aneroid
terdiri atas cakram atau kapsul yang terbuat dari lembaran tipis logam.
Logam tersebut memiliki dua strip logam kecil pada kedua sisi
interiornya. Strip logam tersebut dihubungkan dengan arus listrik. Saat
tekanan udara naik, atau turun maka logam akan mulai memuai atau
menciut. Ketika logam memuai atau menciut jarak antara dua strip
logam dan waktu kontak arus listrik juga akan bervariasi. Maka
barometer akan megukur panjang muatan listrik dan
mengkonversikannya menjadi pembacaan tekanan udara.
Basic dari satuan ukur tekanan atmosfer adalah Pascal (N/𝑚2 ).
Namun dalam bidang meterologi lebih dikenal dengan satuan bar, yang
kira kira sama dengan tekanan udara di dekat permukaan bumi. Karena
perubahan tekanan udara sehari hari umumnya sangat kecil, maka
tekanan udara dinyatakan dalam satuan yang lebih kecil yang sekiranya
sesuai dengan perubahan kecil tersebut, yaitu dalam satuan milibar atau
yang disingkat mb, dimana 1 bar = 1000 mb, dan 1 mb = 1 hPa.
METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan


Pada praktikum ini alat yang digunakan adalah barometer aneroid
yang digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer pada 2 tempat yang
berbeda ketinggian.
Cara Kerja
Barometer aneroid dikalibrasi terlebih dahulu di tempat yang akan
digunakan untuk
pengambilan data. Dilakukan pengambilan data dan dibaca tekanan atmosfer
yang ditunjukkan pada. Didapatkan nilai arus untuk tekanan atmosfer dan
referensi nilai Barometer dilokasi yang sama jika tersedia. Sebagai alternatif,
tekanan dapat diperoleh dari pusat meteorologi lokal melalui internet.
Pastikan bahwa nilai yang diperoleh adalah nilai saat ini (aktual), bukan data
sebelumnya. Hal ini dikarenakan tekanan atmosfer terus berubah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Gambar 1.1. Barometer Aneroid


Sumber :
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.tokopedia.c
om%2Flabaku%2Fbarometer-aneroid&psig=AOvVaw0enDILNm-
6thGRM1YmV1b3&ust=1601528166730000&source=images&cd=vfe&ve
d=0CAIQjRxqFwoTCOjH5sGLkOwCFQAAAAAdAAAAABAD
Tabel 1.1 Hasil Pembacaan pada Barometer
Barometer
Aneroid
Nilai Referensi Nilai Pembacaan pada Saat
Pratikum
(Tekanan atmosfer suatu ruangan)

1008 mBar= 1008x 102 Pa 1010hPa=1010x 102 Pa

Pembacaan Skala di GL Lt. 9 Pembacaan Skala di ruangan


Lab.
Keairan Lt. 1
1004 hPa = 1004 x 102 Pa 1010 hPa = 1010 x 102 Pa

Pembahasan
Dalam menentukan nilai tekanan atmosfer dengan suhu ruangan
dengan cara teoritis berbeda karena nilai tekanan atmosfer akan terus dan
selalu berubah ubah ketika dilakukan pengukuran, berbeda dengan suhu
yang relatif tetap nilai nya.
Menentukan nilai tekanan atmosfer dengan suhu ruangan secara
eksperimental dipengaruhi oleh suhu pada ruangan serta kesalahan dalam
pembacaan barometer. Nilai referensi pada tabel menunjukkan tekanan
atmosfer pada suatu ruangan adalah 1008x102 Pa, sementara nilai
pembacaan pada praktikum sebesar 1010x102 Pa. Begitu juga dengan
pembacaan skala tekanan atmosfer di gedung Griya Legita lt.9 sebesar
1004x102 Pa, dan tekanan atmosfer yang dihasilkan di laboratorium keairan
lt.1 sebesar 1010𝑥102 Pa, Berdasarkan data yang diperoleh pada praktikum
ini menunjukkan bahwa tekanan atmosfer di laboratorium lebih tinggi
dibandingkan gedung Griya Legita lt. 9.
Perbedaan nilai tekanan atmosfer di beda ketinggian adalah
berbanding terbalik ketika suatu tempat berada lebih tinggi dari permukaan
laut maka tekanan udara akan semakin rendah. Ini terjadi karena ketika
semakin tinggi maka partikel udara nya menjadi kecil.

KESIMPULAN
Tekanan atmosfer suatu ruangan yang diperoleh pada praktikum ini
adalah sebesar 1008x 102 Pa, sementara hasil yang didaptkan ketika
melakukan praktikum adalah sebesar 1010hPa=1010x 102 Pa.
Sementara hasil tekanan atmosfer dengan suhu ruangan secara
ekperimental yang diperoleh praktkum ini sebesar 1004 x 102 Pa di
gedung Griya Legita lt.9 dan tekanan atmosfer yang diperoleh di
laboratorium keaiaran adalah sebesar 1010 x 102 Pa. Berdasarkan hasil
yang diperoleh melalui praktikum ini perbedaan nilai tekanan yang
diperoleh oleh kedua tempat pengujian, hal ini disebabkan oleh kecil
nya partikel udara ketika berada di tempat yang lebih tinggi dari
permukaan. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 1.1. Hasil
Pembacaan Barometer.

DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.scribd.com/doc/77107276/Barometer-Merupakan-Alat-Pengukuran-
Tekanan-Dalam-Satuan-Mb
diakses pada 28 September 2020
2. https://raudhatuljanah9597.wordpress.com/2015/06/11/tekanan-udara/
diakses pada 28 September 2020
3. Munson, Bruce. 2005. Fundamental of Fluid Mechanics Fourth Edition. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
4. Panduan Pratikum Mekanika Fluida. 2014. Bandung: Institut Teknologi Bandung
LAMPIRAN

Tabel 1.1 Hasil Pembacaan pada Barometer


Barometer
Aneroid
Nilai Referensi Nilai Pembacaan pada Saat
Pratikum
(Tekanan atmosfer suatu ruangan)

1008 mBar= 1008x 102 Pa 1010hPa=1010x 102 Pa

Pembacaan Skala di GL Lt. 9 Pembacaan Skala di ruangan


Lab.
Keairan Lt. 1
1004 hPa = 1004 x 102 Pa 1010 hPa = 1010 x 102 Pa

Anda mungkin juga menyukai