Anda di halaman 1dari 6

PENGUKURAN TEKANAN ATMOSFER MENGGUNAKAN

BAROMETER

Aswad Hambali S.1*, Tumbur Silalahi2, Naufal Akbar W.3, Ikhwanda Ade Y.4
1
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pertamina
*
Corresponding Author: aswadhambali68@gmail.com

Abstrak : Percobaan kali ini dilakukan bertujuan untuk mengukur tekanan atmosfer dengan
menggunakan barometer aneroid. Barometer di kalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan.
Percobaan ini dilakukan di lab praktikum dan GL lantai 9. Di dapatkan perbedaan nilai tekanan
atmosfer pada dua ruangan tersebut, dimana pada lab praktikum nilai tekanan atmosfernya lebih besar
di bandingkan nilai tekanan atmosfer di GL lantai 9. Faktor faktor yang mempengaruhi perbedaan nilai
tekanan atmosfer diantaranya perbedaan ketinggian dan perbedaan suhu. Di eksperimen kali ini juga
kami memakai nilai referensi atmosfer yang di dapat dari BMKG melalu internet yang bertujuan untuk
membandingkan dengan nilai tekanan atmosfer yang berada di lab dan GL lantai 9.
Kata kunci : Tekanan, Barometer, Atmosfer, Ruangan, Aneroid

Abstract : This experiment was conducted aimed at measuring atmospheric pressure using an
aneroid barometer. The Barometer is first calibrating before use. This experiment was carried out in
the lab of Practicum and GL 9th floor. The difference in the atmospheric pressure value in the two
rooms is that in the laboratory lab, the atmospheric pressure value is greater compared to the value of
the atmosphere pressure in GL floor 9. Factors that affect the difference in the value of atmospheric
pressure include the difference in altitude and temperature difference. In this experiment we also used
an atmospheric reference value that can be from BMKG through the internet aiming to compare with
the value of atmospheric pressure located in the lab and GL floor 9.
Keyword : Pressure, Barometer, Atmosphere, Room, Aneroid

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Tekanan udara adalah berat sebuah kolom udara persatuan luas diatas sebuah titik
(Bayong Tjasyono,1995). Tekanan atmosfer ditentukan oleh jumlah total udara dari
tempat yang diukur sampai pada puncak atmosfer. Jika jumlah udara dalam kolom ini
berubah menurut tempat, maka tekanan yang diukur akan berubah karena efek
gravitasi. Tekanan udara juga di pengaruhi oleh ketinggian, jika ketinggian
meningkat maka tekanan akan berkurang karena berat udara akan berkurang
Satuan dari tekanan udara adalah Pacsal (N/m2), namun pada umumnya
digunakan satuan mb (milibar). Untuk mengetahui besarnya tekanan udara disuatu
tempat maka digunakanlah suatu alat yang bernama Barometer.
2. Rumusan Masalah

1. Bandingkan nilai atmosfer dengan suhu ruangan secara teoritis dan eksperimental
2. Bandingkan nilai tekanan di Lab dengan nilai tekanan di GL lantai 9. Jelaskan
apakah nilai yang di dapatkan sesuai dengan teori yang ada.

3. Tujuan Penelitian

1. Mengukur tekanan atmosfer dengan menggunakan barometer aneroid

4. Dasar Teori

Aneroid barometer mengukur tekanan udara dengan cara perubahan bentuk dari
sebuah logam elastis tertutup dan sebagian ruang kosong serta memasukan sebuah
miniatur sambungan rantai yang bias mempengaruhi pergerakan bebas dari indikator
tekanan. Hal itu sebaiknya dangat tinggi untuk mengetuk keran / gelas di dekat
tombol tengah kuningan dengan tangan sebelum pembacaan barometer. Pengetukan
ini akan mempengaruhi akurasi pembacaan, khususnya sampai periode perubahan
atmosfer.
Kemampuan barometer untuk mengidentifikasi perubahan tekanan di atmosfer,
membuat peralatan itu bermanfaat pada perkiraan cuaca. Prinsip dari Aneroid
barometer adalah menyeimbangkan rekanan di atmosfer dengan elastisitas logam.
Bagian pokok dari peralatan ini terdiri dari sebuag kapsul kecil yang mana
merupakan bagian alat/ tempat pembuangan udara atau kedap udara.

Gambar 2.1 Barometer Aneroid


METODE PENELITIAN

1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini, yaitu : Barometer aneroid

2. Cara Kerja

Adapun langkah kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

Barometer di kalibrasi terlebih dahulu ditempat yang akan digunakan untuk


pengambilan data. Pengambilan data dilakukan serta tekanan atmosfer yang
ditunjukkan pada barometer aneroid dicatat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Data yang di dapat pada praktikum ini terdapat pad tabel dibawah ini

Tabel 2.1 Hasil Pembacaan Barometer

Barometer Aneorid

Nilai Referensi Nilai pembacaan pada saat


(Tekanan atmosfer di suatu praktikum
ruangan)
P = 758,53 mmHg P = 1013 hPa = 759,81 mmHg
T = 26 °C T = 24 °C
Pembacaan Skala di GL Lt.9
P = 1010 hPa = 757, 56 mmHg
T = 30 °C

B. Pembahasan

Perbandingan nilai tekanan atmosfer pada lab praktikum dengan nilai tekanan
yang ada di GL lantai 9 cukup berbeda. Hal yang mempengaruhi perbedaan nilai
tekanan atmosfernya adalah perbedaan ketinggian antara ruangan lab praktikum
dengan ruangan GL lantai 9. Nilai tekanan udara yang di dapat sama dengan
berdasarkan teori yang ada, dimana nilai tekanan udara di lab praktikum lebih tinggi
dibandingkan nilai tekanan udara di GL lantai 9. Secara teori juga menyebutkan
perbedaan suhu juga mempengaruhi perbedaan nilai tekanan udara di suatu ruangan.
Apabila temperatur udara tinggi maka volume molekul udara berkembang sehingga
tekanan udara menjadi rendah, sebaliknya apabila temperatur udara rendah maka
teklanana udara menjadi tinggi, begitu juga sebaliknya.

KESIMPULAN
Nilai referensi tekanan udara di suatu ruangan di dapat melalui BMKG
bernilai 758,53 mmHg, Nilai tekanan udara yang di dapat pada lab praktikum sebesar
759,81 mmHg, Nilai tekanan udara yang di dapat pada GL lantai 9 sebesar 757,56
mmHg. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan nilai tekanan ini yang pertama
adalah perbedaan ketinggian. Dapat dilihat dari eksperimen yang dilakukan bahwa
nilai tekanan udara di lab praktikum lebih besar daripada nilai tekanan udara di GL
lantai 9, karena lab praktikum ruangannya lebih rendah daripada GL lantai 9. Faktor
yang kedua adalah perbedaan suhu, semakin tinggi suhu di dalam suatu ruangan maka
nilai tekanan udara ruangan tersebut semakin kecil. Dapat dilihat dari eksperimen
yang di lakukan bahwa suhu pada lab praktikum lebih rendah daripada suhu di GL
lantai 9 tetapi nilai tekanan udara pada lab praktikum lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA

Tjasyono, Bayong. 1995. Klimatologi Umum Edisi Pertama. Bandung : Institut


Teknologi Bandung.

Rojali, AhMG. 1997. Alat-alat Meteorologi. Balai Pendidikan dan Latihan


Meteorologi dan Geofisika.

Cuaca – Pentingnya Atmosfer. Diakses pada 10 Februari 2020 melalui :


http://www.ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/teori-penerbangan-mainmenu-
68/93-cuaca-pentingnya-tekanan-atmosfir
LAMPIRAN

Gambar 2.2 Pengukuran Tekanan Udara di GL lantai 9 dengan Barometer Aneroid

Gambar 2.3 Pengukuran Tekanan Udara di Lab dengan Barometer Aneroid

Anda mungkin juga menyukai