Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA


MODUL 2

PERIODE I (2018/2019)

Kelompok 5
Nama Mahasiswa/NIM : Immaculata Citra/ 104117047

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS PERENCAAN INFRASTRUKTUR
UNIVERSITAS PERTAMINA
2018
PENGUKURAN TEKANAN ATMOSFER MENGGUNAKAN BAROMETER

Dandi Hermawan⁵, Dian Agustin⁵, Immaculata Citra⁵ , Muhammad Khalis⁵,


Muhammad Ramadhan⁵*

⁵Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Perencanaan Infrastruktur, Universitas


Pertamina

*Corresponding author : citra0701@gmail.com

Abstrak : Pada modul 2 ini melakukan percobaan menghitung tekanan atmosfer menggunakan alat
yaitu barometer. Dalam percobaan ini menggunakan barometer aneroid ,sebelumnya barometer terdiri
atas 2 yaitu barometer aneroid dan raksa. Percobaan yang digunakan yaitu membedakan tekanan udara
yang dimiliki di lantai 1 dan 9. Perbedaan antara lantai 1 dan 9 adalah ketinggian.

Kata kunci : tekanan atmosfer,barometer, barometer aneroid,ketinggian

Abstract: In this module 2 experiments calculate atmospheric pressure using a tool that is a barometer.
In this experiment using aneroid barometer, previously a barometer consisting of 2 is aneroid and
mercury barometer. The experiment used is to distinguish the air pressure that is owned on the 1st and
9th floors. The difference between the 1st and 9th floor is the elevation.

Keywords: atmospheric pressure, barometer,aneroid barometer,elevation.

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Semua tempat dan objek yang ada didunia pasti dan selalu mendaptkan tekanan
dari berbagai arah, tekanan tersebut berasal dari tekanan atmosfir yang ada. Tekanan
atrmosfir sendiri selalu menekan dari segala arah pada semua permukaan. Oleh sebab
itulah tekan atmosfir juga mempengaruhi tekanan udara yang ada.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana perbedaan tekanan pada lantai 1 dan lantai 9?

Tujuan Penelitian
Setelah praktikum “Pengukuran Tekanan Atmosfer Menggunakan Barometer”
mahasiswa diharapkan mengetahui pengaruh perbedaan tekanan pada lantai 1 dan
lantai 9.

Teori Dasar
Suatu kerja yang bekerja untuk menggerakan massa udara dalam setiap satuan
luas tertentu. Untuk mengukur besarnya tekanan udara alat ukur yang dapat
digunakan adalah barometer.

Satuan tekanan udara bias dinyatakan dalam beberapa satuan berikut:

1 atm = 76.0cmHg = 29,92 inchesHg = 1,013 mbar = 101325 Pa

Tekanan udara dibatasi atau dipengaruhi oleh massa jenis, gravitasi, dan
ketinggian. Namun gravitasi tidak terlalu berpengaruh karena besaran gravitasi bisa
dibilang konstan atau tidak berubah dimanapun posisi objek itu berada. Maka bisa
disimpulkan bahwa ketinggian suatu objek sangat mempengaruhi nilai tekanan
udaranya.

Tekanan udara sering dinyatakan dalam :

P= xgxh (persamaan 1.1)

g = gravitasi (9,81 atau 10)


h = ketinggian

Barometer
Seperti yang sudah dibahas tadi bahwa alat yang biasa digunakan untuk
mengukur tekanan adalah barometer. Barometer sendiri terdapat 2 jenis yaitu
barometer raksa dan barometer aneroid. barometer aneroid sendiri terdiri atas wadah
yang disegel setelah udara didalamnya dikosongkan, sehingga kotak logam
mengembang atau menyusut karena adanya perubahan tekanan udara luar, jarus
bagian dalam barometer akan menunjuk pada besaran jumlah perubahan tekanan
udara luar tersebut.

METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan


1. Barometer Aneroid

Cara Kerja
Pertama, kalibrasi dilakukan pada barometer aneroid terlebih dahulu di tempat yang
akan diambil data tekanan udaranya. Perubahan pada jarum penunjuk diperhatikan
lalu dicatat. Parktikan ke Gedung Griya Legita lantai 9. Perubahan pada barometer
diperhatikan dan di catat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan pada Barometer


Barometer Aneroid
Nilai Referensi
(Tekanan atmosfer suatu ruangan) Nilai pembacaan pada saat praktikum
o
760 mmHg – 25 752 mmHg
Pembacaan skala di ruangan
Pembacaan skala di GL lantai 9 Laboratorium Keairan lantai 1
750 mmHg 752 mmHg

Pembahasan
Menurut data yang diperoleh dari situs resmi BMKG, menyatakan bahwa
tekanan atmosfer pada suatu tekanan sebesar 760mmHg, namun saat di bandingkan
dengan hasil eksperimen tekanan atmosfer pada saat praktikum sebesar 752 mmHg.
Hal ini bisa diakibatkan karena kondisi ruang yang padat orang dan juga suhu
ruangan yang beda dari suhu normal, karena saat praktikum berlangsung suhu udara
di Laboratorium Keariran dipengaruhi oleh AC yang menyala jadi bisa terjadi
kemungkinan bahwa suhu ruangan saat itu lebih rendah dari pada suhu ruangan
normal menurut situs resmi BMKG.
Sedabgkan perbedaan tekanan atmosfer pada Laboratorium Keairan dengan
Gedung Griya Legita lantai 9 dikarenakan perbedaan ketinggiannya karena semakin
tinggi suatu lokasi semakin rendah juga tekanan atmosfernya.

KESIMPULAN
Pengaruh ketinggian pada tekanan udara adalah, semakin tingginya posisi suatu
objek makan semakin rendah juga rekanan udara/ atmosfernya. Karena ketinggian
berbanding terbalik dengan tekanan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Anonimus, ( November 13, 2014), Mengenal Lebih Jauh Barometer: Prinsip
Kerja Barometer dan Aplikasinya. Diakses dari
https://www.4muda.com/mengenal-lebih-jauh-barometer-prinsip-kerja-
barometer-dan-aplikasinya/
2. Staff Laboratorium Mekanika Fluida Universitas Pertamina.2018.Modul
Praktikum Mekanika Fluida.Universitas Pertamina
3. Anonimus, (March 26, 2017), Pengertian Tekanan Udara, Rumus, Satuan,
Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Udara Dan Contoh Soal Terlengkap.
Diakses dari https://www.pelajaran.id/2017/26/pengertian-tekanan-udara-
rumus-satuan-faktor-yang-mempengaruhi-tekanan-udara-dan-contoh-
soal.html

Anda mungkin juga menyukai