MEKANIKA FLUIDA
MENGGUNAKAN BAROMETER
OLEH :
NIM : 102219034
UNIVERSITAS PERTAMINA
JAKARTA
2021
i
PENGUKURAN TEKANAN ATMOSFER MENGGUNAKAN
BAROMETER
Abstrak : Makalah ini membahas pengukuran pada suatu ruangan menggunakan alat barometer dengan rumusan
masalah yaitu bagaimana perbandingan nilai atmosfer yang didapat secaraa teoritis dan eksperimen. Makalah ini
bertujuan untuk dapat mengukur tekanan atmosfer dengan menggunakan barometer aneroid. Cara meperoleh data dari
makalah ini adalah dengan cara melakukan eksperimen secara langsung di lab, yaitu mahasiswa melakukan sendiri
eksperimen tersebut dengan menggunakan alat dan bahan yang tersedia, lalu mendapatkan hasil yang dicari setelah
eksperimen. Hasil yang didapat berupa pemuktian bahwa air > minyak goreng > oli untuk hasil densitas, kerapatan
relatif, dan suhunya..
Abstract : This paper discusses measurements in a room using a barometer with the formulation of the problem,
namely how to compare the theoretical and experimental values of the atmosphere. This paper aims to measure
atmospheric pressure using an aneroid barometer. The way to obtain data from this paper is by conducting
experiments directly in the lab, where students do the experiment themselves using available tools and materials,
then get the results they are looking for after the experiment. The results obtained are in the form of proof that water>
cooking oil> oil for the density, relative density, and temperature results.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Membahas iklim dan cuaca di sekitar kita, tentu saja akan mengarah ke tekanan udara
dan tekanan atmosfer, karena secara ilmiah, keduanya memiliki hubungan walaupun
kelihatannya tampak berbeda. (Britannica.com : 2018)
Tekanan udara juga dipengaruhi oleh ketinggian pada suatu tempat. Tekanan udara
pada pegunungan misalnya memiliki tekanan lebih rendah karena partikel-partilkel uap air
yang terdapat pada udara mengembang ke atas sehingga kandungan uap air dalam udara
diatas gunung lebih sedikit. Salah satu contoh akibat adaya tekanan udara adalah pada
pesawat terbang dan juga gelas yang diisi air namun airnya tidak keluar. Hal ini tentu
diakibatkan oleh adanya tekanan udara dibawahnya sehingga hal tersebut bisa terjadi. Hal
ini penting untuk diketahui dan dipelajari sehingga tekanan udara yang ada disekeliling
kehidupan ini dapat dibuktikan dan benar adanya.
Rudledge, dkk (2011) menerangkan bahwa tekanan udara dipermukaan bumi
diakibatkan oleh lapisan udara yang berada pada atmosfer bumi. Semakin bertambah
ketinggian suatu tempat, maka makin rendah tekanan udara. Lapisan udara pada
permukaan bumi memberikan tekanan sebesar 1033,3 gram/cm2. Ini berarti pada saerah
seluas 1 cm2 udara memberikan tekanan sebesar 1033 gram. Tekanan udara pada
permukaan bumi oleh lapisan atmosfer adalah sebesar 1 atmosfer. Tekanan udara sebesar
1 atmosfer ini sama dengan 76 cm Hg, didalam metereologi, satuan udara yang dipakai
adalah Bar.
3
1.4 Teori Dasar
Tekanan udara adalah suatu tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara
dalam satuan wilayah tertentu dari satu tempat ke tempat lainnya. Tekanan udara
dipengaruhi oleh tingkat kepadatan atau kerapatan (densitas) massa udara. Besarnya
tekanan udara di suatu tempat bergantung pada jumlah udara di atasnya. Hal ini
menyebabkan tekanan udara semakin sedikit karena berat udara yang ditahan di wilayah
tersebut juga sedikit. Semakin tinggi suatu tempat maka semakin sedikit jumlah udara
diatasnya, semakin sedikit berat udara yang ditahan wilayah tersebut sehingga tekanannya
semakin sedikit. Berbanding terbalik dengan daerah atau dataran rendah, wilayah tersebut
mempunyai tekanan udara yang lebih besar. Jadi tekanan udara di suatu wilayah sangat
ditentukan oleh ketinggian tempat atau wilayah dari permukaan air laut.
Barometer
Satuan tekanan diantaranya: bar, Pascal (Pa), Atmosfer (atm) dan mmHg. Sementara
alat untuk mengukur tekanan adalah barometer. Barometer terdapat dua jenis yaitu
barometer raksa dan barometer aneroid. Keduanya memiliki kegunaan yang sama yaitu
mengukur tekanan udara. Barometer termasuk peralatan meteorologi non recording yang
pada waktu tertentu harus segera dibaca agar mendapat data yang diinginkan. Barometer
raksa maupun barometer aneroid dipengaruhi oleh ketinggian, mengingat tekanan udara
akan berkurang seiring bertambahnya ketinggian. Sebelum menggunakan barometer alat
harus dikalibrasi untuk memperbaiki perubahan ketinggian.
4
BAB II
METODE PENELITIAN
5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Nilai Referensi
Nilai Pembacaan pada Saat Pratikum
(Tekanan atmosfer suatu ruangan)
1010 1011
3.2 Pembahasan
1. Bandingkan nilai atmosfer dengan suhu ruangan secara teoritis dan eksperimental.
Nilai atmosfer yang didapat saat praktikum yaitu 1011, pada Lantai 9 GL yaitu
1010, dan pada ruangan Lab. Keairan lantai 1 yaitu 1011. Sedangkan nilai normal
biasanya pada suatu ruangan itu adalah 1 atm atau 1013, selisihnya sebesar 2 sampai
3 angka.
2. Bandingkan nilai tekanan di Lab dengan nilai tekanan lantai 9 GL, jelaskan apakah
nilai yang didapatkan sesuai dengan teori yang ada.
Nilai yang didapat dari tabel 3.1 adalah benar akurat, karena pengukuran dilakukan
secara langsung menggunakan barometer dan langsung kjkuga dilihat skalanya.
Perbandingan nilainya yaitu 1 angka.
6
BAB IV
SIMPULAN
Kesimpulan yang didapat yaitu, nilai tekanan atmosfer pada lantai 9 GL yaitu 1010, dan
nilai tekanan atmosfer pada lantai 1 ruang Lab. Keairan yaitu 1011.
Saran yang dapat saya sampaikan mengenai pengerjaan dan pelangksanaan laporan
praktikum. Melakukan 3 praktikum sekaligus terlalu berat untuk mahasiswa, yang jika dilihat
aktivitas mahasiswa tidak hanya membuat laporan, tetapi harus belajar mandiri serta
mengerjakan tugas lainnya. Jadi saran saya harusnya dikurangi pengerjaan laporan dan
praktikumnya.
7
DAFTAR PUSTAKA
1. Encyclopaedia Britannica Inc. 2018. Atmospheric Pressure and Wind. Diakses dari
www.britannica.com pada 5 April 2021.
3. Modul Praktikum Mekanika Fluida, Universitas Pertamina 2021. Diakses pada tanggal 5
April 2021.
8
LAMPIRAN
No. Kelompok : 4