Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Udara merupakan suatu wujud fluida berbentuk gas yang apabila
mengandung uap air dinamakan udara lembab atau udara basah. Sedangkan
udara kering yaitu udara yang sama sekali tidak mengandung uap air. Pada
umumnya udara di sekitar kita relatif panas dan lembab, sehingga akan
melelahkan untuk suasana kerja. Menurut hasil pengamatan, manusia
umumnya merasa nyaman bila berada di lingkungan yang bertemperatur 25 oC.
dan kelembaban relatif 50 %. Perbedaan temperatur dan kelembaban ini
memerlukan pembuangan panas dan pengurangan uap air dari udara. Proses
ini tidak dapat berjalan begitu saja, tetapi harus mengikuti aturan-aturan
tertentu.

1.2 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memberikan pemahaman cara
pengukuran parameter-parameter (besaran-besaran) dalam pengkondisian
udara seperti kecepatan dan laju aliran massa udara dan temperatur bola basah
dan bola kering.

1.3 Sistematika Penulisan


Sistematika dalam penulisan ini dijabarkan dalam VI (enam) bab
pembahasan yang masing-masing akan diuraikan lagi menjadi beberapa sub
bab sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang, tujuan percobaan
dan sistematika penulisan.

BAB II TEORI
Berisi teori dasar tentang percobaan pengukuran
regangan tegangan pada bejana tekan.

1
BAB III ALAT DAN BAHAN
Berisi tentang peralatan dan bahan yang digunakan
pada saat percobaan, beserta gambar, keterangan,
dan cara kerja.

BAB IV TUGAS DAN PERTANYAAN


Bab ini berisi mengenai soal-soal yang berhubungan
dengan percobaan.

BAB V PERHITUNGAN
Berisi tentang hasil data perhitungan yang telah
dilakukan pada saat percobaan.

ANALISA Menjelaskan tentang keseluruhan data-data dari


hasil perhitungan yang didapat pada saat praktikum.

KESIMPULAN Berisi tentang hasil data perhitungan dari percobaan


yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA Berisi mengenai data-data referensi yang diambil


untuk melengkapi laporan percobaan.

2
BAB II
TEORI

Udara merupakan suatu wujud fluida berbentuk gas yang apabila


mengandung uap air dinamakan udara lembab atau udara basah. Sedangkan udara
kering yaitu udara yang sama sekali tidak mengandung uap air.

2.1 Sifat-Sifat Udara


a. Berbentuk Gas
Benda- benda gas, khususnya udara ini tidak dapat kita lihat, tidak dapat
dicium baunya namun dapat dirasakan.

b. Memiliki Massa atau Berat


Udara memiliki massa atau berat yang dapat diukur dengan suatu alat
tertentu.

c. Menempati Ruang
Udara merupakan benda yang sangat ajaib karena di berbagai sudut
ruangan selalu ada udara. Selain itu di celah terkecil pun dapat ditempati
oleh udara.

d. Mempunyai Tekanan
Tekanan yang dimiliki udara ini berbeda- beda antara satu tempat dengan
tempat yang lain. Salah satu hal penting dari tempat yang sangat bisa
mempengaruhi tekanan adalah ketinggian tempat tersebut. Udara yang
panas akan mempunyai tekanan udara yang lebih rendah daripada udara
yang dingin. Selain itu udara yang bergerak memiliki tekanan yang lebih
rendah daripada udara yang diam.

e. Akan Memuai Apabila Dipanaskan


Udara merupakan sebuah benda yang tidak dapat kita lihat bentuknya,
karena memang udara tidak berbentuk. Namun hal tersebut bukan berarti

3
bahwa udara tidak bisa mengalami perubahan. Salah satu sifat yang
dimiliki udara adalah akan memuai apabila udara tersebut dipanaskan.

f. Akan Menyusut Apabila Didinginkan


Pada dasarnya uadara tidak dapat kita lihat bentuknya, karena memang
udara tidak berbentuk. Namun hal tersebut bukan berarti bahwa udara
tidak bisa mengalami perubahan. Salah satu sifat yang dimiliki udara
adalah akan menyusut apabila udara tersebut didinginkan.

g. Berhembus dari tempat yang bertekanan tinggi menuju ke tempat yang


bertekanan rendah.
Udara yang dapat bergerak bebas ini mempunyai pola atau sifat. Seperti
halnya air yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi menuju ke tempat
yang lebih rendah maka udara berhembus dari tempat yang memiliki
tekanan tinggi menuju ke tempat yang mempunyai tekanan yang lebih
rendah.
Saluran udara serbaguna merupakan peralatan pengujian yang digunakan
untuk mengamati fenomena-fenomena yang berkaitan dengan sifat termodinamis
udara. Fenomena yang dapat diamati adalah :
1. Perubahan entalpi (Δh).
2. Perubahan kelembaban udara (relatif maupun mutlak).
3. Perubahan temperatur.
4. Pengaruh laju aliran udara terhadap perpindahan panas.
Karena ada perubahan laju aliran massa, maka kita dapat mengukur kecepatan
aliran udara serta dapat terlihat peristiwa lift dan drag. Dikarenakan ada
pendinginan maka kita juga dapat melihat fenomena bunga es.

2.2 Pengukuran Kecepatan Udara pada Sisi Masuk


Pengukuran ini menggunakan manometer untuk melihat beda tekanan
statis antara tekanan udara lingkungan dengan tekanan udara saluran sisi
masuk. Untuk mendapatkan kecepatan udara kita menggunakan persamaan
Bernoulli.

4
Dimana :
P : Tekanan

: massa jenis fluida

: Spesifik bobot

z : Ketinggian
V : Kecepatan fluida

Dengan asumsi tidak ada perbedaan ketinggian (z1=z2) dan kecepatan awalnya
nol (v1= 0) maka:

2.3 Pengukuran Kecepatan Udara pada Saluran Udara


Pengukuran ini menggunakan manometer dan tabung pitot. Tabung
pitot digunakan untuk meperoleh beda tekanan antara tekanan total (stagnasi)
dengan tekanan statis pada saluran yang diukur. Dengan menggunakan
persamaan Bernoulli.

Dengan asumsi tidak ada perbedaan ketinggian (z1= z2) dan kecepatan
awalnya nol (v1=0) maka :

5
Dikarenakan kecepatan pada suatu saluran tidak seragam maka kita perlu
mengukur di berbagai titik, kemudian kita rata-ratakan.

2.4 Faktor Kalibrasi


Harga kecepatan yang diperoleh dengan menggunakan tabung pitot
perlu dikoreksi agar hasilnya akurat.

Karena kita memiliki data kecepatan diberbagai titik maka data tersebut perlu
dirata-ratakan.

2.5 Kecepatan Udara Setelah Kalibrasi


Kecepatan udara yang telah dikalibrasi ditentukan dengan perkalian
antara faktor kalibrasi dengan kecepatan udara.

2.6 Laju Aliran Massa Udara


Dalam psikometri, udara dibagi dua yaitu udara kering (tidak
mengandung uap air) dan udara basah (mengandung uap air). Pada praktikum
ini kita menentukan laju aliran massa udara kering.

 = 0 .

6
 = 1,22 . kg/m3

dimana :
0 : Maasa jenis udara pada kondisi standard ( 1 atm, 200 C )
 : Massa jenis udara pada kondisi yang bersangkutan
p : Tekanan statik mutlak udara
T : Temperatur mutlak udara ( 0K )

Besar laju aliran massa udara

m=A..V
dimana :
A : Luas penampang duct ( 260 x 280 mm2 )
 : Masa jenis udara
V : Kecepatan udara

2.7 Proses Perlakuan Udara


Psikrometrik merupakan kajian tentang sifat-sifat campuran udara dan
uap air. Psikrometrik mempunyai arti penting dalam pengkondisian udara atau
penyegaran udara karena atmosfir merupakan campuran antara udara dan uap
air. Berikut merupakan diagram psikometrik.

7
Gambar 2.1 Diagram Psikhometrik

A–B Proses pemanasan


B -C Proses pendinginan
C- D Proses pemanasan ulang

Proses A- B
Laju kenaikan kelembaban dalam saluran udara

m ( WB – WA )

Laju perubahan entalpi dalam saluran udara

m ( hB – hA )

Proses B-C
Laju perubahan entalpi dalam saluran udara

m ( hc – hB )
Laju pengendapan

m ( WB -WC )

Proses C–D
Laju perubahan entalpi dfalam saluran udara

m ( hD - hC )

Dimana :

m : Lajua aliran masa udara


hA hB hc hD : entalpi
WA WB WC WD : kelembaban relatip

8
BAB III
ALAT DAN BAHAN

3.1 Gambar dan Keterangan


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Perangkat Percobaan

Gambar 3.1 Alat Percobaan

Dengan keterangan :
1. Rangka saluran udara
2. Centrifugal
3. Pemanas air
4. Pemanas udara 2x 1000 Watt
5. Unit pendingin
6. Termometer bola basah dan kering
7. Termometer bola basah dan kering
8. Termometer bola basah dan kering
9. Termometer bola basah dan kering
10. Pemanas udara 2 x 500 Watt
11. Unit kontrol

9
3.2 Prinsip Kerja Alat
3.2.1 Aliran Udara
Setelah fan penghisap centrifugal (2) diputar, udara yang terhisap akan
melewati bola basah dan bola kering (6), mengalir kedalam saluran udara.
Untuk meningkatkan kelembaban udara, uap air dapat pula dimasukan
kedalam saluran udara bersama udara tersebut dengan menyalakan pemanas
air terlebih dahulu. Udara dan uap air akan bercampur merata (homogen)
didalam saluran udara karena telah melalui kipas fan (2). Dari fan, udara
melewati 2 (dua) buah pemanas udara 1000 Watt (4) yang masing-masing
dapat diaktifkan secra terpisah dengan switch pad unit kontrol (11). Kondisi
udara hangat yang mengalir akan ditunjukan dengan thermometer (7).
Aliran udara kemudian masuk kebagian pendingin (5). Pada unit ini
terjadi penurunan temperatur dan dehumidification, dimana kandungan air
dalam udara akan berkurang karena proses kondensasi. Dari unit pendingin,
udara dingin dan kering keluar melewati termometer (8) lalu mengalir
melalui termometer lalu mengalir melalui dua buah (2) pemanas udara 500
Watt (10) yang dapat diaktifkan secara terpisah. Setelah melelui pemanas
tersebut, kondisi udara yang keluiar menuju udara bebas ditujukan oleh
termometer (9).

3.2.2 Pemanas Air


Pemanas air berfungsi sebagai pembangkit uap air untuk dialirkan ke
dalam udara. Jumlah uap air yang hendak dialirkan kedalam saluran udara
dapat diubah dengan mengatur energi pemabnas pada unit kontrol (11).
Tingkat kelembaban udara yang terjadi akasn sebanding dengan jumlah
penguapan air. Agar penguapan air berlangsung lebih stabil dan kontinu,
tinggi permukaan air pada tangki pemans diatur dengan kontrol otomatis.
Tinggi permukaan air didalam tangki terdapat pula dapat dilihat melalui
gelas penduga.

10
3.2.3 Panel Unit Kontrol
Aliran udara : Kecepatan aliran udara dikontrol dengan va-
riabel pada panel kontrol.
Pemanas udara : Pemanas udara diatur dengan menggunakan
heater dengan tombol masing-masing
Pelembab : Pelembab diatur dengan melalui heater
dengan tombolnya masing-masing.
Pendingin : Pendingin dengan pasilitas setting min ~max
cool.

Gambar 3.2 Panel Unit Control

Sebelum alat diaktifkan ( Main Switch On ), pastikan bahwa setiap


tombol pada panel kontrol terutama tombol pemanas udara, pelembab dan
pendingin harus dalam posisi OFF. Periksa air dalam termometer bola
basah dan saluran air pengisian tangki agar semua dalam kondisi siap
operasi.

3.3 Cara Kerja


Langkah – langkah operasional:
1. Diputar Main Switch ke posisi ON.
2. Diset rpm awal fan yang digunakan (Dianjurkan dari rpm maksimum ).

11
3. Diaktifkan (ON) Switch heater pemanas air ( Dianjurkan pemanas dimulai
dari 2000 Watt, kemudian turunkan daya taip 500 Watt bila diperlukan laju
penguapan yang lebih rendah ).
4. Diaktifkan (ON) Switch heater pemanas udara awal dan pemanas udara
ulang sesuai yang diperlukan.
5. Diaktifkan pendinginan udara (AC) .
6. Dengan variasi rpm, pemanas air, pemanas udara, dan pendinginan kondisi
udara yang diinginkan dapat dicapai, kondisi udara dapat dilihat pada
indikator thermometer bola basah dan kering.

Langkah – langkah pemadaman:

1. Dimatikan pemanas udara, pemanas air dan pendingin.


2. Dibiarkan fan tetap berputar selama 15 menit.
3. Diturunkan rpm fan hingga minimum .
4. Diputar Main Switch ke posisi OFF.

12

Anda mungkin juga menyukai