PENDAHULUAN
BAB II TEORI
Berisi teori dasar tentang percobaan pengukuran
regangan tegangan pada bejana tekan.
1
BAB III ALAT DAN BAHAN
Berisi tentang peralatan dan bahan yang digunakan
pada saat percobaan, beserta gambar, keterangan,
dan cara kerja.
BAB V PERHITUNGAN
Berisi tentang hasil data perhitungan yang telah
dilakukan pada saat percobaan.
2
BAB II
TEORI
c. Menempati Ruang
Udara merupakan benda yang sangat ajaib karena di berbagai sudut
ruangan selalu ada udara. Selain itu di celah terkecil pun dapat ditempati
oleh udara.
d. Mempunyai Tekanan
Tekanan yang dimiliki udara ini berbeda- beda antara satu tempat dengan
tempat yang lain. Salah satu hal penting dari tempat yang sangat bisa
mempengaruhi tekanan adalah ketinggian tempat tersebut. Udara yang
panas akan mempunyai tekanan udara yang lebih rendah daripada udara
yang dingin. Selain itu udara yang bergerak memiliki tekanan yang lebih
rendah daripada udara yang diam.
3
bahwa udara tidak bisa mengalami perubahan. Salah satu sifat yang
dimiliki udara adalah akan memuai apabila udara tersebut dipanaskan.
4
Dimana :
P : Tekanan
: Spesifik bobot
z : Ketinggian
V : Kecepatan fluida
Dengan asumsi tidak ada perbedaan ketinggian (z1=z2) dan kecepatan awalnya
nol (v1= 0) maka:
Dengan asumsi tidak ada perbedaan ketinggian (z1= z2) dan kecepatan
awalnya nol (v1=0) maka :
5
Dikarenakan kecepatan pada suatu saluran tidak seragam maka kita perlu
mengukur di berbagai titik, kemudian kita rata-ratakan.
Karena kita memiliki data kecepatan diberbagai titik maka data tersebut perlu
dirata-ratakan.
= 0 .
6
= 1,22 . kg/m3
dimana :
0 : Maasa jenis udara pada kondisi standard ( 1 atm, 200 C )
: Massa jenis udara pada kondisi yang bersangkutan
p : Tekanan statik mutlak udara
T : Temperatur mutlak udara ( 0K )
m=A..V
dimana :
A : Luas penampang duct ( 260 x 280 mm2 )
: Masa jenis udara
V : Kecepatan udara
7
Gambar 2.1 Diagram Psikhometrik
Proses A- B
Laju kenaikan kelembaban dalam saluran udara
m ( WB – WA )
m ( hB – hA )
Proses B-C
Laju perubahan entalpi dalam saluran udara
m ( hc – hB )
Laju pengendapan
m ( WB -WC )
Proses C–D
Laju perubahan entalpi dfalam saluran udara
m ( hD - hC )
Dimana :
8
BAB III
ALAT DAN BAHAN
Dengan keterangan :
1. Rangka saluran udara
2. Centrifugal
3. Pemanas air
4. Pemanas udara 2x 1000 Watt
5. Unit pendingin
6. Termometer bola basah dan kering
7. Termometer bola basah dan kering
8. Termometer bola basah dan kering
9. Termometer bola basah dan kering
10. Pemanas udara 2 x 500 Watt
11. Unit kontrol
9
3.2 Prinsip Kerja Alat
3.2.1 Aliran Udara
Setelah fan penghisap centrifugal (2) diputar, udara yang terhisap akan
melewati bola basah dan bola kering (6), mengalir kedalam saluran udara.
Untuk meningkatkan kelembaban udara, uap air dapat pula dimasukan
kedalam saluran udara bersama udara tersebut dengan menyalakan pemanas
air terlebih dahulu. Udara dan uap air akan bercampur merata (homogen)
didalam saluran udara karena telah melalui kipas fan (2). Dari fan, udara
melewati 2 (dua) buah pemanas udara 1000 Watt (4) yang masing-masing
dapat diaktifkan secra terpisah dengan switch pad unit kontrol (11). Kondisi
udara hangat yang mengalir akan ditunjukan dengan thermometer (7).
Aliran udara kemudian masuk kebagian pendingin (5). Pada unit ini
terjadi penurunan temperatur dan dehumidification, dimana kandungan air
dalam udara akan berkurang karena proses kondensasi. Dari unit pendingin,
udara dingin dan kering keluar melewati termometer (8) lalu mengalir
melalui termometer lalu mengalir melalui dua buah (2) pemanas udara 500
Watt (10) yang dapat diaktifkan secara terpisah. Setelah melelui pemanas
tersebut, kondisi udara yang keluiar menuju udara bebas ditujukan oleh
termometer (9).
10
3.2.3 Panel Unit Kontrol
Aliran udara : Kecepatan aliran udara dikontrol dengan va-
riabel pada panel kontrol.
Pemanas udara : Pemanas udara diatur dengan menggunakan
heater dengan tombol masing-masing
Pelembab : Pelembab diatur dengan melalui heater
dengan tombolnya masing-masing.
Pendingin : Pendingin dengan pasilitas setting min ~max
cool.
11
3. Diaktifkan (ON) Switch heater pemanas air ( Dianjurkan pemanas dimulai
dari 2000 Watt, kemudian turunkan daya taip 500 Watt bila diperlukan laju
penguapan yang lebih rendah ).
4. Diaktifkan (ON) Switch heater pemanas udara awal dan pemanas udara
ulang sesuai yang diperlukan.
5. Diaktifkan pendinginan udara (AC) .
6. Dengan variasi rpm, pemanas air, pemanas udara, dan pendinginan kondisi
udara yang diinginkan dapat dicapai, kondisi udara dapat dilihat pada
indikator thermometer bola basah dan kering.
12