Anda di halaman 1dari 10

I.

PENDAHULUAN
Humidifikasi adalah proses perpindahan massa dan panas dari cairan ke gas. Humidifikasi
diartikan sebagaia suatu proses perpindahan air dari fase cair (A) ke dalam campuran gas yang
terdiri dari udara (B) dan uap air (A), hal ini disebabkan karena adanya kontak antara cairan (A)
dengan campurannya.
Di dalam humidifikasi, dikenal istilah – istilah seperti Dry bulb temperature, Wet bulb
temperature, Dew point, Enthalpy, Humid volume, Humid heat, Absolute humidity, Relative
humidity, dan Persen (absolute) humidity, yang menunjang perhitungan untuk menentukan
kelembaban dari udara akibat adanya proses humdifikasi.
Dalam materi humidifikasi, untuk pengukuran kelembaban udara biasanya dibantu dengan
adanya diagram psikometrik. Psikometric chart adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat
termodinamika dari udara basah. Secara umum digunakan untuk mengilustrasikan dan
menganalisis perubahan sifat termal dan karakteristik dari proses dan siklus sistem penyegaran
udara (air conditioning). Diagram psikometrik adalah gambaran dari sifat-sifat termodinamika
dari udara basah dan variasi proses sistem penyegaran udara dan siklus sistem penyegaran udara.
Humidifikasi erat kaitannya dengan proses pengeringan, dimana dengan adanya
perpindahan massa dan panas suatu cairan dari bahan menuju udara, maka pada saat itu proses
pengeringan juga terjadi. Pengeringan didefinisikan sebagai suatu cara untuk menurunkan
kandungan air yang terdapat didalam suatu bahan (Trayball 1981). Sedangkan menurut Hall (1957)
proses pengeringan adalah proses pengambilan atau penurunan kadar air sampai batas tertentu
Aplikasi humidifikasi di industry digunakan dalam pembentukan steam untuk proses
pengeringan suatu bahan yang masih lembab, salah satunya pada alat tray dryer. Tray dryer adalah
pengering Baki, Pengering Rak atau Pengering Cabinet, dapat digunakan untuk mengeringkan
padatan bergumpal atau pasta, yang ditebarkan pada baki logam dengan ketebalan 10 - 100
mm. Tray Dryer digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan yang tidak boleh diaduk dengan
cara termal, sehingga didapatkan hasil berupa zat padat yang kering. Pengeringan jenis ini dengan
meletakkan material yang akan dikeringkan pada baki yang lansung berhubungan dengan media
pengering.
Prinsip kerja dari tray dryer adalah dimana udara panas disirkulasikan pada kecepatan 7-
15 ft/det diantara rak dengan bantuan kipas dan motor, mengalir melalui pemanas. Sekat-sekat
membagikan udara itu secara seragam diatas susunan rak. Sebagian udara basah diventilasikan
keluar melalui rak pembuang, sedangkan udara segar masuk melalui pemasuk.
Materi tentang humidifikasi perlu dipelajari, karena aplikasinya yang sangat besar di
industry, dengan mempelajari humidifikasi ini dapat menambah wawasan mengenai bagaimana
alat – alat humidifikasi berkerja, mengetahui kelembaban udara yang dihasilkan akibat proses
humdifikasi. Untuk manfaat yang lebih lanjut, adalah mengetahui titik maksimal udara (steam)
yang digunakan untuk mengambil air dari suatu bahan (udara telah berada dalam titik jenuh,
sehingga dapat menentukan besarnya steam yang dibutuhkan, suhu dari steam yang optimal dan
kecepatan sirkulasi dari steam untuk memperoleh hasil pengeringan yang maksimal

II. TINJAUAN PUSTAKA


Humidifikasi adalah suatu perpindahan massa dan panas dari fase cair masuk ke dalam
campuran gas yang terdiri dari udara dan uap air. Proses perpindahan massa pada humidifikasi
terjadi apabila cairan dikontakan dengan gas, dimana gas mempunyai sifat tidak melarutkan pada
cairan. Kebalikan dari proses humidifikasi yaitu dehumidifikasi, dimana cairan dalam fase
campuran berpindah menuju fase cairan.

Campuran A,B Campuran A,B


(fase uap) (fase uap)
A A

cairan A cairan A

Humidifikasi Dehumidifikasi

Beberapa istilah yang digunakan dalam pengukuran humidity, yaitu :


1. Persen Humidity (Hp), Perhitungannya yaitu :
Y′
Hp = Ys′ x 100 %

2. Molal Absolute Humidity, yaitu :


𝑀𝑏
Y = Y’ 𝑀𝑎
28,97
= Y’ 18,02

3. Tekanan Parsial Uap Air, yaitu :


Pa
Y = 1−Pa

4. Relative Saturasi, Disebut juga relative humidity (HR)


PA
HR= PAs x 100%

PA = tekanan uap pada dry bulb temperature campuran


PAs = tekanan parsial A dalam keadaan jenuh

5. Humid Volume, rumus yang digunakan yaitu :


VH (HP) = VHD + (VHS – VHD). (Hp)

6. Humid Heat, cara mencarinya yaitu :


Cs = CB + Y’ CA
= 0,24 + Y’(0,45)

7. Enthalpy, dapat dicari dengan :


H (HP) = H’D + (H’S – H’D). (Hp)

Hubungan antara komposisi gas dan suhu gas dan cairan dapat diketahui melalui sifat
termodinamis dan neraca massa dan energi. Beberapa parameter tersebut adalah
1. Temperatur dry bulb (Td) akan menentukan suhu udara kering masuk dan keluar kolom
(suhu ambien/body gas).Temperatur dry bulb tidak dapat menentukan besarnya
kandungan uap air dalam gas.
2. Temperatur wet bulb dilakukan dengan menyelubungi termometer menggunakan kapas
basah untuk menentukan besarnya perpindahan massa cairan dari kapas ke aliran gas
hingga suhu konstan. Suhu konstan ini disebut temperatur wet bulb (Tw).
Pengukuran temperatur dry bulb (Td) dan temperatur wet bulb (Tw) dilakukan pada
aliran input dan output dari gas. Data yang diperoleh kemudian digunakan untuk
menentukan humidity (kelembaban) dari gas.
3. Dew point adalah temperatur udara dalam kondisi jenuh dimana udara basah (saturated
vapor) mulai mengembun saat temperatur diturunkan dan mulai membentuk sistem
campuran.
4. Volume spesifik adalah volume udara lembab per 1 kg udara kering.
5. Entalpi merupakan jumlah kalor (energi) yang dimiliki udara setiap satuan massa.
6. Relative humidity adalah persentase dari perbandingan fraksi uap dengan fraksi udara
basah (uap jenuh) pada suhu dan tekanan yang sama.
7. Kelembaban (humidity) merupakan persentase dari perbandingan antara berat
kandungan air dan berat udara kering. Besarnya kelembaban dapat ditentukan
menggunakan diagram psikometrik.

DIAGRAM PSIKOMETRIK
Psikometrik adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat termodinamika dari udara
basah. Secara umum digunakan untuk mengilustrasikan dan menganalisis perubahan sifat
termal dan karakteristik dari proses dan siklus sistem penyegaran udara (air conditioning).
Diagram psikometrik adalah gambaran dari sifat-sifat termodinamika dari udara basah dan
variasi proses sistem penyegaran udara dan siklus sistem penyegaran udara.
Proses yang terjadi pada udara dapat diganbarkan dalam bagan psikrometrik guna
menjelaskan perubahan sifat-sifat udara yang penting seperti suhu, rasio kelembaban dan entalpi
dalam proses-proses tersebut. Beberapa proses dasar dapat ditunjukkan sebagai berikut :
1. Proses Pemanasan dan pendinginan adalah laju perpindahan kalor yang hanya disebabkan
oleh perubahan temperatur dry bulb tanpa ada perubahan rasio kelembaban.
2. Pelembaban adiabatik dan non adiabatic
3. Pendinginan dan pengurangan kelembaban dilakukan untuk menurunkan temperatur dry
bulb dan rasio kelembaban. Proses ini terjadi pada koil pendingin atau alat penurun
kelembaban.
4. Pengurangan kelembaban kimiawi Pada proses kimiawi, uap air dari udara diserap atau
diadsorbsi oleh suatu bahan higroskopik. Jika proses tersebut diberi penyekat kalor,
sehingga entalpinya tetap, dan karena kelembabannya turun maka suhu udara tersebut
harus naik.
5. Pencampuran Udara Campuran dua aliran udara adalah proses yang umum di dalam
pengkondisian udara.

III. METODOLOGI
1. Alat
Rangkaian alat humidifikasi, kompor pemanas, dandang, air keran, kompresor, selang
gas, gelas takar dan termometer.

2. Bahan :
Air

3. Prosedur kerja
a. Panaskan air dengan suhu yang ditentukan
b. Masukkan air yang sudah dipanaskan kedalam tangki (semua keran dalam keadaan
tertutup).
c. Pada termometer bagian bawah, termometer Tw diberi kapas basah, sedangkan
termometer Td bagian bawah diberi kapas kering.
d. Salurkan selang kompresor pada keran bagian bawah, lalu hidupkan kompresor
disertai keran dekat tangki air dan kerang bagian termometer atas dibuka secara
bersamaan.
e. Lalu amati nilai Tw dan Td setiap menitnya pada bagian keran bawah dan keran
atas.
f. Tentukan kelembaban udara (Persen humidity)

IV. APLIKASI DI INDUSTRI


Tray dryer adalah alat pengering yang dirancang untuk pengeringan bahan yang
membutuhkan wadah. Pada alat ini terdapat tray yang digunakan sebagai tempat umpan
yang dikeringkan. Pengeringan dilakukan dengan mengalirkan udara yang dipanaskan
dengan heater dan kemudian mengalir ke arah tray-tray umpan. Udara panas inilah yang
akan menguapkan air yang terkandung dalam umpan hingga kering.
Rangka bak pengering terbuat dari besi, rangka bak pengerik di bentuk dan dilas,
kemudian dibuat dinding untuk penyekat udara dari bahan plat seng dengan tebal 0,3 mm.
Dinding tersebut dilengketkan pada rangka bak pengering dengan cara di Revet serta
dilakukan pematrian untuk menghindari kebocoran udara panas. Kemudian plat seng
dicat dengan warna hitam buram,agar dapat menyerap panas dengan lebih cepat.
Pada bak pengering dilengkapi dengan pintu yang berguna untuk memasukan dan
mengeluarkan produk yang dikeringkan. Di pintu tersebut dibuat kaca yang mamungkinkan
kita dapat mengetahui temperature tiap Rak, dengan cara melihat Thermometer yang sengaja
digantungkan pada setiap Rak pengering. Di bagian atas bak pengering dibuat cerobong
udara, bertujuan untuk memperlancar sirkulasi udara pada proses pengeringan.

Prinsip Kerja
Udara panas disirkulasikan pada kecepatan 7-15 ft/det diantara Rak
dengan bantuan kipas dan motor, mengalir melalui pemanas. Sekat-sekat membagikan udara itu
secara seragam diatas susunan rak. Sebagian udara basah diventilasikan keluar melalui rak
pembuang, sedangkan udara segar masuk melalui pemasuk.
Pengering ini dapat beroperasi dalam vakum dan dengan pemanasan tak langsung. Uap dari
zat padat dikeluarkan dengan ejector atau pompa vakum. Pengeringan dengan sirkulasi udara
menyilang lapisan zat padat memerlukan waktu sangat lama dan siklus pengeringan panjang yaitu
4-8 jam per tumpak. selain itu dapat juga digunakan sirkulasi tembus, tetapi tidak ekonomis
karena pemendekan siklus pengeringan tidak akan mengurangi biaya tenagakerja yang diperlukan
untuk setiap tumpak.
Alat tersebut juga digunakan untuk mengeringkan hasil pertanian berupa biji-bijian. Bahan
diletakkan pada suatu bak yang dasarnya berlubang-lubang untuk melewatkan udara panas. Bentuk
bak yang digunakan ada yang persegi panjang dan ada juga yang bulat. Bak yang bulat biasanya
digunakan apabila alat pengering menggunakan pengaduk, karena pengaduk berputar mengelilingi
bak. Kecepatan pengadukan berputar disesuaikan dengan bentuk bahan yang dikeringkan,
ketebalan bahan, serta suhu pengeringan. Biasanya putaran pengaduk sangat lambat karena hanya
berfungsi untuk menyeragamkan pengeringan. Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pengeringan bahan (kadar air akhir), yaitu:
a. Struktur bahan beserta parameter pengeringan
b. Dimensi bahan yang akan dikeringkan
c. Suhu medium pemanas
d. Berbagai laju perpindahan pada permukaan
e. Kesetimbangan kadar air (Hudaya, 2000)

Keuntungan dari alat pengering jenis itu sebagai berikut:


1. Laju pengeringan lebih cepat
2. Kemungkinan terjadinya Over Drying lebih kecil
3. Tekanan udara pengering yang rendah dapat melalui lapisan bahan yang dikeringkan.
Spesifikasi alat

Tray Dryer dapat digunakan untuk mengeringkan segala macam bahan,


pengering rak ini digunakan untuk pengeringan bahan bernilai tinggi seperti zat-zat warna dan
bahan farmasi. Alat pengering tipe bak terdiri atas beberapa komponen sebagai berikut :
1. Bak Pengering yang lantainya berlubang-lubang serta memisahkan bak pengering dengan
ruang tempat penyebaran udara panas (Plenum Chamber).
2. Kipas, digunakan untuk mendorong udara pengering dari sumbernya ke Plenum
Chamber dan melewati tumpukan bahan di atasnya.
3. Unit pemanas, digunakan untuk memanaskan udara pengering agar kelembapan nisbi
udara pengering menjadi turun sedangkan suhunya naik.
V. PENUTUP
Humidifikasi adalah suatu perpindahan massa dan panas dari fase cair masuk ke dalam
campuran gas yang terdiri dari udara dan uap air. Proses perpindahan massa pada humidifikasi
terjadi apabila cairan dikontakan dengan gas, dimana gas mempunyai sifat tidak melarutkan pada
cairan.
Salah satu aplikasi di industri dari humidifikasi digunakan dalam
pembentukan steam untuk proses pengeringan suatu bahan yang masih lembab, salah satunya pada
alat tray dryer.
Tray dryer adalah alat pengering yang dirancang untuk pengeringan bahan yang
membutuhkan wadah. Pada alat ini terdapat tray yang digunakan sebagai tempat umpan yang
dikeringkan. Pengeringan dilakukan dengan mengalirkan udara yang dipanaskan dengan heater
dan kemudian mengalir ke arah tray-tray umpan. Udara panas inilah yang akan menguapkan air
yang terkandung dalam umpan hingga kering.

Daftar Pustaka
Anonim, 2009. Presentasi Modul Enam Humidifikasi. From
http://tekim.undip.ac.id/staf/bpramudono/files/2009/05/kul_humidifikasi. Diakses
tanggal 7 Oktober 2018.
Anonim, 2010. Praktikum Humidifikasi. From
https://www.academia.edu/10089179/Praktikum_humudifikasi. Diakses tanggal 7
Oktober 2018.
Pramudono, B. 1988. Humidifikasi dan Pengeringan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada

Chairul, dkk. 2016. Humidifikasi (Laporan Praktikum Instruksional II). Bandar Lampung : teknik
kimia universitas lampung : From
https://www.scribd.com/document/350937871/humidifikasi. Diakses tanggal 7
Oktober 2018
McCabe. 1985. Operasi Teknik Kimia Kimia Jilid 2 Terjemahan oleh Jasjfi. Jakarta : Erlangga

Sitorus, dkk. 2016. Laporan praktikum unit oprerasi bioproses 2 Tray Draying. From
https://www.scribd.com/doc/311296784/LAPORAN-PRAKTIKUM-Makalah-
Modul-Tray-Drying. Diakses tanggal 7 Oktober 2018
PROPOSAL MAKALAH OPERASI TEKNIK KIMIA
HUMIDIFIKASI

Disusun oleh :
Ayu Anggraeni (116010)

POLITEKNIK KATOLIK MANGUNWIJAYA


SEMARANG
2018

Anda mungkin juga menyukai