MODUL 02
PERIODE I (2020/2021)
Kelompok 3
2020
PENGUKURAN TEKANAN ATMOSFER MENGGUNAKAN
BAROMETER
𝐴𝑥𝑒𝑙 𝐽𝑒𝑣𝑜𝑛 𝑇𝑟𝑖𝑠𝑎𝑘𝑡𝑜𝑚𝑜 3∗, 𝐷ℎ𝑖𝑚𝑎𝑠 𝑇ℎ𝑜𝑟𝑖𝑞 𝑅. 𝐴3 , 𝐴𝑙𝑓𝑖𝑎𝑛 𝐹𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑀𝑎𝑤𝑎𝑟𝑑𝑖 3 , 𝑊𝑖𝑑𝑦𝑎 𝐴𝑟𝑖𝑎𝑛𝑡𝑦 3
Abstrak
Pada praktikum modul 2 yang dilakukan pada hari rabu, 23 september 2020 yang membahas
tentang pengukuran tekanan atmosfer menggunakan barometer. Tujuan dilaksanakannya
praktikum pada modul 2 ini yaitu agar kita dapat mengetahui tekanan atmosfer pada ruang yang
memiliki ketinggian yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan pada modul 2 kali ini adalah
melakukan kalibrasi terlebih dahulu kemudian melakukan perhitungan tekanan menggunakan
barometer. Untuk memastikan nilai yang diperoleh sudah benar hasil pembacaan skala pada
barometer langsung dicatat karena barometer merupakan alat non-recording yang setiap saat
pengukuran yang terbaca dapat berubah-ubah tergantung kondisi ketinggian tempat pengukuran.
Seperti yang dapat kita lihat pada percobaan praktikum yang di muat dalam video diperoleh
tekanan pada pada GL lt.9 adalah 1004 𝑥 102 𝑃𝑎 dan tekanan udara di Lab. Keairan Lt.1 adalah
1010 𝑥 102 𝑃𝑎. Seperti penjelasan sebelumnya dapat dilihat bahwa tekanan udara yang ada di
lokasi yang lebih tinggi berbeda dengan lokasi yang lebih rendah. . Hal itu sesuai dengan tekanan
udara secara teoritis, yang menyatakan bahwa semakin tinggi kita melakukan penelitian untuk
menentukan tekanan udara maka tekanannya semakin kecil, sebaliknya jika kita melakukan
penelitian di tempat yang rendah maka tekanan udaranya semakin besar.
Abstract
In practicum module 2 which was conducted on Wednesday, September 23, 2020, which discussed
measuring atmospheric pressure using a barometer. The purpose of carrying out the practicum in
module 2 is so that we can find out the atmospheric pressure in spaces that have different heights.
The research method used in module 2 this time is to do the calibration first then calculate the
pressure using a barometer. To ensure that the value obtained is correct, the results of the scale
reading on the barometer are immediately recorded because the barometer is a non-recording tool
that can be read at any time depending on the conditions of the height of the measurement site. As
we can see in the practical experiment that is loaded in the video, the pressure at Lt.9 GL is 1004
x 10 ^ 2 Pa and the air pressure in the Lab. Lt. 1 fluid is 1010 x 10 ^ 2 Pa. As the previous
explanation, it can be seen that the air pressure at a higher location is different from a lower
location. . This is in accordance with theoretical air pressure, which states that the higher we do
research to determine air pressure, the lower the pressure, conversely if we do research in a low
place, the greater the air pressure.
BAB I
Pendahuluan
Udara merupakan campuran berbagai gas yang mempunyai sifat meluas dan juga dapat
ditekan. Tekanan udara akan berkurang dengan bertambahnya ketinggian tempat (elevasi atau
ketinggian). Hal ini dapat terjadi karena kerapatan udara makin kecil dan kolom udaranya makin
pendek. Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap
satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan barometer.
Barometer merupakan alat yang kita gunakan untuk mengukur tekanan udara pada suatu
kondisi. Barometer memiliki dua jenis bentuk yang pertama yaitu barometer air raksa yang
ditemukan oleh Torricelli pada tahun 1643 namun karena penggunaan barometer air raksa yang
cukup sulit sehingga dikembangkan lagi barometer aneroid, kedua barometer tersebut memiliki
fungsi yang sama yaitu untuk mengukur tekanan udara. Barometer aneroid termasuk peralatan
meteorologi non recording yang pada waktu tertentu dapat berubah-ubah sesuai kondisi tempat
barometer tersebut berada.
Barometer merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pembacaan skala terhadap besarnya
suatu tekanan udara di suatu wilayah, barometer memiliki dua jenis bentuk yaitu barometer air
raksa dan barometer aneroid. Barometer pertama kali diperkenalkan pada tahun 1665-1666 poleh
seorang ilmuan alam dari irlandia bernama Robert Boyle kata barometer berasal dari istilah Yunani
baros yang berarti berat dan metron yang berarti ukuran.sedangkan barometer aneroid diciptakan
atau diperkenalkan melalui percobaan ilmiah yang dilakukan oleh toricelli. Barometer memiliki
berbagai macam satuan tekan seperti : bar, pascal (Pa), Atmosfer (atm), dan mmHg. Sifat
barometer sendiri termasuk peralatan meteorologi non recording atau yang pada waktu tertentu
harus segera dibaca agar mendapat data yang spesifik. Sebelum menggunakan barometer terlebih
dahulu harus di kalibrasikan untuk memperbaiki perubahan ketinggian.
BAB II
Metode Penelitian
Alat yang digunakan pada praktikum modul 2 kali ini adalah barometer aneroid
Pertama-tama barometer aneroid dikalibrasikan terlebih dahulu pada tempat yang akan
digunakan untuk pengambilan data. Selanjutnya lakukan pencatatn terhadap pengambilan data
dan pembacaan skala tekanan atmosfer pada barometer aneroid. Kemudian dapatkan nilai arus
untuk tekanan atmosfer dan referensi nilai barometer di lokasi yang sama jika tersedia. Sebagai
alternatif dapat diperoleh dari pusat meteorologi local melalui internet, pastikan nilai yang
diperoleh merupakan nilai yang aktual dikarenakan nilai tekanan atmosfer selalu berubah dari
waktu ke waktu.
BAB III
a. Hasil
Nilai Referensi
Nilai Pembacaan pada Saat Pratikum
(Tekanan atmosfer suatu ruangan)
gambar 1 1
b. Pembahasan
Secara toritis cara menentukan tekanan atmosfer dengan suhu ruangan dapat dilihat
dari teori besarnya tekanan udara disuatu tempat bergantung pada jumlah udara diatasnya
dan perbedaan ketinggian juga menyebabkan tekanan udara yang ada di tempat tinggi
semakin sedikit dibandingkan ditempat yang rendah.
Seperti yang dapat dilihat pada video praktikum modul 2 tyang berjudul
“Pengukuran Tekanan Atmosfer Menggunakan Barometer”. Dapat dilihat dalam video
tersebut nilai tekanan atmosfer yang dilakukan di tempat tinggi yaitu pada GL Lt.9 lebih
kecil dibandingkan pada lab keairan yang berada di tempat yang lebih rendah. Berdasarkan
hasil pengukuran diperoleh nilai 1004 x 102 Pa untuk GL Lt.9 dan 1010 x 102 Pa untuk lab
keairan.
BAB IV
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA