Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

HUKUM BOYLE

(KL2 - HUKUM BOYLE)

Nama : Farhan Al Ghazali

NIM : 235090800111025

Fak/Departemen : FMIPA / Fisika

Kelompok :8

Tgl.Praktikum : 5-11-2023

Nama Asisten : Citra Bening Natalia

LABORATORIUM FISIKA DASAR

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2023

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I


KL2 - HUKUM BOYLE

Nama : Farhan Al Ghazali

NIM : 235090800111025

Fak/Departemen : FMIPA / Fisika

Kelompok :8

Tgl. Praktikum : 5-11-2023

Nama Asisten : Citra Bening Natalia

Catatan :

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Paraf Paraf Nilai


TUGAS PENDAHULUAN GELOMBANG LINGKARAN

NAMA : Albian faza rahmawan


NIM : 235090800111027

1. Sebutkan pengertian gelombang


Gelombang adalah getaran yang merambat dari suatu titik ke titik lainnya melalui suatu media
atau ruang hampa.
2. Sebutkan bentuk bentuk gelombang
 Berdasarkan Sifat Perambatannya:
1. Gelombang Mekanik: Gelombang ini memerlukan medium untuk merambat.
Contoh termasuk gelombang suara dan gelombang air.
2. Gelombang Elektromagnetik: Gelombang ini dapat merambat melalui ruang
hampa (vakum) dan tidak memerlukan medium. Contoh termasuk gelombang
cahaya, gelombang radio, dan gelombang mikro.
 Berdasarkan Arah Perambatannya:
1. Gelombang Transversal: Gelombang ini merambat tegak lurus terhadap arah
perambatannya. Contoh termasuk gelombang di permukaan air.
2. Gelombang Longitudinal: Gelombang ini merambat sejajar dengan arah
perambatannya. Contoh termasuk gelombang suara.

3. Tuliskan persamaan dari panjang gelombang (lamda)

Dengan :

t n
T= dan F =
n t
T : periode (s)
f : frekuensi (Hz)
t : waktu (s)
n : jumlah getaran
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini agar peserta praktikum Fisika Dasar I dengan topik Hukum
Boyle dapat mengoperasikan manometer untuk mengevaluasi nilai tekanan dan volume gas
pada tekanan atmosfer dengan suhu konstan. Selain itu, diharapkan bahwa prinsip-prinsip
Hukum Boyle dan Hukum Gay Lusac dapat diterapkan oleh para peserta untuk mendapatkan
nilai tekanan atmosfer.

2.2 Tinjauan Pustaka


Hukum Boyle, sebuah prinsip mendasar dalam fisika. Ditemukan oleh Robert Boyle,
seorang ilmuwan Inggris pada abad ke-17, hukum ini merupakan bagian dari prinsip-prinsip
penting yang berkaitan dengan perilaku gas. Berikut adalah grafik yang menyatakan
persamaan Hukum Boyle :

Grafik 1.1: Grafik hubungan V dengan P

Dalam grafik tersebut ditemukan bahwa, volume gas berbanding terbalik dengan
tekanan absolut yang diterapkan kepadanya saat suhu tetap. Artinya,

(1.1)
Saat T konstan, di mana P adalah tekanan absolut. Misalnya, Sebagai contoh, jika
tekanan pada gas tersebut digandakan, maka volume gas akan tersusut menjadi setengah dari
volume awalnya. Prinsip ini dikenal dengan sebutan hukum Boyle.

Hukum Boyle juga bisa dirumuskan sebagai


PV = konstan (1.2)
Ketika tekanan atau volume dari sejumlah gas yang memiliki suhu konstan dirubah,
variabel lainnya juga akan berubah sehingga hasil perkalian PV tetap konstan (Giancoli,
2014).
Saat suhu tidak pada kondisi konstan tetapi tekanan dijaga konstan maka suhu juga
dapat mempengaruhi volume gas, sesuai dengan hukum charles. Jacques charles menemukan
bahwa ketika tekanan tidak terlalu tinggi dan dijaga tetap konstan maka vol gas berbanding
terbalik dengan suhunya. Hukum charles ditulis dengan persamaan :
V/T = C (1.3)
dimana C adalah konstanta, V adalah volumenya dan T adalah suhunya (Giancoli,
2014).

Volume, tekanan, dan sifat gas juga dapat ditentukan dengan hukum Gay lussac.
Hukum Gay Lussac menyatakan bahwa ketika volume konstan, tekanan gas ideal akan
berbanding lurus dengan suhunya. dengan kata lain, jika suhu gas ideal meningkat maka
tekanannya akan meningkat dan sebaliknya. Pernyataan tersebut dapat ditulis
P = CT (1.4)
Dengan C sebagai konstanta. Jika digambarkan pada diagram P dan T dengan T adalah
sumbu datar dan P adalah sumbu vertical, ketika suhu atau tekanan gas diubah-ubah pada
volum tetap, maka nilai tekanan dan suhu pada berbagai keadaaan berada pada garis lurus
(Abdullah, 2016).

Gambar 1.2: Diagram P dan T

Dengan menggunakan persamaan (1.2), (1.3), dan (1.4) dapat diperoleh persamaan baru
yaitu :
PV/T = C (1.5)

Dalam konteks pemahaman Hukum Gay-Lussac, yang menghubungkan perubahan


tekanan gas dengan perubahan suhu pada volume tetap, kita dapat melihat keterkaitan
dengan Hipotesis Avogadro. Hukum Gay-Lussac menyatakan bahwa ketika volume tetap,
tekanan gas ideal akan berbanding lurus dengan suhu. Artinya, jika suhu gas ideal
meningkat, tekanannya juga akan meningkat, dan sebaliknya. Hal ini sesuai dengan gagasan
bahwa jumlah molekul gas dalam volume yang sama dengan tekanan dan suhu yang sama
akan tetap konstan, seperti yang dijelaskan oleh Hipotesis Avogadro. Hipotesis Avogadro
dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
V1/n1 = V2/n2 (1.6)
Dalam hukum hukum tadi terdapat istilah gas ideal, yang dimaksud dengan gas ideal
adalah Gas ideal merupakan penyederhanaan atau idealisasi dari gas yang sebenarnya (gas
nyata) dengan membuang sifat-sifat yang tidak terlalu signifikan sehingga memudahkan
analisis.
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
4.1 Alat
Dalam praktikum ini, berbagai alat digunakan untuk menjalankan eksperimen
diantaranya dudukan komponen sebagai penopang, lapisan pelindung yang menjaga
kestabilan suhu, pompa bertekanan yang digunakan untuk mengatur tekanan, piston
bertekanan untuk menghasilkan tekanan, manometer dengan satuan cmHg atau Kg/cm2
untuk mengukur tekanan, katup yang digunakan untuk mengontrol aliran fluida dalam
system, dan penutup karet yang digunakan untuk menutup sistem secara kedap udara.

4.2 Tata Laksana Percobaan


DIAGRAM ALIR
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam praktikum ini,

4.2 Saran
Berdasarkan pengalaman yang diperoleh dalam pelaksanaan praktikum ini, saya ingin
memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi panduan bagi para pembaca,
terutama asisten praktikum, untuk meningkatkan pelaksanaan praktikum di masa depan:

1. Penjelasan Materi Praktikum yang Lebih Jelas


Saya menyarankan agar asisten praktikum memberikan penjelasan materi
praktikum yang lebih jelas kepada mahasiswa sebelum praktikum dimulai. Hal
ini akan mempermudah pemahaman konsep-konsep dasar yang terkait dengan
praktikum, serta meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.

2. Memastikan Pemahaman Terkait Alat dan Bahan


Pastikan bahwa mahasiswa memahami dengan baik alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum. Ini mencakup pemahaman mendalam tentang cara
menggunakan alat, menjalankan pengukuran yang tepat, dan mematuhi
langkah-langkah keselamatan yang diperlukan.

3. Evaluasi Hasil Praktikum


Sesudah praktikum, lakukan evaluasi hasil praktikum untuk memastikan bahwa
mahasiswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Tindakan ini juga dapat
menjadi landasan untuk perbaikan praktikum di masa mendatang.
(Giancoli, 2014)

(Serway, 2014)

(Abdullah, 2016)
(Farchani, 2014)

(Halliday, 2013)

(Serway, 2014)
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. 2016. Fisika Dasar 1. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Giancoli, D.C. 2014. Physics Principles with Applications 7th Edition. United States of America:
Pearson Education.

Halliday, D. dkk. 2013. Fundamentals of Physics, Extended 10th Edition. United States of
America: Wiley.

Serway, R. A. and Jewett, J. W. Jr. 2014. Physics for Scientists and Engineers with Modern
Physics, 9th edition. Boston: Cengage Learning.

Farchani Rosyid, M., Firmansah, E., dan Prabowo, Y.D. 2014. Fisika Dasar Jilid 1: Mekanika.
Yogyakarta: Periuk.

Giancoli, D.C. 2014. Physics Principles with Applications 7th Edition. United States of America:
Pearson Education.

Serway, R. A. dan Jewett, J. W. Jr. 2014. Physics for Scientists and Engineers with Modern
Physics, 9th edition. Boston: Cengage Learning.

Anda mungkin juga menyukai