PENDAHULUAN
Fluida merupakan bagian dari perubahan bentuk benda bermaksud benda cair,
gas, plasma dan padat. Fluida memiliki kemampuan untuk menalir atau umunya
mempunyai untuk mengalir atau umumnya mempunyai untuk mengambil bentuk yang
sesuai dengan wadah mereka. Sifat ini biasanya dikarenakan sebuah fungsi dari ketidak
mampuan mereka mengadakan tegangan geser (shear stress) atau tidak mampu
mempertahankan bentuknya. Konsekuensi dari sifat ini adalah hukum pascal yang
menekan pentingnya tekanan dalam menggeraktalisasi bentuk fluida. Dapat disimpulkan
bahwa fluida adalah zat atau emitas yang terdeformasi secara berkesinambungan apabila
diberi tekanan geser walau sekecil apapun tegangan geser itu.
Dalam fisika, fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Anda
mungkin pernah belajar berdiskusi dari sekolah bahwa materi yang kita temui dalam
kehidupan sehari-hari terdiri dari zat padat, cair dan gas.
Massa jenis/kerapatan suatu fluida dapat bergantung pada banyak faktor seperti
temperature fluida dan tekanan yang mempengaruhi fluida. Akan tetapi pengaruhnya
sangat sedikit sehingga massa jenis fluida dinyatakan sebagai konstan/bilangan tetap.
Massa jenis atau rapat massa (ρ) adalah suatu besaran turunan yang diperoleh dengan
membagi massa suatu benda atau zat dengan volumenya. Secara matematis massa jenis
ditulis:
m
ρ= v
Keterangan :
ρ = Massa Jenis
M = Massa
V = Volume
Dalam pengukuran massa jenis suatu benda adalah mengukur massa setiap
satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda maka semakin besar pula
massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi
dengan total volumenya. Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat.
Dalam bentuknya yang sudah di sederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk
persamaan Bernoulli : yang pertama berlaku untuk aliran tak termampatkan (incopresiblle
flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compresiblle flow)
Dimana :
P : Tekanan termodinamik
½ V2 : Tekanan dinamis
z : Tekanan hidrostatik
Bentuk lain yang ekivalen dari persamaan Bernoulli diperoleh dengan membagi setiap suku
dengan berat jenis (), sehingga menjadi:
Setiap suku dalam persamaan ini memiliki satuan energi per satuan berat ( LF/F = L) atau
panjang (feet, meter) dan menunjukkan suatu jenis head.
Suku ketinggian z, berkaitan dengan energi potensial dari partikel dan disebut sebagai head
ketinggian. Suku tekanan P/, disebut head tekanan dan menunjukkanketinggian kolom
fluida yang diperlukan untuk menghasilkan tekanan P. Suku Kecepatan, V2/2g, adalah head
kecepatan dan menunjukkan jarak vertikal yang dibutuhkan oleh fluida untuk jatuh
bebas(dengan mengabaikan gesekan) jika fluida tersebut ingin mencapai kecepatan V dari
keadaan diam. Persamaan Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari head tekanan, head
kecepatan dan head ketinggian adalah konstan sepanjang sebuah garis arus.
Diamana :
H1 = Head 1
H2 = Head 2
hv = Head Loss
Venture tube menggunakan 6 titik pengukuran. Referensim kecepatan pada setiap titik
seperti terlihat pada gambar dan tabel di bawah.
Wref = A1 / A1-6
BAB III
6 Praktikum Mekanika Fluida
METODE PRAKTIKUM
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Keterangan :
1. Papan peralatan
2. Pengukuran tekanan
3. Pipa pembuangan
4. Katup pembuangan
5. Venture tube dengan titik pengukuran
6. Baut pengunci
7. Prabe untuk tekanan yang di ukur
8. Saluran air masuk
9. Katup
10. Tabung pengukur
1. Atur isolasi alat percobaan Bernoulli ke meja kerja HM 150. Yang di gunakan menjadi
penyedia sumber aliran air yang di butuhkan dalam percobaan.
2. Hubungan antara aliran air dari meja kerja HM 150 ke jalur masuk aliran air pada alat
percobaan Bernoulli dengan menggunakan peralatan yang tersedia.
3. Aktifkan energy listrik pada meja kerja HM 150 dengan menggunakan ke jaringan
listrik yang tersedia.
4, Putar baut pengatur pipa saluran air ke alat pengukuran tekanan stagnasi, sehingga
dapat di tarik pipa salurannya keluar dari venture tube, agar tidak terjadi tekanan air
ketika penyetelan alat percobaan.
8, perhatikan katup keluar pada bagian pengukur tekanan jangan sampa ada air yang
mengalir.
9, Untuk mendapatkan data tekanan pada percobaan bernoul adalah dengan cara mengatur
bukaan katup masuk dan katup kelua sambil memperhatikan ketinggian air pada
loaker colom pengukuran tekanan statis agar tidak melebihi garis atas pengukuran UL
Lup (Line) atau bawa pengkuran
10, catat ketinggian tekanan pada masing masing loater colom tekanan, baik tekanan statis
maupun tekanan stagnasi yang terlihat, sesuai dengan data yang di perlukan
11, lakukan juga pengambilan data kapasitas aliran q/v (debit aliran) dengan cara mencatat
waktu yang di perlukan pada pengisian air untuk volume tertentu.
BAB IV
1
2
3
4
5
6
B. Tabel Pengamatan II
1
2
3
4
5
6
v
a. Q=
t
5.1 Kesimpulan