Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fluida adalah zat yang mudah mengalir dan memberikan sedikit
hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Oleh karena itu, yang
termasuk fluida adalah zat cair dan gas. Mekanika fluida yang mengkajinya
dinamakan statika fluida bergerak (hidrodinamika) sedangkan percobaan yang
saat ini dilakukan yaitu fluida dinamis.
Fluida dinamis adalah fluida yang bergerak. Untuk memudahkan dalam
mempelajari fluida, fluida disini dianggap stoody (mempunyai kesempatan yang
konstan), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental.
Besaran-besaran dalam fluida dinamis diantaranya adalah debit, debit
volume suatu fluida yang mengalir melalui suatu penampang tertentu dalam
selang waktu tertentu pula. Ketika fluida mengalir pada suatu pipa yang
memiliki luas penampang dan panjang tertentu selama selang waktu tertentu,
maka besarnya debit fluida (Q) tersebut sama dengan luas penampang (A)
dikalikan dengan kecepatan aliran fluida.
Prinsip bernauli adalah sebuah istilah mekanika fluida yang menyatakan
bahwa pada suatu aliran fluida peningkatan pada ketepatan fluida akan
menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini merupakan
penyerdehanaan dari persamaan bernauli yang menyatakan bahwa jumlah
energi pada suatu titik didalam suatu aliran tertutup adalah sama besarnya
dengan jumlah energi dititik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini
diambil dari seorang ilmuan berkebangsaan belanda swiss yang bernama
“DANIEL BERNOULLI”.
Konsep dasar hukum bernoulli berlaku pada fluida aliran termampatkan
(compressible Flow), juga pada fluida dengan aliran tak remampatkan
(incompressible flow). Hukum bernoulli sebenarnya dapat dinyataan sebagai
bentuk khusus dari konsep dalam mekanika fluida secara umum, yaitu
persamaan bernoulli. Persamaan bernoulli menyatakan bahwa pada suatu
aliran fluida yang tertutup,banyaknya energi suatu fluida di suatu titik lain.
Fluida dengan aliran termampatkan merupakan suatu aliran fluida yang
mempunyai karakteristik khusus, adanya perubahan kerapatan masa (density)
pada sepanjang aliran. Aliran fluida termampatkan adalah fluida yang
mempunyai karakteristik tidak terdapat perubahan keraparan massa pada
sepanjang aliran fluida tersebut.
Hukum bernoulli dapat dianggap sebagai konsep dasar yang menyatakan
kekekalan energi. Kekekalan energi tersebut berkaitan dengan energi kinetik
dan energi potensial yang terdapat pada suatu aliran fluida. Jadi, konsep dasar
dari hukum bernoulli adalah penjumlahan energi nkinetik dan energi potensial
pada suatu aliran fluida akan konstan disetiap titik. Fluida dikatakan
mempunyai peningkatan kecepatan, jika fluida tersebut mengalir dari suatu
bagian dengan tekanan tinggi menuju bagian lainny yang bertekanan rendah.
Fluida dikatakan mempunyai penurunan kecepatan, Jika fluida tersebut
mengalir dari suatu bagian tekanan rendah menuju tekanan tinggi.
Penurunan persamaan bernoulli dapat dilakukan dengan
menggunakan hukum kekekalan energi, dalam hal ini kerja total sama dengan
perubahan energi mekanik total yaitu perubahan energi kinetik ditambah
perubahan energi potensial. Fluida dinamika yang memenuhi persamaan
hukum bernoulli adalah fluida ideal yang karakteristiknya mengalir dengan
garis garis aliran arus atau aliran tunak.
Prinsip penyerdehanaan pada persamaan bernoulli yang menyatakan
bahwa jumlah energi pada suatu titik. Didalam suatu aliran tertutup adalah
sama besarnya dengan jumlah energi. Dititik lain pada jalur aliran yang sama.
Pada aliran zat cair, ideal, garis tengah mempunyai tinggi tetap yang
menunjukkan jumlah dari tinggi elevasi tinggi tekanan dan tinggi kecepatan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu, Untuk menentukan jarak
pancar zat cair yang mengalir dan menentukan volume atau debit zat cair yang
mengalir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sebuah prinsip yang ditemukan oleh daniel benoulli (1700-1782) diawal


abad kedelapan belas. Pada intinya, prinsip benoulli menytakan bahwa dimana
kecepatan fluida tinggi, tekanan rendah, dan dimana kecepatan rendah,
tekanan tinggi, sebagai contoh, jika tekanan pada titik 1 dan 2 pada 66-10-19
diukur akan ditemukan bahwa tekanan pada titik 1 dan 2, titik 2 lebih kecil.
Pada pandangan pertama, hal ini tampak aneh, anda mungkin mengharapkan
bahwa laju yang lebih tinggi pada titik 2 juga tekanan terjadi. Tetapi kenyataan
tidak demikian, karena jika tekanan pada titik 2 lebih tinggi dari titik 1,
tekanan yang lebih tinggi ini akan melambatkan fluida, sementara
kenyataannya fluida tersebut bertambah lajunya pada saat mengalir dari titik 1
ke titik 2, dengan demikian tekanan pada titik 2 harus lebih kecil dari titik 1,
agar konsisten dengan kenyataan bahwa fluida dipercepat. Bernoulli
mengembangkan persamaan yang menyatakan prinsip ini secara kuantitatif.
Persamaan bernoulli mengabaikan efek gesekan (viskositas) dan kemampuan
tekanan pada fluida. Energi yang diubah menjadi energi internal atau putursial
yang disebabkan oleh tekanan dan energi panas oleh gesekan (Giancoli, 2001).
Pada asas bernoulli berlaku hubungan antara tekanan yang lambang (P),
kecepatan air/fluida yang dilambangkan (V), Tinggi yang dilambangkan (h)
dalam satu garis lurus, apa yang disebut dengan mekanika adalah cabang ilmu
yang menelaah hal-hal yang berkaitan dengan dengan gaya dan gerakan. Fluida
adalah zat yang berada dalam keadaan air liquid dan gas. Definisi cabang ilmu
yang menelaah gaya dan gerakan dalam fluida, gaya dapat menghasilkan
gerakan dan sebaliknya, gerakan dapat menghasilkan gerakan dan
menghasilkan gaya sejak abad pertengahan, muncul 2 aliran dalam ilmu fluida,
hidrodika dan hidrodinamika, hidrodinamika adalah aliran yang membahas
gerakan fluida (misal pusaran air, atornado, dsb). Secara toontis murni
berdasarkan persamaan matematis. Tokoh tokohnya A.L, Bernoulli, Euler,
D’Alember, Lagrarge, Laplacc, Pousan, dll. Prinsip bernoulli menyatakan bahwa
1
jumlah tekanan yang ditimbulkan (p), energi kinetik persatuan volume ( 2 𝑃𝑣 2),
dan energi potensial persatuan voume (p-g-h) memiliki nilai yang sama pada
setiap titik sepanjang setiap garis lurus, persamaan bernoulli dituliskan
sebagai:

1 1
P1+P.gh1+2 p𝑣12=p2+P.gh2+2 p𝑣22

Dilakukan pertama kali oleh Daniel Bernoulli tahun 1732 (Ghurri, 2014).
Penggunaan hukum bernoulli pada rancangan bangun alat praktikum
dirancang untuk mengetahui hubungan antara tekanan dan kecepatan alir
sesuai pernyataan hukum bernoulli dan mengetahui standar devisi dari alat
praktikum hukum bernoulli. Alat dirancang berdasarkan asas prinsip fluida
yang mengalir melalui sebuah pipa dari botol 1 ke boto 2 yang digantung pada
pengait sebuah tiang statif modifikasi. Hasil percobaan pertama, ketika tinggi
botol kesatu dengan botol kedua sama tinggi, dan kedua botol pertama air
mengalir berhenti ketika tinggi air dalam botol sama tinggi, percobaan kedua air
berhenti ketika selisih tinggi air dalam botol sama tinggi, percobaan kedua air
berhenti ketika selisih tinggi air dalam botol sama dengan selisih tinggi botol
kesatu dan kedua (Andini dkk,2019).
Hukum ini menjelaskan bahwa fluida yang bergerak lebih cepat akan
menghasilkan lebih sedikit tekanan, dan sebaliknya fluida bergerak lebih
lambat akan menghasilkan tekanan yang lebih besar. Selama ini, mahasiswa
cenderung mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan
ditambah dengan banyaknya persamaan yang harus dihitung terutama dalam
kaitannya dengan persamaan bermoulli (Fitriyah, 2020).
Penerapan hukum bernoulli dalam kehidupan sehari-hari adalah teori
tricell dan venrimeter. Venrimeter dapat digunakan untuk analisis pengaruh
luas penampang terhadap kecepatan aliran udara dengan tujuan untuk
mengetahui hubungan antara lebar penampang, kecepatan aliran air dan tinggi
muka air pada pipa kapiler serta mengetahui prinsip dasar bernoulli dan
aplikasi dalam keterangan sederhana. Tetapi, analisis didapatkan yaitu makin
besar lebar penompang maka kecepatan aliran air semakin lebih kecil dan lebih
tinggi muka air pada pipa kapiler sama tinggi, ini sesuai dengan prinsip
bernoulli (sultan dkk, 2020).
Menurut andini dkk (2019), metode perancangan alat-alat praktikum
hukum bernoulli melalui beberapa tahapan yaitu mengkolibrasi alat ukur yang
akan digunakan untuk pengambilan data, perancangan bangun alat praktikum
ini dengan hukum bernoulli untuk menemukan desain yang relevan dengan
materi terkait mengambil data menggunakan alat praktikum yang telah
dirancang bangun dan analisis data. Setelah desain dibuat maka untuk
pembuatan alat diperlukan sebagai berikut:
1.Dua botol infus untuk menjaga wadah berisi 500 ml airnya
2.500 ml air untuk mengisi botol imput dimana wadah tersebut diisi disalah
satu botol infus
3.Sebuah modifikasi tiang statif portable dilengkapi dua buah pengait dimana
salah satunya saja
4.Mengukur waktu kecepatan aliran air dengan menggunakan stopwatch hingga
air berhenti mengalir
5.Catat waktu yang diperlukan hingga air dalam botol berhenti mengalir dan
ketinggian air dalam botol 1 dan 2
6.Ulang percobaan 1 dan 2 hingga 8 kali
7.Ulang langkah 1-6 untuk ketinggian 115 cm dan 100 cm
8.Menggunakan langkah 1-6 untuk percobaan kedua ini diketinggian botol 1
dan 2 diberi selisih
Dari hasil perhitungan selisih ketinggian air dan dipipa besar dan pipa kecil
dapat diketahui bahwa semakin deras laju aliran air pada pipa, maka selisih
ketinggian air pada kedua pipa juga semakin besar. Hubungan antara selisih
ketinggian air dengan laju aliran air dapat dilihat pada persamaan tabung
ventumeter, dimana ketinggian air dan semakin besar laju aliran air dapat
dilihat kecepatan aliran air juga semakin besar sehingga dapat diketahui bahwa
laju aliran air berbanding lurus dengan selisih ketinggian air. Adapun
ketinggian relatif kecepatan aliran air yang diperoleh pipa besar (v) berturut-
turut sebesar11%, 14%, dan 15%. Sedangkan ketidakpastian relatif kecepatan
aliran air yang diperoleh pada pipa kecil (𝑣2) berturut-turut sebesar 0,2%, 0,3%
dan 0,2%. Sehingga sudah dapat disimpulkan percobaan yang dilakukan sudah
cukup teliti (Sultan, 2020).
Torricelli mengatakan bahwa kelajuan fluida menyebar keluar dari lubang
yang terletak pada jarak h dibawah permukaan atas fluida dalam tangki sama
seperti kelajuan yang akan diperoleh sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian
h. Teori ini hanya berlaku jika ujung wadah terbuka terhadap atmosfer dan luas
lubang jauh lebih kecil dari luas penampang bawah wadah
X= v.t
Air yang mengalir didalam pipa air dianggap mempunyai detik yang sama
disembarang titik atau ditinjau di dua tempat. Maka, debit aliran air 1 dan debit
aliran air 2 akan mempunyai detik yang sama disembarang titik. Dan jika
tekanan 2 lebih tinggi dari tekanan pada titik 1 maka tekanan yang lebih tinggi
itu akan melambatkan sebuah fluida (Tiancoli, 2005).
Persamaan bernoulli dapat dipakai pada banyak dari situasi. Salah satu
contohnya adalah untuk menghitung kecepatan zat cair yang keluar dari keran
yang berada disekitar atau di dasar bejana air. Dengan menyangka diameter
bejana lebih besar jika dibandingkan dengan diameterkeran. Maka, harga
𝑣2 akan mendekati nol. Di titik 1 (dikeran) dan 2 (permukaan) terbuka terhadap
atmosfernya sehingga tekanan pada keduanya sama (Abdullah, 2018).
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu,
1.Tabung bonanza berfungsi sebagai wadah air
2.Stopwatch berfungsi untuk mengukur waktu saat air mengalir
3.Mistar berfungsi untuk mengukur air pertama yang keluar dari tabung
4.Serbet berfungsi untuk membersihkan air yg tumpah
5.Jangka sorong berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda
6.Ember berfungsi untuk menampung air
7.Kalkulator berfungsi untuk menghitung
8.Gayung berfungsi untuk memindahkan air

3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu, Air
berfungsi sebagai bahan untuk percobaan.

3.2 Cara kerja


Adapun cara kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.Disiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
2.Diberi lubang kecil pada tabung bonanza yang dapat ditentukan luas
penampangnya dengan mengukur diameter lubang
3.Dimasukkan air kedalam lubang, sebelumnya tutup lubang dengan jari. Jari
tangan hingga air tak mengair
4.Diukur tinggi permukaan air dari dasar tabung (ℎ1 )
5.Dilepas jari dari lubang tabung tersebut, bersamaan dengan itu jalankan
stopwatch
6.Dicatat waktu yang diperlukan sampai zat cair itu berhenti mengalir
7.Diukur jarak pancar air pertama yang mengalir keluar dengan mistar yang
telah disiapkan di dasar tabung
8.Dilakukan prosedur C sampai dengan F dengan 2 kali pengulangan
9.Diulangi percobaan untuk tinggi air yang berbeda
10.Dicatat hasil pengamatan pada satu tabel
3.3 Gambar alat

3.3.1 Tabung bonanza

Keterangan:
1.Mulut tabung
2.Badan tabung
3.Dasar tabung

3.3.2 Stopwatch

2
3

Keterangan:
1.Penunjuk jam
2.Penunjuk menit
3.Penunjuk detik
3.3.3 Mistar

Keterangan:
1.Skala utama satuan cm
2.Skala utama satuan mm

3.3.4 Jangka sorong

3
1

5
5

Keterangan:
1.Rahang dalam
2.Rahang luar
3.Skala utama
4.Tangkai kedalaman
5.skala nonius
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah.2018”.Alat rancang fluida dinamis”.Jurnal fisika.vol.5(1):12-19.

Andini,M.D.,A.Suterman dan G. Anternya.2019.”Rancang bangun alat


praktikum hukum bernoulli pada fluida ideal”.Jurnal fisika indonesia.vol.
2(1):379-382.

Fitriyah,Z,AA.,D Setyawan dan M,P. Eko.2020.”Aplikasi hukum bernoulli pada


alat peraga mekanika fluida”. Jurnal NCLET.vol. 1(1):380-381.

Ghurri, A.2004.Dasar-dasar mekanika fluida.Bali:Universitas Udayana press.

Giancoli,D.C.2001.Fisika jilid 1.Jakarta:Erlangga.

Sultan,A.D.,Risky.,H.Hidayah dan Mulyani.2020.Analysis of the effect of cross-


seetionasl area on water flow velocity by vising venturimeter tubes.Jurnal
pendidikan fisika.vol.8(1):94-99.

Tiancoli.2005.Fisika dasar.Jakarta:Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai