Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN HUKUM BERNOULLI

Disusun Oleh :
MUHAMMAD HAIKAL AL FAQIH
XI-IPA

SMA KARTINI 1 JAKARTA


Jl. Kalibaru Timur V No.1, RT.1/RW.9, Utan Panjang, Kec. Kemayoran, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 10460
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Hukum Bernoulli  menjelaskan tentang konsep dasar aliran fluida (zatcair dan gas) bahwa
peningkatan kecepatan pada suatu aliran zat cair atau gas, akan mengakibatkan penurunan tekanan
pada zat cair atau gas tersebut. Artinya, akan terdapat penurunan energi potensial pada aliran fluida
tersebut.
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa
pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan
pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli
yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya
dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama
ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli.

B. Adapun rumusan masalah dalam maklah ini adalah:


1. Apa yang dimaksud degan Hukum Bernoulli?
2. Bagaimana penerapan hukum bernoulli dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana cara kerja alat penyemprot jika dikaitkan dengan prinsip hukum Bernoulli?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan penelitian dari makalah ini adalh sebagi berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Hukum Bernoulli
2. Untuk mengetahui penerapan hukum bernoulli dalam kehidupan sehari-hari
3. Untuk mengetahui cara kerja alat penyemprot jika dikaitkan dengan prinsip bernoulli
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yang ditujukan kepada semua kalangan adalah sebagai
berikut:
1. Dapat memotivasi pembaca untuk lebih menyukai pelajaran fisika bahwa pelajaran fisika sangat
berkaitan dengan kehidupan
2. Dapat mengetahui bahwa alat penyemprot merupakan penerapan dari Hukum Bernoulli
3. Dapat mengetahui 
BAB II
Pembahasan

2.1 Hukum Bernoulli


Persamaan dasar dalam hidrodinamika telah dapat dirintis dan dirumuskan oleh Bernoulli secara
baik, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan gejala fisis yang berhubungan dengan dengan
aliran air. Persamaan dasar tersebut disebut sebagai persamaan Bernoulli atau teorema Bernoulli,
yakni suatu persamaan yang menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan kecepatan, tinggi
permukaan zat cair dan tekanannya. Persamaan yang telah dihasilkan oleh Bernoulli tersebut juga
dapat disebut sebagai Hukum Bernoulli, yakni suatu hukum yang dapat digunakan untuk
menjelaskan gejala yang berhubungan dengan gerakan zat alir melalui suatu penampang pipa.
Hukum tersebut diturunkan dari Hukum Newton dengan berpangkal tolak pada teorema kerja-
tenaga aliran zat cair dengan beberapa persyaratan antara lain aliran yang terjadi merupakan aliran
steady (mantap, tunak), tak berolak (laminier, garis alir streamline), tidak kental dan tidak
termampatkan. Persamaan dinyatakan dalam Hukum Bernoulli tersebut melibatkan hubungan
berbagai besaran fisis dalam fluida, yakni kecepatan aliran yang memiliki satu garis arus, tinggi
permukaan air yang mengalir, dan tekanannya. Bentuk hubungan yang dapat dijelaskan melalui
besaran tersebut adalah besaran usaha tenaga pada zat cair.
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk persamaan
Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang
lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow). Aliran tak-termampatkan adalah aliran
fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di
sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak,
emulsi, dll.
Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:

di mana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi 
h = ketinggian relatif terhadapa suatu referensi
p = tekanan fluida
ρ = densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
• Aliran bersifat tunak (steady state)
• Tidak terdapat gesekan
Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:

atau ditulis secara umum menjadi:


p + ½ ρ v2 + ρ gh = konstan
Persamaan di atas merupakan persamaan yang menyatakan Hukum Bernoulli yang menyatakan
hubungan antara kecepatan aliran dengan tinggi permukaan air dan tekanannya. 
2.2 Penerapan Hukum Bernoulli dalm Kehidupan Sehari-Hari
Dalam kehidupan sehari-hari Hukum Bernoulli memiliki penerapan yang beragam yang ada
hubungannya dengan aliran fluida, baik aliran zat cair maupun gas. Penerapan tersebut sebagian
besar dimanfaatkan dalam bidang teknik dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan aliran fluida.
Misalnya dalam teknologi pesawat terbang Hukum Bernoulli tersebut dimanfaatkan untuk
merancang desain sayap pesawat terbang. Dalam bidang yang lain misalnya desain bentuk mobil
yang hemat bahan bakar, kapal laut dan sebagian alat ukur yang dapat digunakan dalam suatu
peralatan pengendali kecepatan dan sebagainya. 

Penerapan asas Bernoulli demi meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, diantaranya adalah :

A. Karburator
Adalah alat dalam mesin kendaraan yang berfungsi untuk menghasilkan campuran bahan bakar
dengan udara lalu campuran ini dimasukkan ke dalam silinder mesin untuk pembakaran. 
Prinsip kerja Karbulator adalah seperti gambar disamping, penampang pada bagian atas jet
menyempit,sehingga udara yang mengalir pada bagian ini bergerak degnan kelajuan yang tinggi,
sesuai dengan asas bernoulli, tekanan pada bagian ini rendah. Tekanan didalam tangki bendin sama
dengan tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer memaksa bahan bakar ( bensin atau solar) tersembur
keluar melalui jet, sehingga bahan bakar bercampur dengan udara sebelum memasuki silinder
mesin 

B. Venturimeter
Adalah alat untuk mengukur kelajuan cairan dalam pipa. Ada dua jenis
venturimeter,yaitu:venturimeter tanpamanometerdan venturimeter menggunakan manometer yang
berisi cairan lain. Prinsip keduanya hampir sama.
Tabung venturi merupakan tabung atau pipa yang mempunyai penyempitan di salah satu bgiannya.
Karena kedudukan tabung mendatar maka h1 = h2 , sehingga persamaan Bernoulli cukup ditulis:
P1 – p2 = ½p v22 - ½p v12 ……………………………(1-16)
Menurut persamaan hidrostatis 
p1 = p0 + gh1 dan
p2 = p0 + gh2
p0 = tekanan atmosfer
Selisih tekanan antara p1 dan p2 adalah:
p1 – p2 = pgh1 – pgh2
atau
p1 – p2 = pg (h1 – h2) ……………………………………………(1-17)
Persamaan (1-18) menunjukkan bahwa selisih tekanan p1 dan p2 sama dengan tekanan hidrostatis
zat cair setinggi h. selanjutnya masukkan persamaan (1-18) ke persamaan (1-17) maka diperoleh:
pgh = ½p - ½p v12
gh = ½v22 - ½ v12
C. Tabung pitot
Adalah alat untuk mengukur kelajuan gas dalam pipa dari tabung gas. Gas (misalnya udara)
mengalir melalui lubang-lubang. Lubang-lubang ini sejajar dengan arah aliran yang dibuat cukup
jauh dibelakang sehingga kelajuan dan tekanan gas diluar lubang-lubang tersebut mempunyai nilai
seperti halnya dengan aliran bebas. 
Lubang dari lengan kanan manometer teggak lurus terhadap aliran sehingga kelajuan gas berkurang
sampai kenol di b. Pada titik ini gas berada dalm keadaan diam. Tekanan pada kaki manometer
sama dengan tekanan di b. 

D. Menara Air
Memara air merupakan bak penampung air dengan karena air yang dapat memancarkan air melalui
sebuah lubang, baik didasar maupun diketinggian tertentu. Kecepatan air di permukaan (V1) sama
dengna nol karena air diam tidak mengalir. P1 = P2 = tekanan udara luar. Selisih ketinggian air di
permukaan (h1) dengan air di dasar (h2) = h

E. Gaya angkat pesawat terbang


Timbunya gaya angkat ada pesawat tebang disebabkan oleh adanya aliran udara yang melalui
sayapnya yang dibentuk sedemikian. Pada waktu pesawat bergerak maju, dibagian bawah sayap
hampir tidak jadi pemampatan garis arus, tetapi dibagian atas sayap terjadi pemampatan garis arus.
Udara dibagian atas harus bergerak lebih cepat daripada udara dibagian bawah sayap (v2 > v1).
Perbedaan kecepatan ini menyebabkan perbadaan tekanan diata dan dibawah sayap. Sesuai azas
Bernoulli, bila v2 > v1 maka p2 < p1 (tekanan diatas sayap lebih kecil dari pada tekanan dibawah
sayap). Selisih gaya yang bekerja dari bawah dengan gaya yang bekerja dari atas merupakan gaya
angkat bagi pesawat.
Pada waktu pesawat tinggal landas gaya angkat harus lebih besar dari pada berat pesawat.
Sedangkan pada waktu pesawat melayang di udara sekurang-kurangnya gaya angkat harus sama
dengan berat pesawat. Besar dan kecilnya gaya engkat ini tentu bergantung pada besar kecilnya
kecepatan pesawat dari hasil gayan dorong mesinnya (motor jet). Bila kecepatan pesawat tidak
cukup menghasilkan gaya angkat yang lebih besar dari pada beratnya, maka pesawat tak dapat
terbang. Atau pesawat akan jatuh dari keadaan terbangnya bila gaya angkatnya lebih kecil dari pada
beratnya.
2.3 Cara Kerja Penyemprot
Prinsip kerja penyemprot nyamuk mirip dengan prinsip kerja karburator bahkan lebih sederhana.
Ketika pengisap pompa ditekan, udara dari tabung silinder dipaksa keluar melalui lubang sempit.
Pancaran udara yang kecepatannya besar itu menurunkan tekana dibagian atas nosel. Tekanan
dibagian itu lebih kecil daripada tekanan atmosfer pada permukaan cairan di dalam wadah, sehingga
cairan mengalir dari tempat bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah atau menyemprot keluar
dalam bentuk kabut.
Cara kerja alat penyemprot nyamuk / parfum adalah Jika gagang pengisap (T) ditekan maka udara
keluar dari tabung melalui ujung pipa kecil A dengan cepat, karena kecepatannya tinggi maka
tekanan di A kecil, sehingga cairan insektisida di B terisap naik lalu ikut tersemprotkan keluar.
BAB 3
Daftar pustaka

http://www.gurumuda.com/penerapan-prinsip-dan-persamaan-bernoulli
http://fisikaunismuhmakassar.blogspot.com/2010/02/bagaimana-cara-kerja-alat-penyemprot.html
http://genius.smpn1-mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/fisika/Asas%20Bernoulli/materi05.html
http://ccitonline.com/mekanikal/tiki-pagehistory.php?page=Mekanika%20Fluida%20%3A

%20Aplikasi%20Mekanika%20Fluida&diff2=3&diff_style=sideview

Anda mungkin juga menyukai