Anda di halaman 1dari 8

Asas Bernoulli dikemukakan pertama kali oleh Daniel Bernoulli (1700±1782).

DanielBernoulli lahir di Groningen, Belanda pada tangga l8 Februari 1700 dalam


sebuah keluarga yang hebat dalam bidang matematika. Dia dikatakan memiliki
hubungan buruk dengan ayahnya yaitu Johann Bernoulli, setelah keduanya bersaing
untuk juara pertama dalam kontes ilmiah di Universitas Paris. Johann, tidak mampu
menanggung malu harus bersaing dengan anaknya sendiri. Johann Bernoulli juga
menjiplak beberapa idekunci dari buku Daniel, Hydrodynamica dalam bukunya
yang berjudul Hydraulica yang diterbitkan lebih dahulu dari buku Hydrodynamica.
Dalam kertas kerjanya yang berjudul Hydrodynamica, Bernoulli menunjukkan
bahwa begitu kecepatan aliran fluida meningkat maka tekanannya justru menurun. Pada saat
usia sekolah, ayahnya, Johann Bernoulli, mendorong dia untuk belajar bisnis. Namun,
Daniel menolak, karena dia ingin belajar matematika. Ia kemudian menyerah pada
keinginan ayahnya dan bisnis dipelajarinya. Ayahnya kemudian memintanya untuk
belajar dikedokteran, dan Daniel setuju dengan syarat bahwa ayahnya akan
mengajarinya matematika secara pribadi.

Prinsip Bernoulli
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa
pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan
tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari
Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam
suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang
sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel
Bernoulli.
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk
persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan
(incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible
flow).

Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya
besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida
tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan
Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:
di mana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadapa suatu referensi
p = tekanan fluida
ρ = densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai
berikut:
• Aliran bersifat tunak (steady state)
• Tidak terdapat gesekan

Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran
kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida
termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran
termampatkan adalah sebagai berikut:

Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan ( p ), energi kinetik per satuan
volum (1/2 PV^2 ), dan energi potensial per satuan volume (ρgh) memiliki nilai yang sama
pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.
Dalam bagian ini kita hanya akan mendiskusikan bagaimana cara berfikir Bernoulli sampai
menemukan persamaannya, kemudian menuliskan persamaan ini. Akan tetapi kita tidak
akan menurunkan persamaan Bernoulli secara matematis.
Kita disini dapat melihat sebuah pipa yang pada kedua ujungnya berbeda dimanaujung
pipa 1 lebih besar dari pada ujung pipa 2.

Penerapan Hukum Bernoulli:

a. Efek Venturi
Selain teorema Torricelli, persamaan Bernoulli juga bisa diterapkan pada kasus khusus
lain yakni ketika fluida mengalir dalam bagian pipa yang ketinggiannya hampir sama
(perbedaan ketinggian kecil). Untuk memahami penjelasan ini, amati gambar di bawah.
Pada gambar di atas tampak bahwa ketinggian pipa, baik bagian pipa yang
penampangnya besar maupun bagian pipa yang penampangnya kecil, hampir sama
sehingga diangap ketinggian alias h sama. Jika diterapkan pada kasus ini, maka
persamaan Bernoulli berubah menjadi :

Ketika fluida melewati bagian pipa yang penampangnya kecil (A2), maka laju fluida
bertambah (ingat persamaan kontinuitas). Menurut prinsip Bernoulli, jika kelajuan fluida
bertambah, maka tekanan fluida tersebut menjadi kecil. Jadi tekanan fluida di bagian pipa
yang sempit lebih kecil tetapi laju aliran fluida lebih besar.

Ini dikenal dengan julukan efek Venturi dan menujukkan secara kuantitatif bahwa jika laju
aliran fluida tinggi, maka tekanan fluida menjadi kecil. Demikian pula sebaliknya, jika laju
aliran fluida rendah maka tekanan fluida menjadi besar.

b. Tabung Pitot
Tabung Pitot adalah alat ukur yang kita gunakan untuk mengukur kelajuan gas / udara.
Perhatikan gambar di bawah…
Lubang pada titik 1 sejajar dengan aliran udara. Posisi kedua lubang ini dibuat cukup jauh
dari ujung tabung pitot, sehingga laju dan tekanan udara di luar lubang sama seperti laju
dan tekanan udara yang mengalir bebas. Dalam hal ini, v1 = laju aliran udara yang
mengalir bebas (ini yang akan kita ukur), dan tekanan pada kaki kiri manometer (pipa
bagian kiri) = tekanan udara yang mengalir bebas (P1).
Lubang yang menuju ke kaki kanan manometer, tegak lurus dengan aliran udara.
Karenanya, laju aliran udara yang lewat di lubang ini (bagian tengah) berkurang dan udara
berhenti ketika tiba di titik 2. Dalam hal ini, v2 = 0. Tekanan pada kaki kanan manometer
sama dengan tekanan udara di titik 2 (P2).
Ketinggian titik 1 dan titik 2 hampir sama (perbedaannya tidak terlalu besar) sehingga bisa
diabaikan. Ingat ya, tabung pitot juga dirancang menggunakan prinsip efek venturi. Mirip
seperti si venturi meter, bedanya si tabung petot ini dipakai untuk mengukur laju gas alias
udara. Karenanya, kita tetap menggunakan persamaan efek venturi. Sekarang kita oprek
persamaannya :
Ini persamaan yang kita cari. Persamaan ini digunakan untuk menghitung laju aliran gas
alias udara menggunakan si tabung pitot.

c. Penyemprot Racun Serangga


Penyemprot Racun Serangga hampir sama prinsip kerjanya dengan penyemprot parfum.
Jika pada penyemprot parfum Anda menekan tombol, maka pada penyemprot racun
serangga Anda menekan masuk batang penghisap.
Ketika bola karet diremas, udara yang ada di dalam bola karet meluncur keluar melalui
pipa 1. Karenanya, udara dalam pipa 1 mempunyai laju yang lebih tinggi. Karena laju
udara tinggi, maka tekanan udara pada pipa 1 menjadi rendah. Sebaliknya, udara dalam
pipa 2 mempunyai laju yang lebih rendah. Tekanan udara dalam pipa 2 lebih tinggi.
Akibatnya, cairan parfum didorong ke atas. Ketika si cairan parfum tiba di pipa 1, udara
yang meluncur dari dalam bola karet mendorongnya keluar…
Biasanya lubang berukuran kecil, sehingga parfum meluncur dengan cepat… ingat
persamaan kontinuitas, kalau luas penampang kecil, maka fluida bergerak lebih cepat.
Sebaliknya, kalau luas penampang pipa besar, maka fluida bergerak pelan.

d. Cerbong asap
Pertama, asap hasil pembakaran memiliki suhu tinggi alias panas. Karena suhu tinggi,
maka massa jenis udara tersebut kecil. Udara yang massa jenisnya kecil mudah terapung
alias bergerak ke atas. Alasannya bukan cuma ini… Prinsip bernoulli juga terlibat dalam
persoalan ini.

Kedua, prinsip bernoulli mengatakan bahwa jika laju aliran udara tinggi maka tekanannya
menjadi kecil, sebaliknya jika laju aliran udara rendah, maka tekanannya besar. Ingat
bahwa bagian atas cerobong berada di luar ruangan. Ada angin yang niup di bagian atas
cerobong, sehingga tekanan udara di sekitarnya lebih kecil. Di dalam ruangan tertutup
tidak ada angin yang niup, sehingga tekanan udara lebih besar. Karenanya asap digiring
ke luar lewat cerobong… (udara bergerak dari tempat yang tekanan udaranya tinggi ke
tempat yang tekanan udaranya rendah).
e. Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang
Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang juga merupakan salah satu contoh Hukum
Bernoulli.
Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang yang
sedang mengangkasa .
1. Berat Pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi Bumi
2. Gaya angkat yang dihasilkan oleh kedua sayap pesawat
3. Gaya ke depan yang disebabkan oleh mesin pesawat
4. Gaya hambatan yang disebabkan oleh gerakan udara.

Bagian depan sayap dirancang melengkung ke atas. Udara yang ngalir dari bawah
berdesak2an dengan temannya yang ada di sebelah atas. Mirip seperti air yang ngalir dari
pipa yang penampangnya besar ke pipa yang penampangnya sempit. Akibatnya, laju
udara di sebelah atas sayap meningkat. Karena laju udara meningkat, maka tekanan
udara menjadi kecil. Sebaliknya, laju aliran udara di sebelah bawah sayap lebih rendah,
karena udara tidak berdesak2an (tekanan udaranya lebih besar). Adanya perbedaan
tekanan ini, membuat sayap pesawat didorong ke atas. Karena sayapnya nempel dengan
badan si pesawat, maka si pesawat ikut2an terangkat.

f. Tikus juga tahu prinsip Bernoulli


Perhatikan gambar di bawah…. ini gambar lubang tikus dalam tanah. Tikus juga tahu
prinsip om bernoulli. Si tikus tidak mau mati karena sesak napas, karenanya tikus
membuat 2 lubang pada ketinggian yang berbeda. Akibat perbedaan ketinggian
permukaan tanah, maka udara berdesak2an dengan temannya (bagian kanan). Mirip
seperti air yang mengalir dari pipa yang penampangnya besar menuju pipa yang
penampangnya kecil. Karena berdesak2an maka laju udara meningkat (Tekanan udara
menurun).

Karena ada perbedaan tekanan udara, maka udara dipaksa mengalir masuk melalui
lubang tikus. Udara mengalir dari tempat yang tekanan udara-nya tinggi ke tempat yang
tekanan udaranya rendah.

Anda mungkin juga menyukai