Asas Bernoulli dikemukakan pertama kali oleh Daniel Bernoulli (1700±1782). DanielBernoulli lahir di
Groningen, Belanda pada tangga l8 Februari 1700 dalam sebuah keluarga yang hebat dalam bidang
matematika. Dia dikatakan memiliki hubungan buruk dengan ayahnya yaitu Johann Bernoulli, setelah
keduanya bersaing untuk juara pertama dalam kontes ilmiah di Universitas Paris. Johann, tidak mampu
menanggung malu harus bersaing dengan anaknya sendiri. Johann Bernoulli juga menjiplak beberapa
idekunci dari buku Daniel, Hydrodynamica dalam bukunya yang berjudul Hydraulica yang diterbitkan
lebih dahulu dari buku Hydrodynamica. Dalam kertas kerjanya yang berjudul Hydrodynamica, Bernoulli
menunjukkan bahwa begitu kecepatan aliran fluida meningkat maka tekanannya justru menurun. Pada
saat usia sekolah, ayahnya, Johann Bernoulli, mendorong dia untuk belajar bisnis. Namun, Daniel
menolak, karena dia ingin belajar matematika. Ia kemudian menyerah pada keinginan ayahnya dan
bisnis dipelajarinya. Ayahnya kemudian memintanya untuk belajar dikedokteran, dan Daniel setuju
dengan syarat bahwa ayahnya akan mengajarinya matematika secara pribadi.
Prinsip Bernoulli
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu
aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran
tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang
menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan
jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan
Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli.
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli;
yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk
fluida termampatkan (compressible flow).
Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan
massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air,
berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah
sebagai berikut:
di mana:
v = kecepatan fluida
p = tekanan fluida
ρ = densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran kerapatan massa
(densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam,
dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai berikut:
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan ( p ), energi kinetik per satuan volum (1/2
PV^2 ), dan energi potensial per satuan volume (ρgh) memiliki nilai yang sama pada setiap titik
sepanjang suatu garis arus.
Dalam bagian ini kita hanya akan mendiskusikan bagaimana cara berfikir Bernoulli sampai menemukan
persamaannya, kemudian menuliskan persamaan ini. Akan tetapi kita tidak akan menurunkan
persamaan Bernoulli secara matematis.
Kita disini dapat melihat sebuah pipa yang pada kedua ujungnya berbeda dimanaujung pipa 1 lebih
besar dari pada ujung pipa 2.
a. Efek Venturi
Selain teorema Torricelli, persamaan Bernoulli juga bisa diterapkan pada kasus khusus lain yakni ketika
fluida mengalir dalam bagian pipa yang ketinggiannya hampir sama (perbedaan ketinggian kecil). Untuk
memahami penjelasan ini, amati gambar di bawah.
Pada gambar di atas tampak bahwa ketinggian pipa, baik bagian pipa yang penampangnya besar
maupun bagian pipa yang penampangnya kecil, hampir sama sehingga diangap ketinggian alias h sama.
Jika diterapkan pada kasus ini, maka persamaan Bernoulli berubah menjadi :
Ketika fluida melewati bagian pipa yang penampangnya kecil (A2), maka laju fluida bertambah (ingat
persamaan kontinuitas). Menurut prinsip Bernoulli, jika kelajuan fluida bertambah, maka tekanan fluida
tersebut menjadi kecil. Jadi tekanan fluida di bagian pipa yang sempit lebih kecil tetapi laju aliran fluida
lebih besar.
Ini dikenal dengan julukan efek Venturi dan menujukkan secara kuantitatif bahwa jika laju aliran fluida
tinggi, maka tekanan fluida menjadi kecil. Demikian pula sebaliknya, jika laju aliran fluida rendah maka
tekanan fluida menjadi besar.
b. Tabung Pitot
Tabung Pitot adalah alat ukur yang kita gunakan untuk mengukur kelajuan gas / udara. Perhatikan
gambar di bawah…
Lubang pada titik 1 sejajar dengan aliran udara. Posisi kedua lubang ini dibuat cukup jauh dari ujung
tabung pitot, sehingga laju dan tekanan udara di luar lubang sama seperti laju dan tekanan udara yang
mengalir bebas. Dalam hal ini, v1 = laju aliran udara yang mengalir bebas (ini yang akan kita ukur), dan
tekanan pada kaki kiri manometer (pipa bagian kiri) = tekanan udara yang mengalir bebas (P1).
Lubang yang menuju ke kaki kanan manometer, tegak lurus dengan aliran udara. Karenanya, laju aliran
udara yang lewat di lubang ini (bagian tengah) berkurang dan udara berhenti ketika tiba di titik 2. Dalam
hal ini, v2 = 0. Tekanan pada kaki kanan manometer sama dengan tekanan udara di titik 2 (P2).
Ketinggian titik 1 dan titik 2 hampir sama (perbedaannya tidak terlalu besar) sehingga bisa diabaikan.
Ingat ya, tabung pitot juga dirancang menggunakan prinsip efek venturi. Mirip seperti si venturi meter,
bedanya si tabung petot ini dipakai untuk mengukur laju gas alias udara. Karenanya, kita tetap
menggunakan persamaan efek venturi. Sekarang kita oprek persamaannya :
Ini persamaan yang kita cari. Persamaan ini digunakan untuk menghitung laju aliran gas alias udara
menggunakan si tabung pitot.
Penyemprot Racun Serangga hampir sama prinsip kerjanya dengan penyemprot parfum. Jika pada
penyemprot parfum Anda menekan tombol, maka pada penyemprot racun serangga Anda menekan
masuk batang penghisap.
Ketika bola karet diremas, udara yang ada di dalam bola karet meluncur keluar melalui pipa 1.
Karenanya, udara dalam pipa 1 mempunyai laju yang lebih tinggi. Karena laju udara tinggi, maka tekanan
udara pada pipa 1 menjadi rendah. Sebaliknya, udara dalam pipa 2 mempunyai laju yang lebih rendah.
Tekanan udara dalam pipa 2 lebih tinggi. Akibatnya, cairan parfum didorong ke atas. Ketika si cairan
parfum tiba di pipa 1, udara yang meluncur dari dalam bola karet mendorongnya keluar…
Biasanya lubang berukuran kecil, sehingga parfum meluncur dengan cepat… ingat persamaan
kontinuitas, kalau luas penampang kecil, maka fluida bergerak lebih cepat. Sebaliknya, kalau luas
penampang pipa besar, maka fluida bergerak pelan.
d. Cerbong asap
Pertama, asap hasil pembakaran memiliki suhu tinggi alias panas. Karena suhu tinggi, maka massa jenis
udara tersebut kecil. Udara yang massa jenisnya kecil mudah terapung alias bergerak ke atas. Alasannya
bukan cuma ini… Prinsip bernoulli juga terlibat dalam persoalan ini.
Kedua, prinsip bernoulli mengatakan bahwa jika laju aliran udara tinggi maka tekanannya menjadi kecil,
sebaliknya jika laju aliran udara rendah, maka tekanannya besar. Ingat bahwa bagian atas cerobong
berada di luar ruangan. Ada angin yang niup di bagian atas cerobong, sehingga tekanan udara di
sekitarnya lebih kecil. Di dalam ruangan tertutup tidak ada angin yang niup, sehingga tekanan udara
lebih besar. Karenanya asap digiring ke luar lewat cerobong… (udara bergerak dari tempat yang tekanan
udaranya tinggi ke tempat yang tekanan udaranya rendah).
Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang juga merupakan salah satu contoh Hukum Bernoulli.
Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang yang sedang
mengangkasa .
Bagian depan sayap dirancang melengkung ke atas. Udara yang ngalir dari bawah berdesak2an dengan
temannya yang ada di sebelah atas. Mirip seperti air yang ngalir dari pipa yang penampangnya besar ke
pipa yang penampangnya sempit. Akibatnya, laju udara di sebelah atas sayap meningkat. Karena laju
udara meningkat, maka tekanan udara menjadi kecil. Sebaliknya, laju aliran udara di sebelah bawah
sayap lebih rendah, karena udara tidak berdesak2an (tekanan udaranya lebih besar). Adanya perbedaan
tekanan ini, membuat sayap pesawat didorong ke atas. Karena sayapnya nempel dengan badan si
pesawat, maka si pesawat ikut2an terangkat.
Perhatikan gambar di bawah…. ini gambar lubang tikus dalam tanah. Tikus juga tahu prinsip om
bernoulli. Si tikus tidak mau mati karena sesak napas, karenanya tikus membuat 2 lubang pada
ketinggian yang berbeda. Akibat perbedaan ketinggian permukaan tanah, maka udara berdesak2an
dengan temannya (bagian kanan). Mirip seperti air yang mengalir dari pipa yang penampangnya besar
menuju pipa yang penampangnya kecil. Karena berdesak2an maka laju udara meningkat (Tekanan udara
menurun).
Karena ada perbedaan tekanan udara, maka udara dipaksa mengalir masuk melalui lubang tikus. Udara
mengalir dari tempat yang tekanan udara-nya tinggi ke tempat yang tekanan udaranya rendah.
Fluida bergerak contohnya adalah asap yang bergerak. Tampak garis aliran laminer yang stasioner pada
penngujian tingkat aerodinamis desain mobil. Materi fisika yang berkaitan dengan fluida bergerak,
antara lain, persamaan kontinuitas, hukum Bernoulli yang membahas tekanan pada fluida yang
bergerak, dan penerapan hukum Bernoulli.
Advertisment
Fluida bergerak
Pada saat kita akan menyemprotkan air dengan menggunakan selang, kita akan melihat fenomena fisika
yang aneh tapi nyata. Ketika lubang selang dipencet, maka air yang keluar akan menempuh lintasan
yang cukup jauh. Sebaliknya ketika selang dikembalikan seperti semula maka jarak pancaran air akan
berkurang. Fenomena fisika tersebut dapat dijelaskan dengan mempelajari bahasan tentang persamaan
kontinuitas berikut.
Persamaan kontinuitas menghubungkan kecepatan fluida di suatu tempat dengan tempat lain. Sebelum
menurunkan hubungan ini, kita harus memahami beberapa istilah dalam aliran fluida. Garis alir (stream
line) didefinisikan sebagai lintasan aliran fluida ideal (aliran lunak). Garis singgung di suatu titik pada
garis alir menyatakan arah kecepatan fluida. Garis alir tidak ada yang berpotongan satu sama lain.
Tabung air merupakan kumpulan dari garis-garis alir. Pada tabung alir, fluida masuk dan keluar melalui
mulut-mulut tabung. Fluida tidak boleh masuk dari sisi tabung karena dapat menyebabkan terjadinya
perpotongan garis-garis alir. Perpotongan ini akan menyebabkan aliran tidak lunak lagi.
Persamaan Kontinuitas Pada Fluida BergerakDebit fluida yang masuk sama dengan yang keluar
Misal terdapat suatu tabung alir seperti tampak pada gambar diatas. Air masuk dari ujung kiri dengan ke
cepatan v1 dan keluar di ujung kanan dengan kecepatan v2. Jika kecepatan fluida konstan, maka dalam
interval waktu Δt fluida telah menempuh jarak Δs1 = v1 x Δt. Jika luas penampang tabung kiri A1 maka
massa pada daerah yang diarsir adalah :
Δm1 = ρ1 A1 ΔS1 = ρ1 A2 v1 Δt
Demikian juga untuk fluida yang terletak di ujung kanan tabung, massanya pada daerah yang diarsir
adalah :
Δm2 = ρ2 A2 ΔS1 = ρ2 A2 v2 Δt
Karena alirannya lunak (steady) dan massa konstan, maka massa yang masuk penampang A1 harus sama
dengan massa yang masuk penampang A2. Oleh karena itu persamannya menjadi:
Persamaan Kontinuitas FluidaPersamaan di atas dikenal dengan nama persamaan kontinuitas. Karena
fluida inkonpresibel (massa jenisnya tidak berubah), maka persamaan menjadi:
A1 v1 = A2 v2
Menurut persamaan kontinuitas, perkalian luas penampang dan kecepatan fluida pada setiap titik
sepanjang suatu tabung alir adalah konstan. Persamaan di atas menunjukkan bahwa kecepatan fluida
berkurang ketika melewati pipa lebar dan bertambah ketika melewati pipa sempit. Itulah sebabnya
ketika orang berperahu disebuah sungai akan merasakan arus bertambah deras ketika sungai
menyempit.
Perkalian antara luas penampang dan volume fluida (A × v) dinamakan laju aliran atau fluks volume
(dimensinya volume/waktu). Banyak orang menyebut ini dengan debit (Q = jumlah fluida yang mengalir
lewat suatu penampang tiap detik). Secara matematis dapat ditulis :
Q = A × v = V/t
Suatu contoh sederhana dari Hukum Kekekalan Energi Mekanik adalah ketika sebuah benda
melakukan Gerak Jatuh Bangun, eh… Gerak Jatuh Bebas (GJB).
Misalnya kita tinjau sebuah batu yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu. Pada analisis mengenai
Gerak Jatuh Bebas, hambatan udara diabaikan, sehingga pada batu hanya bekerja gaya berat (gaya
berat merupakan gaya gravitasi yang bekerja pada benda, di mana arahnya selalu tegak lurus
menuju permukaan bumi).
Ketika batu berada pada ketinggian tertentu dari permukaan tanah dan batu masih dalam keadaan
diam, batu tersebut memiliki Energi Potensial sebesar EP = mgh. m adalah massa batu, g adalah
percepatan gravitasi dan h adalah kedudukan batu dari permukaan tanah (kita gunakan tanah
sebagai titik acuan). ketika berada di atas permukaan tanah sejauh h (h = high = tinggi), Energi
Kinetik (EK) batu = 0. mengapa nol ? batu masih dalam keadaan diam, sehingga kecepatannya 0.
EK = ½ mv2, karena v = 0 maka EK juga bernilai nol alias tidak ada Energi Kinetik. Total Energi
Mekanik = Energi Potensial.
EM = EP + EK
EM = EP + 0
EM = EP
Ketika batu mencapai setengah dari jarak tempuh total, besar EP = EK. Jadi pada posisi ini,
setengah dari Energi Mekanik = EP dan setengah dari Energi Mekanik = EK. Ketika batu mencium
tanah, batu, pasir dan debu dengan kecepatan tertentu, EP batu lenyap tak berbekas karena h = 0,
sedangkan EK bernilai maksimum. Pada posisi ini, total Energi Mekanik = Energi Kinetik.
Gampang aja…. dirimu bisa menjelaskan dengan mudah apabila telah memahami konsep Gerak
Jatuh Bebas, Energi Kinetik, Energi potensial dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik. Semua
materi itu sudah ada di blog ini…. jika belum memahami konsep-konsep tersebut dengan baik dan
benar, sangat disarankan agar dipelajari kembali hingga benar-benar ngerti….
Hukum kekekalan energi mekanik juga berlaku ketika benda melakukan gerakan parabola.
Ketika benda hendak bergerak (benda masih diam), Energi Mekanik yang dimiliki benda sama
dengan nol. Ketika diberikan kecepatan awal sehingga benda melakukan gerakan parabola, EK
bernilai maksimum (kecepatan benda besar) sedangakn EP bernilai minimum (jarak vertikal alias
h kecil). Semakin ke atas, kecepatan benda makin berkurang sehingga EK makin kecil, tetapi EP
makin besar karena kedudukan benda makin tinggi dari permukaan tanah. Ketika mencapai titik
tertinggi, EP bernilai maksimum (h maksimum), sedangkan EK bernilai minimum (hanya ada
komponen kecepatan pada arah vertikal).Ketika kembali ke permukaan tanah, EP makin berkurang
sedangkan EK makin besar dan EK bernilai maksimum ketika benda menyentuh tanah. Jumlah
energi mekanik selama benda bergerak bernilai tetap, hanya selama gerakan terjadi perubahan
energi kinetik menjadi energi potensial (ketika benda bergerak ke atas) dan sebaliknya ketika
benda bergerak ke bawah terjadi perubahan energi potensial menjadi energi kinetik.
Terdapat dua jenis gerakan yang merupakan Gerak Harmonik Sederhana, yakni ayunan sederhana
dan getaran pegas. Jika dirimu belum paham apa itu Gerak Harmonik Sederhana, silahkan pelajari
materi Gerak Harmonik Sederhana yang telah dimuat pada blog ini. Silahkan meluncur ke TKP…..
Sekarang mari kita tinjau Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada ayunan sederhana.
Untuk menggerakan benda yang diikatkan pada ujung tali, benda tersebut kita tarik ke kanan
hingga mencapai titik A. Ketika benda belum dilepaskan (benda masih diam), Energi Potensial
benda bernilai maksimum, sedangkan EK = 0 (EK = 0 karena benda diam ). Pada posisi ini, EM =
EP. Ingat bahwa pada benda bekerja gaya berat w = mg. Karena benda diikatkan pada tali, maka
ketika benda dilepaskan, gaya gravitasi sebesar w = mg cos teta menggerakan benda menuju posisi
setimbang (titik B). Ketika benda bergerak dari titik A, EP menjadi berkurang karena h makin
kecil. Sebaliknya EK benda bertambah karena benda telah bergerak. Pada saat benda mencapai
posisi B, kecepatan benda bernilai maksimum, sehingga pada titik B Energi Kinetik menjadi
bernilai maksimum sedangkan EP bernilai minimum. Karena pada titik B kecepatan benda
maksimum, maka benda bergerak terus ke titik C. Semakin mendekati titik C, kecepatan benda
makin berkurang sedangkan h makin besar. Kecepatan berkurang akibat adanya gaya berat benda
sebesar w = mg cos teta yang menarik benda kembali ke posisi setimbangnya di titik B. Ketika
tepat berada di titik C, benda berhenti sesaat sehingga v = 0. karena v = 0 maka EK = 0. pada posisi
ini, EP bernilai maksimum karena h bernilai maksimum. EM pada titik C = EP. Akibat tarika gaya
berat sebesar w = mg cos teta, maka benda bergerak kembali menuju titik B. Semakin mendekati
titik B, kecepatan gerak benda makin besar, karenanya EK semakin bertambah dan bernilai
maksimum pada saat benda tepat berada pada titik B. Semikian seterusnya, selalu terjadi
perubahan antara EK dan EP. Total Energi Mekanik bernilai tetap (EM =EP + EK).
Getaran pegas terdiri dari dua jenis, yakni getaran pegas yang diletakan secara horisontal dan
getaran pegas yang digantungkan secara vertikal. Sebelum kita membahas satu persatu, perlu anda
ketahui bahwa Energi Potensial tidak mempunyai suatu persamaan umum yang mewakili semua
jenis gerakan, seperti EK. Persamaan EK tersebut bersifat umum untuk semua jenis gerakan,
sedangkan Energi potensial tidak. Persamaan EP = mgh merupakan persamaan EP gravitasi,
sedangkan EP elastis (untuk pegas dkk), persamaan EP-nya adalah :
Silahkan pelajari materi Energi Potensial dan Energi Kinetik yang telah dimuat di blog ini agar
dirimu semakin paham.
Hukum kekekalan Enegi Mekanik berbunyi Pada sistem yang terisolasi (hanya bekerja gaya berat dan
tidak ada gaya luar yang bekerja) selalu berlaku energi mekanik total sistem konstan. Pada posting
tentang macam-macam bentuk energi diantaranya adalah energi potensial dan energi kinetik.
Energi total yang dimaksud pada hukum kekekalan energi mekanik adalah jumlah antara energi
potensial dengan energi kinetik.
Energi potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya. Energi ini tersembunyi pada
benda tetapi bila di beri kesempatan energi ini bisa di manfaatkan contoh misalnya energi potensial
pada pegas yang ditarik terjadi juga pada pada karet atau busur panah. Contoh yang kedua adalah
Energi potensial gravitasi yaitu energi yang dimiliki benda yang disebabkan oleh ketinggian terhadap
suatu titik acuan tertentu.
Besar energi potensial gravitasi sebanding dengan massa, percepatan gravitasi serta ketinggian
Ep = m g h
Keterangan
m=massa(kg)
g=percepatan gravitasi(m/s2)
h=ketinggian(m)
Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya misalnya anak panah yang lepas dari
busur memiliki kecepatan dan massa tertentu maka anak panah tersebut memiliki energi kinetik yang
besarnya berbanding lurus dengan massa serta kecepatan kuadrat. Dalam persamaan
Ek = ½ mv2
Keterangan
m=massa(kg)
v=kecepatan(m/s)
Energi Mekanik
Energi mekanik adalah jumlah total dari energipotensial dengan energi kinetik atau
Em= Ep + Ek
Menurut hukum kekekalan energi mekanik bahwa jumlah energi mekanik selalu tetap dengan syarat
tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem.
Em1 =Em2
m g h1 + ½ mv12 = m g h2 + ½ mv22
Penerapan hukum kekekalan energi mekanik adalah pada kasus benda jatuh dipermukaan bumi atau
berada dalam medan gravitasi bumi. Berhubungan dengan hukum kekekalan energi mekanik dapat
disimpulkan.
Pada kedudukan awal, kelajuan sama dengan nol sehingga Ek=0, s atau gerak jatuh bebas. Sedangkan
energi potensial Ep mencapai nilai maksimum, sama dengan energi mekaniknya.
Pada keadaan selanjutnya, energi potensial berkurang dan berubah menjadi energi kinetik. Pada
setengah perjalananya, besar energi potensial sama dengan energi kinetik.
Pada saat menyentuh tanah (bidang acuan), seluruh energi potensial berubah menjadi energi kinetik
sehingga energi potensialnya Ep=0, sedangkan energi kinetik Ek= mencapai nilai maksimum, sama
dengan energi mekaniknya.
Energi potensial, energi kinetik serta energi kinetik merupakan besaran skalar sama halnya dengan
usaha oleh karena dimensi serta satuannya juga sama.
Demikian posting yang membahas tentang hukum kekekalan energi mekanik, semoga bermanfaat
kurang lebihnya tuliskan di kolom komentar.
HUKUM BERNOULLI
Materi
Picture
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa tekanan dari fluida yang bergerak seperti udara berkurang ketika
fluida tersebut bergerak lebih cepat. Hukum Bernoulli ditemukan oleh Daniel Bernoulli, seorang
matematikawan Swiss yang menemukannya pada 1700-an. Bernoulli menggunakan dasar matematika
untuk merumuskan hukumnya.
Tidak ada kehilangan energi akibat gesekan antara fluida dan dinding pipa.
Tidak ada energi panas yang ditransfer melintasi batas-batas pipa untuk cairan baik sebagai
keuntungan atau kerugian panas.
Picture
di mana:
Keterangan:
P = Tekananal (Pascal)
v = kecepatan (m/s)
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Picture
Aplikasi Hukum Bernoulli Hukum Bernoulli bermanfaat bagi kehidupan manusia, beberapa aplikasi
penerapan hukum bernoulli adalah sebagai berikut:
Torriceli/Tangki Air
Venturimeter
Manometer
Tabung Pitot
Alat ukur venturi (venturimeter) dipasang dalam suatu pipa aliran untuk mengukur laju aliran suatu zat
cair. Suatu zat cair dengan massa jenis ρ mengalir melalui sebuah pipa dengan luas penampang A1 pada
daerah (1). Pada daerah (2), luas penampang mengecil menjadi A2. Suatu tabung manometer (pipa U)
berisi zat cair lain (raksa) dengan massa jenis ρ’ dipasang pada pipa.
Picture
Contoh Soal
Pipa venturi meter yang memiliki luas penampang masing-masing 8 × 10–2 m2 dan 5 × 10–3
m2digunakan untuk mengukur kelajuan air. Jika beda ketinggian air raksa di dalam kedua manometer
adalah 0,2 m dan g = 10 m/s2, tentukanlah kelajuan air tersebut ( ρ raksa = 13.600 kg/m3).
Jawab
Picture