Anda di halaman 1dari 5

FISIKA

PENERAPAN HUKUM BERNOULLI


PADA TABUNG PITOT



DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
Jihani Reilda
Mutia Mailisna
Nami Zahara Putri
Putri Meira Herlya
Safira Kemala Dewi
Sausan Sakinah
Yasmin Amelia Rizar

SMA NEGERI 10 FAJAR HARAPAN BANDA ACEH TAHUN
AJARAN 2013/2014
HUKUM BERNOULLI

Persamaan dasar dalam hidrodinamika telah dapat dirintis dan dirumuskan oleh
Bernoulli secara baik, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan gejala fisis yang
berhubungan dengan dengan aliran air. Persamaan dasar tersebut disebut sebagai persamaan
Bernoulli atau teorema Bernoulli, yakni suatu persamaan yang menjelaskan berbagai hal yang
berkaitan dengan kecepatan, tinggi permukaan zat cair dan tekanannya.Persamaan yang telah
dihasilkan oleh Bernoulli tersebut juga dapat disebut sebagai Hukum Bernoulli, yakni suatu
hukum yang dapat digunakan untuk menjelaskan gejala yang berhubungan dengan gerakan zat
alir melalui suatu penampang pipa. Hukum tersebut diturunkan dari Hukum Newton dengan
berpangkal tolak pada teorema kerja-tenaga aliran zat cair dengan beberapa persyaratan
antara lain aliran yang terjadi merupakan aliran steady (mantap, tunak), tak berolak (laminier,
garis alir streamline), tidak kental dan tidak termampatkan. Persamaan dinyatakan dalam
Hukum Bernoulli tersebut melibatkan hubungan berbagai besaran fisis dalam fluida, yakni
kecepatan aliran yang memiliki satu garis arus, tinggi permukaan air yang mengalir, dan
tekanannya. Bentuk hubungan yang dapat dijelaskan melalui besaran tersebut adalah besaran
usaha tenaga pada zat cair.
Selanjutnya apabila pengkajian hukum ini berpangkal tolak pada hukum
kekekalan massa seperti yang telah disajikan pada bab terdahulu, dengan menggunakan
persyaratan seperti yang telah disajikan di bagian depan maka dalam aliran ini hukum
kekekalan massa tersebut lebih mengacu pada hukum kekekalan flux massa. Oleh sebab itu
dalam tabung aliran semua partikel zat cair yang lewat melalui pipa/tabung yang memiliki luas
penampang tertentu diandaikan memiliki kecepatan pengaliran di satu titik adalah sama pada
garis aliran yang sama. Namun demikian pada titik-titik lainnya dapat memiliki kecepatan yang
berbeda.
Penerapan Hukum Bernoulli pada Tabung Pitot
Tabung Pitot
Tabung Pitot adalah alat ukur yang kita gunakan untuk mengukur kelajuan gas /
udara. Perhatikan gambar dibawah.
Lubang pada titik 1 sejajar dengan aliran udara. Posisi kedua lubang ini dibuat
cukup jauh dari ujung tabung pitot, sehingga laju dan tekanan udara di luar lubang
sama seperti laju dan tekanan udara yang mengalir bebas. Dalam hal ini, v1 = laju
aliran udara yang mengalir bebas (ini yang akan kita ukur), dan tekanan pada kaki kiri
manometer (pipa bagian kiri) = tekanan udara yang mengalir bebas (P1).









Lubang yang menuju ke kaki kanan manometer, tegak lurus dengan aliran
udara. Karenanya, laju aliran udara yang lewat di lubang ini (bagian tengah) berkurang
dan udara berhenti ketika tiba di titik 2. Dalam hal ini, v2 = 0. Tekanan pada kaki
kanan manometer sama dengan tekanan udara di titik 2 (P2).
Ketinggian titik 1 dan titik 2 hampir sama (perbedaannya tidak terlalu besar)
sehingga bisa diabaikan. Ingat ya, tabung pitot juga dirancang menggunakan prinsip
efek venturi. Mirip seperti si venturi meter, bedanya si tabung petot ini dipakai untuk
mengukur laju gas alias udara. Karenanya, kita tetap menggunakan persamaan efek
venturi. Sekarang kita oprek persamaannya :
















Itulah persamaan yang kita cari. Persamaan ini digunakan untuk menghitung laju aliran
gas alias udara menggunakan si tabung pitot.

Anda mungkin juga menyukai