Anda di halaman 1dari 9

Persamaan Kontinuitas Pengertian, Rumus

Posted by Arif Hidayat at 5:47 PM

Aliran fluida dalam tabung Gambar 7.14 menggambarkan aliran fluida secara stasioner, sehingga
tiap partikel fluida dalam tabung yang melewati titik A akan menempuh lintasan dari partikel
yang mendahuluinya yang juga melewati titik A tersebut. Lintasan itu dinamakan garis alir atau
garis arus.
Misalnya pada gambar 7.14 di atas terdapat 3 gambaran garis alir atau garis arus. Jika luas
penampang lintang tabung tidak sama, kecepatan partikel fluida itu juga berubah sepanjang garis
arusnya. Akan tetapi pada satu titik tertentu dalam tabung, kecepatan setiap partikel fluida itu
senantiasa sama.
Partikel yang pada suatu saat ada di A kemudian pada saat berikutnya ada di B, bergerak dengan
arah dan kecepatan yang berlainan dan akhirnya sampai di C dengan arah dan kecepatan yang
lain lagi. Fluida yang mengalir melalui kolom dengan luas penampang A1 dalam pembuluh
sepanjang L1, sampai ke kolom dengan luas penampang A2 berkecepatan V2 dalam pembuluh
sepanjang L2 maka berlaku persamaan kontinuitas.
"Cepat alir (debit aliran) pada setiap detik (kedudukan) dalam suatu pembuluh dari fluida yang
mengalir adalah konstan".
Cepat aliran atau debit aliran adalah banyaknya fluida yang mengalir per satuan waktu. Untuk
memahami hal tersebut, perhatikan gambar 7.15 di bawah ini!

Gambar 7.15 di atas melukiskan suatu fluida yang mengalir melalui suatu pembuluh yang luas
penampangnya sama yaitu sebesar A, dengan kecepatan sebesar v. Jika pada suatu saat fluida
berada pada penampang K dan setelah t detik kemudian berada di penampang L, maka dalam
waktu t tersebut banyaknya fluida yang telah mengalir adalah v . t . A, sehingga persamaan
kontinuitas dapat dinyatakan secara matematis: v . A = konstan atau

Read more: http://cpengertian.blogspot.com/2013/01/persamaan-kontinuitas-pengertianrumus.html#ixzz3s9sniTFk


Persamaan Kontuinitas Dan Hukum bernoulli

Persamaan Kontinuitas

Aliran fluida dalam tabung Gambar 7.14 menggambarkan aliran fluida secara
stasioner, sehingga tiap partikel fluida dalam tabung yang melewati titik A akan
menempuh lintasan dari partikel yang mendahuluinya yang juga melewati titik A
tersebut. Lintasan itu dinamakan garis alir atau garis arus.
Misalnya pada gambar 7.14 di atas terdapat 3 gambaran garis alir atau garis
arus. Jika luas penampang lintang tabung tidak sama, kecepatan partikel fluida itu
juga berubah sepanjang garis arusnya. Akan tetapi pada satu titik tertentu dalam
tabung, kecepatan setiap partikel fluida itu senantiasa sama.
Partikel yang pada suatu saat ada di A kemudian pada saat berikutnya ada di
B, bergerak dengan arah dan kecepatan yang berlainan dan akhirnya sampai di C
dengan arah dan kecepatan yang lain lagi. Fluida yang mengalir melalui kolom
dengan luas penampang A1 dalam pembuluh sepanjang L1, sampai ke kolom
dengan luas penampang A2 berkecepatan V2 dalam pembuluh sepanjang L2 maka
berlaku persamaan kontinuitas.
"Cepat alir (debit aliran) pada setiap detik (kedudukan) dalam suatu pembuluh dari
fluida yang mengalir adalah konstan".
Cepat aliran atau debit aliran adalah banyaknya fluida yang mengalir per satuan
waktu. Untuk memahami hal tersebut, perhatikan gambar 7.15 di bawah ini!

Gambar 7.15 di atas melukiskan suatu fluida yang mengalir melalui suatu
pembuluh yang luas penampangnya sama yaitu sebesar A, dengan kecepatan
sebesar v. Jika pada suatu saat fluida berada pada penampang K dan setelah t detik
kemudian berada di penampang L, maka dalam waktu t tersebut banyaknya fluida
yang telah mengalir adalah v . t . A, sehingga persamaan kontinuitas dapat
dinyatakan secara matematis: v . A = konstan atau

Banyaknya fluida yang mengalir melalui penampang tiap satuan waktu disebut
debit atau Q . Berikut ini gambar aliran sebuah fluida dalam sebuah pipa yang luas
penampangnya berada pada A1 dan A2.

Banyaknya debit fluida tidak tergantung pada luas penampang


Q1 = Q2
A1 v1 = A2 v2

Keterangan :
Q1 = debit pada penampang 1 (m3)
Q2 = debit pada penampang 2 (m3)
v1 = kecepatan fluida pada penampang 1 (m/s)
v2 = kecepatan fluida pada penampang 2 (m/s)
A1 = luas penampang pada penampang 1 (m2)
A2 = luas penampang pada penampang 2 (m2)

Contoh Soal Persamaan Kontinuitas :


Sebuah pipa luas penampangnya 4 cm2 dan 6 cm 2 dialiri air. Pada penampang
yang kecil laju aliran adalah 12 m/s . berapa laju aliran pada penampang yang besar
?
Penyelesaian :
Diketahui :
A1 = 4 cm2
A2 = 6 cm2
v1 = 12 m/s

Ditanya : v2.....?
Jawab
:

HUKUM BERNOULLI
Penemu Hukum Bernoulli
Asas Bernoulli dikemukakan pertama kali oleh Daniel Bernoulli (17001782).
DanielBernoulli lahir di Groningen, Belanda pada tangga l8 Februari 1700 dalam
sebuah keluarga yang hebat dalam bidang matematika. Dia dikatakan memiliki
hubungan buruk dengan ayahnya yaitu Johann Bernoulli, setelah keduanya bersaing
untuk juara pertama dalam kontes ilmiah di Universitas Paris. Johann, tidak mampu

menanggung malu harus bersaing dengan anaknya sendiri. Johann Bernoulli juga
menjiplak beberapa idekunci dari buku Daniel, Hydrodynamica dalam bukunya
yang berjudul Hydraulica yang diterbitkan lebih dahulu dari buku Hydrodynamica.
Dalam kertas kerjanya yang berjudul Hydrodynamica, Bernoulli menunjukkan
bahwa begitu kecepatan aliran fluida meningkat maka tekanannya justru menurun. Pada
saat usia sekolah, ayahnya, Johann Bernoulli, mendorong dia untuk belajar bisnis.
Namun, Daniel menolak, karena dia ingin belajar matematika. Ia kemudian
menyerah pada keinginan ayahnya dan bisnis dipelajarinya. Ayahnya kemudian
memintanya untuk belajar dikedokteran, dan Daniel setuju dengan syarat bahwa
ayahnya akan mengajarinya matematika secara pribadi.

Hukum Bernoulli menyatakan bahwa tekanan dari fluida yang bergerak


seperti udara berkurang ketika fluida tersebut bergerak lebih cepat. Hukum
Bernoulli ditemukan oleh Daniel Bernoulli, seorang matematikawan Swiss yang
menemukannya pada 1700-an. Bernoulli menggunakan dasar matematika untuk
merumuskan hukumnya.
Terdapat beberapa Asumsi Hukum Bernoulli diantaranya:

Fluida tidak dapat dimampatkan (incompressible) dan nonviscous.

Tidak ada kehilangan energi akibat gesekan antara fluida dan dinding pipa.

Tidak ada energi panas yang ditransfer melintasi batas-batas pipa untuk
cairan baik sebagai keuntungan atau kerugian panas.

Tidak ada pompa di bagian pipa

Aliran fluida laminar (bersifat tetap)

P + Pgh +

pv2 =

Dimana :
Keterangan:

Konstanta

P = Tekananal (Pascal)
v = kecepatan (m/s)
p = massa jenis fluida (kg/m^3)
h = ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi (9,8
m/s^2)

Aplikasi hukum bernoulli dalam kehidupan


sehari-hari
Berikut ini beberapa contoh aplikasi hukum Bernoulli tersebut.

Hukum Bernoulli digunakan untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan
pesawat terbang sehingga diperoleh ukuran presisi yang sesuai.

Hukum Bernoulli dipakai pada penggunaan mesin karburator yang berfungsi untuk
mengalirkan bahan bakar dan mencampurnya dengan aliran udara yang masuk.
Salah satu pemakaian karburator adalah dalam kendaraan bermotor, seperti mobil.

Hukum Bernoulli berlaku pada aliran air melalui pipa dari tangki penampung
menuju bak-bak penampung. Biasanya digunakan di rumah-rumah pemukiman.

Hukum Bernoulli juga digunakan pada mesin yang mempercepat laju kapal layar.

Penerapan Hukum Bernoulli dapat kita lihat pada:


a.

Tabung Venturi
Tabung Venturi adalah sebuah pipa yang memiliki bagian yang menyempit.Dua
contoh tabung venturi adalah karburator mobil dan venturimeter.

1.

Karburator
Karburator berfungsi untuk menghasilkan campuran bahan bakar dengan udara,
kemudian campuran ini dimasukkan ke dalam silinder-silinder mesin untuk tujuan
pembakaran.

2.

Venturimeter
Tabung venturi adalah dasar dari venturimeter, yaitu alat yang dipasang di
dalam suatu pipa aliran untuk mengukur kelajuan cairan.

b.

Penyemprot Racun Serangga


Penyemprot Racun Serangga hampir sama prinsip kerjanya dengan penyemprot
parfum. Jika pada penyemprot parfum Anda menekan tombol, maka pada
penyemprot racun serangga Anda menekan masuk batang penghisap

Ketika bola karet diremas, udara yang ada di dalam bola karet meluncur keluar
melalui pipa 1. Karenanya, udara dalam pipa 1 mempunyai laju yang lebih tinggi.
Karena laju udara tinggi, maka tekanan udara pada pipa 1 menjadi rendah.
Sebaliknya, udara dalam pipa 2 mempunyai laju yang lebih rendah. Tekanan udara
dalam pipa 2 lebih tinggi. Akibatnya, cairan parfum didorong ke atas. Ketika si
cairan parfum tiba di pipa 1, udara yang meluncur dari dalam bola karet
mendorongnya keluar
Biasanya lubang berukuran kecil, sehingga parfum meluncur dengan cepat
ingat persamaan kontinuitas, kalau luas penampang kecil, maka fluida bergerak
lebih cepat. Sebaliknya, kalau luas penampang pipa besar, maka fluida bergerak
pelan.
e. Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang
Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang juga merupakan salah satu contoh Hukum
Bernoulli.
Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang
yang sedang mengangkasa .
1. Berat Pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi Bumi
2. Gaya angkat yang dihasilkan oleh kedua sayap pesawat
3. Gaya ke depan yang disebabkan oleh mesin pesawat
4. Gaya hambatan yang disebabkan oleh gerakan udara.

Bagian depan sayap dirancang melengkung ke atas. Udara yang ngalir dari bawah
berdesak2an dengan temannya yang ada di sebelah atas. Mirip seperti air yang
ngalir dari pipa yang penampangnya besar ke pipa yang penampangnya sempit.
Akibatnya, laju udara di sebelah atas sayap meningkat. Karena laju udara
meningkat, maka tekanan udara menjadi kecil. Sebaliknya, laju aliran udara di
sebelah bawah sayap lebih rendah, karena udara tidak berdesak2an (tekanan
udaranya lebih besar). Adanya perbedaan tekanan ini, membuat sayap pesawat
didorong ke atas. Karena sayapnya nempel dengan badan si pesawat, maka si
pesawat ikut2an terangkat.

Diposkan oleh idrizz naghTKJ di 21.52


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Tidak ada komentar:

Anda mungkin juga menyukai