Anda di halaman 1dari 3

Mengenai kekerasan untuk berbagai aplikasi dalam satu atau dua menit,

serta perbandingan nilai kekerasan antara baja-baja dalam waktu yang


singkat. Metode uji yang dimaksud adalah uji jominy. pada pegujian ini,
suatu batang bulat berukuran standar dipanaskan hingga terbentuk
austenite hingga ujung nya dikuens semburan air dengan laju dan tekanan
sesuai spesifikasi. Sperti yang diperlihat kan pada gambar 9-7.2(a). Nilai
kekerasan sepanjang gradiens laju pendinginan ditentukan denngan alat uji
kekerasan Rockwell , dan hasil nya diplot sebagai kurva kemampuan
kekerasan ( gambar 9-7.2b)
Ujung yang dikuens didinginkan sangat cepat sehinngga mencapai
kekerasan maksimum untuk kandungan karbon tertentu dari baja yang
sedang diuji. Laju pendinginan pada jarak terntentu dari ujung kuens lebih
lambat, ( Gambar 9-7.3) dan akibatnya nilai kekerasannya juga lebih rendah
(Gambar 9-7.2b ). Data laju pendinginan dari gambar 9-7.3 umun nya
berlaku nya untuk semua tipe baja karbon biasa dan baja paduan rendah,
karena memiliki nilai densitas,kapasitas panas, dan konduktifitas panas yang
setara-tiga sifat yang mempengaruhi dufusivitas termal.*
Gambar 9-7.4 memperlihatkan kurva kemampukerasan untuk
beberapa jenis baja yang umum. Kurva ini merupakan plot dari kekerasan
versus laju pendinginan. Laju dinyatakan dalam C/det di absis atas. Namun,
umumnya kita lebih mudah menggunakan jarak dari ujung yang kuens, atau
Dqe (juga disebut jarak jominy), karena dapat diplot langsung dari data
laboraturium. Kita akan menggunakan prosedur yang disederhanakan ini.

Gambar 9-7.3

Kita dapat mengamati beberapa hal dari gambar 9-7.4 baja-baja


paduan rendah ( SAE 4140 dan 4340) mempunyai kemampukerasan yang
lebih baik dibandingkan denga baja karbon biasa (10xx), yaitu untuk laju
pendinginan tertentu, kekerasannya mendekati maksimum. Secara spesifik,
untuk baja kadar C 0,40 persen, kekersan maksimum adalah ~60R c sesuai
gambar 9-7.1. pada Dqe = 10 mm (dimana lp ( laju pendinginan ) =
25C/det ), kekerasan baja 4340 dan 4140 masing masing adalah 55R c dan
48Rc ; sedang kekerasan baja 1040 hanya 26R c. seperti diduga sebelum
bahwa baja karbon tinggi lebih keras (1060 versus 1040 versus 1020; hal ini

berlaku, baik untuk laju pendinginan yang cepat ( D qe =0 mm) maupun unutk
laju pendinginan lambat (dqe=30mm).

Pemakaian kurva kemampukerasan


Kurva kemampukerasan kuens-ujung mempunyai nilai praktif yang bearti
karena :
1. Jika ketahui laju pendinganan baja dalam setiap kuens, kita dapat
langsung mengetahui kekerasan dari kurva kemampukerasan untuk
baja tersebut.
2. Jika kita dapat mengukur kekerasan pada titik tertentu , kita dapat
mengetahui laju pendinginan dititik itu dari kurva kemampukerasan
baja tersebut.
Gambar 7-9.4 menampilkan kurva kemampukerasan ujung kuens
untuk baja AISI-SAE 1040 dengan besar butir dan komposisi tertentu yang
ditunjukan. Ujung yang dikuens mempunyai kekerasan mendekati kekerasan
maksimum untuk baja karbon 0,40 persen karena pendinginan sangat
cepaat dan hannya martensit yang terbntuk. Akan tetapi, dekat dengan
ujung yang dikuens, laju pendinginan tidak cukup cepat untuk menghindari
terbentuk nya ferit dan karbida, dan dengan demikian kekerasan maksimum
di titik itu tidak tercapai.
Dilaboraturium, juga dapat ditentukan laju pendinginan pada batang
baja. Table 9-7.4, misalnya, menunjukkan laju pendinginan baju suhu
autektoid untuk permukaan, jari-jari tengah, dan pusat dari batang bulat 73mm yang dikuens dalam air dan minyak yang diaduk dengan kecepatan
sedang. Laju pendinginan ini ditentukan oleh termokopel-termokopel yang
dibenamkan didalam batang selama perlakuan kuens. Data serupa dapat
diperoleh dari batang dengan diameter yang berbeda. dat dapat diperoleh
dari batang dengan diameter yang berbeda. Data tersebut dirangkum pada
gambar 9-7.5.
Dengan menggunakan data pada gambar 9-7.5 dan kurva kemampuan
kekersan, kita dapat memprediksi profil kekerarsan ( hardness treverse )
yang terdapat dalam baja setelah dikuens. Sebagai contoh, laju pendinginan
di pusat batang bulat 75-mm yang dikuens dalam minyak adalah 5,5C/

Gambar 9-7.4

Table 9-7.1

Gambar 9-7.5
laju pendinginan batang baja bulat. (a) di kuens dalam air yang diaduk, dan (b) dalam
minyak yang diaduk. Absis atas, laju pendinginan pada 700C; absis bawah, posisi ekuevalen pada
batang ujung-kuens. ( C, pusat; M-R, setengah jari-jari; S permukaan ; garis terputus, perkiraan kurva
untuk

3
4

jari-jari ). Panas penguapan air yang tinggi menghasilkan kuens cepat dalam medium

kuens itu.

det.karena pusat dari batang bulat yang besar ini mempunyai laju
pendinginan yang sama dengan batang uji jominy pada titik 25 mm dari
ujung yang dikuens, kekerasan pada posisi tersebut akan sama. Jadi, apabila
batangnya adalah baja AISI-SAE 1040 ( gambar 9-7.4 ), kekerasan pada
pusat adalah 23Rc. gambar 9-7.4 juga menenjukkan bahwa kekerasan pada
pusat untuk barang 75-mm baja jenis lain yang kuens minyak (pendinginan
5,5C/det) dalah
AISI-SAE
RC:

1040
23

4140
36

1020
14

4340
52

1060
24

Anda mungkin juga menyukai