Anda di halaman 1dari 16

NAMA = SYAHRUL RAMADHAN JAYA

NIM = 5143122013

MATA KULIAH = PERPINDAHAN PANAS

PERHITUNGAN

Data Produk.

Data yang tersedia diambil berdasarkan beberapa pertimbangan dan acuan


yang tersedia pada referensi dan rancangan awal disain :

Masa produk basah, mproduk basah = 10 kg


Kadar air awal produk ( wet basis ), W produk awal = 80%
Kadar air akhir produk ( wet basis ), W produk akhir = 10%
Koefisien diffusivitas air didalam tubuh ikan, Dwfp = 2,736 x 10-10 m/s2

Untuk ikan dengan kadar lemak kurang lebih 2%

Density air, pair = 1000kg/m3


Tebal tubuh ikan, tproduk = 0,005 m

Sifat sifat udara pengering.

Temperatur optimal pengeringan, Tudara pengering = 600C


Kelembaban udara pada temperature pengeringan, udara = 20%
Rasio kelembaban udara pengering.

Wudara = 0,0174

Dari percobaan pada perencanaan sebelumnya untuk jenis ikan batu atau
dapat berupa segala jenis ikan dengan kategori dimensi kecil sampai sedang, untuk
panjang tubuh ikan antara 5 cm sampai dengan 10 cm, dan lebar tubuh ikan antara 1
cm sampai dengan 2 cm, untuk kapasitas 10 kg dengan jumlah para para sebanyak 5
buah, dan luas tiap para sebesar :

Luas Para para 1 =1, = 7,5 m2, akan didapatkan kapasitas ikan tiap para
permeter persegi banyak.


Mikan basah = .

10
mikan basah = = 3,8910505836576 = 3,90
2,57 2 2 2

Jumlah total massa uap air produk yang di uapkan.

Proses pengeringan yang terjadi adalah penguapan air pada bahan dengan kandungan
air 80% sampai kandungan air bahan sebesar 10%. Jumlah massa air yang diluapkan
dari seluruh produk dapat ditentukan dari persamaan dibawah ini, yaitu :

(, , )
= .
(100 . )

8010
mair = 10 kg . (10010) = 7,77 kg

1. Laju Pengeringan Produk.

Laju diffusivitas air dari dalam daging sampai pada permukaan ikan adalah :

. ( ( ) )
nwf = /2

2,736 .1010 .( 1000 0,0831 )


nwf =
0,005/2

nwf = 1,094 . 10-5

Massa air total :

mair total = nwa . Atotal


= 1,094 . 10-5 kg/m2s . 2,7

= 0,295 . 10-3kg/s

Sedangkan laju diffusivitas dari permukaan tubuh ikan ke udara pengering adalah
sama dengan laju diffusivitas dari dalam tubuh ikan.

Sehingga massa produk akhir untuk penguapan air sebanyak dari produk sebanyak
10 kg adalah

Mproduk kering = mproduk basah - mair

= 10 kg 7,77

= 2,23

Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menguapkan massa air total pada produk
ikan adalah

( )
ttotal pengeringan =

,
= , . = 2,09 jam

2. Kebutuhan Energi Panas Untuk Sistem Pengeringan dengan Sumber


Panas Ruang Bakar.

Kebutuhan energy panas untuk proses pengeringan dapat dihitung dengan


persamaan sebagai berikut :

1,1 . mair . hfg = mud . cpud . ( Tud, peng, masuk Tud, peng, keluar )

Dimana konstanta 1,1 didefinisikan bahwa 100% energi panas digunakan untuk
proses pengeringan, sedangkan 10% digunakan untuk proses pemanasan produk ikan
sebelum dikeringkan, mair sendiri adalah massa uap air dari produk yang diharapkan
menguap dan diserap oleh massa udara pengering. Sedangkan panas laten penguapan
air bebas pada temperature 300 C adalah sekitar 2,43 MJ/kg. Untuk menguapkan air
yang terikat dari dalam daging ikan diperlukan energi panas yang lebih banyak.
Sebagai pendekatan harga kalor laten penguapan massa uap air ikan untuk
perhitungan di ambil hfg = 2,43MJ/kg. Sehingga panas secara total yang diperlukan
untuk penguapan massa air produk sebanyak 211,765 air adalah

q = 1,1 . mair . hfg

q = 1,1 . 211,765 kg . 2545,4545 kj/kg = 592942 kJ

Untuk pengeringan selama 5,5 jam, maka laju panas yang dibutuhkan untuk
menguapkan massa air produk tersebut adalah

3. Kebutuhan Laju Massa Alir Udara Pengering Untuk Pengeringan

Sedangkan panas yang diberikan oleh udara pengering sama dengan panas
yang diterima oleh produk dan dipergunakan untuk menguapkan massa air produk
tersebut, seperti persamaan dibawah ini :

Mudara . Cp . (Tud,peng, keluar Tud,mpeng, keluar ) =1,1 mair . hfg

Sehingga massa udara pengering yang dibutuhkan untuk menyerap massa air produk
total yang di uapkan sebanyak 211,765 kg tersebut adalah

1,1. 592942
m = .( = = 29441,013
,, ,, ) 1,007 ..(5030)
.

Dan volume udara pengering yang dibutuhkan untuk penguapan apabila udara
sebagai gas ideal, pada p = 1 atm = 1,01. 105 N/m2, R = 2,9 . 102 J/kg/K, T = 323 K


. . 29441,013 kg.2,9.102 .323
.
Vud = = = 27304,353 3
1,01.105
2

Debit udara pengering untuk penguapan tersebut untuk waktu pengeringan selama 10
jam adalah

, =

Laju massa udara pengering yang dibututhkan dapat ditentukan dari debit udara
pengering yang telah diketahui. Massa jenis udara pengering pada temperature 500C

Sebagai gas ideal


= .

Dimana :

Untuk tekanan uap air jenuh pada 500C, Pg = 0,1235 bar

Tekanan parsial uap air dalam udara, Pv = ud . Pg = 20% . 0,1235 bar

= 0,0247 bar

Tekanan parsial udara kering dalam udara pengering Pud, peng = 1 0,0247

= 0,9753 bar

Sehingga massa jenis udara pengering pada udara pengering

ud = 0,9753 . 105/ 2,910 . 102 = 1,0412 kg/m3

Laju massa alir udara kering pada udara pengering

Mud, peng = ud, peng v

4. Analisa Kesetimbangan Energi Pada Kolektor Surya.


Kolektor surya pelat daftar ini merupakan bagian utama tidak terjadi prose
pengeringan produk ikan, akan tetapi terjadi suatu proses pemasukan panas pada
udara yang melewati kolektor palat datar tersebut. Selanjutnya energi panas berguna
dari kolektor yang dibawa oleh udara pengeringingan produk ikan pada lemari
pengering.
Sifat sifat udara pengering dicari dengan menggunakan persmaaan energi sebagai
berikut :

Dengan asumsi :

1. Aliran steady state.


2. Airan kontinyu ( debit konstan ).
3. Pebedaan energy potensial gravitasi di abaikan.

4. Aliran incompressible.

Sifat sifat udara pengering :

Pada section 1

Laju massa udara pengering,


Entalphi udara kering pada pengering ntuk aliran incompressible
adalah :

..

..

Dengan ..

Enthalphi uap air didalam udara pengering :

Rasio kelembaban udara pengering, Wud 1 =


Kecepatan udara masuk, Vud, masuk 1 =.

Pada section 2

Rasio kelembaban udara pengering, Wud 2 =


Kecepatan aliran udara pengering, Vud,peng2..

Persamaan kesetimbangan energi menjadi :

..

Temperatur udara pengering pada section 2 pada control volume I diperoleh dengan
menggunakan metode trial and error agar mendapatkan hasil yang lebih teliti dan

dengan metode T n+1
=T n
1, dan berhenti pada hud 2 = .. akan didapat

temperature udara pengering.

Tabel 5.1 trial and error properties pada section 2

N Tud 2 hg 2 hud 2
1 53
2 52
3 51

Dari table trial and error di atas, diperoleh temperature udara pengering dengan
interpolasi pada section 2, Tud, peng 2 =

5. Energi Berguna Pada Kolektor Surya

Energi berguna yang dihasilkan kolektor saya dapat dinyatakan sebagai


radiasi surya yang diterima oleh pelat penyerap dikurangi kerugian kerugian panas
yang terjadi. Sejumlah energi surya yang diserap oleh pelat penyerap ( S ), akan
memanaskan pelat tersebut sepanjang arah aliran fluida hingga bertemperatur Tp .
Jadi energi berguna adalah energi panas yang terdapat pada kolektor pelat penyerap
setelah dikurangi kerugian kerugian panas yang terjadi

,,,,,,,,,,

Dan untuk energi berguna maksimum yang mungkin terjadi karena adanya factor
pengeluaran panas dari kolektor ( FR ) ke udara yang melewati kolektor tersebut,
persamaannya adalah

,,,,,,,,,,,,

Dimana

FR = F .F

Sedangkan

..

Energi berguna yang dilepaskan oleh kolektor surya, kemudian diterima oleh udara
yang melewati pelat kolektor tersebut. Selanjutnya panas yang dibawa oleh udara
tersebut digunakan untuk proses pengeringan.

Data Data Acuan

a) Plat Penyerap
Warna : hitam
Tebal pelat ( Lpelat ) = 0,6 mm.
Absortivitas ( pelat ) = 0,98
Emisivitas ( pelat ) = 0,98
Konduktivitas thermal ( kpelat ) = 168 W/m.K
b) Penutup transparan
Tebal ( Lpenutup ) = 5 mm
Transmisivitas ( penutup ) = 0,92
Emisivitas ( penutup ) = 0,90
c) Penyekat panas
Styrofoam
Tebal ( LS ) = 20 mm
Konduktivitas thermal (ks ) = 0,045 W/m.K
Triplek
Tebal 1 (Ltriplekn 1) = 3 mm
Tebal 2 ( Ltriplek 2 ) = 4 mm
Konduktivitas thermal ( ktriplek ) = 0,12 W/m.K

Data data acuan berikut ini di ambil berdasarkan pendekatan pada refrensi peralatan
kolektor surya pada percobaan percobaan sebelumnya, termasuk di antaranya bahan
kolektor, bahan penutup transparan, ataupun intensitas matahari, sehingga dapat di
ambil beberapa asumsi asumsi yang mungkin.

Adapun data data tersebut adalah sebagai berikut :

1) Intensitas radiasi matahari, ( IT ) = 945 W/m2


2) Temperatur pelat, (Tpelat ) = 750C = 3480K
3) Temperatur penutup, ( Tpenutup ) = 470C = 3200K
4) Temperatur udara luar, ( Tud, luar ) = 300C = 3030K
5) Temperatur langit, ( Tlangit ) = 0,552 . (303)1,5 = 291,1400K
6) Kecepatan angin, ( Vangin ) = 3 m/s
6. Perhitungan Kolektor Surya
o Energi input pada kolektor surya :
S = ..penutup . pelat . IT =
o Koefisien perpindahan panas konveksi antara penutup dan udara luar, yang
didasarkan pada hembusan angin di atas penutup.
Hangin =
o Koefisien perpindahan panas radiasi antara penutup dan udara luar, dihitung
dari pertukaran radiasi yang terjadi dengan langit pada temperatur langit,
Tlangit
o ,,,,,,,,,,,,,,,,,

o Koefisien perpindahan panas konveksi dari udara yang melewati kolektor


surya antara pelat dan penutup, apabila dikondisikan ventilator aktif, maka
terjadi koefisien paksa. Sehingga temperature rata rata udara antara pelat
kolektor dan penutup transparan dapat d iambi harga sebagai berikut :

Dari table untuk temperature, T =,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Didapat :

o Massa jenis, ( ) =
o Koefisien diffusivitas panas, ( ) =
o Konduktivitas panas, ( k ) =
o Viskositas dinamik, ( ) =
o Bilangan Prandlt, ( Pr ) =
o Panas spesifik, ( Cp ) =

Agar dapat menentukan luas penutup samping, diperkirakan luas pelat kolektor surya
adalah Apelat =.., dengan dimensi : panjang ( p ) = 8 m.

Lebar ( l ) = 5 m.

Dimana kecepatan udara pengering yang dihembuskan oleh fan tarik dari kolektor
surya pelat datar adalah :

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Reynold number konveksi paksa :

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Karena Re >,,,,,,,,,,,,berarti alirannya turbulen dan thermal boundary layernya adalah

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

,,,,,,,,,,,,,,

Nusselt numbernya dapat dihitung dengan menggunakan persamaan external flow di


atas pelat datar yaitu :

Nu =o,664. Re 4/5.Pr1/3 =

Sehingga koefisien perpindahan panas konveksi antara pelat datar dan kaca penutup
adalah

..

o Koefisien perpindahan panas radiasi antara pelat dan penutup transparan


..
,,,,,,,,,,,,
..

o Koefisien perpindahan panas sisi samping, dimana susunan dinding samping
sama dengan susunan dinding bawah dan bagian luarnya ditambah lapisan
pelat.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Dimana

Asamping =

Untuk fi dan fo dari table untuk dinding vertical dan arah aliran horizontal didapat
dan W/m2K.
Tabel 5.1 Koefisien Perpindahan Panas Permukaan

Orientation of Air velocity Direction of Surface Emissivity

Surface Heart Flow 0,9 0,2 0,5

Horizontal Still air Up 9,4 5,2 4,4

Horizontal Still air Down 6,3 2,2 1,3

Vertical Still air Horizontal 8,5 4,3 3,5

Any position 25 kmph Any 3,5

Any position 12,5 kmph Any 23,3

Sehingga :

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

o Koefisien perpindahan panas sisi atas



..
..
o Koefisien perpindahan panas total

..............

..

o Faktor effisiensi kolektor surya

o Dimensi laju massa alir pada kolektor


,
o Faktor aliran pada kolektor
.
o Faktor pengeluaran panas pada kolektor
,,
o Sehingga energi berguna pada kolektor
,,,,
,,
,

Dalam perhitungan sebelumnya panas yang harus di suplay untuk menguapkan massa
air produk sebanyak..kg air dari produk ikan sebanyak 300 kg dalam keadaan
basah beserta rugi rugi panas yang juga harus di atasi adalah ..

Sehingga luasan kolektor surya pelat datar adalah

Akolektor =

Jadi luas permukaan kolektor surya pelat datar yang diperlukan untuk proses
pengeringan pada lemari pengeringan dual system ini adalah Apelatkolektor =

Apabila dilakukan pengecekan ulang untuk perhitungan energi berguna yang


dilepas oleh kolektor dan diterima oleh udara yang melewati pelat kolektor tersebut,
maka besar energi berguna pada pelat kolektor yang dibawa oleh udara pengering
yang selanjutnya digunakan untuk proses pengeringan produk ikan pada lemari
pengering adalah
TUGAS

Data Produk

1. Massa produk basah, m produk basah = 10 kg


2. Kadar air awal produk ( wet basis ), Wproduk awal = 80 %
3. Kadar air akhir produk ( wet basis ), Wproduk akhir = 10 %
4. Koefisien diffusivitas air didalam tubuh ikan, Dwfp = 2,736 x 10-10m/s2
untuk ikan dengan kadar lemak kurang lebih 2%
5. Density air,air = 1000kg/m3
6. Tebal tubuh ikan, tproduk = 0,005 m

Sifat sifat udara pengering

1. Temperatur optimal pengeringan, Tud, peng = 600C


2. Kelembaban udara pada temperature pengeringan, ud = 20%
3. Rasio kelembaban udara pengering,

Wud = 0,0174

Dari percobaan pada perencanaan sebelumnya untuk jenis ikan batu atau dapat berupa
segala jenis ikan dengan kategori dimensi kecil sampai sedang, untuk panjang tubuh
ikan antara 5 cm sampai denagan 10 cm, dan lebar tubuh ikan antara 1 cm sampai
dengan 2 cm, untuk kapasitas 10 kg dengan jumlah para para sebanyak 5 buah, dan
luas tiap para sebesar = 7,5 m2

Hitunglah :

1. Laju pengeringan produk ?


2. Kebutuhan energy panas ?
3. Kebutuhan laju massa alir udara pengering ?
4. Analisa kesetimbangan energi pada kolektor surya ?
5. Energi berguna pada kolektor surya ?
6. Perhitungan kolektor surya ?
DAFTAR PUSTAKA

Auliya Burhanuddin., 2005. Karakteristik kolektor surya plat datar dengan


variasi jarak penutup dan sudut kemiringan

Budiono., 2002. Rancang bangun alat pengering ikan tenaga matahari


dan kayu bakar dengan sistem multi laluan pada rak pengering, Tugas
Akhir, Jurusan Teknik Mesin, FTI, ITS.

Duffie., Jhon A, and Beckman, WilliamA., 1980. Solar Enginering ofl'hermal


Prosesses,Jhon Willey & Sons, Inc, New York

Eddy Afrianto dan Eny Liviawati., 1989. Pengawetan dan Pengolahanlkan,


Edisi pertama, Kanius, Yokyakarta.

Firmansyah Burlian dan Aneka Firdaus.,(2011). Kaji eksperimental


alatpengering kerupuk tenaga surya tipe box menggunakan
kosentratorCermin datar, Prosiding Seminar Nasional AvoER ke-3, KMT-
9, ISBN:979-587-395-4.

Incropera P ., Frank, David P, De Witt., 1990. Fundamental of Heat andMass


Transfer,3rd Edition, Jhon Willey & Sons Inc, New YorkJin-junWang., 2000.
Experimental study on the turbulent boundary layer flowover riblets surface,
Journal Fluid Dynamics Research 27 ,217-22920

Moran J, Micheal, Shapiro N, Howard, (1988),, Fundamentals


ojEngineringThermodynamics, Jhon Willey & Sons Inc, New York[8] Mulyanef
dan Gusliyadi.,2008. Kaji eksperimental kompor tenaga suryatipe box
menggunakan kosentrator cermin datar Pada empat sisi kolektor,Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008, IS!JN: 978-979-1165-74-7
Muhammad Zulfri dan Hamdani 2012., Kaji eksperimental sistempengering
hibrid energi surya-biomassa untuk pengering ikan. JumalTeknik Mesin
Pasca Sarjana Unsyiah Syiah Kuala, Vol 1, Tahun 1, 2012,ISSN 2302-
0245, pp. 1-7

Syafriyudin, dwi Prasetyo purwanto [2009]" Oven pengering kerupukberbasis


mikrokontroler atmega 8535 menggunakan pemanas padaindustri rumah
tangga ", Jumal Teknik Elektra, Vol 2, No.I, 70-79.

Syamsul B. W dan Muhammad Z, 2012 ., Pengembangan SistemPengering


Hibrida Energi Surya-Biomassa Untuk Pengering Ikan,Proceeding I

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI)


&Thermofluid IV Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, No
112,hal 585.

Suharto.,1991. Teknologi Pengawetan Pangan, Edisi pertama, RinekaCipta, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai