Anda di halaman 1dari 11

Fluida Dinamis

Dalam dinamika fluida anda mempelajari tentang fluida yang mengalir (bergerak). Fluida yang
mengalir disebut fluida dinamis. Jika yang diamati adalah zat cair, disebut hidrodinamika.
1. Apa yang Dimaksud dengan Fluida Ideal?
Ciri-ciri umum fluida ideal:
a. Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak (steady) atau tidak tunak (non-steady). Jika kecepatan v di
suatu titik adalah konstan terhadap waktu, aliran fluida dikatakan tunak. Contoh aliran tunak adalah
arus air yang mengalir dengan tenang (kelajuan aliran rendah). Pada aliran tak tunak, kecepatan v di
suatu titik tidak konstan terhadap waktu. Contoh aliran tak tunak adalah gelombang pasang air laut.
b. Aliran fluida dapat termampatkan (compressible) atau tak termampatkan (incompressible). Jika fluida
yang mengalir tidak mengalami perubahan volume (atau massa jenis) ketika ditekan, aliran fluida
dikatakan tak termampatkan. Hampir semua zat cair yang bergerak (mengalir) dianggap sebagai aliran
tak termampatkan . Bahkan, gas yang memiliki sifat sangat termampatkan, pada kondisi tertentu dapat
mengalami perubahan massa jenis yang dapat diabaikan. Pada kondisi ini aliran gas dianggap sebagai
aliran tak termampatkan. Sebagai contoh adalah pada penerbangan dengan kelajuan yang jauh lebih
kecil daripada kelajuan bunyi di udara (340 m/s). Gerak relatif udara terhadap sayap-sayap pesawat
terbang dapat dianggap sebagai aliran fluida yang termampatkan.
c. Aliran fluida dapat merupakan aliran kental (viscous) atau tak kental (non-viscous). Kekentalan aliran
fluida mirip dengan gesekan permukaan pada gerak benda padat. Pada kasus tertentu, seperti
pelumasan pada mesin mobil, kekentalan memegang peranan sangat penting. Akan tetapi, dalam
banyak kasus kekentalan dapat diabaikan.
d. Aliran fluida dapat merupakan aliran garis arus (streamline) atau aliran turbulen. Untuk aliran tunak,
kecepatan fluida di suatu titik yang sama pada suatu garis arus, misalnya titik A pada gambar berikut,
tidak berubah terhadap waktu. Artinya, tiap partikel yang tiba di A akan terus lewat dengan kelajuan
dan arah yang sama. Ini juga berlaku untuk titik B dan C.

Jadi, tiap partikel yang tiba di A akan selalu menempuh lintasan yang menghubungkan A, B, dan C.
Garis arus disebut juga aliran berlapis (aliran laminar = laminar flow). Kecepatan partikel fluida di tiap
titik pada garis arus searah dengan garis singgung di titik itu. Dengan demikian, garis arus tidak pernah
berpotongan.

Ketika melebihi suatu kelajuan tertentu, aliran fluida menjadi turbulen. Aliran
turbulen ditandai oleh adanya aliran berputar. Ada partikel-partikel yang memiliki
arah gerak berbeda bahkan, berlawanan dengan arah gerak keseluruhan fluida. Untuk mengetahui
apakah suatu aliran zat cair merupakan garis arus atau turbulen, anda cukup menjatuhkan sedikit tinta
atau pewarna ke dalam zat cair itu. Jika tinta menempuh lintasan yang lurus atau melengkung tetapi
tidak berputar-putar membentuk pusaran, aliran fluida itu berupa garis arus. Akan tetapi, bila tinta itu
kemudian mengalir secara berputar-putar dan akhirnya menyebar, aliran fluida itu termasuk turbulen.
Nah, fluida yang akan anda pelajari dalam bab ini dipandang sebagai fluida ideal, yaitu fluida
yang tidak tunak, tak termampatkan, tak kental, dan streamline (garis arus).
2. Persamaan Kontinuitas
a. Pengertian Debit
Debit adalah besaran yang menyatakan volume fluida yang mengalir melalui suatu penampang tertentu
dalam satuan waktu tertentu.

b. Penurunan Persamaan Kontinuitas


Telusurilah sebuah sungai atau parit yang memiliki bagian yang lebar dan yang sempit.
Perhatikanlah aliran sungai pada bagian yang lebar dan yang sempit itu. Pada bagian manakah aliran air
makin deras? Pasti yang sempit alirannya lebih deras.
Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak, maka massa fluida yang masuk ke salah satu
ujung pipa haruslah sama dengan massa fluida yang keluar dari ujung pipa yang lain selama selang
waktu yang sama. Hal ini berlaku karena pada aliran tunak tidak ada fluida yang dapat meninggalkan
pipa melalui dinding-dinding pipa (garis arus tidak dapat saling berpotongan).

Tinjaulah suatu fluida yang mengalir dengan aliran tunak dan perhatikanlah bagian 1 dan 2 dari
pipa (gambar di atas). Misalkan bahwa:
d. Daya oleh Debit Fluida
Bagaimana kita menghitung daya dari suatu tenaga air terjun yang mengalir dengan debit Q dari
ketinggian h?

Telah anda ketahui bahwa sejumlah massa air m yang berada pada ketinggian h memiliki energi

potensial
Jika air ini dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik dan effisiensi sistem generator adalah , maka

Apakah tekanan fluida paling besar di titik yang kelajuan alirnya paling besar?
Berdasarkan intuisi, anda mungkin mengira bahwa untuk pipa mendatar, tekanan fluida paling besar di
titik yang kelajuan alirnya paling besar. Benarkah intuisi anda ini? Untuk membuktikannya, anda dapat
melakukan percobaan berikut.

Siapkan pipa mendatar yang memiliki bagian menyempit di bagian tengahnya seperti pada gambar di
atas. Dari persamaan kontinuitas telah anda ketahui bahwa kelajuan air paling besar di titik B (bagian
yang menyempit). Jika intuisi anda benar, tentu saja tekanan di B adalah yang paling besar. Sekarang
alirkan air pada pipa mendatar itu dan amatilah kenaikan air dalam tabung-tabung A, B. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa kenaikan permukaan air dalam tabung B justru lebih rendah (lihat
gambar di atas). Fakta ini tentu saja menunjukkan kepada kita bahwa tekanan di B justru yang paling
kecil. Dapatlah kita nyatakan kesimpulan sebagai berikut:
Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida paling besar adalah pada bagian yang kelajuan
alirnya paling kecil, dan tekanan paling kecil adalah pada bagian yang kelajuan alirnya paling
besar.
Pernyataan ini pertama kali dinyatakan oleh Daniel Bernoulli (1700 – 1782), sehingga asas ini dikenal
sebagai asas Bernoulli.
3. Hukum Bernoulli
Dalam bagian ini kita hanya akan mendiskusikan bagaimana cara berpikir Bernoulli sampai menemukan
persamaannya, kemudian menuliskan persamaan itu. Akan tetapi, kita tidak akan menurunkan
persamaan Bernoulli secara mateatis.
Mari kita perhatikan sejumlah fluida dalam pipa yang mengalir dari titik 1 ke titik 2. Titik 1 lebih
rendah daripada titik 2, dan ini berarti energi potensial fluida di 1 lebih kecil daripada energi potensial
fluida di 2 (ingat ). Luas penampang 1 lebih besar daripada luas penampang 2. Meurut
persamaan kontinuitas ( ) kecepatan fluida 2 lebih besar daripada di 1, dan ini berarti

bahwa energi kinetik fluida di 1 lebih kecil daripada energi kinetik fluida di 2 (ingat ).
Jumlah energi potensial dan energi kinetik adalah energi mekanik. Dengan demikian, energi mekanik
fluida di 1 lebih kecil daripada energi mekanik fluida di 2.
Jika energi mekanik di 1 lebih kecil daripada energi mekanik di 2, bagaimana mungkin fluida
berpindah dari titik 1 ke titik 2?

Oleh karena itu, persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut:


b. Teorema Torricelli

Misalkan sebuah tangki dengan luas penampang A1 diisi fluida sampai ketinggian h. Ruang di atas fluida
berisi udara dengan tekanan p1. Pada alas tangki terdapat suatu lubang kecil dengan luas A2 (dengan
A2 jauh lebih kecil daripada A1) dan fluida dapat menyembur keluar dari lubang ini.
Bagaimanakah persamaan yang berlaku untuk kelajuan aliran menyembur keluar dari
lubang?Bagaimana dengan persamaan debitnya?
Kita tetapkan titik 1 di permukaan atas fluida dengan kelajuan aliran di titik itu adalah v1, dan
titik 2 berada di lubang pada dasar tangki dengan kelajuan aliran di titik itu adalah v2, seperti
ditunjukkan pada gambar di atas. Tekanan pada titik 2, p2 = p0, sebab titik 2 berhubungan dengan
atmsofer (udara luar).

4. Penerapan Hukum Bernouli


a. Gaya Angkat Pesawat terbang
Dengan memperhatikan cara burung terbang, orang kemudian berusaha menirunya untuk
mewujudkan impian manusia terbang tinggi di angkasa. Tanggal 17 Desember 1903, di Kitty Hawk,
North Carolina, Amerika Serikat, Wright bersaudara berhasil menerbangkan pesawat terbang
bermesin pertama di dunia. Keduanya berhasil terbang selama 59 detik dan menempuh jarak 300
meter. Hanya beberapa puluh tahun setelah itu, tepatnya 1964, dunia telah mengenal pesawat
terbang intai strategis high altitude SR-71 Blackbird dengan tiga kali kecepatan suara dan dapat
menempuh jarak 4830 km.

Pesawat terbang memiliki bentuk sayap mirip sayap burung, yaitu melengkung dan lebih tebal di
bagian depan daripada di bagian belakangnya. Bentuk sayap seperti itu dinamakan aerofoil. Tidak
seperti sayap burung, sayap pesawat tidak dapat dikepak-kepakkan. Karena itu, udara harus
dipertahankan mengalir melalui kedua sayap pesawat terbang. Ini dilakukan oleh mesin pesawat yang
menggerakkan maju pesawat menyongsong udara.
Mesin pesawat lama menggunakan mesin baling-baling, sedangkan yang modern menggunakan mesin
jet.
Bentuk aerofil pesawat terbang menyebabkan garis arus seperti gambar di atas. Garis arus
pada sisi bagian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawah, yang berarti kelajuan alir udara pada
sisi bagian atas pesawat (v2) lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap (v1). Sesuai dengan asas
Bernoulli, tekanan pada sisi bagian atas (p2) lebih kecil dari pada sisi bagian bawah (p2) karena
kelajuan udaranya lebih besar. Beda tekanan p1 – p2 menghasilkan gaya angkat sebesar:
PRINSIP TORRICELLI
Prinsip Torricelli
Ketika kita melihat sebuah tangki berlubang kecil B tanpa keran (tangki bocor), kita merasa ingin
tahu pasti beberapa besaran fisis ketika air keluar lubang, seperti:
Besar kecepatan titik air yang pertama kali keluar saat keluar lubang B.
Waktu yang dibutuhkan titik air yang pertama kali keluar sejak dari lubang sampai menyentu tanah.
Jarak terjauh titik air yang pertama kali keluar.

Titik air yang pertama kali keluar adalah saat permukaan air setinggi H dari dasar tangki.

Sebuah tangki bisa dianggap sebagai selang yang memiliki dua ukuran lubang berbeda. Pertama
lubang A yang jauh lebih besar dari B sehingga turunnya permukaan air sangat lambat, turunnya
permukaan air di titik A disebut kecepatan aliran fluida di titik A, vA. Karena sangat lambat maka
vA=0. Karena titik A dan B sebelum air mulai keluar berkontak langsung dengan udara maka
tekanan A dan tekanan B sama dengan tekanan atmosfer, sehingga selisih tekanan di A dan B sama
dengan nol. Dengan mengetahui selisih tekanan, ketinggian masing-masing dititik A dan B serta
kecepatan di A untuk mengetahui kecepatan di B maka hukum bernouli dapat diterapkan.
penurunan rumus.

Jelas bawa tangki bocor atau dikenal sebagai teorema Torricelli adalah aplikasi penurunan hukum
Bernoulli. Meskipun apa yang digagas oleh Torricelli mendahului 100 tahun sebelum hukum
Bernoulli muncul. Bagaimana bisa?
Sederhana, Torricelli menurunkan rumus-rumus tersebut dengan bantuan hukum kekekalan energi
mekanik, tapi berbeda dengan Bernoulli yang lebih rumit, cara Torricelli sangat sederhana,
perhatikan.
Anggap setitik air bermassa m, dengan kecepatan di titik A vA = 0, ketinggian H dan h untuk
menghitung vB

Mudah bukan!
waktu yang dibutuhkan
Arah air yang keluar mula-mula adalah horizontal tegak lurus arah gravitasi bumi dan sejajar
permukaan tanah. Berarti gerakan mendatarnya adalah gerak lurus beratutan dan gerakan vertikalnya
adalah gerak vertikal jatuh bebas dengan kecepatan awal nol.

Dengan mendapatkan kecepatan dan waktu maka jarak keluarnya air sampai ke tanah dihitung
horizontal adalah

Anda mungkin juga menyukai