Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar belakang

Mengisi air bak mandi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh
sebagian besar rumah tangga di Indonesia, baik bagi mereka yang
menggunakan jasa PDAM walaupun pompa air. Hal ini tak lepas dari
kebiasaan masyarakat Indonesia yang lebih familiar menggunakan gayung
daripada shower.
Salah satu masalah yang dihadapi dari rutinitas mengisi bak mandi
adalah kita harus repot mengawasi dan menunggu air penuh. Tak jarang
karena kesibukan kita yang lain, sering kita lupa mematikan kran air sehingga
air di bak mandi meluap. Selain air yang tumpah menjadi mubadzir, hal ini
juga menyebabkan boros listrik atau bisa menyebabkan tagihan PDAM
membengkak.
Oleh karena itu, kita membuat “alarm air” dengan tujuan agar kita tak
perlu repot mengawasi dan sering bolak-balik ke kamar mandi ketika sedang
mengisi air karena ada alarm yang akan mengingatkan kita saat air di bak
mandi penuh.
Prinsip dasar dari alarm ini adalah menggunakan hokum Archimedes
dan arus DC yang dirangkai secara seri.

B Rumusan masalah
1. Bagaimana cara membuat alat alarm air sederhana yang ramah
lingkungan?
2. Bagaimana cara kerja dari alarm air sederhana yang ramah lingkungan?

C Tujuan

1. Untuk mengetahui cara pembuatan alat alarm air sederhana yang ramah
lingkungan.

1
2. Untuk mengetahui cara kerja alat alarm air sederhana yang ramah lingkungan

3. Untuk mengaplikasikan hukum Archimedes dan arus DC yang dirangkai secara


seri sehingga menghasilkan alat yang bernama “alarm air”. Dimana alat
tersebut berfungsi sebagai pengingat apabila pengisian air dalam bak mandi
telah penuh.

D Manfaat

Sebagai alat pengingat jika pengisian air pada suatu media telah penuh,
sehingga air tidak terbuang sia-sia

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian alarm

Alarm secara umum dapat di definisikan sebagai bunyi peringatan atau


pemberitahuan.Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai
pesan berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam
penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami
kerusakan (penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk memperingatkan
operator atau administrator mengenai adanya masalah (bahaya) pada jaringan.
Alarm akan memberikan tanda bahaya berupa sinyal,bunyi,ataupun sinar untuk
memberitahukan apabila terjadi bahaya dan kerusakan ataupun kejadian yang
tidak di harapkan pada jaringan melalui sinyal sehingga memberikan peringatan
secara jelas agar dapat di antisipasi.

B. Perkembangan alarm

Peningkatan teknologi alarm anti pencuri dan alarm anti kebakaran mulai
terjadi sejak awal 1880-an saat Chauncey McCulloh dari Baltimore mendirikan
sebuah sistem pembagian jaringan sirkuit tunggal menjadi beberapa bagian yang
dihubungkan ke stasiun pusat untuk menghemat biaya penghubungan jaringan.
Dengan kontribusi McCulloh, teknologi sistem transmisi sinyal alarm telah
berubah dan berkembang lebih dari 100 tahun kemudian. Selanjutnya, alat deteksi
bahaya terus berkembang. Di awal 1880-an, seorang insinyur dan perancang
lokomotif bernama Frederick Grinnel secara radikal membuat sistem keamanan
kebakaran dengan mematenkan teknologi percikan (api) yang dapat terbuka ketika
di sekelilingnya terjadi suhu panas yang ekstrem untuk menghindari terjadinya
kebakaran besar. Kemudian, muncul teknologi ionisasi di mana teknologi yang
digunakan adalah mendeteksi asap dan sensor gerakan yang dapat mendeteksi
gerakan mencurigakan untuk mengaktifkan alarm keselamatan, meningkatkan
detektor panas, dan mengaktifkan sensor magnetik pada pintu dan jendela rumah
ataupun gedung perkantoran untuk menghindari bahaya pencurian. Teknologi

3
internet merevolusi sistem keamanan komunikasi dan kemampuan pengawasan
jarak jauh. Sejak era komunikasi digital pada tahun 1970-an, pemberian sinyal
melalui stasiun pusat telah memberikan kontribusi terhadap teknologi komunikasi.
Teknologi semakin berkembang dan memunculkan teknologi nirkabel yang
terhubung melalui koneksi IP di lebih dari 97 negara di dunia. Konvergensi
komunikasi internet dan digital membuat pengawasan video pada stasiun pusat
menjadi lebih baik dan rinci kepada setiap pengguna alarm. Peralatan deteksi
berkembang semakin baik dengan sensor yang dapat diandalkan dan mampu
memberikan sinyal keamanan dengan lebih sensitive. Impian yang direalisasikan
oleh para pelopor seperti Gamewell dan Holmes lebih dari 150 tahun yang lalu
telah membawa perkembangan sistem alarm modern menuju level yang lebih
tinggi terhadap keamanan dan keselamatan publik yang tidak pernah ada dalam
industri sebelumnya. Generasi masa kini dapat menikmati teknologi keselamatan
yang dapat melindungi kehidupan mereka melalui alarm keselamatan.

C. Jenis-jenis alarm

1. Alarm rumah :
Jenis alarm ini biasanya ditempel di area rumah untuk menjamin dan
melindungi properti yang ada di dalam rumah dari bahaya pencurian. Sistem
alarm rumah dapat memonitor keamanan rumah dan memberikan laporan kepada
pemilik jika terjadi tindakan yang mengancam keamanan rumah sehingga hal-hal
yang tidak diinginkan dapat diminimalisir.

2. Alarm mobil :
Alarm mobil di Indonesia baru dikenal pada pertengahan 1980-an. Jenis
alarm terus berevolusi sejak tahun 90-an di Amerika mulai dari hanya
bermodalkan sebuah tombol yang dihubungkan dengan jaringan listrik mobil,
alarm dengan pengendali jarak jauh berupa remote, serta fasilitas alat pengamanan
yang aktif otomatis dalam 30 detik setelah pintu mobil ditutup. Fungsi alarm
mobil adalah untuk melindungi harta benda yang ada di dalam mobil dan
mencegah pencurian mobil.

4
3. Alarm kebakaran :
Sistem pengindera api (bahasa inggris – fire alarm system) merupakan
sebuah sistem terintegrasi yang didesain untuk mendeteksi adanya gejala
kebakaran. Alarm tersebut memberikan peringatan dalam sistem evakuasi dan
dilanjutkan dengan sistem instalasi pemadam kebakaran secara otomatis maupun
manual (fire fighting system). Peralatan utama dalam pengendali sistem ini adalah
Main Control Fire Alarm (MCFA) atau Fire Alarm Control Panel (FACP) yang
menerima sinyal masuk (input) dari semua detektor serta komponen pendeteksi
dan kemudian memberikan sinyal keluar (output) melalui komponen keluaran
yang sudah ditetapkan.

4. Alarm banjir :
Kegunaannya adalah untuk memperingatkan apabila akan terjadi banjir.
Cara kerjanya menggunakan sensor air hujan dan akan memberi sinyal apabila
debit air hujan yang turun sudah melebihi batas.

5. Alarm gempa :
Alarm ini berfungsi untuk memberikan peringatan adanya getaran (gempa)
bumi. Cara kerjanya yaitu dengan mendeteksi kedatangan gelombang seismik P-
Wave sebelum kedatangan S-Wave dan Surface Wave (Q-Wave dan R-Wave) di
mana gelombang tersebut bersifat berbahaya dan merusak. Sistem alarm dengan
speaker otomatis yang bersuara sangat nyaring mampu membangunkan orang
yang sedang tidur sehingga dapat segera menyelamatkan diri.

6. Alarm bayi
Sistem pemancar yang terdapat pada alarm bayi digunakan untuk
mendengarkan suara yang ditimbulkan oleh bayi dari jarak jauh. Pemancar ini
dikendalikan dari jarak jauh dan mampu memantau kondisi dan keberadaan bayi

5
sehingga orang tua dapat mengetahui kondisi bayinya ketika menangis ataupun
tertidur.

7. Alarm komputer
Program alarm jam umumnya sudah terdapat pada komputer pribadi.
Komputer dapat berfungsi sebagai alarm secara digital untuk memberi peringatan
akan sesuatu dengan berbagai macam bentuk dan bunyi yang dapat disesuaikan.

8. Alarm online :
Program alarm dalam jaringan atau online yang bisa diunduh melalui
jaringan internet. Dapat dipasang pada komputer pribadi yang terhubung pada
jaringan internet.

9. Alarm telepon genggam :


Telepon genggam modern memiliki fitur alarm yang dapat dimatikan
secara manual. Bunyi alarm dapat disesuaikan dengan keinginan pemilik telepon
genggam. Kegunaan alarm pada telepon genggam adalah untuk mengingatkan
pemilik akan suatu jadwal ataupun memperingatkan pada jam-jam tertentu seperti
alarm jam untuk membangunkan tidur.

10. Alarm jam


Alarm ini disebut juga alarm clock (bahasa inggris) yaitu sebuah jam yang
didesain untuk mengeluarkan suara nyaring pada jam-jam tertentu. Gunanya
untuk membangunkan orang dari tidurnya di pagi hari. Alarm jam dapat juga
digunakan untuk membangunkan orang dari tidur siang dan juga sebagai tanda
pengingat sebuah jadwal. Untuk menghentikan bunyi alarm, orang harus menekan
tombol di badan jam dan alarm akan mati beberapa waktu setelahnya.

6
11. Sirine
Alat untuk mengeluarkan bunyi peringatan tanda bahaya. Jenis-jenis sirine
adalah peringatan dini tsunami, sirine kebakaran dan lainnya. Sirine hanya boleh
digunakan oleh petugas penegak hukum tertentu, dinas pemadam kebakaran,
penanggulangan bencana, kendaran ambulans, unit palang merah dan mobil
jenazah.

12. Klakson
Alat ini merupakan perlengkapan yang melekat pada kendaraan bemotor
untuk berkomunikasi antara pengemudi kendaraan yang satu dengan lainnya.
Klakson digunakan untuk memberi peringatan ketika pengemudi ingin
mendahului kendaraan lain, meminta ruang jalan dan sebagainya.

D. Kelebihan dan kelemahan

1. Kelebihan Alarm
Dapat memberikan peringatan dini terhadap bahaya yang akan terjadi
sehingga manusia dapat mengantisipasi dan meminimalisir korban jiwa maupun
kerugian harta benda.

2. Kelemahan Alarm
Alarm merupakan alat yang mampu menyebabkan reaksi positif dan
negatif pada manusia. Orang yang mendengar bunyi alarm yang nyaring dapat
mengeluarkan reaksi panik dan menyelamatkan diri secara tidak rasional yang
dapat membahayakan dirinya.

7
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini menggunakan
metode deskriptif. Menurut Suryabrata (1991), metode deskriptif adalah suatu
metode penulisan yang digunakan dalam meneliti status atau kedudukan dari
suatu pemikiran, objek, dan peristiwa yang terjadi di masa sekarang. Tujuan dari
penulisan ini adalah mampu memberikan sebuah gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta, serta hubungan antara
fenomena yang sedang diteliti.
Penulisan karya tulis ini didasarkan data eksperimen dan studi pustaka.
Eksperimen dilakukan dengan menggunakan limbah elektronik yang telah tidak
terpakai berupa tembaga dan aluminium pipa kemudian dirangkai menjadi
pengering pakaian anti hujan dan polusi sederhana yang praktis dan ramah
lingkungan. Hasil dari eksperimen disajikan pada bab hasil dan pembahasan

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2017 sampai 2 Maret 2017 di SMA Negeri
1 Manyar.

C. Alat dan Bahan


Alat : Bahan :
a. Tang a. Bel
b. Cutter b. Double tape
c. Lem tembak c. timah
d. Gunting d. hanger pakaian
e. Solder e. kabel
f. Gelas f. saklar
g. Timah
h. Styrofoam
i. Stick es krim

8
D. Cara kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Memotong setengah bagian dari hanger besi
3. Memotong Styrofoam secukupnya dan melubanginya sesuai dengan lebar
jarak antar 2 ujung hanger yang telah dipotong
4. Membuat konduktor dari serabut tembaga kabel yang telah di satukan
5. Membentuk lingkaran konduktor tersebut dan menempelkan diantara lubang
yang ada pada Styrofoam.
6. Memasukkan hanger yang telah dipotong kedalam Styrofoam yang telah
dilubangi.
7. Memotong 2 stick es krim dan menempelkan serabut tembaga kabel yang
akan dihubungkan dengan bel dan stop kontak.
8. Kemudian, menempelkan 2 stick tersebut diantara dua sisi hanger. Dan
memastikan arus listrik dapat mengalir antara dua serabut tembaga tersebut
melalui konduktor pada Styrofoam Hubungkan kabel dengan alarm dan stop
kontak.
9. Membengkokkan 2 ujung hanger sebagai pengait pada gelas dan
Menempelkan bel pada hanger yang telah dibengkokkan.
10. Mencolokkan saklar pada stop kontak

9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah di lakukan, dapat di tarik sebuah


kesimpulan antara lain :
1. Penggunaan alarm ini mampu mengingatkan kita untuk mematikan pompa
air disaat air belum tumpah.
2. Alarm ini memberikan sinyal berupa bunyi.
3. Alarm ini di gunakan sebagai alat bantu pompa air yang tidak otomatis.

B. Saran

Sebagai pedoman penelitian bagi pembaca, maka penulis mengajukan


beberapa saran sebagai berikut :
1. Alarm otomatis ini hanya bisa memberikan sinyal kepada kita untuk
mematikan pompa air sebelum air yang ada di penampung luber, jadi
untuk kelanjutan penelitian, alarm ini bisa me nonaktifkan pompa air
secara otomatis dengan memberikan sinyal kepada kita.
2. Alarm ini akan memberikan sinyal berupa bunyi kepada kita ketika
jungkat-jungkit menekan tombol bel, jadi untuk kelanjutan penelitian
alarm ini bisa berbunyi tanpa menuggu jungkat-jungkit mengenai tombol
bel.

10
DAFTAR PUSTAKA

Suryabrata. 1991. Konsep Konsep Penelitian.


http://www.scribd.com/doc/51455698/Bahan-metode- penelitian.
Diakses pada 26 Februari 2017

Tatang. 2015. Pengertian Umum Alarm


http://tatangsma.com/2015/08/apa-pengertian-alarm-
secara-umum.html.Diakses pada 26 Februari 2017

Wiki. 1832. Arus Listrik https://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrik.


Diakses pada tanggal 27 Februari 2017

11
LAMPIRAN

Alat dan Bahan Lem Tembak Bel

Stick diukur disesuaikan Stick dipotong Stick ditempelkan ke hanger


dengan ukuran hanger yang telah dipotong

Tembaga ditempelkan ke
stick dengan lem tembak
12

Anda mungkin juga menyukai