MEKANIKA FLUIDA
Disusun oleh :
Dosen Pengampu :
2020
KATA PENGANTAR
Disamping itu, Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................2
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.) Untuk mengetahui apa yang dimaksud hukum Bernaulli
2.) Untuk mengetahui bentuk persamaan Bernaulli
3.) Untuk mengetahui persamaan bernaulli dalam kehidupan sehari-hari
4.) Untuk mengetahui contoh soal persamaan bernaolli
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya
besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-
termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli
untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:
di mana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadapa suatu referensi
p = tekanan fluida
ρ = densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai
berikut:
• Aliran bersifat tunak (steady state)
• Tidak terdapat gesekan
Kerugian yang terjadi dalam jalur pipa karena belokan, siku, sambungan, katup dan
sebagainya disebut kerugian kecil. Karena dalam banyak situasi kerugian kecil lebih
2
pentingdaripada kerugian yang disebabkan oleh gesekan pipa. Namun suatu pengecualian
yang penting adalah kerugian tinggi-tekan yang disebabkan oleh pembesaran mendadak pada
jalur pipa. (Victor L Steeter, 1985)Jadi, dari referensi dapat disimpulkan bahwa factor-faktor
yang mempengaruhi komponen kerugian pada pipa adalah kerugian kecil yaitu disebabkan
gesekan pipa,belokan,siku, sambungan dan katup sedangkan kerugian tinggi tekan
disebabkan pembesaran mendadak pada jalur pipa. Asas Bernoulli menyatakan bahwa pada
pipa mendatar, tekanan fluida paling besar adalah pada bagian yang kelajuan alirannya paling
kecil. Sebaliknya, tekanan paling keciladalah pada bagian yang kelajuan alirannya paling
besar. Gambar: Perhitungan Bernoulli.
2. Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran
kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida
termampatkan adalah: udara, gas alam, dll.
Dengan :
P
= Tinggi tekanan
γ
V2
= Tinggi kecepatan
2g
3
Konstanta C adalah tinggi energi total, yang merupakan jumlah dari tinggi tempat,tinggi tekanan dan
tinggi kecepatan, yang berbeda dari garis arus yang satu ke garis arus yanglain. Oleh karena itu
persamaan tersebut hanya berlaku untuk titik-titik pada satu garisarus.Persamaan Bernoulli dapat
digunakan untuk menentukan garis tekanan dan tenaga. Garis tenaga dapat ditunjukkan oleh
elevasi muka air pada tabung pitot yang besarnya sama dengantinggi total dari konstanta
Bernoulli. Sedangkan garis tekanan dapat ditunjukkan oleh elevasimuka air di dalam tabung
vertikal yang disambung pada pipa.
B. Venturimeter
Adalah alat untuk mengukur kelajuan cairan dalam pipa. Ada dua jenisventurimeter, yaitu
venturi meter tanpa manometer dan venturimeter menggunakan manometeryang berisi cairan
lain. Prinsip keduanya hampir sama. Tabung venturi merupakan tabung atau pipa yang
mempunyai penyempitan di salah satu bgiannya. Karena kedudukan tabung mendatar maka
h1 = h2 , sehingga persamaan Bernoullicukup ditulis:
4
Menurut persamaan hidrostatis
p2 = p0 + gh2
p1 – p2 = pgh1 – pgh2
pgh = ½p - ½p v12
gh = ½v22 - ½ v12
5
D. Alat Penyemprot
Alat penyemprot yang menggunakan prinsip Bernoulli yang sering kita gunakan adalah alat
penyemprot racun serangga. Perhatikan gambar berikut.
Ketika kita menekan batang pengisap, udara dipaksa keluar dari tabung pompa melalui
tabung sempit pada ujungnya. Semburan udara yang bergerak dengan cepat mampu
menurunkan tekanan pada bagian atas tabung tandon yang berisi cairan racun. Hal ini
menyebabkan tekanan atmosfer pada permukaan cairan turun dan memaksa cairan naik ke
atas tabung. Semburan udara berkelajuan tinggi meniup cairan, sehingga cairan dikeluarkan
sebagai semburan kabut halus.
Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui sayap pesawat.
Pesawat terbang tidak seperti roket yang terangkat ke atas karena aksi-reaksi antara gas yang
disemburkan roket itu sendiri. Roket menyemburkan gas ke belakang, dan sebagai reaksinya
gas mendorong roket maju. Jadi, roket dapat terangkat ke atas walaupun tidak ada udara,
tetapi pesawat terbang tidak dapat terangkat jika tidak ada udara.
Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam dan sisi
bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Perhatikan gambar
6
dibawah. Garis arus pada sisi bagian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawahnya. Artinya,
kelajuan aliran udara pada sisi bagian atas pesawat v2 lebih besar daripada sisi bagian bawah
sayap v1. Sesuai dengan asas Bornoulli, tekanan pada sisi bagian atas p2 lebih kecil daripada
sisi bagian bawah p1 karena kelajuan udaranya lebih besar. Dengan A sebagai luas
penampang pesawat, maka besarnya gaya angkat dapat kita ketahui melalui persamaan
berikut.
Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat.
Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak tergantung dari berat pesawat, kelajuan pesawat,
dan ukuran sayapnya. Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara. Hal ini
berarti gaya angkat sayap pesawat makin besar. Demikian pula, makin besar ukuran sayap
makin besar pula gaya angkatnya.
Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih besar daripada berat pesawat (F1 –
F2) > m g. Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan pilot ingin
mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur
sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat (F1 – F2) = m g.
7
2.
Air dialirkan melalui pipa seperti pada gambar di atas. Pada titik 1 diketahui dari pengukuran
kecepatan air v1 = 3 m/s dan tekanannya P1 = 12300 Pa. Pada titik 2, pipa memiliki
ketinggian 1,2 meter lebih tinggi dari titik 1 dan mengalir dengan kecepatan v2 = 0,75 m/s.
Dengan menggunakan hukum bernoulli tentukan besar tekanan pada titik 2.
Diketahui bahwa pada titik 1 tidak memiliki ketinggian (h1 = 0), sehingga:
–
P2 = 4.080 Pa
Tekanan pada titik 2 ini merupakan tekanan relatif, yaitu tekanan yang didapat dari alat ukur
karena kita mendapatkan nilai tekanan pada titik 1 dari alat ukur tekanan (pressure gauge).
8
Untuk mendapatkan besar tekanan absolut, kita tinggal menambahkannya dengan tekanan
atmosfer ( ).
3.
Jarak lubang ke tanah adalah 10 m dan jarak lubang ke permukaan air adalah 3,2 m.
Tentukan :
a) Kecepatan keluarnya air
b) Jarak mendatar terjauh yang dicapai air
c) Waktu yang diperlukan bocoran air untuk menyentuh tanah
Pembahasan
a) Kecepatan keluarnya air
v = √(2gh)
v = √(2 x 10 x 3,2) = 8 m/s
Momentum adalah ukuran kesukaran untuk memberhentikan suatu benda yang sedang
bergerak. Makin sukar memberhentikan benda, makin besar momentumnya. Kesukaran
memberhentikan suatu benda bergantung pada massa dan kecepatan. Momentum diberi
9
lambang P, didefenisikan sebagai hasil kali massa m dan kecepatan v (P = m.v). Arah
momentum adalah searah dengan arah kecepatan.
Satuan momentum = satuan massa x satuan kecepatan
= (kg) . (m s-1)
Satuan besaran momentum adalah kg m s-1, dengan dimensi momentum [M] [L] [T]-1.
Perubahan yang terjadi pada kecepatan aliran fluida baik dalam besaran maupun
arahnya tidak terjadi begitu saja, namun ada gaya yang bekerja didalamnya. Apabila hal
tersebut dikaitkan dengan Hukum II Newton (F = m.a), bisa dikatakan diperlukan gaya untuk
menghasilkan perubahan tersebut yang sebanding dengan besarnya kecepatan perubahan
momentum. Hukum II Newton, F = m.a, ini hanya berlaku khusus untuk massa benda yang
konstan (seperti pergerakan aliran air di dalam pipa/tabung yang massanya konstan). Kalau
pada kasus massa benda yang berubah itu menggunakan, F =∆p/∆t, misalnya massa benda
yang bergerak dengan kelajuan mendekati kelajuan cahaya (3 x 108 m/s) tidaklah konstan
melainkan bergantung pada kelajuannya, tapi hal seperti itu jarang terjadi di kenyataan
Untuk menentukan besarnya kecepatan perubahan momentum di dalam aliran fluida, aliran
dengan luas permukaan dA serta komponen-komponen gaya yang bekerja dalam aliran fluida
dilukiskan seperti pada gambar di bawah ini :
10
Dalam hal ini dianggap bahwa aliran yang melalui tabung arus adalah permanen. Momentum
melalui tabung aliran dalam waktu dt adalah :
dmv = P.v. dt.v. dA
Momentum : P.V2.dA = P.A.V2 = P.Q.V
11
Air dialirkan melalui pipa seperti pada gambar di atas. Pada titik 1 diketahui dari pengukuran
kecepatan air v1 = 3 m/s dan tekanannya P1 = 12300 Pa. Pada titik 2, pipa memiliki
ketinggian 1,2 meter lebih tinggi dari titik 1 dan mengalir dengan kecepatan v2 = 0,75 m/s.
Dengan menggunakan hukum bernoulli tentukan besar tekanan pada titik 2.
Pembahasan:
Diketahui bahwa pada titik 1 tidak memiliki ketinggian (h1 = 0), sehingga:
–
P2 = 4.080 Pa
Tekanan pada titik 2 ini merupakan tekanan relatif, yaitu tekanan yang didapat dari alat ukur
karena kita mendapatkan nilai tekanan pada titik 1 dari alat ukur tekanan (pressure gauge).
Untuk mendapatkan besar tekanan absolut, kita tinggal menambahkannya dengan tekanan
atmosfer ( ).
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asas Bernoulli “Hukum Bernoulli menyatakan bahwa semakin besar kecepatan
fluida, maka semakin kecil tekanannya. Sebaliknya, semakin kecil kecepatan fluida, maka
semakin besar tekanannya.” Pada dasarnya karbulator bekerja menggunakan Prinsip
Bernoulli: semakin cepat udara bergerak maka semakin kecil tekanan statis-nya namun makin
tinggi tekanan dinamis-nya.
Momentum adalah ukuran kesukaran untuk memberhentikan suatu benda yang sedang
bergerak. Makin sukar memberhentikan benda, makin besar momentumnya
3.2 Saran
Untuk memahami lebih dalam mengenai berbagai macam penerapan hukum Bernoulli
dalam kehidupan sehari-hari maka disamping pembaca membaca makalah ini, penulis juga
menyarankan agar kiranya pembaca mencari informasi-informasi baru yang berkaitan dengan
materi ini. Karena pada dasarnya disiplin ilmu sains tidak berhenti sampai disini saja. Dan
bahkan mungkin suatu saat nanti hukum Bernoulli tidak hanya berlaku pada hal-hal yang
sudah dijelaskan diatas.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://teknikmesinunisma.blogspot.com/2015/06/makalah-aplikasi-persamaan-bernoulli.html
http://kolaynf.blogspot.com/2016/05/makalah-aplikasi-hukum-bernoulli.html
https://www.academia.edu/35482502/MAKALAH_PERSAMAAN_BERNOULLI.docx?auto=download
14