BAB 2
4. Henry B. Mayo
1.Demokrasi Liberal
3.Demokrasi Sosial
4.Demokrasi Partisipasi
5.Demokrasi Konstitusional
6.Demokrasi Parlamenter
7.Demokrasi Rakyat
8.Demokrasi Pancasila
C.Infrastruktur Politik
Hakikat Pancasila
Menurut ilmu asal usul kata (etimologi), Pancasila berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu pancar dan sila. Panca berarti lima, sila artinya satu
sendi, dasar, atau alas.
Pada tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI yang pertama (29
Mei-1 Juni 1945) Ir.Soekarno mengusulkan tentang lima asas sebagai
dasar negara, yaitu Pancasial. Pancasila sebagai dasar negara
Republik Indonesia diterima dan disahkan oleh PPKI bersamaan
dengan disahkannya UUD 1945. Kata atau istilah Pancasila sendiri
tidak tertera dalam Pembukaan UUD 1945, namun telah tersirat
dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945.
BAB 3
PEMBAHASAN
Demokrasi Pancasila
Pada tahun 1950-1959 bisa disebut sebagai masa demokrasi liberal
yang parlementer, dimana presiden sebagai Kepala Negara bukan
sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi ini peranan parlemen,
akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai
politik. Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal
disebabkan :
Bubarkan konstituante
Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950
Pembentukan MPRS dan DPAS
Dominasi Presiden
Terbatasnya peran partai politik
Berkembangnya pengaruh PKI
Orde Baru mewujudkan dirinya sebagai kekuatan yang kuat dan relatif
otonom, dan sementara masyarakat semakin teralienasi dari
lingkungan kekuasaan danproses formulasi kebijakan. Kedaan ini
adalah dampak dari :
1. Bidang Politik
1. Bidang Ekonomi
1. Bidang Sosial
4.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
PARADIGMA. 2014)
Diktat :