Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Di dunia yang global ini, telah banyak kita temui bermacam-macam hasil dari pemikiran
kreatif berupa sains dan teknologi. Tujuan utama adanya perkembangan sains dan teknologi adalah
perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Dan
telah kita ketahui bersama, itu semua adalah hasil pemikiran dari seorang insinyur / engineer.
Insinyur / engineer adalah seseorang yang bekerja di bidang engineering (rekayasa) dan mampu
menggunakan ilmunya untuk menghasilkan suatu benda yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Seorang insinyur dapat ditempatkan dalam berbagai posisi dan berbagai keadaan. Bukanlah
sebuah kebetulan belaka yang membuat insinyur seperti itu. Mereka membutuhkan latihan keras
dan kemampuan (willingness) yang tinggi untuk mendapat gelar insinyur/engineer. Ada 3 syarat
yang harus seseorang lakukan sebelum menjadi insinyur, yaitu pendidikan formal, pengalaman, dan
adanya organisasi profesi yang mengembangkan mutu layanan jasa melalui pendidikan dan
pelatihan teratur.
Untuk menjadi seorang insinyur yang baik seseorang harus memiliki karakter yang baik
pula. Pembentukan karakter merupakan aspek penting dalam menjalani kehidupan bermasyarakat
dan berkaitan erat dengan pengembangan diri seorang insinyur. Pentingnya pembentukan karakter
dalam pendidikan dapat meningkatkan integritas individu. Individu yang memiliki karakter baik
akan bahagia dan sukses dalam menjalani kehidupan.
Kriteria karakter yang kuat mengandung karakter yang memberi manfaat kepada orang di
sekelilingnya, memiliki kekuatan karakter bersifat positif dan membangun. Kekuatan karakter
memiliki keterkaitan dengan potensi yang dimilikinya dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Kekuatan karakter dapat terus dikembangkan sehingga akan menghasilkan suatu tindakan yang baik
dan memiliki keutamaan.
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar kami sebagai mahasiswa teknik, yang
merupakan calon insinyur di masa depan, dapat mengetahui dan membangun sikap dan karakter
yang sesuai untuk menjadi insinyur yang baik.

Permasalahan
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah karakter yang harus dimiliki oleh seorang insinyur?
2. Apa sajakah tantangan yang harus dihadapi oleh seorang insinyur?

BAB II
ISI

1. Karakter yang Harus Dimiliki Seorang Insinyur


1.1 Kebijaksanaan dan Pengetahuan
Kebijaksanaan dan pengetahuan merupakan keutamaan yang berkaitan dengan fungsi
kognitif, yaitu tentang bagaimana mendapatkan dan menggunakan pengetahuan. Ada enam
kekuatan yang tercakup dalam keutamaan ini, yaitu (1) kreativitas, orisinalitas dan kecerdasan
praktis, (2) rasa ingin tahu atau minat terhadap dunia, (3) cinta akan pembelajaran, (4) pikiran
yang kritis dan terbuka, dan (5) perspektif atau kemampuan memahami beragam perspektif
yang berbeda dan memadukannya secara sinergis untuk pencapaian hidup yang baik.
Menjadi seorang insinyur tidak hanya membutuhkan sebuah intelektual tinggi saja, tidak
hanya membutuhkan pemikiran yang penuh saja, melainkan harus mempunyai jiwa kreatif dan
inovatif yang tinggi. Manusia dianugerahi dua kemampuan besar, yaitu imajinasi dan kreatif.
Meskipun ilmu dan intelektualitas penting, namun bukan kunci utama untuk berpikir kreatif,
karena intelektualitas hanya memberikan batas suatu kreativitas seseorang. Lingkungan dan
kesempatanlah yang menentukan apakah batas-batas tersebut akan menjadi kenyataan atau
tidak.
Membahas mengenai hubungan antara kreativitas dan inovasi. Kreativitas dan inovasi
dianggap sama namun berbeda. Inovasi adalah suatu penemuan baru baik berupa gagasan,
tindakan, maupun peralatan dari hasil pemakaian logika, pengalaman, dan seni atau gabungan
yang telah ada. Inovasi tidak selalu mengenai kebutuhan maupun selalu memiliki nilai yang
berarti. Inovasi merupakan salah satu faktor pelancar perubahan social yang mengarah pada
perkembangan masyarakat.
Creativity is a process that manifest in self in fluency, in flexibility as well in originality of
thinking (Munandar, 1977 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001).
Keingintahuan merupakan karakteristik dari jenius. Thomas Edison, Leonardo da Vinci,
Albert Einstein, semuanya mempunyai karakter penasaran. Ingin tahu. Bahkan binatang pun
memiliki sifat penasaran pada perilaku mereka. Penasaran menjadi alat belajar utama mereka.
Tak hanya memuaskan pikiran, rasa ingin tahu ternyata memiliki banyak manfaat, yaitu
kesehatan yang lebih baik, memperkaya pengalaman hidup, terampil dalam memecahkan
masalah, membuka kemungkinan baru, berpikir kreatif dan aktif.
Keterbukaan pikiran mencakup kemampuan membuat penilaian dan berpikir kritis.
Kekuatan ini memampukan orang yang memilikinya untuk berpikir mendalam dan menyeluruh

tentang berbagai hal, memeriksa mereka dari semua sisi, serta menimbang semua bukti
memadai.
Kekuatan perspektif menjadikan orang yang memilikinya mampu memberikan nasihat bijak
kepada orang lain serta memiliki cara untuk melihat dunia yang masuk akal bagi diri sendiri dan
orang lain. Dengan keutamaan ini, orang dapat memahami berbagai perspektif yang ada dan
menemukan benang merah di antara perspektif.
1.2 Kemanusiaan dan Cinta
Di dalam pembentukan sikap dan karakter seorang insinyur yang dibutuhkan beberapa
keutamaan. Dari beberapa keutamaan tersebut terdapat beberapa kekuatan yang dapat
menonjolkan kepribadian seorang insinyur yang kuat. Salah satu keutamaan tersebut adalah
keutamaan kemanusiaan dan cinta yang merupakan kemampuan interpersonal seseorang yang
melibatkan kecenderungan dekat serta berteman dengan orang lain. Keutamaan kemanusiaan
dan cinta memiliki tiga kekuatan yaitu, (1) baik dan murah hati, (2) selalu memiliki waktu dan
tenaga untuk membantu orang lain, mencintai dan membolehkan diri sendiri untuk dicintai,
serta (3) kecerdasan sosial dan kecerdasan emosional.
Kekuatan pertama adalah baik dan murah hati, hal ini merupakan poin yang sangatlah
penting bagi seorang insinyur demi terciptanya negara Indonesia yang maju dan sejahtera.
Insinyur yang memiliki kekuatan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Negara kita
sedang berkembang dan membutuhkan banyak lapangan kerja sehingga dibutuhkan seorang
insinyur yang mau merangkul masyarakat menengah kebawah dengan cara membuka lapangan
kerja sehingga angka pengangguran berkurang. Jika seorang insinyur hanya memikirkan dirinya
sendiri dengan terus bekerja di perusahaan asing maka negara kita akan sulit menjadi negara
yang maju.
Kekuatan yang kedua adalah selalu memiliki waktu dan tenaga untuk membantu orang lain,
mencintai dan membolehkan diri sendiri untuk dicintai. Sebagai seorang insinyur teknik tentu
dituntut untuk menciptakan produk-produk yang berguna terutama untuk negara sendiri. Dengan
membuat produk yang berguna untuk negara, maka Insinyur tersebut telah menyumbangkan
waktu dan tenaganya untuk membantu banyak orang dan secara tidak langsung membiarkan
dirinya sendiri untuk dicintai orang banyak. Sudah menjadi kewajiban bagi seorang Insinyur
teknik untuk mengeluarkan inovasi terbaru yang bermanfaat untuk masyarakat banyak.
Kekuatan yang ketiga adalah kecerdasan sosial dan kecerdasan emosional. Kecerdasan
sosial adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola pria dan wanita, lelaki dan
perempuan, untuk bertindak bijaksana dalam hubungan manusia (Edward Thorndike,1920).
Dengan kecerdasan ini seorang insinyur dapat mengetahui tindakan yang tepat karena insinyur

tersebut dapat memahami perasaan orang serta perasaan dirinya sendiri sehingga keputusan
yang bijaksana bagi kedua belah pihak dapat tercapai. Kecerdasan tersebut didapat melalui
berbagai perbuatan baik yang secara teratur dilakukan seperti rajin berpartisipasi dalam kegiatan
kemahasiswaan seperti bakti sosial dan kegiatan bermanfaat lainnya.
1.3 Kesatriaan
Keutamaan kesatriaan (courage) merupakan kekuatan emosional yang melibatkan kemauan
kuat untuk mencapai suatu tujuan meskipun mendapat halangan atau tantangan baik internal
maupun eksternal. Dalam menjalani kehidupan, manusia pasti mendapat halangan dan
tantangan, begitu juga dengan seorang insinyur tidaklah lepas dari halangan maupun tantangan.
Contohnya, dalam melakukan sebuah perhitungan insinyur mungkin menemukan kesulitan.
Seorang insinyur tidak boleh menyerah dalam menyelesaikan perhitungan tersebut sampai
tuntas. Oleh karena itu seorang insinyur harus memiliki sifat pantang menyerah dan mempunyai
kemauan kuat dalam mencapai tujuannya. Keutamaan kesatriaan mencakup empat kekuatan,
yaitu:
a) Menyatakan kebenaran dan mengakui kesalahan
Kekuatan keberanian mencakup kekuatan emosional yang melibatkan pelaksanaan kehendak
untuk mencapai tujuan dalam menghadapi perlawanan baik dari luar maupun dari dalam
yang membuat orang tahan menghadapi ancaman dan tantangan. Dalam kehidupan seharihari akan ada tantangan yang dapat membuat kita bersikap tidak jujur. Walaupun begitu,
seorang insinyur harus tetap bersikap jujur dan berani membela yang benar dan sikap jujur
dan berani ini tidak hilang atau menyusut saat berhadapan dengan tantangan yang ada.
b) Ketabahan atau kegigihan, tegas dan keras hati
Ketabahan atau kegigihan mencakup ketekunan dan kerajinan adalah kekuatan yang mampu
menyelesaikan apa yang sudah dimulai, bertahan dalam suatu rangkaian pencapaian
tindakan meskipun ada hambatan. Seorang insinyur harus memiliki prinsip dan tujuan yang
jelas dan memegang teguh prinsip dan tujuan tersebut. Jika prinsip dan tujuan seseorang
kuat, maka orang tersebut dapat melalui semua kesulitan dan tantangan yang dihadapi dan
dapat menyesuaikan dirinya dalam segala situasi dengan tetap berpegang teguh pada prinsip
dan tujuannya.
c) Integritas, kejujuran dan penampilan diri dengan wajar
Integritas mencakup otentisitas (keaslian), kejujuran, dan penampilan diri yang wajar adalah
kekuatan yang mampu menampilkan diri secara tulus. Setiap manusia pasti pernah
melakukan kesalahan. Bagi seorang insinyur, kesalahan tersebut dapat berpengaruh pada
orang lain. Seorang insinyur harus bertanggung jawab atas kesalahannya dan berusaha untuk
memperbaikinya dan menjalankannya dengan jujur.
d) Vitalitas, bersemangat dan antusias

Vitalitas mencakup semangat, antusiasme, dan penuh energi adalah kekuatan yang dapat
membuat orang menjalani kehidupan penuh dengan kegembiraan, semangat dan energi.
Seorang insinyur harus memiliki semangat hidup dan pandangan positif akan hidup
sehingga senantiasa bersemangat dalam menjalankan setiap tugas yang ada.
1.4 Keadilan
Keutamaan keadilan (justice) mendasari kehidupan yang sehat dalam suatu masyarakat. Ada
tiga kekuatan yang tercakup di sini, yakni 1) kewarganegaraan atau kemampuan mengemban
tugas, dedikasi dan kesetiaan demi keberhasilan bersama, 2) kesetaraan (equity dan fairness)
perlakuan terhadap orang lain atau tidak membeda-bedakan perlakuan yang diberikan kepada
satu orang dengan yang diberikan kepada orang lain, dan 3) kepemimpinan. Keadilan adalah
kekuatan sipil yang mendasari kehidupan masyarakat yang sehat.
Kewarganegaraan mencakup tanggung jawab sosial, loyalitas dan kesiapan kerja dalam tim
membuat orang dapat bekerja dengan baik sebagai anggota kelompok yang setia kepada
kelompok.
Kesetaraan adalah kekuatan yang membuat orang memperlakukan semua orang sama di
hadapan keadilan, bukan membiarkan keputusan atau perasaan pribadi yang bias tentang orang
lain.
Kepemimpinan adalah kekuatan yang mendorong orang sebagai anggota kelompok atau
sebagai pemimpin untuk menyelesaikan tugas dan pada saat yang sama menjaga hubungan yang
baik dengan orang lain dalam kelompok.
Seorang insinyur haruslah memiliki sikap keadilan ini, karena tanpa sikap ini, dia akan
melupakan tanggung jawabnya sebagai anggota masyarakat yang akan melahirkan kejahatan
seperti terorisme. Selain itu, insinyur tersebut juga dapat menjadi angkuh atas pengetahuannya,
dan juga insinyur tersebut tidak dapat menjadi seorang pemimpin, sehingga dapat memunculkan
rasa iri dalam hati insinyur tersebut.
1.5 Pengelolaan Diri
Di masa yang akan datang apapun dapat terjadi, kita tidak dapat mengatur apa yang akan
terjadi. Peristiwa yang sudah terjadi tidak dapat di ulang kembali. Kita tidak dapat kembali ke
masa lalu. Oleh karena itu pengelolaan diri sangat dibutuhkan untuk melindungi diri dari segala
akibat buruk yang terjadi di kemudian hari.
Ada enam kekuatan dalam pengelolaan diri yaitu1) pemaaf dan pengampun, (2)
pengendalian diri, (3) kerendahan hati, dan (4) kehati-hatian (prudence).
Pengampunan dan belas kasihan adalah kekuatan yang memberikan orang kemampuan
untuk mengampuni mereka yang telah berbuat salah, menerima kekurangan orang lain,

memberikan orang kesempatan kedua, dan tidak pendendam. Profesi sebagai insinyur adalah
profesi komunal Insinyur tidak dapat bekerja sendirian tanpa bantuan orang lain. Seorang
insinyur membutuhkan orang lain untuk mengerjakan suatu proyek besar. Seperti menyusun
puzzle raksasa, akan lebih mudah apabila dilakukan bersama-sama. Oleh karena itu seorang
insinyur harus memiliki sifat pengampun untuk menjaga hubungan baik dengan sesama teman
sejawat.
Pengendalian diri adalah kekuatan yang memampukan orang mengetahui apa yang masuk
akal dan tidak masuk akal untuk dilakukan sehingga dapat memilih hal-hal yang masuk akan
untuk dilakukannya. Ini sangat dibutuhkan oleh insinyur karena insinyur harus mengikuti aturan
standar operasional yang berlaku dalam bekerja apabila. Kekuatan ini jug dapat menentukan
tindakan-tindakan yang tepat bagi dirinya sehingga tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Kerendahan hati atau kesederhanaan adalah kekuatan yang membuat orang mngedepankan
prestasi daripada pengakuan atas keberhasilan. Seorang insinyur harus memimiliki sifat ini
karena insinyur dituntut untuk bekerja secara cepat dan professional.
Kehati-hatian adalah kekuatan yang membuat orang selalu berhati-hati dalam memilih
seseorang, tidak mengambil risiko yang tidak semestinya, tidak mengatakan atau melakukan
hal-hal yang nantinya mungkin akan disesali. Sebagai insinyur

keutamaan ini sangat

dibutuhkan oleh insinyur karena seorang harus harus berhatihati dan mengambil resiko yang
cerdas guna mengurangi kesalahan yang dapat merugikan orang banyak
1.6 Transedensi
Transedensi berkaitan dengan spiritualitas; keyakinan; kepercayaan bahwa ada sesuatu
kekuatan tertinggi di dunia ini melebihi manusia itu sendiri.
Transedensi menjadi keutamaan dalam karakter manusiadalam hal ini khususnya insinyur
sebab ia menjadi sangat penting saat manusia tak lagi dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan oleh alam semesta. Bagaimana sebenarnya manusia dapat berada di dunia ini,
mengapa bumi dapat berevolusi mengitari matahari, bagaimana cara dunia ini tercipta, dan
apakah alam semesta memiliki bataskalau iya, dimanakah batasnya itu.
Sebagai seorang insinyur yang dituntut untuk terus mengupas lebih dalam mengenai
fenomena-fenomena di sekitarnya, transedensi memiliki peran yang sangat penting dalam diri
seorang insinyur. Transedensi yang merupakan spiritualitas atau keyakinan manusia yang pada
umumnya dianggap berbeda jalur dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, seharusnya menjadi
di dalam satu jalur yang sama. Ketika seorang insinyur yang memiliki karakter transedensi
meneliti alam semesta dan menyadari bahwa betapa luasnya, akan ada beberapa sikap yang
muncul dalam manusia itu. Sikap rendah hati, bahwa manusia tidak lebih dari sekedar gumpalan

daging yang apabila dibandingkan dengan luasnya alam semesta, kurang dari setitik debu. Sikap
takjub kepada suatu kekuatan yang insinyur itu percayaikekuatan yang menciptakan seluruh
jagad raya ini. Dan penelitian tersebut semakin membuat insinyur itu percaya bahwa memang
benar adanya kekuatan tertinggi itu yang memulai penciptaan semesta ini, entah bagaimana
caranya, yang pasti adalah cara terhebat telah terjadi hingga tercipta suatu penampakan alam
yang sangat luar biasa itu.
Kekuatan transedensi ini juga mendorong insinyur untuk terus mengupas fenomenafenomena di jagad raya. Seorang insinyur yang memiliki spiritual transedensi memiliki harapan
yang tak pernah putus dalam menjawab segala misteri semesta sebab ia tahu jika ia tak bisa lagi
menjawab, ia tahu jawabannya ada di kekuatan tertinggi itu.
Lalu bagaimana jika seorang insinyur tidak memiliki spiritualitas transedensi ini? Keadaan
yang kritis adalah seperti yang telah saya kemukakan di awal: bagaimana jika pada suatu titik
tertentu seorang insinyur tidak dapat lagi menjawab misteri jagad raya? Ia telah mencoba segala
kemungkinan untuk menjawabnya, namun ia masih belum merasa puas. Untuk itulah
transedensi ini ada dalam diri manusia. Ia merupakan puncak dari segala pikiran rasional
manusia yang menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang entah dapat terjawabkan atau tidak.
Bahwa spiritualitas juga merupakan kebutuhan manusia yang pada dasarnya akan selalu
dibutuhkan manusia meskipun manusia itu tak pernah ingin mengakuinya.

2. Tantangan yang Dihadapi seorang Insinyur


Keilmuan keteknikan mempunyai tanggung jawab moral langsung ke dalam kehidupan
masyarakat. Dalam pembagunan, pengembangan dan rekayasa teknologi misalnya, keilmuan
teknik banyak berperan dalam proses tersebut. Faktor keamanan rancangan, penentuan dan
pemilihan bahan, estetika bentuk suatu produk, estimasi biaya pekerjaan, merupakan segelintir
contoh tanggung jawab kerja profesi keteknikan.
Banyak catatan miring tentang produk yang dihasilkan dari profesi ini, contohnya misalnya
cepat rusaknya jalan yang dibuat oleh kontraktor, jembatan yang tidak pernah berhenti
diperbaiki. Catatan lain yang mungkin perlu kita garis bawahi adalah pembangunan sumber
daya manusia keteknikan yang masih rendah dibanding dengan negara tetangga kita seperti
Malaysia, Philipina maupun Singapura.
Salah satu tantangan berat yang dihadapi insinyur di Indonesia adalah masalah kejujuran.
Banyak proyek pembangunan di Indonesia yang dipegang dan diatur oleh politisi-politisi kotor.
Proyek-proyek pembangunan tersebut tidak maksimal hasil pengerjaannya karena anggaran
sering kali dikorupsi untuk kepentingan pihak tertentu, dan akhirnya sangat merugikan

masyarakat. Maka dari itu kekuatan karakter, khususnya kejujuran, sangat penting dimiliki oleh
seorang insinyur.
Tantangan selanjutnya yang dimiliki insinyur Indonesia adalah persaingan dengan insinyurinsinyur dari negara maju.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
o Untuk menjadi seorang insinyur yang baik seseorang harus memiliki karakter yang baik pula
o Kriteria karakter yang kuat mengandung karakter yang memberi manfaat kepada orang di
sekelilingnya, memiliki kekuatan karakter bersifat positif dan membangun
o Ada enam kekuatan yang tercakup dalam keutamaan kebijaksanaan dan pengetahuan, yaitu
(1) kreativitas, orisinalitas dan kecerdasan praktis, (2) rasa ingin tahu atau minat terhadap
dunia, (3) cinta akan pembelajaran, (4) pikiran yang kritis dan terbuka, dan (5) perspektif
atau kemampuan memahami beragam perspektif yang berbeda
o Keutamaan kemanusiaan dan cinta merupakan kemampuan interpersonal seseorang yang
melibatkan kecenderungan dekat serta berteman dengan orang lain
o Keutamaan kesatriaan (courage) merupakan kekuatan emosional yang melibatkan kemauan
kuat untuk mencapai suatu tujuan meskipun mendapat halangan atau tantangan baik internal
maupun eksternal
o Keadilan adalah kekuatan sipil yang mendasari kehidupan masyarakat yang sehat
o Transedensi menjadi sangat penting saat manusia tak lagi dapat menjawab pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh alam semesta
o Dalam usaha mengembangkan hardskill dan softskill, insinyur tak lepas dari tantangan.
Kekuatan karakter dari seorang insinyur itulah yang menentukan dia berhasil melewati
segala tantangan yang dia hadapi atau tidak.
Saran
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di Bab I dan materi yang telah dipaparkan di
Bab II, kami memiliki saran untuk menanggapi permasalahan tentang sikap dan keutamaan yang
seharusnya ada di dalam diri seorang insinyur, yaitu adalah untuk terus membangun karakter
dengan keutamaan-keutamaan yang telah disebutkan di Bab II. Cara untuk membangun karakter
tersebut adalah dengan terus menggali ilmu sedalam-dalamnya selagi masih di bangku perkuliahan
ini, sebab begitu banyak hal di dunia perkuliahan ini yang akan menentukan akan menjadi apa kami
nanti sebagai calon insinyur--khususnya hal-hal yang mengacu pada pengembangan karakter.

Anda mungkin juga menyukai