Anda di halaman 1dari 10

Laboratorium Mekanika Tanah

Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik


Universitas Indonesia

NAMA PRAKTIKAN

: Yohanes Elia P

1406533415

Afif Nurfiga Irsyad

1406563986

Fakhrinanisa Islah Biru

1406603314

KELOMPOK

: R5

TANGGAL PRAKTIKUM

: 24 September 2015

JUDUL PRAKTIKUM

: HAND BORING

ASISTEN

: Andre Kurniawan Nainggolan

PARAF DAN NILAI

I.

PENDAHULUAN
A. Standar Acuan
ASTM D 1452 "Standard Practice for Soil Investigation and Sampling by
Auger Borings"
ASTM D 1587 "Standard Practice for Thin-Walled Tube Sampling of Soils
for Geotechnical Purposes"
B. Maksud dan Tujuan Percobaan
Memeriksa karakteristik tanah secara visual mengenai warna, ukuran
butiran, dan jenis tanah. Selain itu, percobaan ini bertujuan untuk
mengambil sampel tanah undisturbed yang akan digunakan dalam
praktikum selanjutnya.
C. Alat-alat dan Bahan
Auger iwan
Kunci inggris
2 buah tabung
Kantong plastik
1 buah kepala pemutar
2 buah batang pemegang
Batang pengungkit
Sekop
Obeng
Hammer
Socket
D. Teori dan Rumus yang Digunakan

Hand Boring

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Dalam percobaan ini diambil sampel tanah terganggu (disturbed


sample) dan sampel tanah tidak terganggu (undisturbed sample).
Disturbed sample adalah sampel tanah yang diambil tanpa ada usaha
yang dilakukan untuk melindungi struktur asli tanah tersebut.
Undisturbed sample adalah sampel tanah yang masih menunjukkan sifat
asli tanah. Sampel tidak terganggu ini secara ideal tidak mengalami
perubahan struktur, kadar air, dan susunan kimia. Sampel tanah yang
benar-benar asli tidak mungkin diperoleh, tetapi untuk pelaksanaan yang
baik maka kerusakan contoh dapat dibatasi sekecil mungkin. Pengeboran
auger merupakan salah satu metode yang sederhana dalam melakukan
investigasi

tanah

(soil

investigation)

dan

pengambilan

sampel

(sampling). Pengeboran dapat dilakukan hingga kedalaman tertentu


tergantung dari kondisi muka air tanah, karakteristik tanah, serta
peralatan yang digunakan.
Pengeboran auger dapat dilakukan secara manual oleh tangan
manusia (hand- operated auger) dan dapat dilakukan secara mekanis oleh
mesin (machine- operated auger). Pada praktikum ini, pengeboran
dilakukan secara manual menggunakan auger tipe Iwan (auger Iwan)
yang merupakan bor terdiri dari dua segmen plat baja (menyerupai
tabung) dengan dua mata pisau di ujungnya.
Pengambilan sampel tanah tidak terganggu dapat dilakukan dengan
menggunakan tabung baja tipis (ASTM D 1587). Adapun syarat dari
tabung baja tipis ini yaitu memenuhi ketentuan inside clearance ratio.
Gambar 8.2 menjelaskan jenis tabung yang digunakan dalam
pengambilan sampel tidak terganggu.
Menurut Terzaghi (1987) Tanah lempung sangat keras dalam
keadaan kering, dan tak mudah terkelupas hanya dengan jari tangan.
Permeabilitas lempung sangat rendah, bersifat plastis pada kadar air
sedang.

Lempung

adalah

suatu

silikat

hidraaluminium

yang

kompleksdengan rumus kimia : dimana n dan kmerupakan nilai numerik


Hand Boring

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

molekul yang terikat dan bervariasi untuk masa yang sama. Mineral
lempung mempunyai daya tarik menarik individual yang mampu
menyerap 100 kali volume partikelnya. Ada atau tidaknya air (selama
pengeringan) dapat menghasilkan perubahan volume dan kekuatan yang
besar. Partikel-pertikel lempung juga mempunyai gaya tarik antar
partikel yang sangat kuat yang untuk sebagian menyebabkan kekuatan
yang sangat tinggi pada suatu bongkahan kering (batu lempung).
Sifat-sifat yang dimiliki tanah lempung Hardiyatmo (1999) dalam Derry
Endriani (2012) adalah sebagai berikut :
1. Ukuran butir halus, kurang dari 0,002 mm
2. Permeabilitas rendah
3. Kenaikan air kapiler tinggi
4. Bersifat sangat kohesif
5. Kadar kembang susut yang tinggi
6. Proses konsolidasi lambat
II.

PROSEDUR PRAKTIKUM
Menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan praktikum
Menentukan titik pengeboran dan membersihkan rumput, batuan, kaca
di sekitar titik pengeboran
Memasang alat auger iwan beserta batang pemutar lalu meletakkannya
di atas titik pengeboran
Memutar auger iwan searah jarum jam sambil dibebani hingga
mencapai kedalaman 30 cm.

Hand Boring

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Setelah tanah disturbed hingga kedalaman 30 cm terambil, mengganti


auger iwan dengan tabung, lalu memasangnya dengan socket dan
meletakkan alat beserta hammer pada titik pengeboran.
Mengangkat hammer ke atas lalu melepaskannya agar tabung tertekan
masuk ke dalam tanah hingga kedalaman 50 cm.
Mengeluarkan tabung dari dalam tanah dan menutup kedua ujungnya
menggunakan kantong plastik
Mengganti tabung pertama dengan tabung kedua yang memiliki ukuran
diameter yang lebih kecil, lalu memasang dan meletakkannya pada titik
pengeboran.
Mengangkat hammer ke atas lalu melepaskannya agar tabung tertekan
masuk ke dalam tanah hingga kedalaman 50 cm.
Mengeluarkan tabung dari dalam tanah dan menutup kedua ujungnya
menggunakan kantong plastik.
III.

PENGOLAHAN DATA
Tabung 1 (kedalaman 30-80 cm)
Warna tanah
: cokelat kehitaman
Butiran tanah
: halus dan lembab
Jenis
: lempung
Tabung 2 (kedalaman 80-130 cm)
Warna tanah
: cokelat kemerahan
Butiran tanah
: lebih kasar dari tanah tabung 1 dan tidak lembab
Jenis
: lempung

IV.

ANALISIS
A. Analisis Percobaan
Praktikum Hand

Boring

ini

bertujuan

untuk

memeriksa

karakteristik tanah secara visual mengenai warna, ukuran butiran, dan


jenis tanah, serta bertujuan pula untuk mengambil sampel tanah
undisturbed yang akan digunakan dalam praktikum selanjutnya.
Praktikum dilaksanakan di lapangan/tempat terbuka.

Hand Boring

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Pada tahap persiapan praktikum langkah pertama yang praktikan


lakukan adalah menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan
pengeboran. Selanjutnya praktikan mencari dan menentukan titik
pengeboran dan membersihkan area di sekitar titik tersebut dari rumput,
daun, batuan, dan kaca.
Pada tahap pelaksanaan praktikum, langkah pertama yang
praktikan lakukan adalah memasang auger iwan beserta kepala dan
batang pemutar lalu meletakkannya di atas titik pengeboran. Praktikan
memasang kunci inggris pada batang sebagai tumpuan kaki bagi salah
satu praktikan. Tujuan praktikan menaiki kunci inggris yang terpasang
pada batang ini adalah untuk menambah beban sehingga memudahkan
dan mempercepat pengeboran. Praktikan memutar auger iwan searah
putaran jarum jam hingga kedalaman 20cm. Selanjutnya praktikan
mengeluarkan auger iwan yang telah terisi tanah disturbed, dan
kemudian membersihkannya dari tanah disturbed tersebut. Setelah itu
praktikan melakukan kembali pengambilan tanah disturbed dengan auger
iwan hingga kedalaman 30cm. Praktikan melakukan pengambilan tanah
disturbed dengan auger iwan sebanyak dua kali karena ukuran panjang
auger iwan yang digunakan hanya 20 cm, sementara pengambilan tanah
disturbed sampel diperlukan hingga kedalaman 30 cm karena terdapat
banyak sampah seperti plastik, batu, dan kaca pada permukaan tanah.
Setelah tanah disturbed telah terambil, maka selanjutnya praktikan
memulai pengambilan tanah undisturbed. Praktikan mengganti auger
iwan dengan tabung dan memasangnya pada batang beserta dengan
hammer. Praktikan menempatkan set alat pada titik pengeboran.
Kemudian praktikan mengangkat hammer yang telah terpasang di bagian
atas batang dan melepaskannya ke bawah. Hal ini dilakukan agar tabung
dapat tertekan masuk ke dalam tanah. Praktikan melakukan ini berulang
kali hingga tabung mencapai kedalaman 80 cm (terlihat dari batas tali
yang terikat pada batang telah sejajar dengan permukaan tanah).
Hand Boring

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Pengambilan tanah undisturbed pertama dilakukan hingga kedalaman 80


cm karena panjang tabung yang praktikan gunakan adalah 50 cm. Batas
tali diukur dari bagian paling atas tabung 50 cm ke atas. Setelah
mencapai kedalaman 80 cm tabung praktikan keluarkan dari dalam
tanah. Cara yang dilakukan untuk mengeluarkan tabung dari dalam tanah
adalah dengan menerapkan sistem pengungkit dengan menggunakan
kunci inggris (sebagai tumpuan) yang dipasang pada batang dan sebuah
balok besi panjang sebagai pengungkit. Praktikan melakukan hal ini
karena tabung sulit terangkat dari dalam tanah dikarenakan adanya friksi
yang besar antara tanah dan selimut tabung. Cara kerjanya adalah
praktikan mengunci kunci inggris pada batang, menempatkan balok besi
pada posisi miring dengan salah satu ujungnya mengganjal di bawah
kunci inggris, lalu menekan ke bawah ujung balok besi lainnya
menggunakan tangan atau kaki, sehingga ujung balok pertama akan naik
dan mengangkat kunci inggris beserta batang. Praktikan mengeluarkan
tabung, melepasnya dari set alat, menganalisis warna dan butiran tanah
undisturbed yang terambil, dan menutup kedua ujungnya dengan plastik.
Kemudian praktikan memasang tabung kedua yang ukurannya lebih
kecil dari tabung pertama. Hal ini dilakukan agar praktikan dapat lebih
mudah memasukkan tabung ke kedalaman berikutnya tanpa harus
menggunakan auger iwan kembali. Praktikan menempatkan set alat pada
titik pengeboran dan memulai metode yang sama yaitu mengangkat
hammer dan melepaskannya ke bawah hingga tabung mencapai
kedalaman 130 cm. Pengambilan tanah undisturbed kedua dilakukan
hingga kedalaman 130 cm karena panjang tabung yang praktikan
gunakan adalah 50 cm. Kemudian praktikan mengeluarkan tabung,
melepasnya dari set alat, menganalisis warna dan butiran tanah
undisturbed yang terambil, dan menutup kedua ujungnya dengan plastik.
Menutup kedua ujung tabung dengan plastik bertujuan untuk menjaga
Hand Boring

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

kondisi

undisturbed

dari

tanah

sampel. Alternatif

lain

selain

menggunakan plastik adalah dengan menggunakan lilin. Akan tetapi


dalam praktikum kali ini praktikan menggunakan plastik karena sampel
tanah hanya akan disimpan selama satu hari.
B. Analisis Hasil
Hasil yang didapat dari praktikum yang telah dilakukan adalah
hasil pengamatan warna dan butiran tanah sampel yang dapat praktikan
gunakan untuk menentukan jenis tanah. Hasil pengamatan praktikan
adalah sebagai berikut:
Tabung 1 (kedalaman 30-80 cm)
Warna tanah : cokelat kehitaman
Butiran tanah : halus dan lembab
Ukuran butiran: <0.002mm
Jenis
: lempung
Tabung 2 (kedalaman 80-130 cm)
Warna tanah : cokelat kemerahan
Butiran tanah : lebih kasar dari tanah tabung 1 dan tidak lembab
Ukuran butiran: <0.002mm
Jenis
: lempung
Praktikan dapat menyimpulkan bahwa jenis tanah sampel adalah tanah
lempung berdasarkan piramida klasifikasi berikut ini:

Hand Boring

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Tanah yang terambil pada kedalaman 30-80 cm memiliki warna seperti


tanah Clay Loam, sedangkan tanah pada kedalaman 80-130 cm memiliki
warna seperti tanah Clay. Kemudian tanah pada kedalaman 30-80 cm
lebih lembab daripada tanah pada kedalaman 80-130 cm dikarenakan
tanah tersebut memiliki kadar air yang lebih besar.
Analisis Inside Clearance Ratio
Tanah berada dalam tekanan besar saat memasuki tabung dan memiliki
kecenderungan untuk berkembang (expand) ke samping. Bagian dalam
tabung (inside clearance) harus cukup besar untuk menyediakan tempat
bagi bagian tanah untuk berkembang ke samping, akan tetapi tidak
terlalu besar sehingga memungkinkan deformasi yang berlebihan dan
menyebabkan sampel tanah terganggu. Untuk pengambilan sampel tanah
yang baik, khususnya pada tanah sand silt dan lempung, rasio harus
berada di antara 0.5-1 %.
C. Analisis Kesalahan
o Pada saat dilakukan pengeboran dengan tabung, posisi batang tidak
selalu tegak lurus sehingga memperlambat proses pengeboran.
Sebenarnya posisi batang yang tidak lurus tidak mempengaruhi
volume tanah undisturbed yang terambil.
V.

KESIMPULAN
Hand Boring adalah suatu metode untuk mendapatkan keadaan bawah
tanah permukaan dengan cara membor yang dioperasikan dengan tenaga
manusia. Hasil dari pemboran ini adalah tanah disturbed dengan kedalaman
30 cm dan tanah undisturbed hingga kedalaman 130 cm. Setelah
menganalisis

keadaan

visual

dari

tanah

sampel

praktikan

dapat

menyimpulkan bahwa jenis tanah yang digunakan sebagai sampel ini adalah
tanah lempung, yang memiliki ukuran butiran sebesar <0.002mm.
VI.

APLIKASI

Hand Boring

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Hand Boring digunakan dalam penyeledikan geologi teknik lapangan.


Aplikasinya adalah untuk membantu insinyur sipil dalam menganalisis jenis
tanah yang akan digunakan sebagai tempat untuk membangun tanpa harus
mengujinya terlebih dahulu di laboratorium, tentunya dengan panduan
klasifikasi dan stratifikasi tanah yang telah ada, sehingga penentuan jenis
tanah dan rekayasa apa yang harus dikerjakan dapat dilakukan dengan cepat.

VII.

REFERENSI
Tim Penyusun Modul Praktikum. 2015. Buku Panduan Praktikum
Mekanika Tanah. Depok: Departemen Teknik Sipil FTUI
http://nptel.ac.in/courses/105101083/download/lec3.pdf diakses pada
tanggal 27 September 2016
http://www.soilsensor.com/soiltypes.aspx diakses pada tanggal 27
September 2016
http://www.mrnice.nl/photos/showphoto.php/photo/487/title/soil-texturetriangle/cat/500 diakses pada tanggal 28 September 2016
http://weppi.gtk.fi/publ/foregsatlas/text/Grainsize.pdf diakses pada tanggal
28 September 2016

Lampiran

Hand Boring

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Hand Boring

Anda mungkin juga menyukai