LAPORAN MEKANIKA TANAH I

“BOR DANGKAL”

Nama Kelompok :

Aanisah Nurul Iftinaan (10111710000048)

Wildan Romadhani (10111710000041)

Elonasthary Nourmalita M. N. (10111710000042)

Muchlisa Dara Anggita (10111710000043)

Friska Ervanda (10111710000044)

I Gusti Ayu Noviantari (10111710000045)

Kevin Muhammad A. (10111710000046)

Roy Nur Kholik (10111710000047)

Muhammad Khilmi Aziz (10111710000048)

Jenis Tes : Bor dangkal

No. SNI :

No. ASTM :

No. AASHTO :

1. Tujuan tes
Mengetahui jenis tanah di kedalaman yang berbeda.

2. Penggunaan hasil tes untuk pekerjaan teknik sipil

Tes bor dangkal digunakan untuk mengambil sampel tanah untuk mendapatkan
keterangan mengenai jenis tanah, sifat tanah, dan keadaan tanah itu sendiri. Pemboran
dilakukan dalam lapisan kurang dari 10 m ( 1 meter, 3 meter, 5 meter).

3. Prosedur tes
a. Mempersiapkan alat hand boring (mata bor iwan, tabung selbi, pipa besi, kunci
pipa, meteran, plastik, kunci pas).
b. Menggali permukaan tanah sampai kedalaman 50 cm. Ditambahkan air untuk
mempermudah penggalian.
c. Menyambung pipa besi dengan mata bor iwan, kemudian diukur dengan meteran
dari ujung mata bor, lalu beri tanda.
d. Memasukkan mata bor ke dalam tanah, kunci dengan kunci pipa, lalu putar dan
tekan.
e. Jika mata bor sudah tidak mampu turun, menandakan mata bor penuh akan tanah.
f. Angkat mata bor, bersihkan mata bor, lalu amati tanah tersebut.
g. Masukkan kembali hingga mencapai 1 meter.
h. Jika sudah, angkat mata bor, bersihkan, lalu amati kembali tanah tersebut.
i. Ganti mata bor dengan tabung selbi.
j. Masukkan ke dalam tanah, ambil sampel dengan cara yang sama seperti boring.
k. Jika sudah tidak mampu turun, angkat, lepas tabung selbi kemudian masukkan ke
dalam plastik lalu ikat. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas tanah.
l. Lakukan pengeboran kembali sampai kedalaman 3 meter dan 5 meter.
m. Untuk kedalaman 3 meter dan 5 meter, perlu pipa besi sambungan.
n. Lakukan hal yang sama seperti halnya diatas.

4. Daftar istilah penting (glossary)

a. Boring
b. Tabung selbi
c. Mata bor iwan
5. Permasalahan teknik dan non teknis selama pelaksanaan praktikum