Keselamatan adalah faktor terpenting dari lalu lintas. Ada pepatah Jawa yang
berbunyi alon-alon asal kelakon yang mempunyai arti pelan-pelan saja yang penting
selamat sampai tujuan. Perancangan geometrik jalan yang baik bertujuan untuk
meningkatkan keselamatan lalu lintas. Dengan meningkatnya tingkat keselamatan lalu
lintas, berarti jumlah kecelakaan dan korban dapat ditekan.
Operasi yang aman dari semua fasilitas jalan raya, termasuk persimpangan,
membutuhkan pertimbangan dari tiga unsur utama untuk operasi jalan yang aman
yaitu: pengemudi, kendaraan, dan jalan raya. Pemahaman dan pertimbangan dari
masing-masing elemen ini diperlukan untuk menentukan yang sesuai kriteria jarak
penglihatan. Faktor manusia yang berhubungan dengan kinerja pengemudi harus
memperhatikan baik kemampuan fisik dan pengaruh psikologis. Ukuran, berat, dan
kemampuan pengereman kendaraan sangat penting tertentu untuk operasi yang aman
dan proses menghentikan kendaraan.
Fitur desain geometrik jalan, hambatan untuk penglihatan di tepi jalan, kondisi
permukaan perkerasan, dan kondisi iklim berdampak pada keselamatan di jalan raya
dan persyaratan jarak pandang. Masing-masing elemen dan interaksi di antaranya
mengatur pengembangan dan spesifikasi kriteria dan standar jarak penglihatan.
Jarak Pandangan
Jarak pandangan adalah panjang bagian jalan di depan pengemudi yang dapat
dilihat dengan jelas, diukur dari tempat kedudukan mata pengemudi. Kemampuan
untuk dapat melihat kemuka dengan jelas merupkan hal yang penting untuk
keselamatan dan pemakaian kendaraan yang efisien bagi pengemudi di jalan. Lintasan
dan kecepatan kendaraa di jalan sangat di pengaruhi oleh kontrol pengemudi, seperti
kemampuan, keterampilan dan pengalaman pengemudi (Sidharta, dkk., 1997).
Menurut Sukirman (1994) jarak pandangan berguna untuk :
1) Menghindarkan terjadinya tabrakan yang dapat membahayakan kendaraan dan
manusia akibat adanya benda yang berukuran cukup besar, kendaraan yang
sedang berhenti, pejalan kaki, atau hewan- hewan pada jalur jalannya;
2) Memberi kemungkinan untuk mendahului kendaraan yang lain yang bergerak
dengan keepatan lebih rendah dengan mempergunakan lajur di sebelahnya;
3) Menambah efisiensi jalan tersebut, sehingga volume pelayanan dapat dicapai
semaksimal mungkin;
4) Sebagai pedoman bagi pengatur lalu lintas dalam menempatkan rambu-rambu
lalu lintas yang diperlukan pada setiap segmen jalan.
Jenis-jenis Jarak Pandang
1. Jarak Pandang
Jarak di sepanjang tengah-tengah suatu jalur dari mata pengemudi ke
suatu titik dimuka pada garis yang sama yang dapat dilihat oleh pengemudi
[RSNI T-14-2004].
2. Jarak Pandang Aman di Persimpangan
3.
4.
5.
6.
Daftar Pustaka
http://cce.oregonstate.edu/sites/cce.oregonstate.edu/files/12-2-stopping-sight-