Komponen utama dalam Lalu Lintas, lalu lintas merupakan suatu interaksi dari
berbagai komponen dan perilaku yang membentuk suatu kondisi arus lalu lintas. Pada
dasarnya komponen utama lalu lintas jalan raya terdiri dari tiga komponen utama yaitu:
pemakai jalan, kendaraan, dan jalan. Dari ketiganya masing-masing mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda untuk masing-masing lokasi ruas jalan. Oleh karena itu
mengetahui karakteristik dari ketiga komponen utama tersebut sangat penting untuk
bisa melakukan indentifikasi dan analisis tentang kondisi arus lalu lintas di jalan raya.
Jalan, Jalan-jalan tanpa lampu. Beberapa jalan kota dan jalan luar kota tidak
mempunyai penerangan jalan dan adanya kendaraan hanya ditentukan oleh
penerangan yang ada di kendaraan itu sendiri. Lampu depan Persyaratan utama lampu
depan untuk jarak dekat adalah membuat iluminasi di sepanjang tipe perkerasan jalan
dan mengurangi cahaya langsung pada kendaraan yang berpapasan. Pada kondisi
berkabut, lampu biasa mengganggu mata pengemudi karena silau, dan lampu khusus
membantu memberikan cahaya lampu melebar dengan tajam tapi puncak atasnya
terpotong. Silau Problema yang berkaitan dengan silau dapat diatasi sebagian dengan
rancangan lampu dan dengan pembatasan penggunaan lampu pada saat yang tepat.
Sinar terpolarisasi, penggunaan yang terpolarisasi teranalisasi bagi kendaraan sangat
menarik mengigat pengurangan intensitas yang cukup besar pada waktu berpapasan
dengan kendaraan. Kelemahan utama sistem ini masih mengganggu penyelesaian.
Alternatif pengembangan penggunaan cahaya yang terpolarisasi termasuk rancangan
lampu depan dengan arah sinar bervariasi yang dikontrol secara elektronis. Lampu
belakang Kondisi terjelek waktu melihat lampu belakang muncul pada saat sumber
cahaya yang kuat diarahkan secara langsung dari depan dan lampu belakang
kendaraan di depannya atau kendaraan yang sedang parkir dapat hilang dari
pandangan karena gangguan visual tersebut. Reflektor diperlukan sebagai pelengkap
lampu belakang dan tanda tambahan pada waktu kerusakan listrik. Sistem Penerapan
Bahaya dan Instrumentasi Kendaraan Instrumen-instrumen dengan lampu yang
memancarkan sinar melalui layar telah dikembangkan untuk menanggulangi kelemahan
atas hilangnya waktu pandangan. Alinemen vertikal Alinemen vertikal terdiri dari
serangkaian kelandaian yang dihubungkan oleh lengkung vertikal. Landai pada
umumnya ditulis dalam persen, yaitu kenaikan vertikal tiap 100 meter jarak horizontal.
Berdasarkan kesepakatan, landai adalah positif jika naik dari kiri ke kanan dan negatif
jika menurun. Landai maksimum ditetapkan berdasarkan kemampuan kendaraan dan
fungsi jalan. Meskipun mobil penumpang dapat memelihara kemampuannya pada 10%
tanjakan, batas kemampuan pada umumnya didasarkan pada kemampuan truk, dan
pada rute-rute penting, dibatasi sampai 4% atau kurang. Lengkung vertikal Perubahan
dari suatu kemiringan ke kemiringan yang lain dipengaruhi oleh pemakaian lengkung
vertikal. Perancangannya didasarkan pada jenis lengkung, jarak pandang, kenyamanan
pengendara, drainase dan pertimbanganpertimbangan estetik. Lengkung lingkaran
memberikan pandangan yang konstan dan untuk aplikasi praktis maka lengkung
parabola sederhana dapat digunakan.