Anda di halaman 1dari 8

SC Science and Culture

Blog ini saya buat untuk kalian yang peduli dengan budaya dan bermaksud melestarikannya

 Home
 Posts RSS
 Comments RSS

Home » Sosial » MAGA NANIASENG PANGKEP ?,NGAPA NANIARENGI PANGKEP ?


(Asal-muasal nama Pangkep dan Makna Lambang Pangkep)

MAGA NANIASENG PANGKEP ?,NGAPA


NANIARENGI PANGKEP ? (Asal-muasal nama Pangkep
dan Makna Lambang Pangkep)
The History Of Name PANGKEP (Asal-muasal Nama Pangkep)

mg nniaesGi pKjene ekpulawun ?


Mmaga naniasengi Pangkejene kepulauan ?

Gp n niaerGi pKejen ekpulauwn ?


Ngapa niarengi pangkajene kepulauan ?

KENAPA DINAMAKAN PANGKAJENE KEPULAUAN ?


PANGKAJENE KEPULAUAN,nama yang sangat familiar di telinga para masyarakat
Pangkep,dua gabungan kata yang menjadi satu teruntai rapi yang kini menjadi nama
daerah yang berada diantara kabupaten Maros dan kabupaten Barru,pertanyaan
yang muncul selanjutnya apa itu Pangkajene, sementara satu bagian dari nama
sudah sangat kita kenal yaitu kepulauan, yang mana berarti suatu daerah dalam hal
ini Pangkep daerahnya berbasis pada keepulauan atau kelautan, nah.....yang
menjadi pertanyaan adalah Pangkajene

- Battu kemae areng Pangkajene ? btu ekai aerG pKejen ?

- Polekega taseng pangkajene ? poel ekg aesn pKejen ?

-DARI MANA ASAL KATA PANGKAJENE ??

Asal Muasal Nama


Kata “Pangkajene” (Bahasa Makassar) pKejen, berasal dari dua kata yang disatukan, yaitu “Pangka”
yang berarti cabang dan “Je’ne” yang berarti air, dinamai demikian karena pada daerah yang dulunya
merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Barasa itu, terdapat sungai yang bercabang, yang sekarang
dinamai Sungai Pangkajene. Sampai saat ini belum didapatkan keterangan yang tegas, sejak kapan
nama “Pangkajene” menggantikan nama yang popular sebelumnya, ‘Marana’. Menurut beberapa
sumber, awalnya yang dikenal adalah Kampung Marana, dan sungai yang membelah kota
Pangkajene sekarang ini dulunya bernama Sungai Marana.(Makkulau, 2008).

Kampung Marana terletak di sebelah utara sungai tua, sekitar Lembaga Pemasyarakatan lama
(sekarang dijadikan tempat Pos Polisi dan Sekretariat Pemuda Pancasila) melebar ke Terminal
Kompak, jadi lipat dua kali lebarnya dibanding sungai yang ada sekarang, tepatnya berada di jantung
kota Pangkajene sekarang, sedangkan kampung – kampung tua yang ada di sekitar pinggiran sungai
sekarang dari timur sampai ke barat antara lain Kampung Sabila, Ujung LoE, Tumampua, Jagong,
Purung – Purung, Toli – Toli dan Lomboka, sedangkan bagian utara sungai, yaitu dari Pabundukang,
Bone – bone, Kajonga, Palampang, Binanga Polong, Bucinri sampai ke Padede dan Kampung
Solo.(M Taliu, 1997 dalam Makkulau, 2008).

Jika kita menelusuri asal muasal pemberian nama – nama kampung yang telah disebutkan di atas---
menurut beberapa sumber penulis---hal itu berkaitan erat dengan perebutan hegemoni kekuasaan
antara Gowa dan Bone di bekas wilayah Kerajaan Siang dan Barasa (disebut Bundu Pammanakang).
Kampung yang disebut Pabundukang itu awalnya adalah sebuah padang yang cukup luas, dimana
menjadi tempat pertempuran antara laskar Bone dan Gowa, sedangkan Kampung Sabila diambilkan
dari nama bangsawan Bone yang bertempur dan tewas di tempat itu, yaitu Arung Sabila. Begitu pula
Kampung Bone-bone, yang pernah dihuni oleh mayoritas orang Bone. (M Taliu, 1997 dalam
Makkulau, 2008).

Kampung Tumampua (sekarang Kelurahan Tumampua) awalnya adalah kampung yang dihuni
mayoritas orang – orang Bone berdarah Siang dengan menggunakan Bahasa Bugis, sedangkan
Kampung Jagong (sekarang Kelurahan Jagong) dihuni oleh masyoritas orang – orang Gowa yang
menuturkan Bahasa Makassar. Masing – masing hidup berdampingan karena mendapat suaka politik
dari sejak masih adanya pengaruh Siang / Barasa sampai Gowa dan Bone silih berganti
memperebutkannya untuk dijadikan palili / daerah taklukan, sedangkan Andi Syahrir (mantan
Anggota DPRD Pangkep 1999 – 2004) mengurai bahwa Tu-mampua bermakna Orang mampu
karena kampong tersebut didirikan oleh La Tenriaji To Senrima, Bangsawan Bone yang sangat kaya .
(Makkulau, 2008).

Antara Kampung Solo dan Kampung Lomboka, sungai te1rsebut terbagi dua muaranya karena di
depannya terdapat hutan bakau akibat aktifitas erosi, disekitarnya terdapat Kampung Polewali dan
Lomboka. Pada percabangan sungai tersebut, dahulunya banyak digunakan sebagai tempat aktifitas
perdagangan. Dimana saja ada muara sungai yang bercabang, biasa disebut “Appangkai Je’neka”
maka daerah itu akan menjadi ramai. Sekarang tempat dimana terdapat (berdekatan) dengan
percabangan sungai tersebut sudah sejak lama ramai karena dijadikan tempat pelelangan ikan.
Penduduk setempatnya menyebutnya Lelonga. (M Taliu, 1997 dalam Makkulau, 2008).

Dahulu terdapat tiga sungai besar yang mengelilingi Kampung Marana yang menjadikannya tempat
strategis transportasi karena berada di persimpangan sungai tua dari Paccelang, sungai tua dari Baru
– baru dan sungai tua dari Siang (SengkaE). Ketiga sungai tersebut menjadikan Kampung Marana
ramai karena berada di persimpangan cabang sungai (Bahasa Makassar : Pangkana Je’neka) dan di
situ pula terjadi pertemuan dalam ikatan janji, baik dalam bentuk persahabatan, memperkuat jalinan
kekerabatan maupun untuk kepentingan perdagangan. Pedagang yang akan memasarkan hasil bumi
dan dagangannya biasanya mengadakan perjanjian dengan ucapan, “Anjorengpaki sicini ripangkana
je’neka” (nanti kita bertemu di cabang air), yang dimaksudkan sesungguhnya tempat yang dituju
adalah muara Sungai Marana (sekarang Sungai Pangkajene).(Makkulau, 2008).

1.BENTUK

 Perisai yang melambangkan kepercayaan atas diri sendiri, ketahanan,


keamanan, dan kesentosaan. Pada Bagian atas perisai, di atas warna putih,
bertuliskan nama kabupaten, " PANGKEJENE DAN KEPULAUAN
2. ISI

 Pada bagian yang teratas adalah bintang bersegi lima sebagai perlambang
pancasila, falsafah negara dan bangsa Indonesia.Sementara segi atau sudut
yang menonjol ke atas adalah Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan
pembimbing poros dan pembimbing dari sila-sila yang lain. Garis-garis yang
ada dalam tubuh perisai bersumber dan berpusat kepada bintang,
perlambang bahwa seluruh kepercayaan dan kegiatan bersumber dari
falsafah Pancasila yang Berketuhanan Yang Maha Esa.

 Pada bagian tengah itu ialah PERAHU LAYAR,merupakan perlambang


daripada Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang mempunyai
wilayah kepulauan di bagian lautan.Perahu layar dengan tipe dan modelnya
yag khas itu adalah lambang perhubungan dan tranportasi rakyat di
kepulauan pangkep.

 Pada bagian atas kiri PERAHU tersebut,melingkar dalam bentuk oval, PADI
dan KAPAS, dimana kedua ujungnya bergantung pada bintang,merupakan
lambang kemakmuran rakyat yang merupakan cita-cita perjuangan Bangsa
Indonesia.Pada bagian bawah tangkai pasi dan kapas, bertemu keduanya
yang berarti sandang dan pangan tak dapat dipisahkan, sedangkan pada
bagian atasnya, kedua ujungnya bergantung kepada bintang Pancasila yang
Berketuhanan Yang Maha Esa.Padi dan kapas melingkar berbentuk bulat
lonjong(oval) melambangkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dari
Sabang sampai Merauke,yang di dalamnya pula terdapat rakyat Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan.

 Pada bagian bawah, yang merupakan landasan padi dan kapas ialah sebuah
pita merah yang di atasnya terdapat tulisan lontara (Bahasa
Makassar)"KUALLEANGI TALLANGA NA TOWALIA", yang bermakna (arti
letterlyknya) " Lebih Baik Tenggelam Dari Pada Surut Kembali " merupakan
semboyan yang sesuai dengan watak rakyat
pangkep,maknakeselamatan , Pantang Mundur", Tulisan lontara itu sendiri
perlambang suku : Bugis Makassar, suku yang mendiami sebagian besar
wilayah pangkep.

3 . WARNA

 Warna putih berarti suci,ikhlas dan jujur


 Warna merah berarti berani, melambangkan bagian daratan pangkepyang
masyarakatnya mempunyai watak yang berani, keras, kemauan keras dan
pantang mundur. Hal ini sesuai dengan alam pangkep yang merupakan
tantangan keras, seperti gunung-gunung nya yang terdiri dari gunung batu
(Merupakan kekayaan sebagai bahan semen), air sukat,adat dan rasa malu
yang mendalam dan lain sebagainya.
 Warna dasar perisai bagian bawah ialah biru laut, perlambang bahwa hanya
pangkajene dan kepulauan terdiri dari pulau-pulau yang bertebaran di laut
yang luas. Oleh karena itu, terdapat garis-garis putih yang bergelombang
sebagai lambang air.
 Warna biru laut berarti tabah, lapang dada, penuh keberanian mengarungi
samudera luas, ramah tamah dan makmur.
 Warna kuning pada bintang dan batang padi,berarti
agung,terhormat,jaya,mulia dan berwibawa.
 Warna hijau pada kapas, berarti subur, makmur, nikmat dan damai.
 Warna hitam pasa perahu dan lain-lain berarti cita-cita yang sangat
mendalam

Referensi :
 wikipedia pangkep
 situs resmi kabupaten pangkep

pKejen wnuw melbiku


Pangkaje'ne Wanua Malebbiku

pKejen prsGKu but klopoaK,u bori etenku


Pangkaje'ne pa'rasangangku Butta Kalompoangku, Bori Te'neku"

Posted By : Muhammad Rezki Rasyak

Categories: Budaya, Place, Sosial

Related Post:

ace

 Taman wisata alam Kapuk bersama kompaskampus dan Tupperware (Ayo tanam
mangrove !!!)
 History of the English language (Sejarah Asal mula Bahasa Inggris)
 MANUSIA DAN KEBUDAYAAN INDONESIA (Makalah Manusia dan
Kebudayaan Indonesia)
 Sejarah Asal-usul nama Sulawesi (The History of name Sulawesi) From Celebes to
Sulawesi
 Makalah Kebudayaan Tionghoa (Tionghoa Culture)
 Sejarah Asal mula Bugis ( The History Of Buginese )
 La Ulung (Adat Budaya Masyarakat Pagalung Pangkep)
 Adat Naik Rumah Masyarakat Bugis-Makassar (Ade 'Mmenre' Bolana Tau Ugi'-
mangkasara')
 "Tana Rajae" (The Hidden wonderful Place Of Pangkep)
 What You get If You Visit Pangkep ?? apa yang anda bisa dapatkan jika berkunjung
ke Pangkep => Jappa-jappa ri Pangkep (Jokka-jokka Ri Pangkep)

0 comments:

Post a Comment

Newer Post » « Older Post Home

chitika
Search This Blog

Total Pageviews
About
Search Box
Email Subscriptions
Recent Post
get this widget here

Categories
 Aspirasi (92)
 Budaya (29)
 Homework (43)
 Kuliner (6)
 Place (16)
 Sains (59)
 Sastra (12)
 Sosial (76)
 Sport (2)
 Tokoh (9)

Blog Archive
 August (2)
 June (13)
 May (1)
 March (5)
 February (5)
 October (5)
 August (10)
 May (22)
 April (61)
 March (9)
 February (4)
 October (4)

Histats.com © 2005-20

Tweet
Share

Anda mungkin juga menyukai