E-ISSN 2656-1026
Effrata
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas PGRI Palangka Raya
(email: effrata1970@gmail.com)
Abstrak
Jurnal Sociopolitico
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
26
Februari, 2021, Volume 3 Nomor 1
E-ISSN 2656-1026
Jurnal Sociopolitico
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
27
Februari, 2021, Volume 3 Nomor 1
E-ISSN 2656-1026
air laut. Hal ini dilihat dari struktur tanah musik. Tak ada catatan yang menunjukkan
berpasir dan bukit-bukit yang seperti teluk. kapan kerajaan Nan Sarunai di dirikan
Apapun itu, suku Dayak adalah penghuni kecuali melalui nyanyian atau wadiah
pertama di Provinsi terkecil di yang kemudian ditransformasikan kepada
Kalimantan. Penduduk yang datang generasi berikutnya. Melalui riwayat lisan,
menyusul berikutnya adalah Suku Banjar Suku Maanyan pada tahun 1309, yang
(Deutro Melayu). Suku Dayak Maanyan, kemudian mendapatkan dua kali serangan
pendiri Kerajaan Nan Sarunai, adalah sehingga menghancurkan kerajaan Nan
salah satu sub Suku Dayak tertua di Sarunai. Usak Jawa merupakan istlah yang
Borneo. Suku Dayak Maanyan termasuk gunakan oleh suku Maanyan untuk
dalam rumpun Ot Danum yang juga menggambarkan serangan Majapahit
dikenal dengan nama Dayak Ngaju. Pada kedaerah tersebut. Hal ini mendorong
awalnya, orang-orang Suku Dayak terjadinya eksodus besar-besaran dari dari
Maanyan menetap di tepi Sungai Barito suku Maanyan yang kemudian menyebar
bagian timur (sekarang menjadi ke Kalimanan Selatan, Kalimantan Timur
Kabupaten Barito Timur, Kalimantan dan Kalimantan Tengah. Adapun Raja-raja
Tengah). Oleh karena itu, orang-orang dari Kerajaan Nansarunai : Raja Pertama
Suku Dayak Maanyan mendapat sebutan (Raden Japutra Layar) Pendiri, Raja
Kelompok Barito Timur. Nama Sarunai Kedua (Raden Neno), Raja Terakhir
sendiri dimaknai dengan arti “sangat (Raden Anyan) yang merupakan Putra dari
termasyhur”. Penamaan ini bisa jadi Raden Neno dan menjadi Raja Terakhir.
mengacu pada kemasyhuran Suku Dayak Disamping itu pula ada pendapat lisan dari
Maanyan di masa silam, di mana mereka utus dayak maanyan yang mengatakan
terkenal sebagai kaum pelaut yang bahwa tidak benar bahwa kerajaan
tangguh, bahkan mampu berlayar hingga Majapahit menaklukan Nansarunai, yang
ke Madagaskar di Afrika dan ada ada malah sebaliknya pasukan Majapahit
persamaan bahasa antara bahasa orang takluk ditangan Panglima yang dikenal
Madagaskar dengan Maanyan. Secara dengan nama Panglima Datu, yang
Khusus kata Sarunai diambil dari kata sekarang namanya diabadikan menjadi
“serunai” yakni alat musik sejenis seruling nama Kabupaten. Salah satunya adalah
yang mempunyai tujuh buah lubang. Kabupaten Hulu Sungai Tabalong, diambil
Alat musik ini sering dimainkan dari nama Panglima Datu Tabalong,
orang-orang Suku Dayak Maanyan untuk diceritakan pula bahwa Panglima Datu
mengiringi tari-tarian dan nyanyi- Tabalong berhasil membuat Panglima
nyanyian. Konon, Raja dan rakyat Nala atau Panglima Majapahit kabur tanpa
Kerajaan Nan Sarunai sangat gemar pakaian. Masyarakat dayak percaya bahwa
menari dan menyanyi. Sebenarnya istilah sejarah nansarunai tidak hanya yang
lengkapnya adalah Nan Sarunai. Kata berlaku diatas kertas akan tetapi dari tutur
“nan” diduga berasal dari bahasa Melayu secara turun temurun yang diwariskan oleh
yang kemudian dalam lidah orang nenek moyang nansarunai.
Maanyan dilafalkan hanya dengan ucapan
Sarunai saja. Dengan demikian, nama Bukti-Bukti Peninggalan Nansarunai
“Nan Sarunai” berarti sebuah kerajaan di Berikut bukti-bukti peninggalan
mana raja dan rakyatnya gemar bermain sejarah Kerajaan Nansarunai (Dayak
Jurnal Sociopolitico
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
28
Februari, 2021, Volume 3 Nomor 1
E-ISSN 2656-1026
Jurnal Sociopolitico
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
29
Februari, 2021, Volume 3 Nomor 1
E-ISSN 2656-1026
Jurnal Sociopolitico
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
30
Februari, 2021, Volume 3 Nomor 1
E-ISSN 2656-1026
guci tempat pengawetan daging Giwa pada tahun 1358. Di desa ini
cara tradisional Maanyan yang terdapat banyak Balontang yang
disebut Wadi, gendang panjang menandakan bahwa di desa ini dahulu
yang dinamakan katammu'ng pernah menjadi pemukiman orang
sudah diamankan oleh pihak Maanyan yang disebut dengan
kebudayaan setempat. Maanyan Jangkung.
6) Di halaman masjid tua tersebut 17. Dahulu dikampung Bentot, yang
terdapat dua buah tempayan dahulu dinamakan Kayunringan
kuno yang dipakai untuk terdapat sebuah perahu kuno yang
keperluan menyimpan air dinamakan oleh penduduk setempat
wudhu. adalah perahu Nahkoda Jamuhala.
7) Terdapat sebuah Lewu Hiyang Jamuhala adalah nahkoda kapal
disebelah kanan serambi depan dagang Nansarunai yang gugur dalam
masjid. Lewu Hiyang tempat perang Nansarunai pertama tahun
menaruh sesajen kepada roh 1358. Perahu tersebut diduga dapat
para leluhur sewaktu pesta adat meloloskan diri dari peperangan
bontang. hingga terdampar dihulu sungai
13. Di danau Maunna'n adalah tempat Patangkep.
penyimpanan pusaka kerajaan 18. Di desa Ja'ar terdapat beberapa buah
Nansarunai, berupa tiang sokoguru peninggalan kuno antara lain :
balai adat yang terbuat dari emas, 1) Sebuah perahu kuno yang
patung emas berbentuk anak laki-laki terletak dihutan Mabeje, sekitar
dan perempuan yang sedang menari 4 km arah timur laut desa Ja'ar.
yang masing-masing bernama amas Perahu kuno tersebut oleh
Bakukanrik amas Bakukanrau serta penduduk Ja'ar dikatakan
sebuah lesung emas. Terdapat pula adalah kepunyaan saudagar
sebuah prasasti dari kayu besi sebagai Keling dari Majapahit yang
tanda atau peringatan penggabungan menjual piring celedon,
agama Hindu Syiwa dan kepercayaan mangkok, boli-boli, dapur dari
terhadap roh nenek moyang orang tembikar, tempat menanak nasi
Maanyan. dari tembikar yang dinamakan
14. Di sungai Banyu Landas dekat Pasar oleh penduduk Kabali dan
Panas, terdapat sebuah perahu kuno tempat menanak sayur, juga
yang belum jelas siapa pemiliknya, dari tembikar yang dinamakan
apakah kepunyaan orang Nansarunai Janga. Perahu itu kandas ketika
atau kepunyaan orang Majapahit. terjadi gempa tektonik pada
15. Di desa Bagok atau yang dahulu tahun 1379, yaitu 21 tahun
disebut Hadiwalang terdapat barang- sesudah perang Nansarunai
barang kuno dari bahan pecah belah pertama, tahun 1358.
dibawa oleh pangeran Panni'ngatau 2) Terdapat sebuah batu besi yang
Patih Raja Muda ketika selesai perang dinamakan oleh penduduk
Nansarunai. Sangar-Jatang, kemungkinan
16. Di desa Jangkung terdapat barang adalah dupikat Wato-sekelika
kuno yang dibawa oleh Uria Pulang dari Madagaskar.
Jurnal Sociopolitico
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
31
Februari, 2021, Volume 3 Nomor 1
E-ISSN 2656-1026
Jurnal Sociopolitico
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
32
Februari, 2021, Volume 3 Nomor 1
E-ISSN 2656-1026
Jurnal Sociopolitico
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
33