Anda di halaman 1dari 6

ISSN: 1979-7842

JURNAL ILMIAH
JENDELA PENGETAHUAN

PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGIS SISWA TERHADAP


HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS
XIS1 SMA KRISTEN YPKPM AMBON
Oleh Aminah Rehalat

PENGARUH METODE LEMPAR LEMBING TERHADAP


KECAKAPAN HIDUP MAHASISWA PENJASKESREK
FKIP UNPATTI
Siti Divinubun

PANDANGAN JEAN PIAGET DAN JEROME BRUNER


TENTANG PENDIDIKAN Kajian Pustaka) Views Jean
Piaget and Jerome Bruner about Education
Oleh Victry Erlitha Picauly

DIMENSI SPASIAL KARAKTERISTIK SEBARAN DAN


DEVIASI POLA PEGUNUNGAN LAHAN TERHADAP
EKOSISTEM PESISIR DI KOTA AMBON
Making, J.K*
Lasaiba, M.A**

PEMBERIAN STIMULASI DALAM MERANGSANG


KECERDASAN JAMAK ANAK USIA DINI PADA PAUD
MAWAR UNPATTI AMBON
Oleh Hermelina Abarua

KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI SISWA KELAS


VIII SMP NEGERI 3 SALAHUTU
Oleh Dzul Kifli Rettob

TANJONG MARTHAFONS ANTARA MITOS DAN


SEJARAH SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER
Oleh Efilina Kissiya

LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK


MENGEMBANGKAN TINGKAT RESILIENSI MAHASIWA
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FKIP
UNIVERSITAS PATTIMURA
Oleh Rusnawati Ellis

Volume ke-9 Cetakan ke-20 17 April 2016


TANJONG MARTHAFONS ANTARA MITOS DAN SEJARAH
SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER

Oleh Efilina Kissiya

Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura

Abstrak: Tidak asing bagi orang-orang PENDAHULUAN


Ambon yang tinggal di sekitar Tanjong Menurut Kuntowijoyo (2010),
Marthafons, bahkan saking familiar mitos dan sejarah sama-sama
hingga dikenal juga oleh orang-orang menceritakan masa lalu, namun
yang tidak tinggal di sekitar tanjung sejarah berbeda dengan mitos.
tersebut. Tanjong Marthafons terletak Mitos menceritakan masa lalu
di desa Rumahtiga, dan masih di dalam dengan dua ciri yaitu: (1) menggunakan
wilayah administrasi kota Ambon. urutan waktu yang tidak jelas, dan (2)
Keberadaan Tanjong Marthafons ini urutan kejadian yang digunakan
antara mitos dan sejarah, serta kadang-kadang tidak masuk akal bagi
memiliki nilai pendidikan karakter yang orang masa kini. Selain itu biasanya
layak untuk dipelajari. Sebagai mitos juga dimulai dengan kata “yang
Tanjong Marthafons mampu empunya cerita” atau ““sahibulhikayat”
melembagakan memory kolektif atau “kononkabarnya” atau konon
masyarakat Ambon yang diyakini ceritanya (Kuntowijoyo, 2001). Mitos-
keberadaannya sebagai simbol mitos itu memunyai kegunaan
kemanusiaan (cintah kasih), dan tersendiri, tetapi mitos bukan sejarah.
sebagai sebuah representasi Dalam mitos tidak ada penjelasan
kepercayaan atau keyakinan bahwa tentang kapan peristiwa itu terjadi,
memang sepasang kekasih yang saling sedangkan dalam sejarah semua
mencintai itu benar-benar ada, peristiwa secara persis diceritakan
walaupun tidak ada penjelasan tentang kapan terjadi.
kapan peristiwa itu terjadi. Ilmu sejarah Baik sejarah maupun mitos
berbicara tentang manusia dalam sama-sama mengandung nilai-nilai
dimensi ruang dan waktu. Sebagai pendidikan karakter yang bermenfaat
sejarah, maka Tanjong Marthafons bila dikaji dan dimanfaatkan secara
merupakan sumber dan bukti sejarah, baik bagi pengembangan karakter
bahwa para pelaut Portugis pernah ada bangsa Indonesia.
di kota Ambon khususnya di desa Lebih lanjut bila dihubungkan
Rumatiga pada tahun 1512. dengan ilmu antropologi maka
dikatakan bahwa mitos merupakan
Kata-kata kunci: Tanjong (tanjung), salah satu unsur religi. Hal ini dapatlah
Marthafons, Mitos, Sejarah, dan Nilai- dipahami sebab mitos mengandung
Nilai Pendidikan Karakter. elemen keyakinan ataukepercayaan.

Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-9, Cetakan ke-20 82


Ingatan kolektif yang terdapat di dalam lembah-lembah dengan tebing-tebing
mitos Tanjong Marthafons telah yang relative terjal-terjal. Karena
memainkan peran religiusnya. Memang lereng-lereng dari gunung-gunung
dalam mitos ini tidak ada unsur berbatasan langsung dengan laut dan
gaibnya, tetapi ada unsur kepercayaan curam, maka pada umumnya jarang
dan keyakinan bahwa sepasang didapatkan tanah datar atau dataran
kekasih yang benar-benar saling yang agak luas di sepanjang pantai,
mencintai. Dan ini ditransmisikan dari bahkan kata Ambon sendiri pada
generasi ke generasi. Di sinilah mitos asalnya tanahnya yang rata tidak
sebagai site of memory cukup sampai satu kilometer. Garis-garis
mendapatkan kekebalan menembus pantai berliku-liku dengan teluk-teluk
dimensi waktu. yang menjorok dan tanjung-tanjung
Tanjong Marthafons adalah yang mencuat ketengah laut, sungai-
sebuah tanjung kecil dengan pasir putih sungainya tidak panjang dan rata-rata
yang bersih dipantainya. Tanjong ini merupakan sungai kecil-kecil dengan
terletak di teluk Ambon dan aliran air relative kecil pula di musim
memisahkan teluk ini menjadi teluk kemarau.
dalam dan teluk luar. Teluk Ambon ini
memisahkan pulau Ambon menjadi dua PEMBAHASAN
jazirah yaitu Jazirah Leihitu dan jazirah Mitos tentang nama Tanjong
Leitimur. Di jazirah Leitimur ini terletak Marthafons seperti diketahui setiap
pusat kota Ambon yang adalah ibu kota bangsa dan suku bangsa memiliki
daerah tingkat II kota Ambon dan mitos-mitosnya sendiri.
sekaligus sebagai ibu kota provinsi Banyak sekali mitos dan legenda
Maluku (Pattikayhatu, 1997). yang menceritakan tentang kehidupan
Perairan yang menghiasi pulau mereka pada masa lampau. Bahwa
Ambon ini adalah sebelah utara yaitu dibalik mitos dan legenda-legenda itu
selat Seram yang memisah kannya terkandung latar belakang sejarah yang
dengan daratan pulau Seram, berharga, misalnya di pulau Ambon
disebelah barat dan selatan dikelilingi terdapat pula sebuah mitos yaitu mitos
oleh laut Banda, disebelah timur oleh atau cerita tentang nama Tanjong
selat Haruku yang memisahkannya Marthafons di teluk Ambon yang
dengan pulau Haruku. dijelaskan di atas.
Punggang-punggang dan Dikisahkan bahwa dahulu ada
gunung-gunungnya terbentuk oleh dua orang remaja yaitu laki-laki dan
belahan batugranit berbutir-butir halus. perempuan (nyong dan nona)
Di beberapa tempat antara terdapat berpacaran di tepi pantai pasir putih
sumber air panas seperti di negeri- yang indah dan dalam dan berlatar
negeri Larike dan Tulehu. Hal ini belakang hutan dan semak-semak
menunjukan masih adanya tenaga- yang rimbun, dan keadaan disitu
tenaga gunung api yang masih bekerja. sangat sepih.
Pulau Ambon terletak di atas Berjenis-jenis burung
lintasan gunung berapi dari pulau beterbangan dan bersarang di pohon-
Banda ke Maluku Utara diantaranya pohon dan semak-semak tersebut.
pulau Ternate. Dalam bentuk Mereka berdua berpacaran sangat
topografisnya terdapat gunung-gunung mesra dan bercengkeramah di pasir
dan bukit-bukit yang diselingi oleh putih dan kemudian berenang bersama

Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-9, Cetakan ke-20 83


di sekitar pantai dan lautnya yang Fransiscoh Serrao. Mengalami
bersih itu. Setelah sore hari mereka kerusakan sehingga terbawa arus dan
berdua berpisah dan pulang ke rumah terdampar di pulau Penyu salah satu
masing-masing. Besok hari dan pulau di kepulauan nusa telu (Pulau
seterusnya berpacaran berlangsung Tiga) terletak dekat negeri Asilulu di
terus. Namun pada suatu hari mereka pantai barat laut jazirah Leihitu. Di sana
berdua bermimpi bahaya dan nasib mereka mendapat pertolongan dari
yang malang. rakyat setempat dan kemudian di bawa
Pada waktu mandi dan kepada penguasa tanah Hitu. Mereka
berenang bersama tiba-tiba sinona tidak bisa berbahasa setempat.
terseret air laut yang deras mengalir Kemudian dari Hitu mereka
dan sinona tidak berdaya untuk menemukan perjalanan keTernate, di
mengatasinya. Si nyong berusaha terima Sultan Ternate. Lama-kelamaan
keras untuk menolong kekasihnya itu mendirikan benteng-benteng dan
tetapi sia-sia, karena si Nyong berperang dengan kerajaan-kerajaan di
menyelam kesana-kemari tetapi tidak Maluku Utara. (Rumphius, 1983;
dapat menemui sinona manis itu. Rumphius, 1910).
Karena sangat sedih dan dari pada Tahun 1515 orang-orang
hidup sendiri, sinyong gagah itu lalu Portugis dan juga orang-orang Spanyol
menenggelamkan dirinya dan di usir dari Maluku Utara dan
meninggal juga. menyingkir, tiba di pulau Ambon di
Mayat keduanya tidak ditemukan jazirah Hitu. Kemudian berperang
masyarakat yang menemuinya. dengan Hitu dan menyingkir lagi
Dikisahkan selanjutnya bahwa sinona keselatan kejazirah Leitimur, mereka di
manis itu bernama Ata (nona) dan terima dan bersahabat dengan orang-
sinyong gagah itu bernama Alfons orang Tawiri dan Hatiwe, sambil
(nyong Apons). Dikemudian hari untuk berniaga mereka juga memerkenalkan
mengenang peristiwa bersejarah ini, agama Kristen Katolik (Rumphius,
masyarakat menamakan Tanjung 1983).
tersebut sebagai Tanjong Marthafons, Orang-orang Portugis ini mulai
(Pattikayhatu, 1982). Demikianlah berdiam dan mendirikan benteng kecil
mitos dan legenda tentang nama di Rumahtiga dan selanjutnya pindah
tanjung di pantai negeri Rumahtiga– kejazirah Leitimor. Dapat dijelaskan
Poka sekarang ini. bahwa di sebelah timur Rumahtiga
terdapat sebuah tanjung pasir putih
Sejarah Tanjung Marthafons yang rata karena pada bagian teluk
Mengenai Tanjong Marthafons dalam itu terdapat selat yang sempit.
sejarahnya berhubungan dengan Menurut bangsa Belanda di
kedatangan para pelaut orang Portugis sebut Tanjong Melisakan tetapi
di pulau Ambon. Pada tahun1511 menurut penduduk di sebelah Tanjong
pemimpin Portugis menaklukkan Marthafons menurut nama seorang
kerajaan Nalaccauntuk Portugis. kaptein Spanyol yang kami katakan
Tahun1512 ia mengirimkan armada ke dengan perahu layar, yang lama
Maluku dengan pasukan yang di pimpin bertahan dengan kapal tinggal di situ
kapten Abreau dan tiba di Banda. dan meninggal karena di racuni dengan
Dalam perjalanan kembali salah satu air sumur (Abdoerahman, 1973;
kapalnya yang dinahkodai oleh Cooley, 1962).

Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-9, Cetakan ke-20 84


Demikian sekilas sejarah nama Misalnya, jika anda bertemu orang
Tanjong Marthafons selain mitos atau yang tersesat ditengah jalan dan tidak
legenda yang di kisahkan masyarakat. memiliki uang untuk melanjutkan
perjalananya apa yang anda lakukan?
Pendidikan Karakter Untuk hasil nilai ujian yang baik maka
Sistem pendidikan di Indonesia jawabannya adalah menolong orang
saat ini dipersoalkan oleh banyak pihak tersebut, entah memberikan uang
karena karakter yang dibangun ataupun mengantarnya ke tujuannya.
dianggap gagal karena tidak sesuai Menolong orang lain yang
nilai-nilai dasar karakter bangsa. Oleh tertimpa musibah adalah keluruhan
karena itu masalah pendidikan karakter sikap dasar manusia Indonesia. Dalam
haruslah menjadi perhatian sungguh- legenda Tanjong Marthafons yang
sungguh semua anak bangsa. Terkait dapat dijadikan sebagai pembelajaran
dengan pendidikan karakter dijelaskan karakter bahwa seorang bangsa asing
oleh Harianto, (2016) bahwa (Portogis) yang terdampar di pulau Tiga
pendidikan karakter (character pada 600 yang silam di mana pada
education) dalam konteks sekarang saat itu kemampuan penguasan
sangat relevan untuk mengatasi krisis bahasa asing sangatlah minim, tetapi
moral yang sedang melanda di negara atas dasar kemanusiaan masyarakat
kita. Krisis tersebut antara lain berupa Ambon (Jazirah Leihitu) tanpa
meningkatnya pergaulan bebas, memandang rintangan bahasa dan
maraknya angka kekerasan anak-anak warna kulit kemudian bangsa asing itu
dan remaja, kejahatan terhadap teman, diselamatkan.
pencurian di kalangan remaja, Berdasarkan karakter toleran
kebiasaan menyontek, yang dimiliki bangsa Indonesia maka
penyalahgunaan obat-obatan, dikatan Lickona (dalam Harianto, 2016)
pornografi, dan perusakan milik orang karakter berkaitan dengan konsep
lain sudah menjadi masalah sosial moral (moral knonwing), sikap moral
yang hingga saat ini belum dapat (moral felling), dan perilaku moral
diatasi secara tuntas, oleh karena itu (moral behavior). Berdasarkan ketiga
betapa pentingnya pendidikan karakter. komponen ini dapat dinyatakan bahwa
Pendidikan karakter pada karakter yang baik didukung oleh
tataran pelaksanaan sangat pengetahuan tentang kebaikan,
dimungkinkan untuk diukur oleh karena keinginan untuk berbuat baik, dan
itu tepat apabila diberlakukan secara melakukan perbuatan kebaikan.
nasional dengan menggunakan Dengan demikian pada dasarnya
pedekatan Pancasila yang di dalamnya pengetahuan, pemahaman dan
terkandung nilai-nilai kearifan lokal pengamalan nilai-nilai karakter dan
seperti legendan Tanjong Marthafons di moral yang baik itu telah dipelajari dan
Ambon. diketahui oleh masyarakat di Ambon
Nilai pendidikan karakter yang sejak dulu. Oleh karena itu semestinya
terkandung di dalamnya seperti yang pendidikan saat ini dibangun di atas
dijelaskan dalam pendidikan landasan karakter toleransi antar
karakter.com “bahwa jika diberi soal sesama itu.
mengenai pendidikan karakter maka
soal tersebut tidak benar-benar
mengukur keadaan sebenarnya.

Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-9, Cetakan ke-20 85


SIMPULAN tian-pendidikan-karakter/.
Setiap daerah memiliki kearifan (diakses Maret 2016).
lokal yang terkandung nilai-nilai luhur Kuntowijoyo. 2001. Pengantar Ilmu
dan biasanya terselip dalam budaya Sejarah. Jogyakarta: Bentang.
berupa tarian, nyanyian, cerita rakyat Pattikayhatu J. A. 1997. Negeri
atau legenda, mitos, dan sejarah Rumahtiga dalam sejarah Asal-
setempat. usul dan Terbentuknya Negeri-
Mitos dan sejarah tentang negeri di Pulau Ambon.
Tanjong Marthafons di Ambon memiliki Pattikayhatu J.A. 1982. Sejarah
nilai-nilai kearifan yang tinggi. Oleh Perlawanan Terhadap
karena itu perlu dipelajari dan Empiarealisme dan Kolonialisme
dimanfaatk untuk kepentingan di Maluku, Depdikbud, Jakarta.
membangun karakter generasi mudah Pendidikan Karakter.com. 2015.
hingga lahir sikap menghormati “Mewujudkan Pendidikan
kemanusiaan, toleran antar sesama, Karakter yang Berkualitas.
dan bertanggungjawab. Diperoleh dari http:// www.
Sikap berani bertanggungjawab, pendidikankarakter.com/mewujud
dan bahkan hingga berani kan-pendidikan-karakter-yang-
mengorbankan jiwa raganya untuk berkualitas/2/ (diakses Maret
membela apa yang menjadi miliknya, 2016).
sikap demikian yang ditunjukkan oleh
tokoh pemuda tampan dalam mitos
Tanjong Marthafons.

DAFTAR RUJUKAN
Abdoerahman, Paramita R. 1973.
Peninggalan-Peninggalan yang
berciri Portugis di Ambon dalam
Bunga Rampai Sejarah Maluku I.
Jakarta: Lembaga Penelitian
Sejarah Maluku, LRKN/LIPI
Jakarta.
Cooley. F. L. 1962. Ambonezen Adat;
general descripsion, Cultural
Report series no.10.
G. E. Rumphius, 1983. Ambonsche.
Ambnsche Landbeschrijfing,
Suntingan.Z. J. Manusama,
Arsip Nasional R.I, Jakarta.
G. E. Rumphius, 1910. Ambonsche
Historie, ArsipNasional R.I,
Jakarta.
Harianto. 2012. “Pengertian Pendidikan
Karakter Menurut Para Ahli”.
diperoleh dari
http://belajarpsikologi.com/penger

Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-9, Cetakan ke-20 86

Anda mungkin juga menyukai