Beberapa yang menjadi bentuk-bentuk karakter dasar yang ada di Sulawesi Selatan
diantaranya sebagai berikut:
1. Aksara Lontara
Sumber : http://www.naraaksara.com/2020/09/daftar-penyimpanan-daring-naskah-
bugis.html
Pada dasarnya, suku kaum ini kebanyakannya beragama Islam Dari segi aspek
budaya.Etnik Bugis mempunyai bahasa tersendiri dikenali sebagai Bahasa Bugis
(Juga dikenali sebagai Ugi). Konsonan di dalam Ugi pula di kenali sebagaiLontara
yang berdasarkan tulisan Brahmi. Orang Bugis mengucapkan bahasa Ugi dan telah
memiliki kesusasteraan tertulis sejak berabad-abad lamanya dalam bentuk lontar.
Huruf yang dipakai adalah aksara lontara, sebuah sistem huruf yang berasal dari
Sanskerta. Seperti halnya dengan wujud-wujud kebudayaan lainnya.
Penciptaantulisan pun diciptakan karena adanya kebutuhan manusia untuk
mengabdikanhasil-hasil pemikiran mereka.
2. Pinisi
Sumber : worldofghibli.id
Kapal Pinisi merupakan bukti sejarah sekaligus saksi bisu kehebatan pelaut
Nusantara. Tak hanya sebagai armada laut tangguh, kapal ini pun memiliki filosofi
mendalam. Seperti pada ungkapan “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”, menurut
peneliti dan ahli sejarah Von Heine Geldern dahulu kala nenek moyang Indonesia
datang ke Nusantara hanya dengan bermodalkan perahu bercadik.
Ungkapan tersebut memanglah benar, pasalnya hingga sekarang kapal
legendaris tradisional milik bangsa kita masih bertahan di tengah peradaban zaman
modern. Saat ini, kapal legendaris tersebut bernama Pinisi.
Menurut tradisi setempat, pinisi berasal dari nama sebuah kapal milik Raja
Tallo, I Manyingrang Dg Makkilo. Penamaannya diambil dari dua kata, yaitu
“Picuru” yang berarti contoh baik dan “Binisi” merupakan sejenis ikan kecil yang
dikenal lincah dan tangguh.
Namun ombak dan badai menghancurkan kapal tersebut. Seperti yang ada
pada Sera Babad La Lagaligo, bagian-bagian kapalnya terdampar di tiga daerah
berbeda. Bagian badan perahu terdampar di Dusun Ara, bagian layarnya di Tanjung
Bira, dan isinya terburai di Tanah Lemo.Insiden ini dipercaya oleh masyarakat sekitar
sebagai pesan, bahwa masyarakat ketiga wilayah itu harus bergotong royong untuk
menaklukkan lautan.
Masing-masing penduduk di setiap daerah tersebut memiliki keahlian yang
unik dan saling menguntungkan satu sama lain. Seperti orang Ara sebagai pembuat
kapal, orang Bira menguasai ilmu alam perbintangan, dan orang Lemo sebagai
pengusaha yang menyediakan modal. Makanya, hingga saat ini masyarakat ketiga
daerah tersebut memiliki rasa persaudaraan yang erat.
3. Badik
Sumber : indobadik.blogspot.com
Nama Sulawesi juga telah menjadi misteri tentang siapa yang pada awalnya
memberikan nama pulau ini menjadi pulau Sulawesi. Akan tetapi besar dugaan bahwa
orang yang bersejarah memberikan nama pulau ini sebagai Sulawesi yaitu
Prof.Moh.Yamin sebagai ganti dari nama yang sebelumnya yaitu Celebes yang
dikenal pada zaman pemerintahan Hindia Belanda. Sebenarnya nama Celebes pada
awalnya dikenalkan oleh seorang yang berkebangsaan Portugal yang bernama
Antonio Calvao pada tahun 1563 .Celebes oleh Antonio Calvao dimaksudkan sebagai
” ternama” atau tanah yang makmur yang terletak digaris Khatulistiwa. Celebes bagi
orang Belanda menyebutnya dari kata Cele Besi yaitu Cele ( Keris,badik atau
kawali)`yang dibuat dari Bessi`( Bugis).
Sementara bahan pembuatan Badik ini sendiri beragam tergantung dari usia
senjata tersebut. Menurut penuturan beberapa warga awal mula pembuatan badik
beragam ada yang berasal dari busa air da nada pula yang terbuat dari batu, dari kedua
bahan ini dibuat badik oleh Pade’de atau empu yang memiliki kekuatan magis,
sehingga hasilnya badik tersebut memiliki keunggulan tersendiri.
Jika orang yang memahami adat maka dia akan mengerti akan makna di balik
kalimat ini ” Punna ero’ko ampabajiki tallasa’nu ri lino, isseng baji’ laloi nikanaya
appaka sulapa” (jika engkau ingin kebaikan di hidupmu kenalilah dengan baik appaka
sulapa’),
Beberapa versi yang membahas mengenai appaka sulapa’ (empat persegi),
Ada yang beranggapan falsafah ini membawa empat unsur kehidupan yaitu Api,
Angin, Air, dan udara dalam kajian lebih lanjut kita akan mendapati Bahwa keempat
unsur tadi kemudian akan membawa sifat-sifat serta kebutuhan dalam diri manusia.
Dalam Versi ini Appaka Sulapa juga Mengaitkan dengan Tubuh, Hati, Nyawa,
Rahasia dimana dalam empat usur ini juga dihubungkan dengan pembuatan senjata
tradisional (Badik/pisau) bagi orang Bugis/Makassar Badik dianggap sebagai saudara
yang selalu menjaganya.