1. Suku Bangsa
Provinsi Sulawesi Selatan dihuni oleh beberapa suku diantaranya;
a. Suku Makassar
Suku Makassar adalah nama Melayu untuk sebuah etnis yang mendiami pesisir
selatan pulau Sulawesi. Lidah Makassar menyebutnya Mangkassara' berarti
Mereka yang Bersifat Terbuka.
Wilayah Suku Makassar
Suku Makassar mendiami beberapa Kabupaten di Sulawesi Selatan di antaranya
Gowa, Makassar, Takalar Jeneponto, Bantaeng, Selayar, Maros dan Pangkep.
b. Suku Bugis
Suku Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku suku Deutero-Melayu, atau
Melayu muda. Masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari
daratan Asia tepatnya Yunan.
Wilayah Suku Bugis
Suku Bugis di Sulawesi Selatan mendiami beberapa Kabupaten yaitu : Kab.
Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Sidenreng-Rappang, Powelai-Mamasa, Luwu,
Pare-pare, Barru, Pangkajene, dan Maros.
c. Suku Mandar
Manusia Mandar adalah salah satu suku yang menetap di Pulau Sulawesi bagian
barat. Suku ini menetap di wilayah Kabupaten Polewali, Mandar dan Majene.
Wilayah Suku Mandar
Suku Mandar berada di provinsi Sulawesi Barat, tepatnya di Kabupaten Mamuju,
Polewali Mandar, Majene dan Mamuju Utara. Di samping di wilayah-wilayah inti
suku ini, mereka juga tersebar di pesisir Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan,
dan Kalimantan Timur.
d. Suku Toraja
Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi
Selatan, Indonesia. Populasinya diperkirakan sekitar 1 juta jiwa, dengan sekitar
500.000 di antaranya masih tinggal di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja
Utara, dan Kabupaten Mamasa. Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen,
sementara sebagian menganut Islam dan kepercayaan animisme yang dikenal
Balla lompoa adalah rumah adat Makassar. Rumah dalam bahasa Makassar
disebut Balla, berbentuk rumah panggung dengan kayu sebagai penyangganya.
Umumnya rumah orang Bugis berbentuk rumah panggung dari kayu berbentuk segi
empat panjang dengan tiang-tiang yang tinggi memikul lantai dan atap. Konstruksi rumah
dibuat secara lepas-pasang sehingga bisa dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
Rumah adat suku Bugis dapat di bedakan berdasarkan status sosial orang yang
menempatinya, Rumah Saoraja (Sallasa) berarti rumah besar yang di tempati oleh keturunan
raja (kaum bangsawan) dan bola adalah rumah yang di tempati oleh rakyat biasa.
Rumah adat suku Mandar disebut Boyang. Dikenal adanya dua jenis boyang, yaitu :
boyang adaq dan boyang beasa.
Boyang adaq ditempati oleh keturunan bangsawan, sedangkan boyang beasa
ditempati oleh orang biasa. Pada boyang adaq diberi penanda sebagai simbolik identitas
tertentu sesuai tingkat status sosial penghuninya. Simbolik tersebut, misalnya tumbaq layar
yang bersusun antara 3 sampai 7 susun, semakin banyak susunannya semakin tinggi derajat
kebangsawanan seseorang. Sedangkan pada boyang beasa, tumbag layar nya tidak
bersusun. Simbolik lain dapat dilihat pada struktur tangga. Pada boyang adaq, tangganya
terdiri atas dua susun, susunan pertama yang terdiri atas tiga anak tangga, sedangkan susunan
kedua terdiri atas sembilan atau sebelas anak tangga. Kedua susunan anak tangga tersebut
diantarai oleh pararang. sedangkan boyang beasa, tangga tidak bersusun.
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri di atas tumpukan kayu dan
dihiasi dengan ukiran berwarna merah, hitam, dan kuning. Kata "tongkonan" berasal dari
bahasa Toraja tongkon ("duduk").
3.5.
Baju Bodo bahannya dari Sutra atau Katun, warna tradisi merah, kamummu ungu,
Hijau dan Hitam,Merah Jambu yang kemudian dalam perkem bangangnnya
menjadi berbagai Warna.
Pelengkap yang menyertainya Lipa Sab'be, Simboleng Pele/Patinra,
Bangkara/Subang, Jima Jima,Pinang Goyang/Bunga Sibollo dan Sulepe.
6
3.
Baju Labbu dari bahan sutera atau satin. Bila Baju Bodo bagai tak berlengan maka
Baju Labbu berlengan panjang warnanya sama saja dengan warna baju bodo, tapi
dalam memakai Baju Labbu ini warnanya harus disesuaikan dengan warna baju
penganten.
Baju bodo
Senjata tradisional suku Makassar.
Badik atau badek adalah pisau dengan bentuk khas yang dikembangkan oleh
masyarakat Bugis dan Makassar. Badik bersisi tajam tunggal atau ganda, dengan
panjang mencapai sekitar setengah meter. Seperti keris, bentuknya asimetris dan
bilahnya kerap kali dihiasi dengan pamor. Namun, berbeda dari keris, badik tidak
pernah memiliki ganja (penyangga bilah).
Badik Makassar
7
Arti
dipakai oleh anak perempuan berumur 10 tahun
8
Baju Bodo
Lipa Sabe
Lipa sabe adalah pakaian adat suku Bugis lainnya. Lipa sabe adalah sarung sutra yang
biasa digunakan sebagai bawahan baju bodo. Motif lipa sabe kotak-kotak dengan warnawarni cerah.
Pemakai kedua pakaian adat suku Bugis ini biasanya akan memadupadankan warna yang
sesuai antara baju bodo dan lipa sabe. Memakainya pun sangat mudah.
Senjata Tradisional Suku Bugis
Senjata tradisional suku bugis adalah badik.
Badik Bugis
3.5.3. Pakaian Adat dan Senjata Tradisional Suku Mandar
Setiap pakaian adat suku Mandar tidak
lepas dari lipa saqbe (Sarung sutra khas
Mandar). Disamping adalah foto contoh
pakaian adat suku Mandar dengan
menggunakan sarung khas mandar yaitu
lipa saqbe (nama lipa saqbe yang
digunakan adalah Sure' Padzadza).
Lipa Saqbe Mandar (Sarung Sutra
Mandar) sepintas memiliki persamaan
dengan kain sutra daerah lain, tapi di
setiap jenis dan nama Lipa Saqbe Mandar
memiliki ciri khas khusus yakni dari segi
corak (sure' ataupun bunga) dan cara
pembuatannya, yang membuatnya terkenal
ke daerah sekitarnya (bugis dan
makassar).
Posisi coraknya itu tidak sembarangan, karena penciptaan motif (sure' ataupun bunga)
punya peruntukan masing-masing berdasarkan standar ekonomi, sosial budaya,
agama, dan juga strata sosial seseorang.
Pakaian adat pria Mandar lebih sederhana karena hanya terdiri dari baju jas tutup
terbuat dari bahan sutera bercorak bebas dengan warna hitam atau warna cerah.
Paduannya kain sarung tenun Mandar atau seringkali ada yang memakai celana
panjang kemuidian ditutup dengan sarung hingga sebatas lutut. Untuk penututp
kepala, pria Mandar menggunakan kopiah atau lazim disebut songkok tobone dengan
warna yang serasi antara baju bagian atas dengan jas atau sarungnya.
10
11
Pakaian adat pria Toraja dikenal dengan Seppa Tallung Buku, berupa celana yang
panjangnya sampai di lutut. Pakaian ini masih dilengkapi dengan asesoris lain, seperti
kandaure, lipa', gayang dan sebagainya.
12
Baju adat Toraja disebut Baju Pokko' untuk wanita. Baju Pokko' berupa baju dengan
lengan yang pendek. Warna kuning, merah, dan putih adalah warna yang paling sering
mendominasi pakaian adat Toraja.
Baju Pokko
Baju adat Kandore yaitu baju adat Toraja yang berhiaskan Manik-manik yang menjadi
penghias dada, gelang, ikat kepala dan ikat pinggang.
Baju Kandore
13
3.6.
(2x)
Kingking lipakna ... kingking lipakna
Sakge kanangi nicinik
Malakbirik memang tongi
Tulolonna sulawesi
Mabajik ampe ... mabajik ampe alusuk ri pangngadakkang
Terjemahan dalam bahasa Indonesia;
Gadis Sulawesi
Gadis sulawesi memang anggun
Berbaju bodo berjalan sambil memegang,
Ujung sarung sutranya
Baju bodo dari sutra merah
Sarung sutra bercorak lebar
Gubahan kembang tersunting di sanggulnya
Langkah-langkahnya, ayunan tangannya
Caranya memegang sarung. Sungguh indah
Dipandang mata
Gadis Sulawesi sungguh anggun
Sopan santun, serta halus tindak taduknya
Alat musik tradisional Makassar
Beberapa alat musik tradisional suku Makassar diantaranya;
a.
Kesok-Kesok, instrumen gesek berdawai dua. Alat penggeseknya terbuat
dari bulu kuda. Cara menggeseknya ialah dengan menegakkan kesokkesok tersebut, lalu digesek.
Kecapi merupakan salah satu alat musik petik yang mungkin cara
memainkannya sedikit sulit untuk dipelajari dibanding dengan alat
musik lainnya di atas. Kecapi biasanya digunakan untuk memperkaya
15
Kecapi Makassar
c.
d.
16
Gandrang Gendang
Gandrang Gendang adalah alat musik pukul. Kalau dipukul pakai tangan
disebut tumbuk; kalau dipukul pakai tongkat (babala) disebut tunrung.
Rangkanya terbuat dari kayu campaga yang dikuatkan dengan ikatan
rotan; karena sumber daya rotan sudah berkurang, fungsinya digantikan
oleh tali plastik (tasi). Alasan pemakaian kayu campaga karena bunyi
yang dihasilkannya bagus; kayu campaga juga tahan dari lapuk karena
rayap. Bagian yang dipukul terbuat dari kulit kambing jantan. Alasan
pemakaian kulit kambing jantan adalah karena tipis sehingga
menghasilkan bunyi yang lebih besar dan nyaring.Kini, Gandrang
Gendang masih sering mengalun di acara-acara pernikahan dan ritual
adat.
Selain itu juga ada Ganrang, Gong, Pui-pui,Ganrang Bulo, Kacaping, Kere-kere
Gallang, Katto-katto, Sikunru, Basing-basing, Genggong, Tendong-tendong,
Kancing, Baccing.
3.6.2. Lagu dan Alat Musik Tradisional Suku Bugis
Salah satu lagu tradisional orang bugis yang popular adalah sebagai berikut:
Indo logo
Dua bulu' samanna mat tettongeng, Indo' Logo
Dua bulu' samanna mat tettongeng, Indo' Logo
Kegasi samanna rionroi, ala rionroi
Palla bu' sengereng
Palla bu' sengereng Sengeremmu samanna pada bulu', Indo' Logo
Sengeremmu samanna pada bulu', Indo' Logo
Adammu samanna silappae, ala silappae
Buttungeng manenggi
Butungeng manenggi
Terjemahan dalam bahasa Indonesia
Dua gunung bagaikan berdampingan, Bunda Logo (2x)
Yang manakah lagi yang kita tempati
Untuk melabuhkan kenangan indah (2x)
Kenanganmu bagaikan setinggi gunung, Bunda Logo (2x)
Tutur sapamu walau hanya sepatah
Meruntuhkan segalanya (2x)
Tanah Ogi Wanuakku (Tanah bugis Kampung Halamanku)
Karya: Anci Larici
Djauzi Saleh
Engkana' rimabelae
Rilipu' wanua laeng
Deceng Muaro Usappa
Uwelai wanuakku
...
Tanah Ogi Wanuakku
Wanua talessurekku
Indo' ambo malebbi'ku
Uwa'bokori ulao
Pura janci rialeku
Sikerru'ri atikku
Iapa urewe' mattana ogi
18
Uruntu'pi usappae
Indo' Ambo Malebbikku
Aja' tapettu rennuang
Marillau ripuangnge
Natepu winasakku
Terjemahan ke bahasa indonesia
Kini aku berada jauh
Berada di kampung orang lain
Hal baguslah yang kucari
Kutinggalkan kampung halamanku
Tanah bugis kampung halamanku
Tanah kelahiranku
Ayah Ibuku yang mulia
Aku pergi menjauh darimu
Aku sudah berjanji pada diriku
Janji terikat di hatiku
Suatu saat aku akan kembali ke tanah bugis
Setelah kudapatkan apa yang aku cari
Ayah Ibu yang kumuliakan
Aku mohon, rindu kita tidak terputus
Aku berdoa pada Tuhan
Semoga impianku tercapai
Alat Musik Tradisional Suku Bugis
Beberapa alat musik tradisional dari suku Bugis adalah :
a. Kacapi (kecapi) Salah satu alat musik petik tradisional Sulawesi Selatan
khususnya suku Bugis, Bugis Makassar dan Bugis Mandar. Menurut
sejarahnya kecapi ditemukan atau diciptakan oleh seorang pelaut, sehingga
bentuknya menyerupai perahu yang memiliki dua dawai,diambil karena
penemuannya dari tali layar perahu.
b. Sinrili, Alat musik yang mernyerupai biola tetapi biola dimainkan dengan
membaringkan di pundak sedangkan Singrili di mainkan dalam keadaan
pemain duduk dan alat diletakkan tegak di depan pemainnya.
20
Marayama, seorang maestro kacaping Mandar yang masih tersisa atau pewaris
pakkacaping terakhir wanita Mandar, sedang memegang alat musiknya.
22
Pasuling
b. Papelle/Pabarrung
Sebuah alat musik yang terlihat seperti terompet, terbuat dari jerami yang dirakit
dengan daun kelapa. Biasanya dimainkan selama upacara pengucapan syukur
setelah menyelesaikan pembangunan rumah Tongkonan.
Papelle/Pabarrung
c. Papompang/Pabas
Papompang merupakan sebuah orkestra bambu yang dimainkan oleh murid
yunior selama upacara nasional, seperti Hari Kemerdekaan, ulang tahun kota, dan
festival nasional. Para murid memainkan lagu-lagu kontemporer, lagu daerah, dan
lagu gereja.
23
24
Tari Gandrang bulo ini dimainkan oleh beberapa laki-laki. tarian ini biasanya
dimainkan dalam kegiatan-kegiatan rakyat Makassar. Tak ada gerakan baku dalam
tarian ini. yang pasti para penari akan berputar-putar melakonkan beberapa gerakan
jenaka demi mengundang Tawa Penonton Seperti Melakonkan Gerakan seperti kera,
Gerakan Pincang (Keppang dalam bahasa Makassar). dan lain-lain.
b. Tari Pakarena
Tari Pakarena adalah tarian tradisional dari Makassar yang diiringi oleh 2 (dua)
kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik-puik).
25
Tari Patuddu
3.7.4. Tarian Tradisional Toraja
Tari Pagellu
Tarian ini biasanya dibawakan oleh remaja (biasanya gadis), selama perayaan ucapan syukur,
seperti pernikahan, panen, dan untuk menyambut tamu-tamu pada upacara formal. Para gadis
menggunakan aksesoris yang terbuat dari emas dan perak dan terdapat dua atau empat remaja
laki-laki yang memainkan genderang untuk mengiringi tarian.
Bone Balla or Ondo Samalele
Para wanita dan remaja perempuan dari sebuah keluarga besar, yang baru saja menyelesaikan
pembangunan Tongkonan mereka, menyajikan tarian ini untuk menunjukan rasa syukur
mereka. Tarian ini diiringi oleh lagu yang disebut Passengo, sebuah musik untuk memuji
Tuhan. Pada bagian akhir tarian, semua anggota keluarga ikut ambil bagian dalam tarian.
26