1. SUKU BATAK
Nenek moyang suku batak merupakan kelompok proto melayu atau melayu tua.kelompok ini
berasal dari asia selatan dan bermigrasi ke nusantara melalui pulau Sumatra Identitas Batak
populer dalam sejarah Indonesia modern setelah di dirikan dan tergabungnya para pemuda dari
Angkola, Mandailing, Karo, Toba, Simalungun, Pakpak di organisasi yang di namakan Jong
Batak tahun 1926, tanpa membedakan Agama dalam satu kesepahaman: Bahasa Batak kita
begitu kaya akan Puisi, Pepatah dan Pribahasa yang mengandung satu dunia kebijaksanaan
tersendiri, Bahasanya sama dari Utara ke Selatan, tapi terbagi jelas dalam berbagai dialek. Kita
memiliki budaya sendiri, Aksara sendiri, Seni Bangunan yang tinggi mutunya yang sepanjang
masa tetap membuktikan bahwa kita mempunyai nenek moyang yang perkasa, Sistem marga
yang berlaku bagi semua kelompok penduduk negeri kita menunjukkan adanya tata negara yang
bijak, kita berhak mendirikan sebuah persatuan Batak yang khas, yang dapat membela
kepentingan kita dan melindungi budaya kuno itu.
Baju adat batak
Pakaian adat pria bagian atas disebut ampe-ampe dan bagian bawah disebut singkot.Sedangkan
untuk perempuan, bagian atas berupa hoba-hoba dan bagian bawah adalah haen.
2. SUKU JAWA
Sumber lain berasal dari Babad Jawa Kuno yang menyebut bahwa nenek moyang suku Jawa
berasal dari seorang pangeran kerajaan Kling yang tersisih dari perebutan kekuasaan. Raja
tersebut membangun kerajaan baru bernama Javaceckwara bersama para pengikutnya. Terdapat
beberapa teori yang menjelaskan tentang asal-usul Suku Jawa di Indonesia. Berdasar penemuan
arkeolog, suku Jawa sudah ada sejak jutaan tahun lalu dengan ditemukannya fosil seperti
Pithecanthropus Erectus dan Homo Sapiens di berbagai tempat di Pulau Jawa. Sementara
pendapat sejarawan menyatakan hal berbeda, yaitu meyakini bahwa nenek moyang suku Jawa
berasal dari Yunani, China yang melakukan pengembaraan ke beberapa daerah di nusantara.
Asal-usul suku Jawa juga ditemukan dalam sebuah surat kuno dari keraton Malang yang
menyebut tentang Raja Rum – Raja dari kesultanan Turki pada 450 tahun SM yang kemudian
menemukan pulau yang sangat subur.
3. SUKU MADURA
Melansir dari buku The History Of Madura karya Samsul Ma'arif, kedatangan masyarakat di
Pulau Madura berawal dari bangsa berkebudayaan neolitik (zaman batu baru yang penduduknya
mampu bercocok tanam), dari utara yang singgah di pulau tersebut. Itu terjadi sekitar 4.000
tahun yang lalu atau 2.000 tahun sebelum Masehi. Seperti Gili Raja, Sapudi, dan Raas. Selain
itu, orang Madura tinggal di bagian timur Jawa Timur biasa disebut wilayah Tapal Kuda, dari
Pasuruan sampai utara Banyuwangi. Orang Madura yang berada di Situbondo, Bondowoso,
sebelah timur Probolinggo, utara Lumajang, dan utara Jember, jumlahnya paling banyak dan
jarang yang bisa berbahasa Jawa, juga Surabaya utara, serta sebagian Malang. ada juga yang
menetap di Bawean, di negeri jiran Malaysia, Timor Leste, Brunei Darussalam misalnya juga
ada, mereka ada yang menjadi penduduk tetap (sudah dapat IC/ surat tinggal selamanya.),
Bahkan ada juga di negara negara Timur Tengah.
Baju adat Madura
Baju Pesa'an Madura
Sesuai dengan namanya, pakaian adat Jawa Timur ini berasal dari Madura. Pesa'an Madura
merupakan pakaian khas yang digunakan untuk pria. Pakaian ini terdiri dari kaus bergaris merah
dan putih, baju luar berlengan panjang berwarna hitam, serta celana longgar hitam.
5. SUKU BALI
Payas Alit
Payas Alit merupakan jenis pakaian adat yang paling sering digunakan dalam kegiatan sehari-
hari, biasanya digunakan untuk ibadah. Payas Alit biasanya didominasi warna putih.
Rumah adat bali
Bale Dauh adalah rumah adat Bali yang digunakan untuk menerima tamu dan juga sebagai
tempat tidur untuk anak remaja laki-laki. Bale Dauh terletak di bagian barat rumah utama dengan
ketinggian lantai yang lebih rendah dari Bale Manten.
6. SUKU BUGIS
Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku-suku Melayu Deutero. Masuk ke Nusantara
setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan. Kata "Bugis" berasal dari
kata To Ugi, yang berarti orang Bugis. Penamaan "ugi" merujuk pada raja pertama kerajaan Cina
yang terdapat di Pammana, Kabupaten Wajo saat ini, yaitu La Sattumpugi. Ketika rakyat La
Sattumpugi menamakan dirinya, maka mereka merujuk pada raja mereka. Mereka menjuluki
dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang atau pengikut dari La Sattumpugi. La Sattumpugi
adalah ayah dari We Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu, ayah dari Sawerigading.
Sawerigading sendiri adalah suami dari We Cudai dan melahirkan beberapa anak termasuk La
Galigo yang membuat karya sastra terbesar di dunia dengan jumlah kurang lebih 9000 halaman
folio. Sawerigading Opunna Ware (Yang dipertuan di Ware) adalah kisah yang tertuang dalam
karya sastra I La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis. Kisah Sawerigading juga dikenal dalam
tradisi masyarakat Luwuk, Kaili, Gorontalo dan beberapa tradisi lain di Sulawesi seperti Buton.
7. SUKU BETAWI
Mereka adalah keturunan dari berbagai bangsa yang bermukim di Batavia (nama yang
disematkan pemerintah Hindia-Belanda untuk Jakarta) dari sejak abad ke-17. Sejumlah
pihak berpendapat bahwa Suku Betawi berasal dari hasil perkawinan antar etnis dan bangsa pada
masa lalu.
Baju adat betawi
Pakaian adat Betawi yang bernama Pangsi Betawi memiliki ciri leher yang bundar dan
menggunakan tangan panjang. Dahulu, pakaian ini banyak dipakai oleh kaum kecil. Namun,
sekarang, banyak dipakai pesilat atau pendekar Betawi. Baju Tikim dan Celana Pangsi adalah
pakaian yang mendapatkan pengaruh dari budaya Tionghoa.
8. SUKU MINANGKABAU
Konon nenek moyang suku Minangkabau adalah keturunan Iskandar Zulkarnain atau Alexander
The Great. Orang Minang merupakan salah stau bagian dari rakyat Deutro Melayu atau Melayu
Muda yang melakukan migrasi dari daratan Cina Selatan menuju Pulau Sumatera. Migrasi ini
terjadi sekitar 2.000 hingga 2.500 tahun yang lalu.
Baju adat Minangkabau
Bundo Kanduang, Pakaian Adat Sumatera Barat
Terdapat ragam pakaian adat Sumatera Barat yang kerap digunakan orang Minangkabau yaitu
pakaian Bundo Kanduang, pakaian adat Penghulu, dan pakaian pengantin.
9. SUKU ACEH
Penduduk Aceh merupakan keturunan berbagai suku, kaum, dan bangsa. Leluhur orang Aceh
berasal dari Semenanjung Malaysia, Cham, Cochin Cina, Kamboja. Di samping itu banyak pula
keturunan bangsa asing di tanah Aceh, bangsa Arab dan India dikenal erat hubungannya pasca
penyebaran agama Islam di tanah Aceh.
Baju adat aceh
Khusus untuk baju adat Aceh memiliki sebutan tersendiri dari setiap jenisnya. Pakaian adat Aceh
tersebut terdiri dari meukasah, meukeutop, sileuweu, baju kurung, daro baro, celana cekak
musang serta berbagai perhiasan lainnya sebagai pelengkap busana adat utama.