Anda di halaman 1dari 11

KLIPING PPKN

“KEBERAGAMAN SUKU DI INDONESIA”

DI SUSUN OLEH :

NAMA : EZRA
KELAS : V.A
SEKOLAH : SDS YOS SUDARSO NANGA
PINOH
1. SUKU OSING

Jawa Osing atau Wong Blambangan, begitulah biasanya suku yang merupakan penduduk asli
Banyuwangi ini diucapkan. Suku yang berasal dari Jawa Timur ini menggunakan Bahasa sehari-
hari yang disebut sebagai Bahasa Osing yang merupakan turunan dari Bahasa Jawa Kuno dan
sedikit pengaruh dari Bahasa Bali, serta biasanya memiliki logat dan gaya Bahasa yang tidak
sulit untuk membedakannya dengan Bahasa Jawa pada umumnya. Berdasarkan sejarah pada
umumnya daerah Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang dahulu didominasi oleh
kepercayaan Hindu-Buddha dari Kerajaan-Kerajaan yang pernah menguasai daerah tersebut,
yang kemudian juga menjadi kepercayaan dari Suku Osing itu sendiri. Akan tetapi seiring
dengan berkembangnya Islam di Jawa juga berdampak pada kepercayaan dari Suku Osing yang
kemudian mulai menganutnya.
2. SUKU SUNDA

Suku Sunda dikenal dengan Tatar Pasundan meliputi wilayah bagian barat pulau Jawa dimana
sebagian besar wilayahnya masuk ke dalam provinsi Jawa Barat dan Banten. Berasal dari akar
kata sunda atau suddha dalam bahasa Sanskerta yang berarti bersinar, terang dan putih.

Suku Sunda sendiri berjumlah 5,5 persen dari total penduduk Indonesia secara keseluruhan.
Meskipun tersebar di berbagai wilayah Indonesia, namun sebagian besar masyarakat Sunda
menempati wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa. Mayoritas suku ini beragama Islam namun ada
juga sebagian kecil yang beragama Kristen, Hindu bahkan Sunda Wiwitan.
3. SUKU BETAWI

Suku Betawi sebagai suku yang masyarakatnya merupakan keturunan dari penduduk yang
bermukim di Batavia sejak abad ke-17 dan merupakan hasil perkawinan darah campuran dari
aneka suku bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia.

Suku Betawi juga turut disebut sebagai penghuni asli wilayah Jakarta. Meski demikian
masyarakat Betawi tersebar di daerah lainnya, seperti Bogor dan sekitarnya. Bahasa Betawi
merupakan bahasa kreol yang didasarkan pada bahasa Melayu Pasar ditambah dengan unsur-
unsur bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa dari Cina Selatan (terutama bahasa Hokkian), bahasa
Arab, serta bahasa dari Eropa, terutama bahasa Belanda dan bahasa Portugis.
4. SUKU MADURA

Suku Madura merupakan etnis dengan populasi yang cukup besar di Indonesia, jumlahnya
sekitar 20 juta jiwa. Mereka berasal dari pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti Gili
Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang Madura banyak tinggal di bagian timur Jawa
biasanya disebut wilayah “tapal kuda”, dari Pasuruan sampai Utara Banyuwangi.

Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya yang mudah
tersinggung, tetapi mereka juga dikenal disiplin, dan rajin bekerja. Selain itu orang Madura juga
dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang melakukan ritual pethik laut atau
rokat tasse.
5. SUKU BALI

Dalam bahasa Bali, Suku Bali disebut sebagai Wong Bali, Anak Bali, atau Krama Bali. Suku ini
adalah kelompok etnis mayoritas di Pulau Bali. Jumlah populasi Suku Bali yang tinggal di Pulau
Bali sekitar 3,3 juta jiwa. Sementara ada sekitar 600.000 jiwa yang tersebar di beberapa wilayah
di tanah air.

Beberapa wilayah tersebut adalah Nusa Tenggara Barat. Lampung, Bengkulu, Sulawesi Tengah,
dan beberapa wilayah lainnya. Suku Bali menggunakan Bahasa Bali untuk beraktivitas sehari-
hari. Sistem kehidupan sosial masyarakatnya sendiri dinamakan Wangsa. Wangsa merupakan
sistem kekeluargaan yang diatur melalui garis keturunan.
6. SUKU AMBON

Terbesar di Maluku ini adalah campuran antara suku Austronesia-Papua yang berasal dari
Kepulauan Ambon-Laese dari sisi barat Pulau seram. Bahasa yang digunakan oleh suku Ambon
ini adalah perpaduan antara pribumi dengan Bahasa Melayu Ambon atau Nasalaut. Sebanyak
100.000 orang menggunakan Bahasa ini dan terpecah ke dalam beberapa dialek yaitu Nasalaut,
Saparua, Haruku, Hatu, Asilulu, Hila, Wakasihu, dan lain-lain.

Mata pencaharian utama suku Ambon adalah dengan bercocok tanam di lading, tanaman yang
biasanya ditanam adalah padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang-kacangan, kopi, kelapa, sayur-
sayuran, tembakau, cengkeh, buah-buahan, dan sagu. Sagu adalah tumbuhan yang paling penting
bagi masyarakat suku Ambon karena akan diolah menjadi makanan pokoknya yaitu papeda,
makanan yang berasal dari sagu ini biasanya disajikan dengan ikan kuah kuning.
7. SUKU TENGGER

Suku Tengger adalah suku yang mendiami wilayah Gunung Bromo, Malang. Sesuai dengan
wilayahnya, masyarakat suku Tengger meyakini bahwa Gunung Bromo atau Gunung Brahma
merupakan gunung yang suci. Ada salah satu adat suku Tengger yang dilakukan di kaki Gunung
Bromo yaitu upacara Yadnya Kasada atau Kasodo.

Upacara Yadnya Kasada adalah sebuah upacara ritual yang diselenggerakan oleh masyarakat
suku Tengger sebagai bentuk rasa syukur juga harapan agar terhindar dari malapetaka. Proses
upacara ini dilakukan dengan menyediakan hasil bumi dan melarungkannya ke dalam kawah
Gunung Bromo.
8. SUKU SASAK

Salah satu suku di Indonesia yang masih memegang teguh tradisinya adalah suku Sasak, yaitu
suku yang terletak di Lombok. Masyarakat suku Sasak memiliki bangunan rumah yang terbuat
dari tanah liat yang dicampur dengan kotoran kerbau. Kata Sasak secara etilomogi berasal dari
kata “sak-sak” yang memiliki arti satu atau utama, berhubungan dengan kitab yang ditulis oleh
Mpu Prapanca yaitu kitab Nagarakertagama. Maka dari itu masyarakat beranggapan bahwa
leluhur suku Sasak adalah orang-orang Jawa.
9. SUKU SUMBAWA

Suku Sumbawa berasal di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Dilihat dari letak geografisnya,
Sumbawa berada di daerah yang memiliki hasil hutan yang baik karena berada di perbukitan.
Beberapa diantaranya seperti jati, rotan, kayu sepang, menjangan, dan madu. Masyarakat suku
Sumbawa mendami daerah kabutapen Sumbawa dan Sumbawa Barat.

Mayoritas agama dari masyarakat Sumbawa adalah Islam, sehingga banyak aktivitas-aktivitas
yang dilakukan berhubungan dengan keagamaan. Namun meskipun demikian, masyarakat suku
Sumbawa umumnya masih percaya dengan tahayul. Seperti tahayul tentang lingkungan sekitar,
tahayul tentang alam gaib, tahayul mengenai alam semesta, dan lain-lain.
10. SUKU DAYAK

Anda mungkin juga menyukai