Anda di halaman 1dari 7

Suku Bangsa di Indonesia

1. Suku Jawa

Suku Jawa menggunakan Bahasa Jawa dalam bertutur sehari-hari, survey menunjukan kurang
lebih hanya 42% orang Jawa yang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka
sehari-hari, sementara 28% lainnya menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia secara campur,
dan selebihnya hanya menggunakan bahasa Jawa saja.

Bahasa Jawa sendiri memiliki aturan yang berbeda dalam hal kosa kata dan intonasi
berdasarkan hubungan antara pembicara dan lawan bicara, yang dikenal dengan unggah-
ungguh. Aspek kebahasaan ini memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan
membuat mereka sangat sadar terhadap status sosialnya di masyarakat.

2. Suku Sunda

Suku Sunda dikenal dengan Tatar Pasundan meliputi wilayah bagian barat pulau Jawa
dimana sebagian besar wilayahnya masuk ke dalam provinsi Jawa Barat dan Banten. Berasal
dari akar kata sunda atau suddha dalam bahasa Sanskerta yang berarti bersinar, terang dan
putih.

Suku Sunda sendiri berjumlah 5,5 persen dari total penduduk Indonesia secara keseluruhan.
Meskipun tersebar di berbagai wilayah Indonesia, namun sebagian besar masyarakat Sunda
menempati wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa. Mayoritas suku ini beragama Islam namun
ada juga sebagian kecil yang beragama Kristen, Hindu bahkan Sunda Wiwitan.

3. Suku Batak

Suku di Indonesia ini berasal dari Sumatera Utara dan juga cenderung tersebar di berbagai
wilayah di Indonesia. Terdiri dari 3,58 dari total penduduk Indonesia secara keseluruhan.
Suku Batak terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu Batak Toba, Batak Mandailing, Batak
Pakpak, dan Batak Karo.

Suku Batak merupakan satu diantara suku di Indonesia yang mempertahankan


kebudayaannya. Mereka memegang teguh tradisi dan adat.

4. Suku Betawi

Suku Betawi sebagai suku yang masyarakatnya merupakan keturunan dari penduduk yang
bermukim di Batavia sejak abad ke-17 dan merupakan hasil perkawinan darah campuran dari
aneka suku bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia.

Suku Betawi juga turut disebut sebagai penghuni asli wilayah Jakarta. Meski demikian
masyarakat Betawi tersebar di daerah lainnya, seperti Bogor dan sekitarnya. Bahasa Betawi
merupakan bahasa kreol yang didasarkan pada bahasa Melayu Pasar ditambah dengan unsur-
unsur bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa dari Cina Selatan (terutama bahasa Hokkian),
bahasa Arab, serta bahasa dari Eropa, terutama bahasa Belanda dan bahasa Portugis.

5. Suku Dayak

Dayak berasal dari kata “Daya” yang artinya hulu, untuk menyebutkan masyarakat yang
tinggal di pedalaman atau perhuluan. Suku Dayak sendiri merupakan salah satu suku “Asli”
yang mendiami “Pulau Borneo” (Kalimantan).

Borneo terbagi berdasarkan wilayah Administratif yang masing-masing terdiri dari


Kalimantan Timur ibukotanya Samarinda, Kalimantan Selatan ibukotanya Banjarmasin,
Kalimantan Tengah ibukotanya Palangka Raya, Kalimantan Barat ibukotanya Pontianak, dan
Kalimantan Utara Ibukotanya Tanjung Selor.

6. Suku Asmat
Dikenal sebagai suku titisan Dewa, Suku asal Papua ini meyakini, bahwasanya mereka
berasal dari keturunan Dewa Fumeripits. Suku Asmat juga merupakan salah satu suku dari
Provinsi Papua yang mendunia karena budayanya yang begitu menghormati alam serta
kehidupan para leluhurnya, maka kearifan yang dimiliki oleh suku Asmat juga sangat luar
biasa.

Etnis satu ini terbagi menjadi dua, yakni suku yang tinggal di pesisir pantai serta suku yang
tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi berbeda dalam banyak aspek seperti dari cara
hidup, dialek, ritual, bahkan struktur sosial. Pembagian bahasa Asmat hilir sungai terbagi
menjadi bagian kelompok pantai barat laut dan bagian kelompok pantai barat daya.
Sementara pembagian bahasa Asmat hulu terbagi menjadi kelompok Keenok serta Kaimok.

7. Suku Bugis

Suku Bugis merupakan salah satu suku di Indonesia yang berasal dari Provinsi Sulawesi
Selatan namun saat ini juga telah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia, seperti Papua,
Jakarta, Kalimantan, hingga Riau.

Suku ini tergolong ke dalam suku-suku Deutero Melayu (Melayu muda). Disamping itu,
masyarakat Bugis juga bisa ditemukan di Malaysia dan Singapura. Dalam situs Dinas
Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo, Kata Bugis berasal dari kata To Ugi,
yang berarti orang Bugis.

8. Suku Madura

Suku Madura merupakan etnis dengan populasi yang cukup besar di Indonesia, jumlahnya
sekitar 20 juta jiwa. Mereka berasal dari pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti
Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang Madura banyak tinggal di bagian
timur Jawa biasanya disebut wilayah “tapal kuda”, dari Pasuruan sampai Utara Banyuwangi.

Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya yang mudah
tersinggung, tetapi mereka juga dikenal disiplin, dan rajin bekerja. Selain itu orang Madura
juga dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang melakukan ritual pethik
laut atau rokat tasse.
9. Suku Minang

Suku di Indonesia selanjutnya adalah suku Minang yang merupakan salah satu etnis terbesar
di Indonesia dengan jumlah kurang lebih 2,73 persen dari total masyarakat Indonesia secara
keseluruhan.

Berasal dari Sumatera Barat, orang Minang juga kerap disamakan dengan orang Padang,
karena Padang merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Barat. Meski begitu, masyarakat
Minang justru menyebut kelompok etnis mereka dengan sebutan urang awak, yang merujuk
pada orang Minang itu sendiri.

10. Suku Baduy

Suku Baduy adalah sebuah suku yang hidup di pedalaman Banten, hidup secara terisolasi dari
dunia luar khususnya masyarakat Baduy Dalam yang hidup secara sederhana dan menyatu
dengan alam. Suku Baduy memang terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu Baduy Dalam
dan Baduy Luar. Dua kelompok ini memiliki perbedaan terutama dalam hal berpakaian.

Baduy Dalam merupakan kelompok masyarakat Baduy yang sangat teguh memegang adat
istiadat leluhur. Mereka sangat menolak teknologi dan modernisasi, sehingga kehidupannya
masih tradisional.

11. Suku Bali

Dalam bahasa Bali, Suku Bali disebut sebagai Wong Bali, Anak Bali, atau Krama Bali. Suku
ini adalah kelompok etnis mayoritas di Pulau Bali. Jumlah populasi Suku Bali yang tinggal di
Pulau Bali sekitar 3,3 juta jiwa. Sementara ada sekitar 600.000 jiwa yang tersebar di beberapa
wilayah di tanah air.
12. Suku Ambon

Suku terbesar di Maluku ini adalah campuran antara suku Austronesia-Papua yang berasal
dari Kepulauan Ambon-Laese dari sisi barat Pulau seram. Bahasa yang digunakan oleh suku
Ambon ini adalah perpaduan antara pribumi dengan Bahasa Melayu Ambon atau Nasalaut.
Sebanyak 100.000 orang menggunakan Bahasa ini dan terpecah ke dalam beberapa dialek
yaitu Nasalaut, Saparua, Haruku, Hatu, Asilulu, Hila, Wakasihu, dan lain-lain.

13. Suku Gayo

Menghampiri provinsi Aceh bagian tengah, ada suku yang mendiami Dataran Tinggi Gayo
yaitu suku Gayo. Namun selain berasal dari daerah ini, beberapa masyarakat suku Gyao juga
tinggal di beberapa wilayah Aceh Timur seperti kecamatan Serba Jadi, Simpang Jernih dan
Peunaron.

kualitas kopi terbaik yaitu Bener Meriah, Aceh Tengah dan Takengon.

14. Suku Tengger

Suku Tengger adalah suku yang mendiami wilayah Gunung Bromo, Malang. Sesuai dengan
wilayahnya, masyarakat suku Tengger meyakini bahwa Gunung Bromo atau Gunung Brahma
merupakan gunung yang suci. Ada salah satu adat suku Tengger yang dilakukan di kaki
Gunung Bromo yaitu upacara Yadnya Kasada atau Kasodo.

Upacara Yadnya Kasada adalah sebuah upacara ritual yang diselenggerakan oleh masyarakat
suku Tengger sebagai bentuk rasa syukur juga harapan agar terhindar dari malapetaka. Proses
upacara ini dilakukan dengan menyediakan hasil bumi dan melarungkannya ke dalam kawah
Gunung Bromo.
15. Suku Sasak

Salah satu suku di Indonesia yang masih memegang teguh tradisinya adalah suku Sasak, yaitu
suku yang terletak di Lombok. Masyarakat suku Sasak memiliki bangunan rumah yang
terbuat dari tanah liat yang dicampur dengan kotoran kerbau. Kata Sasak secara etilomogi
berasal dari kata “sak-sak” yang memiliki arti satu atau utama, berhubungan dengan kitab
yang ditulis oleh Mpu Prapanca yaitu kitab Nagarakertagama. Maka dari itu masyarakat
beranggapan bahwa leluhur suku Sasak adalah orang-orang Jawa.

16. Suku Sumbawa

Suku Sumbawa berasal di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Dilihat dari letak geografisnya,
Sumbawa berada di daerah yang memiliki hasil hutan yang baik karena berada di perbukitan.
Beberapa diantaranya seperti jati, rotan, kayu sepang, menjangan, dan madu. Masyarakat
suku Sumbawa mendami daerah kabutapen Sumbawa dan Sumbawa Barat.

17. Suku Flores

Suku Flores merupakan percampuran antara etnis Portugis, Melanesia, dan Melayu. Jika
diingat, dahulu Flores merupakan koloni bangsa Portugis, maka dari itu kebudayaan bangsa
Portugis masih sangat terasa di wilayah ini. Nama Flores sendiri juga diambil dari Bahasa
Portugis yang berarti “tanjung bunga”.
18. Suku Toraja

Suku Toraja, berasal dari Sulawesi Selatan dan mendominasi populasi di kota Makasar. Salah
satu budaya yang terkenal dari suku Toraja adalah upacara kematian, di dalam masyarakat
Toraja upacara kematian hanya untuk seseorang yang memiliki uang. Maka bagi keluarga
yang tidak memiliki uang akan menunggu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk
mengumpulkan uang dan membuat upacara kematian.

19. Suku Osing

Jawa Osing atau Wong Blambangan, begitulah biasanya suku yang merupakan penduduk asli
Banyuwangi ini diucapkan. Suku yang berasal dari Jawa Timur ini menggunakan Bahasa
sehari-hari yang disebut sebagai Bahasa Osing yang merupakan turunan dari Bahasa Jawa
Kuno dan sedikit pengaruh dari Bahasa Bali, serta biasanya memiliki logat dan gaya Bahasa
yang tidak sulit untuk membedakannya dengan Bahasa Jawa pada umumnya.

20. Suku Mandar

Tanah Mandar atau suku Mandar merupakan suku yang ada di daerah Sulawesi Barat serta
sebagaian Sulawesi Selatan dan Tengah. Istilah Mandar merupakan ikatan persatuan antara
tujuh kerajaan di pesisir (Pitu Babana Binanga) serta tujuh kerajaan di gunung (Pitutu Ulunna
Salu), semua bangs aini dipersatukan melalui perjanjian yang dilakukan oleh para leluhurnya
di Allewuang Batu di Luyo.

Anda mungkin juga menyukai