2. Cerita Anak Semut dan Merpati (The Ant and the Dove)
Pada hari musim panas yang terik, semut sedang berjalan
mencari air. Setelah berjalan-jalan selama beberapa waktu, dia
melihat sebuah sungai dan senang melihatnya.
Dia naik ke atas batu kecil untuk minum air, tetapi dia terpeleset
dan jatuh ke sungai. Dia tenggelam tetapi seekor merpati yang
duduk di pohon terdekat membantunya.
Melihat semut dalam kesulitan, burung merpati dengan cepat
menjatuhkan daun ke dalam air. Semut bergerak ke arah daun dan memanjatnya. Merpati
kemudian dengan hati-hati menarik daun itu keluar dan meletakkannya di tanah.
Dengan cara ini, kehidupan semut diselamatkan dan semut selamanya berhutang budi kepada
merpati.
Semut dan merpati menjadi sahabat terbaik dan hari-hari berlalu dengan gembira. Namun,
suatu hari, seorang pemburu tiba di hutan.
Dia melihat burung merpati yang cantik duduk di pohon dan mengarahkan senjatanya pada
burung merpati. Semut yang pernah diselamatkan merpati melihat ini dan menggigit tumit si
pemburu.
Si Pemburu berteriak kesakitan dan menjatuhkan pistol. Merpati terkejut oleh suara si
pemburu dan menyadari apa yang bisa terjadi padanya. Dia terbang!
Pesan moral dalam fabel pendek anak ini : Perbuatan baik pasti akan mendapatkan balasan
kebaikan juga.
8. Penebang Kayu dan Kapak Emas (The Woodcutter and the Golden Axe)
Pernah ada penebang kayu, bekerja keras di hutan,
mendapatkan kayu untuk dijual untuk makanan.
Ketika dia sedang memotong pohon, kapaknya
secara tidak sengaja jatuh ke sungai. Sungai itu
dalam dan mengalir sangat cepat – ia kehilangan
kapaknya dan tidak dapat menemukannya lagi.
Dia duduk di tepi sungai dan menangis.
Sementara dia menangis, Dewa sungai muncul dan
bertanya kepadanya apa yang terjadi.
Penebang kayu menceritakan kisah itu kepadanya. Dewa sungai menawarkan untuk
membantunya dengan mencari kapaknya.
Dia menghilang ke sungai dan mengambil kapak emas, tetapi penebang kayu mengatakan itu
bukan miliknya. Dia menghilang lagi dan kembali dengan kapak perak, tetapi penebang kayu
mengatakan itu bukan miliknya juga.
Dewa menghilang ke dalam air lagi dan kembali dengan kapak besi – penebang kayu
tersenyum dan mengatakan itu miliknya. Sang Dewa terkesan dengan kejujuran penebang
kayu dan memberinya kapak emas dan perak.
Pesan moral dalam cerita pendidikan anak ini : Orang yang jujur akan disukai oleh siapapun.