Anda di halaman 1dari 5

“putra mahkota amat mude”

narator :Alkisah,dinegeri alas ,Nanggroe aceh darusalam,ada sebuah kerajaan yang diperintah
oleh seorang raja yang arif dan bijaksana.seluruh rakyatnya selalu patuh dan setia
kepadanya.negeri Alas pun senantiasa aman dan damai.Namun satu hal yang
membuat sang raja selalu bersedih ,karena belum dikaruniai seorang anak.sang raja
ingin sekali seperti adiknya yang sudah memiliki seorang anak.

Pada suatu hari,sang raja duduk termenung seorang diri diserambi istana.Tanpa
disadarinya ,tiba-tiba permaisurinya telah duduk disampingnya.

Permaisuri:”apa yang sedang kanda pikirkan?”Tanya permaisuri pelan.

Raja:”dindakutercinta!kitasudah tua,tapisampaisaatini kitabelummempunyaiseorangputrayang


kelakakanmewarisi tahta kerajaan ini,”

Permaisuri:“dinda mengerti perasaan kanda.dinda juga sangat merindukan seorang buah hati
belaian jiwa .kita telah mendatangkan tabib dari berbagai negeri dan mencoba segala
macam obat,namun belum juga membuahkanhasil.kita harus bersabar dan banyak
berdoa kepada tuhan yang mahakuasa,”

Narrator:”alangkah sejuknya hati sangraja mendengar kata-kata permaisurinya. Ia sangat


beruntung mempunyai seorang permaisuri yang penuh pengertian dan perhatian
kepadanya.

Raja:”terimakasih,dinda!kanda sangat bahagia mempunyai permaisuri seperti dinda yang pandai


menenenangkan hati kanda ,”

Narrator:”sejak itu,,sangraja dan permaisuri semakin giat berdoa dengan harapan keinginan
mereka dapat terkabulkan .pada suatu malam,sangraja yang didampingi
permaisurinya berdoa dengan penuhk husyuk.”

Raja:”ya tuhan!karuniakanlah kepada kami seoarang putra yang kelak akan meneruskan
tahtakerajaan ini.hamba rela tidak merasakan sebagai seorang ayah,”

Narrator:”sebulan kemudian ,permaisuri pun mengandung. Alangkah senang hati sangraja


mengetahui hal itu.kabar tentang kehamilan permaisuri pun tersebarkeseluruh penjuru
negeri .rakyat negeri itu sangat gembira, karena raja mereka tidak lama lagi akan
memiliki keturunan yang kelak akan mewarisi tahtanya.

“waktu terus berjalan.usia kandungan permaisuri sudah genap Sembilan bulan.pada


suatu sore,permaisuri pun melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat dan tampan.
Permaisuri tampak senyum bahagia sambil menimang-nimang putranya. Begitu pula
sangraja senantiasa bersyukur telah memperoleh keturunan anak laki-laki yang selama
ini di-idam kannya.
Raja:”Terima kasih tuhan!engkau telah mengabulkan doa kami,”

Narrator:”seminggu kemudian, sangraja pun mengadakan pesta dan upacara turun mani, yaitu
upacara pemberian nama. Pesta dan upacara tersebut diadakan selama tujuh hari tujuh
malam.tamu yang diundang bukanhanya rakyat negeri alas, melainkan juga seluruh
bintang dan mahluk halus yang ada dilaut maupun didarat. Seluruh tamu undangan
tampak gembira dan bersukaria. Dalam upacara turun mani tersebut ditetapkan nama
putra raja,adalah amat mude.

“beberapa bulan setelah upacara dilaksanakan,sang rajapun mulai sakit-sakitan.


Seluruh badannya terasah lemah dan letih.

Raja:”Dinda!mungkin ini pertanda waktunya sudah dekat. Dinda tentu masih ingat doa kanda dulu
sebelum kita mempunyai anak,”

Narrator:”mendengar ungkapan sangraja, hati permaisuri menjadi sedih. Meskipun menyadari hal
itu, permaisuri tetap berharap agar sangraja dapat sembuh dan dipanjangkan umurnya.
Semua tabib diundang keistana untuk mengobati penyakit sangraja. namun, tak
seorangpun yang berhasil menyembuhkannya. Bahkan penyakit sangraja semakin hari
bertambah parah. Akhirnya ,raja yang arif dan bijaksana itu pun wafat. Seluruh
keluarga istana dan rakyat negeri alas berkabung.

“oleh karena amat mude sebagai pewaris tunggal kerajaan negeri alas masih kecil dan
belum sanggup melakukan tugas-tugas kerajaan,maka diangkatlah pakcik amat mude
yang bernama raja mude menjadi raja sementara negeri alas. Sebagai seorang raja,
apapun perintahnya pasti dipatuhi. Berbagai tipu muslihat pun ia lakukan. mulanya,
sangraja memindahkan amat mude dan bibinya keruang belakang yang semula tinggal
diruang tangah.

“tipu muslihat raja muda semakin hari semakin menjadi-jadi. Pada suatu hari, ia
mengumpulkan beberapa orang pengawalnya diruang sidang istana.

Raja mude:”wahai,pengawal besok pagi-pagi sekali, buang permaisuri dan anak ingusan itu
ketengah hutan!”

Pengawal:”apa maksud baginda?”

Rajamude:”sudahlah! Tidak usah banyak tanya. Aku kira kalian sudah tahu maksudku,”

Pangawal:”ampun baginda!hamba benar-benar tidak tahu maksud baginda hendak membuang


permaisuri dan putra mahkota ke tengah hutan,”

Rajamude:”ketahuilah!aku tidak ingin suatu hari kelak amat mude akan merebut kekuasaan ini dari
tanganku,”

Pengawal:”tapi,baginda.bukankah putra mahkota amatmude pewaris tahta kerajaa nini,”


Rajamude:”(membentak pengawal) hei, kalian tidak usah banyak bicara. Laksanakan saja
perintahku!kalau tidak,kalian akan menanggung akibatnya!”

Narrator:”keesokan harinya, berangkatlah orang pengawal tersebut mengantar permaisuri dan


amat mude ketengah hutan. Waktu terus berjalan. Tak terasa amat mude talah
berumur 8 tahun. Ia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan tampan. Pada suatu hari,
ketika sedang bermain-main, amat mude menemukan cucuk sanggul ibunya. Diambilnya
cucuk sanggul itu dan dibuatnya mata pancing.

“ke esokan harinya, amat mude pergi memancing disebuah sungai yang didalamnya
terdapat banyak ikan. Dalam waktu sekejap, ia telah memperoleh 5 ekor ikan yang
hamper sama besarnya dan segera membawanya pulang. Alangkah gembiranya hati
ibunya.

Permaisuri:”(memuji amat mude)waaah,kamu pandai sekali memancing, putraku!.

Amatmude;”iya,ibu!sungai itu banyak sekali ikannya,”

Narrator:”5 ekor ikan besar itu tentu tidak bisa mereka habiskan. Maka timbul pikiran permaisuri
untuk menjualnya sebagian kesebuah desa yang terletak tidak jauh dari tempat tinggal
mereka. Dengan mengajak amat mude, permaisuri pun pergi kedesa itu. Ketika akan
menawarkan ikani tukep ada penduduk, tiba-tiba ia bertemu dengan saudagar kaya dan
pemurah. Ia adalah bekas sahabat suaminya dulu.

Saudagar:”Ampun, tuan putri! Kenapa tuan putri dan putra mahkota berada ditempat ini?”

Narrator:”permaisuripun menceritakan semua kejadian yang telah menimpanya sampai ia dan


putranya berada didesaitu. Mengetahui keadaan permaisuri dan putranya yang sangat
memprihatinkan tersebut, saudagar itupun mengajak mereka mampir kerumahnya dan
membeli semua jualan mereka.

“sesampainya dirumah, saudagar itu menyuruh istrinya agar segera memasak ikan
tersebut untuk menjamu permaisuri dan amat mude. Ketika sedag memotong ikan
tersebut, sangistri menemukan suatu keanehan. Ia kesulitan memotong perut ikan
tersebut dengan pisaunya.

Istri saudagar:”hei,benda apa didalam perut ikan ini ?kenapa keras sekali?”

Saudagar:”(pinta saudagar kepada istrinya) Dik!usai memasak dan menjamu tamu kehormatan
kita, segeralah kamu jual mas itu!”

Istrisaudagar:”untuk apa bang?”

Narrator:”kemudian saudagar itu menyampaikan berita gembira tersebut kepada permaisuri dan
putranya bahwa mereka akan dibuatkan sebuah rumah yang bagus. Mendengar kabar
itu, permaisuri sangat terharu. Ia benar-benar tidak menyangka jika mantan sahabat
suamiya itu sangat baik kepada mereka.

Permaisuri:”Terima kasi atas semua perhatiannya kepada kami,”

Saudagar:”ampun,Tuan putri!bantuan kami ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan
bantuan baginda raja semasa hidupnya kepada kami,”

Narrator:”pada suatu hari, rajamude yang serakah itu memanggil amatmude untuk menghadap
keistana. ,alangkah terkejutnya rajamude saat melihat seorang pemuda gagah dan
tampan memberi hormat dihadapannya. Dalam hatinya berkata” pemuda ini benar-
benar menjadi ancaman bagi kedudukannya sebagai raja”. Maka ia memeritahkan
amatmude tukpergi memetik buah kelapa gading disebuah pulau yang terletak
ditengahlaut. Buah kelapa gading itu
diperlikanuntukmengobatipenyakitistrirajamude.kok,lautanyangdilaluimenujukepulauit
udihuniolehbinatang0binatangbuas.siapapunyangmelewatilautanitu,makaakancelaka.

Rajamude:”(mengancanamatmude)Hei,amatmude!jikakamutidakberhasilmendapatkanbuahkelapa
gedingitu,makakamuakandihukummati,”

Narrator:”setelahberhari-
hariberjalan,sampailahamatmudedisebuahpantai.iapunmulaikebingunganmencaricarau
ntukmencapaipulauitu.padasaatiasedangduduktermenungberpikir,tiba-
tibamunculdihadapannyaseekorikanbesar
bernamasilenggangrayeyangdidampingiolehrajabuayadanseekornagabesar.Amatmude
punmejadiketakutan.

Ikansilenggangraya:”Hei,anakmuda!kamusiapadanhendakkemaa?”

Amatmude:”(denganguguplalumenceritakan
asalusuldanmaksudperjalanannya)sa….sayaamatmude,”

Narrator:”mendengarceritaamatmudetersebut,ikansilenggangraye,rajabuayadannagaitulangsung
memberihormatkepadanya.amatmudeterheran-
heranmelihatsikapketigabinatangraksasaitu.

Amatmude:”kenapakalianhormatkepadaku?”

Rajabuaya:”Ampun,Tuan!almarhum ayahanda mu adalah raja yang baik. Dulu kami semua


diundang padapestapemberiannamatuan!

Amatmude:”Terimakasih,sobat!”

Narrator:”akhirnya, amatmude pun diantar oleh ketiga binatang raksasa tersebut menuju kepulau
yang dimaksud. Tidak berapalama, sampailah mereka dipulau itu. Sebelum amatmude
naik kedarat, sinaga besar memberikan sebuah cincin ajaib kepada amat mude. Dengan
memakai cincin ajaib itu, maka semua permintaan akan dikabulkan.

“ketika ia sedang memetik buah kelapa adding itu,tiba-tiba terdengar suara seorang
perempuan yang sangat lembut menegurnya, ”siapapun yang berhasil memetik buah
kelapa gading itu, maka dai akan menjadi suamiku.”

Amatmude:”siapakahengkauini ?”

Putriniwergading:”aku adalah putri niwer gading.”

Narrator:”alngkah takjubnya ia melihat kecantikan putri niwer gading. Ia lansung mengajak puteri
niwer gading pulang kerumahnya dan menikah dengannya.

Wahai,ananda cahaya mata

Rajin dan tekun dalam bekerja

Penat dan letih usah dikira

Supaya kelak hidupnya sejahtera

Anda mungkin juga menyukai