Narator : Alkisah pada zaman dahulu kala hiduplah seorang janda bernama Mbok Sirni di
sebuah desa kecil. Ia bekerja sebagai petani kecil. Ia menginiginkan seorang anak agar
dapat membantu dan menemaninya bekerja.
Mbok Sirni : akhirnya pekerjaan ku di ladang hari ini selesai. Seandainya saya memiliki seorang
anak,pasti saya tidak selelah ini.
Raksasa : Wahai petani kecil,jikalau engaku menginginkan seorang anak akan kuberikan kau
seorang anak. Akan tetapi dengan syarat apabila anak itu berusia 6 tahun harus
diserahkan kepada ku itu untuk disantap
Narator : Setelah 2 minggu, Diantara buah ketimun yang di tanamnya ada 1 yang paling besar
dan berkilau seperti emas
Mbok Sirni : Wah buah ini besar sekali. Baiklah akan ku belah buah itu dengan hati-hati
Mbok Sirni : Wah cantik sekali kamu,nak….mulai sekarang ,ibu akan memanggilmu timun emas
karena kamu berasal dari timun yang berwarna emas
Babak 2
Narator : Semakin hari timun mas tumbuh menjadi gadis jelta yang rajin membantu ibunya
Mbok sirni : Iya, hati-hati ya nak.Jangan pulang terlalu malam,nanti kamu tersesat
Narrator : Beberapa saat kemudian ,datanglah raksasa untuk menagih janji Mbok Sirni
Raksasa : Wahai petani kecil saya datang kesini untuk menagih janjimu 6 tahun yang lalu, cepat
serahkan anak itu ! sekarang . saya sangat ingin memakan seorang bocah
Mbok sirni : Begini tuanku saya punya saran. Maukah anda datang kesini 2 tahun kemudian? Saya
yakin bila semakin dewasa anak ini akan semakin enak untuk di santap
Raksasa : Mmm… bagus juga saran mu.baiklah saya akan datang kesini 2 tahun kemudian
untuk menagih janjimu
Babak 3
Narrator : Hari berganti hari Mbok sirni semakin saying pada timun emas ,namun setiap kali ia
teringat akan janjinya hatinyapun menjadi cemas dan sedih
Timun emas : Bunda ,ini sudah larut malam ,kenapa bunda belum tidur ? dan kenapa bunda tampak
sedih, apakah bunda memiliki masalah
Mbok sirni : Tidak anakku, bunda tidak memiliki masalah, mari kita tidur, bunda akan
menceritakan sebuah dongeng untukmu.
Babak 4
Narator : Suatu malam mbok sirni bermimpi ,agar anaknya selamat ia harus menemui petapa di
gunung gundul. Pagi nya ia langsung pergi kesana.
Mbok sirni : Timun mas ibu akan pergi kegunung gundul u tuk beberapa hari, Bila kamu lapar, ibu
sudah menyiapkan nasi dan ikan asin di dapur. Jangan kemana-mana nanti kamu
tersesat
Mbok sirni : Maaf anakku . kamu tidak dapat ikut bunda. Kamu harus menjaga rumah kita
Babak 5
Narrator : Setelah mbok sirni sampai di gunung gundul .ia menolong orang yang hampir terjatuh
dalam anak sungai. Ternyata orang itu adalah seorang petapa
Petapa : Terima kasih engaku telah menolong ku,ternyata engkau sorang yang murah hati .ini
kuberikan empas buah bungkus kecil ini, masing-masing didalamnya terdapat biji
mentimun ,jarum ,garam dan terasi untuk menyelamatkan anakmu dari raksasa.
Narrator : Namun ketika mbok sirni mau mengucapkan terima kasih petapa itu menghilang
begitu saja
Babak 6
Narrator : Mbok sirni pun pulang kerumahnya . Sesampai dirumahnya ,ia menceritakan semua
yang telah terjadi kepada timun emas
Timun mas : Bunda saya amat takut dimakan oelh raksasa itu . dan juga saya takut berpisah
dengan bunda.
Mbok sirni : Oh anakku bunda sangat menyayangimu dan takut kehilanganmu. Ini ,bungkusan ini
bunda berikan untukmu. Gunakan ini saat kamu berhadapan dengan raksasa itu.
Sebelumitu berdoalah pada sang pencipta untuk di berikan perlindungan darinya.
Timun emas : Baiklah bunda saya akan berusaha mengikuti saran bunda.
Babak 7
Raksasa : Wahai petani kecil aku datang kesini untuk menagih janjimu. Cepat serahkan anak itu.
Aku amat ingin memakannya ! hahahaha
Narrator : Akhimya timun mas dan mbo sirni hidup bahagia dengan damai