Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA


UPT. PUSKESMAS SINGKAWANG TENGAH II
Jalan Sungai Mahakam,Singkawang ( 79112 )
Email:puskesmasroban@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PENANGAN KASUS KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI(KIPI)
UPT.PUSKESMAS SINGKAWANG TENGAH II

I. Pendahuluan

Imunisasi merupakan salah satu cara menurunkan angka mortalitas ibu


dan bayi dalam upaya mencapai Millenium Development Goals (MDGs). Tujuan
program imunisasi adalah untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat
penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu diantaranya
polio, campak, hepatitis B, tetanus, pertusis (batuk rejan), difteria, pneumonia,
dan meningitis. Pemberian imunisasi merupakan upaya kesehatan yang terbukti
paling cost effective serta berdampak positif untuk mewujudkan derajat
kesehaatan ibu dan anak di Indonesia. Imunisasi tidak hanya melindungi
seseorang tapi juga masyarakat dengan memberikan perlindungan komunitas
atau yang disebut dengan herd immunity.
Pada tahun 1974 WHO mencanangkan pengembangan program
imunisasi (PPI), dan sejak tahun 1979 PPI telah dilaksanakan secara nasional di
Indonesia. Seiring dengan cakupan imunisasi yang tinggi, maka penggunaan
vaksin juga meningkat sehingga reaksi vaksinasi yang tidak diinginkan juga
meningkat. Hal yang penting dalam menghadapai reaksi vaksinnasi yang tidak
diinginkan ialah: apakah kejadian tersebut berhubungan dengan vaksin yang
diberikan? Ataukah bersamaan dengan penyakit lain yang telah diderita sebelum
pemberian vaksin (koinsidensi)? Seringkali hal ini tidak dapat ditentukan dengan
tepat sehingga oleh WHO digolongkan dalam kelompok adverse events following
immunisation (AEFI) atau kejaidian ikutan pasca imuniasi.

II. Latar Belakang


Seiring dengan cakupan imunisasi yang tinggi maka penggunaan vaksin
juga meningkat dan sebagai akibatnya kejadian yang berhubungan dengan
imunisasi juga meningkat. Dalam menghadaapi hal ini penting diketahui apakah
kejadian tersebut berhubungan dengan vaksin yang diberikan ataukah terjadi
secara kebetulan.
Reaksi simpang yang dikenal dengan kejadian ikutan pasca
imunisasi(KIPI) adalah kejadian medic yang berhubungan dengan imunisasi
dapat berupa reaksi vaksin, reaksi suntikan, kesalahan prosedur ataupun
koinsiden sampai ditentukan adanya hubungan kausal. Untuk mengetahui
hubungan antara imunisasi dengan KIPI diperlukan pencatatan dan pelaporan
semua reaksi simpang yang timbul setelah pemberian imunisasi. Surveilans KIPI
tersebut sangat membantu program imunisasi,khususnya untuk memperkuat
keyakinan masyarakat akan pentingnya imunisasi sebagai upaya pencegahan
penyakit yang paling efektif.

III. Tujuan

1. Tujuan Umum
Tujuan umum kegiatan ini adalah untuk pemantauan KIPI
2. Tujuan Khusus

a. Dapat memberikan tanggapan segera jika ada pelaporan KIPI


sehingga program imunisasi harus mempunyai Perencanaan rinci
dan terarah
b. Agar ada pemantauan terhadap pelaporan KIPI karena kesalahan
prosedur.
c. Agar seluruh petugas baik yang berada dilapangan dapat
memahami KIPI yang jelas dan instruksi yang rinci perihal jalur
pelaporan.

IV. Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Melacak KIPI berkelompok - Menetapkan definisi KIPI
- Lacak orang lain didaerah tersebut yang
mempunyai gejala penyakit yang serupa
dengan definisi kasus tersebut.
- Dapatkan riwayat imunisasi
- Tentukan persamaan paparan diantara
KIPI tersebut.
- Laporkan
2 Analisis KIPI - Klasifikasi penyebab, terdiri dari:
 Kesalahan prosedur/tehnik
pelaksanaan
 Reaksi suntikan
 Induksi vaksin
 Koinsiden
 Penyebab tidak diketahui
3 Tindak lanjut kasus - Pengobatan
- Komunikasi
- Perbaikan mutu pelayanan
4 Evaluasi - Evaluasi rutin
- Evaluasi tahunan
5 Penanggulangan KIPI - Pencegahan primer
- Penaggulangan medic KIPI

V. Cara Melaksanakan Kegiatan

Lintas Lintas
Kegiatan
No Pelaksanaan KIPI Program Sektor ket
Pokok
Terkait Terkait
1 Melacak KIPI - Menetapkan definisi KIPI TIM KIPI kader Sumber
berkelompok - Lacak orang lain didaerah dana BOK
tersebut yang mempunyai
gejala penyakit yang
serupa dengan definisi
kasus tersebut.
- Dapatkan riwayat
imunisasi
- Tentukan persamaan
paparan diantara KIPI
tersebut.
- Laporkan
2 Analisis KIPI - Klasifikasi penyebab,
terdiri dari:
 Kesalahan
prosedur/tehnik
pelaksanaan
 Reaksi suntikan
 Induksi vaksin
 Koinsiden
 Penyebab tidak
diketahui
3 Tindak lanjut - Pengobatan
kasus - Komunikasi
- Perbaikan mutu
pelayanan
4 Evaluasi - Evaluasi rutin
- Evaluasi tahunan

5 Penanggulan - Pencegahan primer


gan KIPI - Penaggulangan medic
KIPI

VI. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah seluruh sasaran dari kegiatan imunisasi

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Tahun 2024
No. Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
Pemantauan
kasus kejadian
1. ikutan pasca V V V V V V V V V V V V
imunisasi (KIPI )
berat
Kegiatan dilakukan bila ada pelaporan.

VIII. Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Evaluasi dilakukan untuk menilai evektivitas pemantauan KIPI,dengan kriteria
adalah:
- Ketepatan waktu laporan
- Kelengkapan laporan
- Keakuratan laporan
- Kecepatan investigasi
- Keadekuatan tindakan perbaikan yang dilakukan
- KIPI tidak menggangu program imunisasi

IX. Pencatatan, Pelaporan, Dan Evaluasi Kegiatan


1. Pencatatan : dilakukan setelah kegiatan penemuan KIPI baik yang
dilaporkan orang tua,masyarakat maupun petugas kesehatan. Laporan KIPI
dicatat oleh petugas kesehatan dalam formulir laporan KIPI
2. Pelaporan : Penanggung jawab Imunsasi melaporkan KIPI di websait
“KEAMANAN VAKSIN ”
3. Evaluasi : Dilakukan setelah dilaksanakannya kegiatan secara keseluruhan
.

Pennggung Jawab
Program Imunisasi

EDA OKTA DWI SAPTARI,Amd.Kep


NIP.19841023 200604 2006

Anda mungkin juga menyukai