Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN (KAK)
SURVEILANS KIPI
(KEJADIAN PASKA
IMUNISASI)

PUSKESMAS CIKANCUNG
Jl. Raya Cikancung Desa Mandalasari
Kec. Cikancung
Kab. Bandung 40396

TAHUN 2019
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)
SURVEILANS KIPI (PASKA KEJADIAN IKUTAN IMUNISASI)

I. Pendahuluan

Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat,

maka sistem dan orientasi dalam masyarakat pun mulai berubah. Masyarakat mulai

menutut pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu. Dengan semakin

meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, maka fungsi

puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar secara bertahap terus

ditingkatkan agar menjadi efektf dan efisien serta memberi kepuasan terhadap

pasien, keluarga dan masyarakat.

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mempertahankan

status kesehatan seluruh rakyat perlu tindakan imunisasi sebagai tindakan preventif.

Upaya imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakatyang terbuku palig cost

effective dan telah di selenggarakan di Indonesian sejak tahun 1956. Dengan

program ini Indonesia ditanyakan bebas penyakit cacar sejak tahun 1974. Selain itu

dengan telah di perluasnya program imunisasi menjadi Program Pengembangan

Imunisasi sejak tahun 1977, angka kesakitan dan kematianakibat penyakit yang

dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) sudah dapat ditekan. Menurut Undang-

undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Imunisasi merupakan salah satu

upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu

kegiatan prioritas.

II. Latar belakang

Seiring dengan cakupan imunisasi yang tinggi maka penggunaan

vaksin juga meningkat dan sebagai akibatnya kejadian yang berhibungan

dengan imunisasi juga meningkat. Dalam menghadapi hal ini penting


diketahui apakah kejadian tersebut berhubungan dengan vaksin yang

diberikan ataukah terjadi secara kebetulan.

Reaksi simpang yang dikenal dengan kejadian ikutan pasca imunisasi

(KIPI) adalah kejadian medic yang berhubungan dengan imunisasi dapat

berupa reaksi vaksin, reaksi suntikan, kesalahan prosedur ataupun koinsiden

sampai ditentukan adanya hubungan kausal. Untuk mengetahui hubungan

antara imunisasi dengan KIPI diperlukan pencatatan dan pelaporan semua

reaksi simpang yang timbul setelah pemberian imunisasi. Surveilens KIPI

tersebut sangat membantu program imunisasi, khususnya untuk yang

memperkuat keyakinan masyarakat akan pentingnya imunisasi sebagai

upaya pencegahan penykit yang paling efektif.

III. Tujuan

Tujuan Umum
Tujuan umum kegiatan ini adalah untuk pemantauan KIPI.
Tujuan Khusus

1. Dapat memberikan tanggapan segera jika ada pela[oran KIPI sehingga

program imunisasi harus mempunyai Perencanaan rinci dan terarah.

2. Agar ada pemantauan terhadap pelaporan KIPI karena kesalahan

prosedur.

3. Agar seluruh petugas baik yang berada dilapangan dapat memahami KIPI

yang jelas dan intruksi yang rinci perihal jalur pelaporan.

IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan

Kegiatan Pokok
Melacak KIPI dan Analisis KIPI

Rincian Kegiatan
1. Menetapkan definisi KIPI
2. Melacak yang mempunyai gejala penyakit yang serupa dengan definisi

kasus tersebut
3. Dapatkan riwayat imunisasi
4. Tentukan persamaaan paparan diantara KIPI tersebut
5. Laporkan
6. Kesalahan prosedur/ teknik pelaksanaan
7. Reaksi suntikan
8. Induksi vaksin

V. Cara melaksanakan kegiatan

A. Cara melakasanakan kegiatan

Kipi merupakan kejadian medik yang terjadi setelah pemberian

imunisasi dan diduga berhubungan dengan imunisasi. Untuk itu

diperlukan kajian tim ahli yang independen untuk menilai apakah ada

kaitan dengan imunisasi atau tidak.

B. Sasaran

Sasaran imunisasi :
1. Bayi dibawah 1 tahun
2. Wanita usia subur (15-39 tahun) termasuk ibu hamil dan calon

pengantin
3. Anak usia sekolah tingkat dasar

VI. Jadwal kegiatan


Kegiatan imunisasi harus menjangkau semua sasaran imunisasi

sehingga perlu melakukan pemetaan berdasarkan tingkat resiko dan

kesulitannya.

VII. Monitoring, evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan

Evaluasi pelaksanaan untuk mengetahui hasil ataupun proses kegiatan

bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan. Kegiatan evaluasi dilakukan

setelah pelaksanaan.
Pertemuan evaluasi pasca imunisasi dilakukan untuk mengidentifikasi

pencapaian hasil kegiatan, seperti cakupan masing-masing wilayah,

pemanfaatan logistik, dan masalah-masalah yang dijumpai di lapangan, .

Pada pertemuan evaluasi dapat dipergunakan sebagai acuan dalam

menyusun rencana tindak lanjut untuk penguatan imunisasi rutin.

Anda mungkin juga menyukai