Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA

ACUAN
KEGIATAN
PELAKSANAAN
SUB PIN POLIO

PUSKESMAS PASIRJAMBU
Jl. Raya Stasion Cisondari Desa
Pasirjambu Kec. Pasijambu
Kab. Bandung 40972

TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)
PELAKSANAAN SUB PIN POLIO

I. Pendahuluan

Polio merupakan (keluarga Picornaviridae), sering disingkat sebagai

"Polio" adalah virus yang paling ditakuti abad ke-20 di dunia yang

menghasilkan permulaan program inisiatif global untuk pemberantasan polio

pada tahun 1988. Sebagian polio positif yang diakibatkan oleh enterovirus

RNA ini dikenal dengan kemampuannya untuk mempengaruhi sebuah

bagian dari sumsum tulang belakang, dan mengakibatkan terjadinya Acute

Flaccid Paralysis (AFP) atau dapat menyebabkan kematian jika otot

pernapasan atau tenggorokan mendapat lumpuh tetapi untungnya tidak

banyak kasus yang terjadi. Terdapat tiga serotypes dari virus polio, di dunia

kasus infeksi dari 1 per 200-2000 kasus tergantung pada jenis serotype

virus. Tingkat fatality biasanya dari 5 hingga 10% dalam kasus-kasus

lumpuh. World Health Organization (WHO) 27 tahun yang lalu telah

mencapai keberhasilan luar biasa dalam mengurangi jumlah polio di

negara-negara endemik, dari 125 negara di penjuru dunia hanya ada 3

negara termasuk Pakistan, Afghanistan, dan Nigeria, dimana Wild Polio Virus

(WPV) transmisinya belum terputus walaupun angka kasus terjadinya polio

telah turun dibawah angka 99% dibandingkan dengan 350.000 kasus baru

per tahun kemudian (Ghafoor & Sheikh,


Imunisasi merupakan upaya paling efektif dan efisien dalam mencegah

dan beberapa penyakit berbahaya. Sejarah telah mencatat besarnya peranan

imunisasi dalam menyelamatkan masyarakat dunia dari kesakitan, kecacatan

bahkan kematian akibat penyakit penyakit tertentu seperti cacar, polio,

tuberkolosis, hepatitis B yang dapat berakibat kanker hati, difteri, Campak,


Rubela dan sindrom kecacatan bawaan akibat rubella. Dalam imunisasi

terdapat konsep herd immunity atau kekebalan kelompok. Kekebalan

kelompok ini hanya dapat terbentuk apabila cakupan imunisasi pada sasaran

ini secara tidak langsung akan turut memberikan perlindungan bagi kelompok

usia lainnya, sehingga bila ada satu atau sejumlah kasus penyakit penyakit

yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dimasyarakat maka penyakit

tidak akan menyebar dengan cepat dan kejadian Luar Biasa dapat dicegah.

Konsep ini merupakan bukti bahwa program imunisasi sangat efektif juga

efisien.

II. Latar belakang


Pada Tanggal 14 Maret 2023, dilaporkan kasus lumpuh layuh akut

dikabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat dengan hasil pemeriksaan

laboratorium menyatakan bahwa kasus tersebut adalah VDP2. Oleh karena

itu, diperlukan kegiatan outbreak response immunization (ORI) dengan target

cakupan minimal 95% untuk menangani KLB tersebut. Kegiatan Sub PIN

Polio ini akan dilaksanakan selama dua putaran di Provinsi Jawa Barat.

III. Tujuan
Tujuan Umum
Memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap penyakit

Polio.
IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan Pokok
Melakukan kegiatan pelaksanaan SUB PIN Polio diwilayah kerja Kecamatan

Pasirjambu.

Strategi Kegiatan
1. Pendataan Sasaran oleh Bidan desa Bersama dengan Kader Posyandu

dan Dasawisma.
2. Penggerakan sasaran oleh Camat/Kades/Lurah, Ketua Rt/Rw, Kader dan

dasawisma.
3. Operasional pelaksanaan melalui posyandu, Puskesmas, maupun Pos

Imunisasi lainnya.
4. Melakukan pendampingan teknis, monitoring harian dan pemberian

feedback

V. Cara melaksanakan kegiatan


A. Cara melakasanakan kegiatan
Persiapan
1. Pendataan sasaran bayi usia 0 sampai dengan 59 bulan
2. Penjadwalan pelaksanaan POS SUB PIN
3. Koordinasi
Dilaksanakan suatu pertemuan koordinasi dan kesepakatan

dalam persiapan kegiatan dalam pelaksanaan SUB PIN Polio

pertemuan koordinasi dilaksanakan dalam rangka sosialisasi

dan kesepakatan jadwal pelaksanaan. Penyebaran informasi

melalui social media dan poster.


Persiapan Logiistik
B. Sasaran
Sasaran bayi balita usia 0-59 bulan.

VI. Jadwal kegiatan

Putaran I Tanggal 03 April 2023 s/d 08 April 2023


Putaran II Tanggal 15 Mei 2023 s/d 20 Mei 2023

VII. Monitoring, evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan

Evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah dilakukan sweeping

yang akan dilaksanakan setelah pelaksanaan SUB PIN Polio, pada sasaran

meliputi sasaran yang mendapatkan imunisasi dibanding jumlah sasaran

seluruhnya.
Pertemuan evaluasi kegiatan SUB PIN bertujuan untuk mengetahui

kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan perencanaan, mengidentifikasi

permasalahan yang ada, hasil kegiatan atau cakupan untuk menentukan

rencana tindak lanjut dari kegiatan yang telah dilakukan untuk perbaikan

kegiatan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai