Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI)

I. PENDAHULUAN
KIPI adalah kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi, baik berupa reaksi
vaksin ataupun efek simpang, toksisitas, reaksi sensitivitas, efek farmakologis; atau
kesalahan program, koinsidensi, reaksi suntikan, atau hubungan kausal yang tidak dapat
ditentukan. Menurut Riskesdas tahun 2013, menunjukkan bahwa dari 91,3% yang pernah
diimunisasi dasar lengkap, terdapat 33,4% yang pernah mengalami KIPI. (4) Kejadian ini
adalah wajar dan reaksi yang umum terjadi pasca imunisasi, namun seringkali ibu
menjadi tegang, cemas, dan khawatir. Banyak ibu yang cenderung menolak tindakan
imunisasi karena takut ada efek samping (kejadian ikutan pasca imunisasi) serta takut dan
cemas dikarenakan pemberitaan miring tentang efek samping imunisasi.
Melihat fakta di atas tampak bahwa peran seorang ibu pada program imunisasi
sangatlah penting. Ibu mungkin tidak akan membawa bayinya ke posyandu atau
puskesmas untuk diimunisasi tanpa adanya pengetahuan yang benar tentang imunisasi
tersebut. Selain itu alasan yang paling sering untuk kegagalan orang tua memberikan
imunisasi adalah pendidikan orang tua yang lemah (rendah). Umunya sebagian besar ibu-
ibu masih merasa takut dan enggan membawa anaknya utnuk imunisasi karena alasan
anaknya menjadi sakit setelah pemberian imunisasi.
Usaha untuk mengetahui besaran masalah KIPI di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Langsa Kota perlu pelaporan dan pencatatan KIPI serta koordinasi antara pengambil
keputusan dengan petugas pelaksana di lapangan, diharapkan dengan adanya penelitian
ini dapat menurunkan angka KIPI dan khususnya untuk memperkuat keyakinan
masyarakat akan pentingnya imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakit yang paling
efektif.

II. LATAR BELAKANG


Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian sakit dan kematian
yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi. Vaksin mutakhir aman tetapi bukan
tanpa resiko, maka sebagian orang dapat mengalami reaksi setalah imunisasi yang
bersifat ringan bahkan sampai mengancam jiwa.
KIPI merupakan kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi, baik berupa
efek vaksin maupun efek samping, toksisitasi, reaksi sensitivitas, efek farmakologis,
maupun kesalahan program koinsiden, reaksi suntikan, atau hubungan kausal yang tidak
dapat ditentukan.
UPTD Puskesmas Langsa Kota memiliki 10 desa dan 61 Sekolah : 11 TK, 21 PAUD,
23 SD, 6 SMP dengan tempat tinggal yang permanent dan semi permanent sehingga
keadaan sanitasinya masih kurang memenuhi syarat kesehatan. Dari hasil monitoring dan
evaluasi layanan yang telah dilakukan tidak menutup kemungkinan adanya kasus KIPI di
masyarakat.
LANDASAN HUKUM / KEBIJAKAN KIPI yaitu :
Adanya UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
- Setiap anak berhakmemperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah
terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi.
- Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bay dan anak.

Keputusan Menkes No. 1611/Menkes/SK/XI/2005


- Pedoman penyelenggaraan Imunisasi.

Keputusan Menkes No. 1626/Menkes/SK/XII/2005


Pedoman pemantauan dan penanggulangan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

III. TUJUAN
- TUJUAN UMUM
Menjaganya keamanan dan keselamatan individu terhadap kejadian ikutan pasca
imunisasi.
- TUJUAN KUSU
1. Mendeteksi dini kasus KIPI atau diduga kasus KIPI dengan cepat dan tepat
2. Merespon kasus KIPI atau diduga kasus KIPI dengan cepat dan tepat
3. Mengurangi dampak negatife imunisasi terhadap kesehatan individu dan
terhadap program imunisasi.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

Pemantauan KIPI - Penemuan Kasus


- Pelacakan Kasus
- Analisis Kasus
- Rencana Tindak Lanjut
- Tindak Lanjut
- Evaluasi Kasus
- Pelaporan Kasus

Penanggulangan KIPI - Mendata penemuan kasus.


- Menganalisa hasil pelacakan kasus (serius /
nonserius) apabila kasus serius segera di rujuk
kerumah sakit untuk tindakan lebih lanjut.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


N Kegiatan Pelaksanaan Lintas Lintas Sektor KET
O Pokok Program UKM Program Terkait
Terkait
Pemantauan - Berkoordinasi 1. Survelains 1. Dokter Sumber
KIPI dengan  Membua  Memeriksa Pembiayaan
survelains. t jadwal pasien. BOK
- Menyusun dan  Memberikan Imunisasi.
jadwal melakukan terapi obat
pemantauan pelacakan. 2. Guru UKS
KIPI  Memantau
- Menyiapkan kondisi
logistik. anak.
- Berkolaborasi
dengan Dokter
Puskesmas.
- Mengumpulkan
data hasil
pemantauan.
Penanggulangan - Berkoordinasi 2. Survelains 1. Dokter Sumber
KIPI dengan Membuat  Memeriksa Pembiayaan
survelains. jadwal dan pasien. BOK
- Menyusun melakukan  Memberikan Imunisasi.
jadwal pelacakan. terapi obat
pemantauan 2. Guru UKS
KIPI  Memantau
- Menyiapkan kondisi
logistik. anak.
- Berkolaborasi
dengan Dokter
Puskesmas.
- Mengumpulkan
data hasil
pemantauan.

VI. SASARAN
Setiap individu yang telah menerima imunisasi.

VII. TATA NILAI

Tata Nilai UPTD Puskesmas Langsa Kota yaitu : CARE


 C : Cekatan
 A : Amanah
 R : Rapi
 E : Empati
VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Dilaporkan setiap bulan dan dipantau setiap setelah pemberian Imunisasi.
BULAN
N
KEGIATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pemantauan
KIPI
INSIDENTAL
Penanggulangan
KIPI INSIDENTAL

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Setiap akhir bulan bidan desa melaporkan data pencapaian hasil dari pelaksanaan
masing-masing program/kegiatan.
Membuat evaluasi sebulan sekali pencapaian setiap sasaran berdasarkan target setiap
indikator.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pelaksanaan dilakukan oleh KA Puskesmas dan Penanggung jawab program Imunisasi.
Pencatatan dilakukan setiap akhir pelaksanaan kegiatan.
Dokumen laporan yang berisi : notulen, rencana tindak lanjut, rekomendasi, hasil olah
dan analisis data, laporan evaluasi hasil kegiatan.

XI. PEMBIAYAAN
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini di bebankan oleh program bantuan
operasional kesehatan (BOK) tahun 2019.
NO KEGIATAN BIAYA KEGIATAN SWEEPING
1 2 OH X INSIDENTAL X Rp. ......
Pelacakan
KIPI

Mengetahui, Langsa, 2020


Kepala UPTD Puskesmas Langsa Kota Pengelola Program Imunisasi

dr. Muhammad Yusuf Akbar Cut Ristina Olvia, SST


Pembina/Nip. 19850310 201103 1 001 Nip. 19840131 200904 2 003

Anda mungkin juga menyukai