Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SURVEILANS KIPI (KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI)

DI PUSKESMAS KEMBANG TAHUN 2023

A. Pendahuluan

Imunisasi telah diakui sebagai upaya pencegahan penyakit yang paling


mendekati kesempurnaan dan sangat berdampak terhadap peningkatan
kesehatan masyarakat. Program imunisasi di Indonesia dimulai dengan
memberikan Lima Imunisasi Dasar Lengkap pada bayi (0 – 11 bln)
dilanjutkan booster imunisasi pada usia 18 bln – 3 tahun dengan tujuan
memberikan perlindungan terhadap 8 macam penyakit: TBC, Difteri,
Pertussis, Tetanus, Campak, Polio, Hepatitis B dan Meningitis, melalui
antigen BCG, DPT, HIB, Polio, Campak, Hepatitis B. Kemudian untuk
melengkapi status imunisasi TT dan Booster terhadap penyakit Difteri,
pemerintah juga memberikan imunisasi DT dan Td saat BIAS. Imunisasi
juga diberikan pada WUS dan BUMIL melalui antigen TT.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah kejadian medis yang
terjadi setelah pemberian imunisasi dapat berupa reaksi vaksin, reaksi
suntikan, kesalahan prosedur ataupun koinsiden sampai ditentukan
adanya hubungan kausal. Klasifikasi KIPI berdasarkan berat ringan
kasus KIPI antara lain KIPI serius dan non serius. KIPI serius
merupakan kejadian medis yang tidak diinginkan yang terjadi setelah
pemberian imunisasi, yang menyebabkan rawat inap, kecacatan yang
menetap, mengancam kehidupan atau kematian. KIPI serius antara lain
tidak mau menetek atau minum, muntah berlebihan, demam tinggi lebih
dari satu hari, menangis terus menerus, kesadaran menurun dan reaksi
anafilaktik seperti kejang. Sementara KIPI non serius adalah kasus

Kerangka Acuan Surveians KIPI-- UPTD Puskesmas Banyubiru Halaman 1


ringan yang terjadi setelah pemberian imunisasi antara lain demam,
bengkak atau merah di lokasi suntik.

B. Latar Belakang

Pemberian imunisasi pada bayi dan balita terbukti menurunkan angka


kejadian penyakit sejak tahun 1980. Idealnya vaksinasi tidak
menimbulkan efek samping, kalaupun ada sangat ringan. Efek samping
atau kejadian ikutan pasca imunisasi, atau yang lebih dikenal sebagai
KIPI, merupakan setiap kondisi atau gangguan kesehatan yang terjadi
setelah imunisasi, dan biasanya berhubungan dengan kegiatan
imunisasi itu sendiri. Namun, belum tentu memiliki hubungan
kausalitas dengan vaksin. Untuk menanggulangi dan meminimalisasi
kejadian maupun dampak KIPI penting dilakukan pemantauan dan
pelacakan/surveilans KIPI. Surveilans KIPI atau surveilans keamanan
vaksin merupakan suatu strategi penyelesaian laporan KIPI. Kegiatan
yang dilakukan berupa pengobatan/perawatan, pemantauan,pelaporan,
dan penanggulangan (kajian dan rekomendasi oleh komite independen)
terhadap semua reaksi simpang/KIPI yang terjadi setelah pemberian
Imunisasi. Pelaporan dan kajian KIPI dilaksanakan dengan
menggunakan instrumen website keamanan vaksin.

C. Tujuan

Kerangka Acuan Surveians KIPI-- UPTD Puskesmas Banyubiru Halaman 2


1. Tujuan Umum

Untuk mendeteksi dini, merespon dengan cepat dan tepat,


mengurangi dampak negatif imunisasi terhadap kesehatan individu
dan terhadap program imunisasi.

2. Tujuan Khusus

- Mencegah dan menanggulangi kejadian KIPI setelah imunisasi.


- Meningkatkan cakupan imunisasi
- Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program
imunisasi

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

No
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
.

Kerangka Acuan Surveians KIPI-- UPTD Puskesmas Banyubiru Halaman 3


1 Pemantauan Kasus - Melakukan pemantauan terhadap sasaran
imunisasi
- Menerima laporan terjadinya kasus KIPI

2 Pelacakan Kasus - Melakukan pelacakan kasus KIPI


- Melakukan investigasi untuk penetapan
klasifikasi KIPI
- Melakukan pendataan Riwayat imunisasi

3 Pelaporan Kasus - Pencatatan kasus KIPI


- Pelaporan menggunakan form KIPI

E. Cara Melaksanakan Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan rutin setiap bulan dengan jadwal yang sudah
ditetapkan di masing-masing desa wilayah kerja. Dalam
melaksanakan kegiatan Pencegahan dan penanggulangan KIPI
dilakukan dengan ;

Kerangka Acuan Surveians KIPI-- UPTD Puskesmas Banyubiru Halaman 4


1. melakukan pelacakan terhadap kejadian KIPI pada Bayi dan
Baduta melalui kunjungan rumah setelah pelaksanaan
Vaksinasi rutin atau lainnya
2. Bila terdapat atau terjadi KIPI baik KIPI serius maupun Non
serius dilakukan upaya pencegahan, penanggulangan dan
penanganan agar kondisi tidak menjadi KIPI berat.
3. Melakukan KIE kepada ibu sehubungan dengan kejadian KIPI
tersebut.

F. Sasaran

Sasaran imunisasi rutin terdiri dari bayi, balita,anak sekolah dan


individu yang mendapatkan imunisasi.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No
.
Kegiatan Tahun 2023

Kerangka Acuan Surveians KIPI-- UPTD Puskesmas Banyubiru Halaman 5


1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Pemantauan Kasus √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2 Pelacakan Kasus √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 Pelaporan Kasus √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan

Monitoring dan evaluasi hasil penemuan kasus KIPI di laporan setiap


bulan dan dievaluasi setiap 3 bulan sekali (triwulan).

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

Kerangka Acuan Surveians KIPI-- UPTD Puskesmas Banyubiru Halaman 6


1. Pelaporan pelayanan imunisasi menggunakan formulir pelaporan
yang sudah ada yang akan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan.
2. Hasil pengolahan dan analisa data dilaporkan ke dinas kesehatan
kabupaten/kota untuk dilakukan evaluasi mengenai capaian hasil
dari kegiatan yang telah dilakukan.

Mengetahui,

dr. Figi Bayu Joko Saputro

Kerangka Acuan Surveians KIPI-- UPTD Puskesmas Banyubiru Halaman 7

Anda mungkin juga menyukai