Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KUPANG
Jln. PB.Soedirman No.76 Kupang,Jetis,Mojokerto 61352
Email : pkmkupang@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


SURVAILENS KIPI PELAKSANAAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH ( BIAS )
UPT PUSKESMAS KUPANG

A. PENDAHULUAN

Semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa satu
bulan setelah imunisasi, yang di duga ada hubungannya dengan
pemberian imunisasi.Menurut Komite Nasional Pengkajian dan Penaggulangan
KIPI (KN PP KIPI), KIPI adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi
dalam masa 1 bulan setelah imunisasi.

Pada keadaan tertentu lama pengamatan KIPI dapat mencapai masa 42


hari (arthritis kronik pasca vaksinasi rubella), atau bahkan 42 hari (infeksi virus
campak vaccine-strain pada pasien imunodefisiensi pasca vaksinasi campak,
dan polio paralitik serta infeksi virus polio vaccine-strain pada resipien non
imunodefisiensi atau resipien imunodefisiensi pasca vaksinasi polio).
Pada umumnya reaksi terhadap obat dan vaksin dapat merupakan reaksi
simpang (adverse events), atau kejadian lain yang bukan terjadi akibat efek
langsung vaksin. Reaksi simpang vaksin antara lain dapat berupa efek
farmakologi, efek samping (side-effects), interaksi obat, intoleransi, reaksi
idoisinkrasi, dan reaksi alergi yang umumnya secara klinis sulit dibedakan.efek
farmakologi, efek samping, serta reaksi idiosinkrasi umumnya terjadi karena
potensi vaksin sendiri, sedangkan reaksi alergi merupakan kepekaan seseorang
terhadap unsure vaksin dengan latar belakang genetic. Reaksi alergi dapat
terjadi terhadap protein telur (vaksin campak, gondong, influenza, dan demam
kuning), antibiotik, bahan preservatif (neomisin, merkuri), atau unsure lain yang
terkandung dalam vaksin.
KIPI yang paling serius terjadi pada anak adalah reaksi anafilaksis. Angka
kejadian reaksi anafilaktoid diperkirakan 2 dalam 100.000 dosis DPT, tetapi yang
benar-benar reaksi anafilaksis hanya 1-3 kasus diantara 1 juta dosis. Anak yang
lebih besar dan orang dewasa lebih banyak mengalami sinkope, segera atau
lambat. Episode hipotonik/hiporesponsif juga tidak jarang terjadi, secara umum
dapat terjadi 4-24 jam setelah imunisasi

B. LATAR BELAKANG
Seiring dengan cakupan imunisasi yang tinggi maka penggunaan vaksin
juga meningkat dan sebagai akibatnya kejadian yang berhubungan dengan
imunisasi juga meningkat. Dalam menghadaapi hal ini penting diketahui apakah
kejadian tersebut berhubungan dengan vaksin yang diberikan ataukah terjadi
secara kebetulan.
Reaksi simpang yang dikenal dengan kejadian ikutan pasca
imunisasi(KIPI) adalah kejadian medic yang berhubungan dengan imunisasi
dapat berupa reaksi vaksin, reaksi suntikan, kesalahan prosedur ataupun
koinsiden sampai ditentukan adanya hubungan kausal. Untuk mengetahui
hubungan antara imunisasi dengan KIPI diperlukan pencatatan dan pelaporan
semua reaksi simpang yang timbul setelah pemberian imunisasi. Surveilans KIPI
tersebut sangat membantu program imunisasi,khususnya untuk memperkuat
keyakinan masyarakat akan pentingnya imunisasi sebagai upaya pencegahan
penyakit yang paling efektif.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum kegiatan ini adalah untuk pemantauan KIPI
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memberikan tanggapan segera jika ada pelaporan KIPI
sehingga program imunisasi harus mempunyai Perencanaan rinci
dan terarah
b. Agar ada pemantauan terhadap pelaporan KIPI karena kesalahan
prosedur.
c. Agar seluruh petugas baik yang berada dilapangan dapat memahami
KIPI yang jelas dan instruksi yang rinci perihal jalur pelaporan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

N Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


o
1 Melacak KIPI berkelompok - Menetapkan definisi KIPI
- Lacak orang lain didaerah tersebut yang
mempunyai gejala penyakit yang serupa
dengan definisi kasus tersebut.
- Dapatkan riwayat imunisasi
- Tentukan persamaan paparan diantara
KIPI tersebut.
- Laporkan
2 Analisis KIPI - Klasifikasi penyebab, terdiri dari:
- Kesalahan prosedur/tehnik
pelaksanaan
- Reaksi suntikan
- Induksi vaksin
- Koinsiden
- Penyebab tidak diketahui
3 Tindak lanjut kasus - Pengobatan
- Komunikasi
- Perbaikan mutu pelayanan
4 Evaluasi - Evaluasi rutin
- Evaluasi tahunan
5 Penanggulangan KIPI - Pencegahan primer
- Penaggulangan medic KIPI

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Mendapat pelaporan KIPI dari sekolah
2. Melakukan analisis penyebab dengan cara investigasi langsung ke lapangan.
3. Membuat pencatatan dan pelaporan
4. Dan segera menindak lanjuti kasus.

F. SASARAN
Sasaran dari program ini adalah seluruh sasaran anak sekolah dari kegiatan
imunisasi ( BIAS ).

G. PERAN TERKAIT
1. Lintas Program
Penyuluhan/konseling/penanganan dengan melibatkan lintas program terkait,
adapun identifikasi peran lintas program terkait adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN PROGRAM RINCIAN PERANAN


TERKAIT

1 Pemantauan Surveilans Sebagai pelaksana dalam


KIPI penemuan kasus KIPI dan
penyelidikan lingkungan
sekitar terhadap penemuan
kasus

2. Penanganan Dokter Sebagai pembuat advis


KIPI atas penanganan kasus
KIPI

2. Lintas Sektor
Melakukan komunikasi dengan pihak lintas sektor terkait untuk
mendukung pelaksanaan program, melalui surat dan komunikasi langsung
tentang rencana pelaksanaan kegiatan. Adapun identifikasi peran lintas
sektor terkait adalah sebagai berikut:

NO SEKTOR RINCIAN PERANAN


TERKAIT
1 Sekolah - Menyampaikan ke wali murid
penanganan jika terjadi KIPI

H. PEMBIAYAAN
Bila terjadi KIPI KLB ( ORI Difteri ) pembiayaan penganan KIPI dibiayai oleh
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dengan syarat dan ketentuan harus
melampirkan Register/Laporan Rujukan KIPI.

I. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan bila terjadi pelaporan/kasus.

J. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dilakukan setelah kegiatan penemuan KIPI baik yang dilaporkan
orang tua,masyarakat maupun petugas kesehatan. Laporan KIPI dicatat oleh
petugas kesehatan dalam formulir laporan KIPI, kemudian direkapitulasi setiap
bulannya dan dilaporkan dalam laporan rutin bulanan.

I. EVALUASI
Evaluasi dilakukan untuk menilai evektivitas pemantauan KIPI,dengan kriteria
adalah:
- Ketepatan waktu laporan
- Kelengkapan laporan
- Keakuratan laporan
- Kecepatan investigasi
- Keadekuatan tindakan perbaikan yang dilakukan
- KIPI tidak menggangu program imunisasi

Mengetahui, Kupang,
Kepala UPT Puskesmas Kupang Koordinator Imunisasi ,

Imam Ajib ispurnawah,S.Kep.,Ns Endang Sumarlik


NIP.197002031995031002 NIP.197606122010012007

Anda mungkin juga menyukai