Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA

DINAS KESEHATAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
KECAMATAN BUER
Jln. Lintas Sumbawa Tano KM 61 Kecamatan Buer

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


INVESTIGASI KEJADIAN KASUS KIPI
UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
KECAMATAN BUER

I. Pendahuluan
Kejadian Ikutan Pasca Imunsasi (KIPI) adalah semua kejadian sakit dan
kematian yang terjadi dalam maa 1 bulan setelah imunisasi (Ranuh,
dkk.,2001,p37). Vaksin mutakhir aman akan tetapi bukan tanpa resiko maka
sebgian orang dapat mengalami reaksi setelah imunisasi yang bersifat ringan
bahkan sampai mengancam jiwa (Ranuh, dkk.,2001,p37).
Rekasi KIPI imunisasi campak yang banyak dijumpai dengan gejala
demam yang lebih dari 39,5 C yang terjadi pada 5-15 % kasus, demam mulai
dijumpai pada hari 5-6 sesudah imunisasi dan berlangsung selama 2 hari. Ruam
dapat dapat dijumpai pada 55 resipien, timbul pada hari 7-10 sesudah imunisasi
dan berlangsung selama 2-4 hari (Ranuh, dkk.,2001,p107). Penyuntikan BCG
yang benar akan menimbulkan ulkus lokal yang superfisial 3 minggu setelah
imunisasi. Ulkus akan sembuh 2-3 bulan dan meninggalkan Parut bulat dengan
diameter 4-8mm. Apabila dosis terlalau tinggi maka ulkus yang timbul terlalu
besar, dan apabila penyuntikan terlalu dalam maka parut yang terjadi tertarik ke
dalam (Ranuh, dkk.,p80).
KIPI imunisasi DPT diantaranya kemerahan, bengkak dan nyeri pada
lokasi penyuntikan. Bayi akan menderita demam ringan, serung gelisah dan
menangis terus-menerus selama beberpa jam pasca imunisasi (Ranuh,
dkk.,p80). Kasusu poliomielitis yang berkaitan dengan vaksin telah dilaporkan
terjai pada resipien. Diperkirakan terdapat 1 kasus lumpuh pasca imunisasi polio
yang berkaitan dengan vaksin setiap 2,5 juta dosis Oral Polio Vaccine (OPV)
yang diberikan (Ranuh, dk.,p.102)

II. Latar belakang


Seiring dengan cakupan imunisasi yang tinggi maka penggunaan vaksin
juga meningkat dan sebagai akibatnya kejadian yang berhubungan dengan
imunisasi juga meningkat. Dalam menghadapi hal ini penting diketahui apakah
kejadian tersebut berhubungan dengan vaksin yang diberikan ataukah terjadi
secara kebetulan.Reaksi simpang yang dikenal dengan Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi ( KIPI ) adalah kejadian medie yang berhubungan dengan imunisasi
dapat berupa reaksi vaksin, reaksi suntikan, kesalahan prosedur ataupun
koinsiden sampai ditentukan adanya hubungan kausal. Untuk mengetahui
hubungan antara imunisasi dengan KIPI diperlukan pencacatan dan pelaporan
semua reaksi simpang yang timbul setelah pemberian imunisasi. Surveilans KIPI
tersebut sangat membantu program imunisasi, khususnya untuk memperkuat
keyakinan masyarakat akan pentingnya imunisasi sebagai upaya pencegahan
penyakit yang paling efektif.
III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Tujuan umum kegiatan ini adalah untuk pemantauan KIPI 2.
B. Tujuan Khusus
 Dapat memberikan tanggapan segera jika ada pelaporan KIPI sehingga
program imunisasi harus mempunyai Perencanaan rinci dan terarah .
 Agar ada pemantauan terhadap pelaporan KIPI karena kesalahan
prosedur
 Agar seluruh petugas baik yang berada dilapangan dapat memahami
KIPI yang jelas dan instruksi yang rincian perihal jalur pelaporan

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Melacak KIPI berkelompok
a. Menetapkan definisi KIPI
b. Lacak orang lain didaerah tersebut yang mempunyai gejala penyakit yang
serupa dengan definisi kasus tersebut.
c. Dapatkan riwayat imunisasi
d. Tentukan persamaan paparan diantara KIPI tersebut.
e. Laporkan

2. Analisis KIPI
Klasifikasi penyebab, terdiri dari:
a. Kesalahan prosedur/tehnik pelaksanaan
b. Reaksi suntikan
c. Induksi vaksin
d. Koinsiden
e. Penyebab tidak diketahui

3. Tindak lanjut kasus


a. Pengobatan
b. Komunikasi
c. Perbaikan mutu pelayanan 4 Evaluasi
d. Evaluasi rutin
e. Evaluasi tahunan 5 Penanggulangan KIPI
f. Pencegahan primer
g. Penaggulangan medic KIPI III.

V. Cara melaksanakan kegiatan dan sasaran


No Kegiatan Pelaksanaan Program Imunisasi Lintas Lintas Ket
Pokok Program Sektor
Terkait Terkait
1. Investigasi 1. Identitas: nama, tanggal dan tahun - Kader Sumber
Kejadian lahir/umur, jenis kelamin, dan alamat posyandu Pembia
Ikutan Pasca harus ditulis dengan lengkap yaan
Imunisasi
2. Waktu dan tempat pemberian BOK
(KIPI)
imunisasi (tanggal, jam, Lokasi)
3. Petugas melakukan kunjungan ke
rumah bayi atau balita yang KIPI dan
memberikan edukasi dan pengobatan
VI. Sasaran kegiatan
Sasaran dari program ini adalah seluruh sasaran dari kegiatan imunisasi.

VII. Jadwal pelaksanaan


2023
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Investigasi
Kejadian
1 Ikutan Pasca √ √
Imunisasi
(KIPI)

VIII. Monitoring evaluasi pelaksanaan dan pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan Evaluasi dilakukan untuk
menilai efektivitas pemantauan KIPI,dengan kriteria adalah:
a. Ketepatan waktu laporan
b. Kelengkapan laporan
c. Keakuratan laporan
d. Kecepatan investigasi
e. Keadekuatan tindakan perbaikan yang dilakukan
f. KIPI tidak menggangu program imunisasi

IX. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi


Pencatatan dilakukan setelah kegiatan penemuan KIPI baik yang
dilaporkan orang tua,masyarakat maupun petugas kesehatan. Laporan KIPI
dicatat oleh petugas kesehatan dalam formulir laporan KIPI, kemudian
direkapitulasi setiap bulannya dan dilaporkan dalam laporan rutin bulanan

Buer, 2 Februari 2023

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Penanggung Jawab Upaya


Kesehatan Masyarakat Kecamatan Kesehatan Masyarakat
Buer,

dr Siska Fitriana Fitrini Amd.Keb


NIP.19870526 201503 2 002 19731002 199302 2 005

Anda mungkin juga menyukai