Anda di halaman 1dari 2

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH

UPTD BLUD PUSKESMAS PRAYA


Jln. Diponogoro No.48 Telp. ( 0370 ) 654244. Kode Pos.85311

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAKSANAAN KIPI

DI UPTD BLUD PUSKESMAS PRAYA

I. PENDAHULUAN
Dalam menghadapi era globalisasi imunisasi merupakan upaya pencegahan primer guna
mencapai masa depan anak yang lebih sehat, namun peningkatan pemberian imunisasi harus
diikuti dengan peningkatan efektifitas dan keamanan vaksin yang diberikan di pihak lain
peningkatan penggunaan vaksin akan meningkatkan pula kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI)
yang tidak diinginkan (pedoman tata laksana medic ( KIPI)
II. LATAR BELAKANG
Guna mengetahui apakah KIPI yang terjadi disebabkan oleh imunisasi, maka diperlukan
pelaporan, pencatatan dari semua reaksi yang timbul setelah pemberian imunisasai.
Untuk mengetahui besarnya masalah KIPI diperlukan pelaporan dan pencatatan KIPI secara
berkala dan berkesinambungan serta koordinasi antara pengambil keputusan dengan petugas
pelaksana dilapangan guna menentukan sikap dalam mengatasi KIPI yang terjadi
III. TUJUAN
A tujuan umum :
Memberikan pedoman tata laksana kasus KIPI dalam rangka menetapkan pelaksanaan program
imunisasi
b. Tujuan Khusus :
1. dapat menemukan kasus KIPI melalui jalur pelaporan yang efektif dan efisien.
2. dapat mengetahui jenis KIPI dengan cepat dan tepat
3. dapat menangani kasus KIPI secara komperehensip.
IV. KEGIATAN

Pencatatan dan pelaporan KIPI

 Setiap kasus KIPI atau yang dilaporkan sebagai KIPI harus dicatat, dilacak dan ditanggapi.
 Setiap Kasus KIPI sedapat mungkin diupayakan pengobatannya difasilitas pelayanan
kesehatan pemerintah

 Untuk setiap kasus KIPI masyarakat berhak untuk mendapatkan penjelasan resmi atas hasil
penelitian yang dilakukan oleh pemerintah/penanggung jawab program

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a) Sebelum pelaksanaan imunisasi, petugas memberikan penjelasan tentang vaksin yang akan
diberikan dan efek sampingnya kepada bayi/BALITA.
b) Apabila setelah pelayananimunisasi ada pelaporan tentang KIPI, petugas segera memeriksa
dan membuktikan ke sasaran.

c) Untuk kasus KIPI dengan reaksi ringan seperti reaksi local, demam dan gejala-gejala sistemik
yang dapat sembuh sendiri tidak perlu dilaporkan
d) Kasus-kasus yang perlu dilaporkan adalah reaksi anapilatik, syok,menangis keras terus-
menerus lebih dari 3 jam, reaksi local yang berat, sepsis, abses ditempat suntikan,kejang,
ensephalopati, lumpuh layu, neutitsbrachialis, trombositopenia, limfadenitis, infeksi BCG
menyeluruh dan kematian.

e) Kurun waktu pelaporan ke dinas kesehatan kabupaten adalah 24 jam dari saat penemuan
kasus.

f) Petugas merujuk pasien bila perlu

g) Mencatat jenis vaksin yang diberikan.

VI. SASARAN
Bayi pasca imunisasi yang mengalami KIPI.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap ada kasus terjadinya KIPI

VIII. EVALUASI DAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan oleh penanggung jawab program dan pelaksana program setiap ada kasus
KIPI atau diduga ada KIPI.
Evaluasi dilakukan segera setelah adanya laporan terjadinya kasus KIPI.

IX. PENCATATAN DAN PELPORAN


Untuk kasus KIPI yang berat dilaporkan dalam waktu 1x24 jam dan untuk kasus KIPI yang
ringan dan sedang dilaporkan setiap bulan ke Dinas Kesehatan Kabupaten.

Mengetahui,
Pimpinan UPTD BLUD Puskesmas Praya Pelaksana Kegiatan
Kab. Lombok Tengah

H. Muslim Tasim S.Kep.Ns Mahmudi,Amd.Kep


Nip : 197312311993031031 Nip : 196805201989031008

Anda mungkin juga menyukai